• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu melihat Muhammadiyah 08 Medan. Desain penelitian yang digunakan adalah crossectional

yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat atau subjek diobservasi pada saat penelitian.

3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di yang terletak di Jalan Bromo Gg. Santun No.19 Medan. Adapun pemilihan lokasi ini atas dasar prevalensi yang menderita karies gigi d Muhammadiyah 08 Medan cukup tinggi yaitu 33,5% dilihat dari data Puskesmas Sukaramai. Selain itu, berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa di sekitar lingkuna Medan banyak dijual makanan-makanan yang kariogenik seperti coklat, es krim, permen, donat, molen, roti berselai.

3.2.2. Waktu Penelitian

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh muri Muhammadiyah 08 Medan di Jalan Bromo Gg. Santun No.19 Medan yang berusia 5- 8 tahun yaitu usia yang paling rentan terhadap karies gigi sebanyak 345 orang (data diperoleh dari dokumen sekolah).

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non random sampling yaitu dengan teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah murid kelas III siswa kelas III dianggap sudah dapat diwawancarai.

Sampel adalah sebagian dari murid yang dihitung berdasarkan rumus (Notoatmodjo S, 2005):

N n =

1 + N (d²) Keterangan :

N = Jumlah seluruh murid n = Besar sampel

d = Penyimpangan statistik dari sampel terhadap populasi yang ditetapkan sebesar 0,1 (Notoatmodjo, 2005).

Maka, sampel dar adalah: 345 n = 1 + 345 (0,1²) = 77,53 = 78 orang

Sampel diambil secara sengaja dari siswa kelas III SD Muhammadiyah 08 Medan yang berjumlah 134 orang dengan melihat umur, kehadiran siswa selama penelitian berlangsung dan kemampuan mereka dalam mengisi kuesioner.

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan responden tentang kebiasaan makan yang meliputi frekuensi makan dan jenis jajanan yang bersifat kariogenik, serta cara mengonsumsi makanan kariogenik tersebut dengan menggunakan formulir food frequency, data karies gigi diperoleh dari pemeriksaan langsung oleh dokter gigi dengan menggunakan alat diagnosa kedokteran gigi yaitu terdiri dari kaca mulut, sonde, pinset dan excavator sedangkan data tentang perilaku pemeliharaan kesehatan gigi diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder mencakup data gambaran umu Muhammadiyah 08 di Jalan Bromo Gg. Santun No.19 Medan meliputi data jumlah siswa dengan mencatat dokumen yang diperoleh dari bagian administrasi sekolah.

3.5. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner karies gigi

2. Formulir food frequency

3. Alat diagnosa kedokteran gigi seperti : kaca mulut, sonde, pingset, excavator. 3.6. Defenisi Operasional

1. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi meluas kearah pulpa.

2. Makanan kariogenik adalah makanan manis yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi.

3. Jenis makanan yaitu berbagai macam makanan bersifat kariogenik yang dikonsumsi murid sekolah seperti coklat, permen, es krim dan lain- lain

4. Frekuensi yaitu tingkat keseringan mengkonsumsi makanan yang cenderung bersifat kariogenik dalam kurun waktu seminggu.

5. Cara mengonsumsi makanan kariogenik adalah tindakan anak sekolah dalam menghabiskan makanan didalam mulut, seperti mengemut, mengunyah dan menjilat.

6. Pemeliharaan kesehatan gigi yaitu tindakan yang dilakukan untuk menjaga dan merawat gigi seperti kebiasaan menyikat gigi yang benar, berkumur-kumur dan pemeriksaan gigi ke dokter gigi.

3.7. Aspek Pengukuran 1. Karies Gigi

Karies gigi diketahui dengan melakukan pemeriksaan. Tingkat keparahan karies gigi dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu (Tarigan, 1995) :

a. Karies superficialis (ringan) dimana karies baru mengenai enamel saja, sedangkan dentin belum terkena. Biasanya penderita belum merasakan sakit ngilu.

b. Karies media (sedang) dimana karies sudah mengenai dentin tetapi belum melebihi setengah dentin. Biasanya perasaan ngilu baru ada pada waktu makan makanan asam, manis dan dingin.

c. Karies propunda (berat) dimana sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa.

2. Tingkat Konsumsi Makanan Kariogenik

Tingkat konsumsi diukur dengan cara menjumlahkan skor yang ada di formulir frekuensi makan makanan kariogenik. Pemberian skor :

- Bila makanan dikonsumsi setiap hari (diberi skor 1)

- Bila makanan dikonsumsi 4-5 kali seminggu (diberi skor 2) - Bila makanan dikonsumsi 1-3 kali seminggu (diberi skor 3)

Berdasarkan nilai jumlah nilai skor dikelompokkan menurut kelas interval dalam 3 kategori (Arikunto, 2002) :

- Tinggi bila skor yang diperoleh lebih dari 21 - Sedang bila skor yang diperoleh 11-21

3. Pemeliharaan kesehatan gigi diukur melalui 8 pertanyaan yang digunakan kepada responden dengan memilih jawaban yang disediakan. Jawaban yang paling benar diberikan nilai 3 dan yang paling rendah diberi nilai 1.

Pengukuran dibedakan atas 3 kategori menurut Arikunto (2002):

- Baik, jika jawaban responden yang benar lebih dari 75% dengan skor lebih dari 18.

- Sedang, jika jawaban responden yang benar 40-75% dengan skor 10-18. - Kurang, jika jawaban responden yang benar kurang dari 40% dengan skor

kurang dari 10. 3.8. Teknik Analisis Data 3.8.1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dan komputer dengan langkah- langkah sebagai berikut :

1. Editing, yaitu melihat dan memeriksa apakah pertanyaan sudah diteliti dan dapat dibaca dan tidak ada lagi kekeliruan yang dapat mengganggu pada proses pengolahan data.

2. Koding, yaitu memberi kode atau angka-angka tertentu pada kuesioner. 3. Entri data.

3.8.2. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian dapat dianalisis secara deskriptif.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer. Ada tidaknya hubungan antara tingkat konsumsi makanan kariogenik dengan timbulnya karies gigi dilihat dengan menggunakan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 0,05.

Jika ditemukan pada tabel 2 x 2 ada expected count yang kurang dari 5 maka dilakukan Exact Fisher.

Data yang telah dikumpulkan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian dianalisis secara deskriptif.

Dokumen terkait