• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi korelasional yang mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan, menguji berdasarkan teori yang ada (Nursalam, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pendidikan seks dengan aktivitas seksual pada remaja di SMA Negeri 14 Medan.

4.2 Populasi dan sampel penelitian 4.2.1 Populasi

Populasi adalah setiap subjek (misalnya manusia, pasien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003). populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja kelas 1, 2 dan 3 di SMA Negeri 14 Medan dengan jumlah 700 orang, namun pada saat melakukan penelitian remaja kelas 3 tidak aktif lagi dalam mengikuti pelajaran karena remaja keas 3 telah selesai mengikuti ujian akhir nasional. Sehingga dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 480 orang yaitu remaja kelas 1 dan 2.

4. 2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah systematis sampling yaitu pengambilan sampel dengan teknik berurutan atau dengan suatu system tertentu yaitu dari 480 responden sampel yang diambil sebanyak 144 orang maka probabilitas untuk terambil sebagai sampel adalah 480/144 = 3, yang diambil secara acak hanya unsur pertama yaitu dari nomor satu sampai 144, jadi yang tertarik secara acak dalam penelitian ini adalah nomor dua untuk selanjutnya diambil setiap jarak tiga yaitu 2,5,8...dst.

Menurut Nursalam (2003), jika besar populasi <1000, maka besar sampel bisa diambil 20-30% dari jumlah populasi. Jumlah sampel pada penelitian ini

adalah 30% dari 480 populasi yaitu sebanyak 144 orang. 4.3 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 14 Medan dan dilakukan pada juni-juli 2010. Dengan kriteria lokasi penelitian terdapat di lingkungan perumahan. Jauh dari kota, di sekitar lokasi tidak terdapat warung internet, waktu penelitian efisien dan terdapat populasi yang banyak.

4.4 Pertimbangan etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian mengajukan permohonan penelitian ke SMA Negeri 14 Medan. Setelah mendapatkan izin peneliti akhirnya melakukan penelitian dengan menyerahkan lembar kuisioner kepada responden sesuai dengan kriteria penelitian. Peneliti kemudian menjelaskan kepada

responden tentang tujuan, manfaat dan prosedur pengisian kuisioner, meminta persetujuan responden dengan menandatangani informed consent, menjelaskan kepada responden bahwa responden berhak menolak dan mengundurkan diri pada saat pengisian kuisioner dengan alasan mereka tidak mendapat paksaan dari pihak lain, responden juga diberi penjelasan bahwa penelitin ini tidak menimbulkan resiko fisik maupun psikis, untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (kuisioner) yang diisi oleh responden dan kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti.

4.5 Instrumen penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa kuisioner yang disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada kerangka konsep dan tinjauan pustaka. Instrumen penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen pendidikan seks dan variabel dependen aktivitas seksual. Pada variabel independen pendidikan seks berisi 1 (satu) pertanyaan, yang bertujuan untuk mengetahui apakah remaja pernah mendapatkan pendidikan seks. Untuk itu peneliti memberi kuisioner sebanyak 1 (satu) pertanyaan dengan cara dichotomy question dengan dua pilihan alternatif jawaban, setiap jawaban ya diberi nilai satu dan setiap jawaban tidak diberi jawaban nol. Pada variabel dependen aktivitas seksual berisi 12 pertanyaan , yang bertujuan mengetahui sejauh mana aktivitas seksual yang dilakukan oleh remaja. Peneliti memberikan Kuisioner dengan pilihan jawaban yang diberikan dengan

cara dichotomy question dengan dua pilihan alternatif jawaban, setiap jawaban pernah diberikan nilai satu dan setiap jawaban tidak pernah diberikan nilai nol.

