• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1.Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik yang menggunakan desain cross-sectional, digunakan untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok terhadap terjadinya smoker’s melanosis. 30,31

3.2.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, dengan alasan populasi mahasiswa berjenis kelamin laki-laki relatif jumlahnya banyak dan tempat penelitian terletak pada satu lokasi sehingga mempermudah dalam pengumpulan data. Lamanya penelitian dilakukan sampai seluruh jumlah sampel terpenuhi.

3.3.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang terdaftar aktif pada tahun 2005-2010 .

2. Sampel

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang berusia 18-25 tahun, yang mempunyai riwayat merokok. Untuk mendapatkan besar subjek penelitian yang akan

diambil dalam penelitian ini, penulis menggunakan persentase insiden smoker’s melanosis dari data yang telah ada yaitu 31%,11,12 diperoleh subjek penelitian dengan menggunakan rumus untuk data kualitatif:32

Z α2 . p .q n = d2 1,962 . 0,31 . (1-0,31) = 0,102 = 82.17 Dengan ketentuan :

n : jumlah subjek penelitian

Z α : deviasi normal yang distandarisasikan untuk α yang sesuai α : tingkat kemaknaan α = 0.05 Z α =1.96

P : prevalensi smoker’s melanosis q : ( 1- p)

d : tingkat penyimpangan yang dapat ditolerir (10%)

Jadi jumlah subjek penelitian adalah 82 orang perokok yang diambil dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Dalam penelitian ini, juga diambil subjek penelitian 82 responden tidak perokok sebagai pengontrol.

Teknik pemilihan subjek penelitian ini adalah teknik purposive non probability sampling, dimana pemilihan subjek penelitian bertitik tolak pada ciri-ciri karakteristik yang telah didapat dari populasi sebelumnya yang ditetapkan dalam dua kriteria yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi .33

3.4.Kriteria Inklusi dan Eksklusi 1. Kriteria Inklusi :

- Memiliki kebiasaan merokok sedikitnya 1 batang per hari selama sekurang-kurangnya 1 tahun sampai pada saat penelitian dilakukan (perokok rutin)

- Bersedia mengikuti penelitian 2. Kriteria Eksklusi :

- Kebiasaan merokok dilakukan hanya sewaktu-waktu (tidak perokok rutin)

- Menolak turut serta dalam penelitian

3.5.Variabel Penelitian

Variabel bebas : Jumlah rokok yang dihisap Lama merokok

Jenis rokok yang dihisap Cara menghisap merokok Variabel terikat : Smoker’s melanosis

Variabel terkendali : Umur mahasiswa : 18-25 tahun

Mahasiswa FMIPA Universitas Sumatera Utara Berjenis kelamin laki-laki

3.6.Definisi Operasional

a) Smoker’s melanosis merupakan perubahan warna yang khas pada permukaan mukosa yang terpajan, derajat pigmentasi berkisar dari coklat muda sampai coklat tua.

b) Kebiasaan merokok meliputi :

- Perokok adalah seseorang yang merokok sedikitnya 1 batang per hari selama sekurang-kurangnya 1 tahun.

- Kebiasaan merokok adalah kebiasaan yang dilakukan seseorang dengan cara menghisap rokok sedikitnya 1 batang per hari.

- Jumlah rokok adalah banyaknya batang rokok yang dihisap oleh seorang perokok dalam 1 hari.

- Lama merokok adalah lama seseorang melakukan kebiasaan merokok dimulai dari waktu pertama kali sampai penelitian dilakukan (tahun).

- Jenis rokok adalah berbagai bentuk rokok yang biasa digunakan dalam keseharian :

1. Rokok kretek adalah rokok yang menggunakan bahan baku tembakau dan cengkeh.

2. Rokok putih adalah rokok dengan menggunakan bahan baku tembakau.

3. Rokok campuran adalah rokok yang dihisap oleh seseorang dalam waktu tidak tentu dengan jenis rokok kretek maupun rokok putih.

- Cara menghisap rokok adalah cara kebiasaan seseorang dalam menggunakan rokok dalam keseharian:

1. Perokok paru mulut adalah hanya menghisap asap rokok sampai rongga mulut saja.

2. Perokok paru adalah perokok yang menghisap asap rokok sampai ke dalam paru.

3. Perokok paru dalam adalah perokok yang menghisap asap rokok sampai ke dalam paru, menahan panas sebentar dan baru menghembuskannya keluar.

3.7.Sarana Penelitian 1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan untuk pemeriksaan rongga mulut adalah kaca mulut, sarung tangan, masker dan lampu senter.

2. Formulir Pencatatan

Formulir Pencatatan terdiri dari :

- Blanko rekam medik yang mencakup data demografi (nama, umur, jenis kelamin, alamat, suku bangsa).

- Blanko kuesioner mengenai kebiasaan merokok.

3.8.Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU yang berumur 18-25 tahun, kemudian diberikan informed

consent dan bagi mahasiswa yang bersedia menjadi subjek penelitian kemudian lakukan pemeriksaann klinis rongga mulut dengan bantuan 2 kaca mulut dan dengan penerangan lampu senter, kemudian subjek penelitian diwawancarai mengenai kebiasaan merokok.

3.9.Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer program software SPSS 17.0 for windows menurut tujuan penelitian.

3.10.Analisa Data 1. Kualitas Data

Dalam penelitian ini validitas item dianalisis dengan menggunakan komputer program SPSS 17.0 for windows. 34

2. Uji Hipotesa

Dilakukan analisa bivariate untuk menguji apakah ada hubungan antara-antara variabel yang diuji, yaitu jumlah rokok yang dihisap, lama merokok, jenis rokok yang dihisap dan cara menghisap rokok, data analisis dengan menggunaka uji statistik Pearson chi-square. Hasil analisa menunjukkan adanya hubungan yang

bermakna apabila nilai p kurang dari 0,005 (α < 0,005).35

Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian diintepretasikan untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Data deskriptif mengenai karakteristik, distribusi dan frekuensi dari setiap variabel penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi.35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Responden

Setelah dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap 82 responden perokok, maka diperolehlah hasil sebagai berikut ;

Tabel 1 Persentase Responden Perokok Berdasarkan Ada Tidaknya Melanosis Rongga Mulut

Perokok Jumlah Persen (%)

Melanosis 53 64.63

Tidak melanosis 29 35.37

Total 82 100.00

Sumber: Data Primer, 2010

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat dari 82 responden terdapat 53 responden (64.63%) mengalami melanosis rongga mulut dan 29 responden (35.37%) tidak mengalami melanosis rongga mulut. Dengan demikian, mayoritas responden perokok mengalami melanosis.

Dalam penelitian ini responden tidak perokok merupakan pengontrol untuk hasil penelitian perokok terhadap terjadinya smoker’s melanosis. Untuk lebih jelasnya, hasil penelitian responden tidak perokok dapat dilihat sebagai berikut:

Dokumen terkait