• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif korelasi yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Kelurahan Sayurmatinggi Tapanuli Selatan tahun 2011.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 9 sampai 10 bulan dan bertempat tinggal di Kelurahan Sayurmatinggi dengan populasi sebanyak 62 ibu (Puskesmas Sayurmatinggi, Juni 2010).

4.2.2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut :

N n = 1+ N (d²) Keterangan : N= Besar populasi n= Beesar sampel

Dengan menggunakan rumus tersebut didapatkan jumlah sampel sebagai berikut : 62 n = 1+ 62 (0,05 )2 62 n = = 53 orang 1,155 (Setiadi, 2007).

Pada penelitian ini cara pengambilan jumlah sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling ,dimana pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (Tujuan/masalah penelitian), sehingga sampel tersebut dapat memiliki karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. (Nursalam,2003)

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain :

1. Ibu yang tinggal di Kelurahan Sayurmatinggi dan memiliki bayi usia

9 - 10 bulan

2. Mengimunisasikan bayinya di Puskesmas atau Posyandu Sayurmatinggi

3. Sehat jasmani (dapat membaca, menulis)

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sayurmatinggi Kabupaten Tapanuli Selatan. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut karena imunisasi dasar di Kelurahan Sayurmatinggi belum mencapai target cakupan imunisasi lengkap minimal 80% (universal coverage imunization) secara merata pada bayi di desa atau Kelurahan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2011.

4.4 Pertimbangan etik

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Selanjutnya peneliti meminta izin kepada kepala Puskesmas Sayurmatinggi sebagai tempat penelitiannya.

Sebelum melakukan penyebaran kuesioner, peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur kepada responden. Jika responden bersedia, maka terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan (informed consent) yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Bila responden tidak bersedia menandatangani lembar persetujuan, maka responden dapat memberikan persetujuan secara verbal (lisan). Responden berhak menolak ataupun mengundurkan diri selama proses penelitian tanpa ada tekanan, dan peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya sebagai responden.

Nama responden dijaga kerahasiaannya dengan tidak mencantumkan nama pada lembar kuesioner yang diisi oleh responden, tetapi cukup dengan

memberi nomor kode pada masing-masing lembar tersebut. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian (Nursalam, 2003).

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner dengan berpedoman kepada tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Pada bagian pertama dari instrumen penelitian berisi data demografi responden meliputi : usia ibu, tingkat pendidikan, pekerjaan. Pengisian kuesioner dengan cara memberi tanda checklist pada kolom jawaban yang telah disediakan.

Bagian instrumen kedua berisi tentang pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang imunisasi dasar pada bayi sebanyak 20 pertanyaan. Pertanyaan no 1-5 mengenai pengertian imunisasi, no 6-10 frekuensi pemberian imunisasi, no 11-15 usia pemberian imunisasi, no 16-20 efek samping pemberian imunisasi. Dengan jenis pertanyaan tertutup sehingga responden hanya perlu memilih satu jawaban yang menurutnya benar pada jawaban yang tersedia. Adapun nilai skor yang digunakan adalah jika jawaban benar (skor 1), jika jawaban salah (skor 0) untuk jawaban benar skor tertinggi adalah 20 dan jawaban salah terendah adalah 0. Dengan banyak kelas 2 yaitu: pengetahuan baik, dan kurang baik. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu mengenai imunisasi dasar digunakan rumus Sudjana (2002).

R P = Banyak kategori P = 20 = 10 2

Maka dapat dikategorikan tingkat pengetahuan ibu sebagai berikut :

1. Pengetahuan baik apabila mendapat skor 11-20,

2. Pengetahuan kurang baik apabila mendapat 0-10

Kuesioner pada bagian ketiga instrumen penelitian berisikan tentang kelengkapan imunisasi sebanyak 12 pertanyaan dengan jawaban ”ya” dan ”tidak” dengan memberi tanda checklist pada kolom jawaban yang telah disediakan berdasarkan hasil wawancara atau berdasarkan Kartu Menuju Sehat (KMS) yang dimuliki responden, dengan kategori :

1. Lengkap, jika bayi /anak mendapatkan seluruh imunisasi dasar dari BCG 1 kali, DPT 3 kali, polio 4 kali, Hepatitis B 3 kali, dan Campak 1 kali.

2. Tidak lengkap, jika bayi mendapatkan sebagian atau kurang dari imunisasi dasar lengkap.

4.6 Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat, tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang

dikumpulkan orang menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Pada penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi, dimana peneliti mengkonsultasikan kuesioner yang telah disusun kepada salah satu dosen yang ahli yaitu dosen bagian keperawatan anak, Setelah kuesioner divalidasi oleh dosen yang ditunjuk, peneliti memperbaiki setiap komponen pertanyaan tersebut. Dan uji validitas ini tidak menggunakan skor penilaian uji validitas.

4.7 Uji Realibilitas

Realibilitas instrumen pengukuran mengacu kepada kemampuannya untuk mendapatkan hasil yang konsisten saat dipakai ulang. Suatu instrumen dikatakan realibel apabila koefisiennya bernilai lebih besar dari 0,70 (Polit and Hungler). Instrumen diujikan kepada 30 orang responden di Desa Aek Garugur dengan karakteristik responden yang sama dan dilakukan hanya sekali pemberian instrumen. Penghitungan uji realibilitas dilakukan dengan tehnik komputerisasi dengan menggunakan analisa Cronbach Alpha untuk item yang berskala (Arikunto, 2002). hasil uji reabilitias yang didapat pada penelitian ini adalah Alpha (a)=0,771. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini realibel.

4.8 Pengumpulan Data

Pengumpulan data di mulai setelah peneliti menerima surat izin pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Kepala Puskesmas Kecamatan Sayurmatinggi, setelah itu peneliti menentukan responden

sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu ibu yang datang ke Puskesmas atau Posyandu yang mempunyai bayi usia 9-10 bulan sebanyak 53 responden. tetapi karena keterbatasan waktu, maka jumlah sampel yang didapat oleh peneliti hanya 38 orang responden., di kelurahan Sayurmatinggi terdiri dari empat lingkungan yaitu lingkungan 1 sampai 4. lingkungan 1 peneliti mendapatkan 9 responden, di lingkungan 2 peneliti mendapatkan 11 responden, di lingkungan 3 peneliti mendapatkan 7 responden, dan di lingkungan 4 peneliti mendapatkan 11 responden. kemudian peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat dan proses pengisian kuisioner. Bagi responden yang bersedia diminta untuk menandatangani inform consent. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan dengan mengisi sendiri dan memberikan kesempatan bertanya kepada responden bila ada pernyataan yang tidak dimengerti. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisa.

4.9 Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahapan. Pertama melakukan pengecekan terhadap kelengkapan identitas data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai dengan petunjuk, dilanjutkan dengan mengklarifikasi data dengan mentabulasi data yang telah dikumpulkan. Kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi.

Pengolahan data dilakukan dengan cara univariat dan bivariat, dimana data univariat untuk menampilkan data demografi, pengetahuan ibu dan kelengkapan

imunisasi dasar dalam bentuk tabel distribusi frekuensi . Sedangkan bivariat untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.

Pengukuran hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Kelurahan Sayurmatinggi dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat yaitu untuk mengetahui hubungan dari dua variabel.

Dokumen terkait