4.6 Uji validitas dan reabilitas 4. 6.1 Uji validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan kemampuan instrumen pengumpulan data untuk mengukur apa yang harus diukur, untuk mendapatkan data yang relevan dengan apa yang sedang diukur (Dempsey, 2002). Untuk menguji validitas isi yaitu validitas berdasarkan tinjauan pustaka. Selanjutnya dikonsultasikan kepada yang berkompeten dibidang tersebut (Setiadi, 2007). Uji validitas dilakukan oleh bagian keperawatan komunitas Fakultas Sumatera utara. Oleh beliau, peneliti diarahkan untuk memperbaiki instrument penelitian sesuai dengan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual.

4.6.2 Uji reliabilitas

Uji reabilitas instrumen adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama. Dalam penelitian ini digunakan reliebilitas konsistensi internal karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya pemberian instrumen hanya satu kali dengan bentuk instrumen kepada satu subjek studi (Dempsey, 2002). Instrumen pengukuran yang memiliki reliabilitas sempurna koefisiennya 1,00. Akan tetapi jarang sekali instrumen pengukuran yang

benar-benar reliable. Reabilitas yang sering dilaporkan biasanya kurang dari 1,00 yaitu 0,80; 0,70; atau 0,50 (Dempsey, 2002).

Uji reliabelitas pada instrument hubungan pendidikan seks dengan aktivitas seksual dilakukan pengumpulan data terhadap 30 orang responden yaitu siswa dan siswi SMA Negeri 14 Medan pada bulan Juli 2010. Uji reliabelitas ini dilakuka n dengan menggunakan rumus Kr 20, sehingga diperoleh hasil 0.82. Menurut Polit & Hungler (1999) menyatakan bahwa suatu instrument reliabel jika memiliki nilai reliabelitas >0.70. Oleh karena itu, instrument dalam penelitian ini sudah reliabel. 4.7 Teknik pengumpulan data

Peneliti terlebih dahulu mengajukan izin pelaksanaan penelitian melalui bagian pendidikan fakultas keperwatan USU dan SMA Negeri 14 Medan. Setelah mendapatkan calon responden, peneliti menjelaskan tujuan, manfaat penelitian serta cara pengisian kuisioner. Kemudian calon responden yang bersedia berpartisipasi untuk menandatangani informed consent. Responden yang menolak tidak dipaksa untuk mengisi kuisioner dan responden yang bersedia diminta untuk mengisi kuisioner yang diberikan peneliti selama ± 15 menit. Responden diberi kesempatan bertanya selama pengisian kuisioner tentang hal yang tidak dimengerti sehubungan dengan pertanyaan yang ada dalam kuisioner penelitian, peneliti terlebih dahulu memeriksa kelengkapan jawaban responden sesuai dengan pertanyaan kuisioner kemudian seluruh data dikumpulkan untuk dianalisa.

4.8 Analisa data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahap. Pertama, memeriksa kelengkapan data responden dan memastikan semua jawaban terisi. Setelah itu mengklarifikasi data dengan mentabulasikan data yang telah dikumpulkan dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi SPSS.

Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Statistik univariat

Statistik univariat adalah prosedur untuk menganalisa data dari satu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil penelitian (Polit & Hungler, 1999). Pada penelitian ini, analisa data dengan metode statistik univariat digunakan untuk menganalisa variabel independen yaitu pendidikan seks dan variabel dependen yaitu aktivitas seksual pada remaja di SMA Negeri 14 Medan. Analisa variabel pendidikan seks dan aktivitas seksual dianalisis dengan menggunakan skala nominal dan ditampilkan dalam distibusi frekuensi.

b. Statistik bivariat

Statistik bivariat adalah suatu prosedur untuk menganalisis hubungan antara variabel. Untuk melihat hubungan antar variabel independen pendidikan seks dan variabel dependen aktivitas seksual, digunakan uji Chi Square karena sudah memenuhi syarat dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil analisis data diinterpretasikan dengan membandingkan nilai p

dengan nilai α. Bila nilai p < α maka keputusannya Ha gagal ditolak. Bila p > α maka keputusannya Ha ditolak.

Dokumen terkait