• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 J enis Penelitian

Metode penelitian adalah penentuan metode yang sering pula disebut dengan strategi pemecahan masalah, karena pada tahap ini memberikan gambaran bagaimana suatu masalah dalam penelitian yang ada dipecahkan atau ditemukan jawabannya. Dalam memilih metode yang tepat dalam penelitian tergantung dari maksud dan tujuan tersebut.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif, yang mencoba menggambarkan secara mendalam suatu obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan maksud ingin memperoleh gambaran yang komprehensif dan mendalam tentang suatu kebijakan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL).

Secara teoritis, menurut Bagdan dan Taylor dalam Moleong (2002 : 3) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati.

Menurut Kirk dan Miller dalam Moleong (2002 : 3) penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.

Sedangkan Azwar (1998 : 7) mengartikan penelitian deskriptif sebagai penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain.

Ciri-ciri dari penelitian deskriptif antara lain sebagai berikut :

1. Penelitian deskriptif diupayakan untuk menggambarkan fenomena tertentu secara terperinci.

2. Hasil akhir dari penelitia adalah kesimpulan yang tidak berlaku umum tetapi hanya berlaku pada lokasi saja.

3. Menggambarkan subyek atau obyek penelitian berdasarkan fakta. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. (Sugiyono, 2005 : 11).

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian pada dasarnya adalah masalah-masalah dalam hal ini adalah keadaan yang membingungkan akibat adanya dua faktor atau lebih (Moleong, 2002 : 237). Fokus penelitian dalam penelitian ini merupakan batas yang harus dilalui oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian, dengan merumuskan masalah sebagai fokus penelitian untuk mencari pemecahannya.

Dalam penelitian kualitatif digunakan variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Dalam penelitian

ini yang menjadi variabel penelitian adalah kebijakan relokasi PKL di GOR Delta Sidoarjo. Dan tidak ada satupun penelitian yang dapat dilakukan tanpa adanya fokus. Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian adalah :

1. Pendataan awal Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) yaitu yang meliputi : a. Pendataan PKL Alun-alun Sidoarjo sejak Bulan April 2010.

b. Membuat Data Base PKL Alun-alun Sidoarjo sejumlah 708 orang yang menyebar di Alun-alun dan sekitarnya.

2. Proses relokasi

Proses relokasi yaitu dimana perpindahan PKL Alun-alun Sidoarjo ke GOR Delta Sidoarjo.

3. Penetapan Relokasi PKL di GOR Delta Sidoarjo

Menetapkan lokasi tempat usaha PKL di GOR Delta Sidoarjo.

3.3 Situs Penelitian

Situs penelitian merupakan tempat yang digunakan oleh peneliti untuk mendapat keadaan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti guna memperoleh data. Sesuai dengan fokus penelitian yang menjadi batasan masalah maka situs penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah GOR Delta Sidoarjo.

3.4 Sumber Data

Sumber data adalah tempat peneliti dapat menemukan data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan penelitian ini yang diperoleh melalui

informasi, peristiwa dan dokumen. Sesuai dengan fokus penelitian yang menjadi batasan dalam penelitian ini, maka sumber datanya adalah :

1. Informan kunci (key informan), dimana pemilihan secara purposive dan diseleksi melalui teknik snowball sampling yang didasarkan atas subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data dan bersedia memberikan data yang benar-benar relevan dan kompeten dengan masalah penelitian yakni berupa data keterangan, cerita atau kata-kata yang bermakna, sehingga data yang diperoleh dapat digunakan untuk membangun teori. Menurut Sugiyono (2005 : 97) snowball sampling yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Oleh sebab itu dalam penelitan ini yang menjadi informan awal adalah Bapak Nawari selaku mantan Kepala UPTD Alun-alun Sidoarjo yang dulu menangani relokasi PKL Alun-alun. Sedangkan informan selanjutnya didapatkan dari Bapak Mashuri selaku Ketua Paguyuban PKL Ex. Alun-alun Sidoarjo dan PKL GOR Delta Sidoarjo.

2. Tempat dan peristiwa yaitu dimana fenomena yang terjadi berkaitan dengan fokus penelitian meliputi Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) GOR Delta Sidoarjo.

3. Dokumen sebagai sumber data yang lain yang sifanya melengkapi data utama yang relevan dengan masalah dan fokus penelitian. Adapun jenis data dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu :

a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang

bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini disebut juga data asli atau baru. Data primer untuk penelitian ini di dapat dari hasil wawancara

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder untuk penelitian ini di dapat dari mengenai jumlah pedagang, dokumen, foto-foto yang berhubungan dengan relokasi pedagang kaki lima di GOR Delta Sidoarjo., dimana data sekunder tersebut akan mendukung data primer dan akan dianalisis oleh peneliti.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan bagian terpenting dalam penelitian karena hakekat dari penelitian adalah pencarian data yang nantinya di analisis dalam penelitian kualitatif, di dalam pengumpulan data diperlukan suatu teknik penelitian yang sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan untuk memudahkan upaya-upaya mengumpulkan data dilapangan.

Pengumpulan data dalam penelitian akan diperoleh melalui data primer dan data sekunder dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi (pengamatan)

Penelitian ini mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung di lapangan untuk memperkuat dan meyakini hasil wawancara dan studi

dokumenter, kemudian mencatat fenomena yang terjadi selama mengadakan penelitian.

Data observasi berupa deskriptif yang faktual, cermat dan terinci mengenai usaha Pemkab Sidoarjo dalam merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Alun-alun Sidoarjo ke GOR Delta Sidoarjo.

2. Interview (wawancara)

Menurut Moleong (2002 : 135), bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Pada teknik ini, peneliti mengadakan tatap muka dan berinteraksi tanya jawab langsung dengan pihak responden atau subyek untuk memperoleh data.

Wawancara dalam penelitian ini, khususnya pada taraf permulaan biasanya tak berstruktur. Tujuannya ialah memperoleh keterangan yang terinci dan mendalam mengenai pandangan orang lain. Pada mulanya belum dapat dipersiapkan sejumlah pertanyaan yang spesifik karena belum dapat diramalkan keterangan apa yang akan diberikan oleh responden, belum diketahui dengan jelas ke arah mana pembicaraan akan berkembang, belum mengetahui apa fokus penelitiannya. Karena itu wawancara tak berstruktur, artinya responden mendapat kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan buah pikiran, pandangan dan perasaannya tanpa diatur ketat oleh peneliti. Akan tetapi, setelah peneliti memperoleh sejumlah keterangan, peneliti dapat mengadakan wawancara yang lebih berstruktur yang disusun berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh informan.

Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan informan yang terdiri dari : a. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo dan Dinas

terkait.

b. Ketua paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Ex. Alun-alun Sidoarjo. c. Pedagang kaki lima (PKL) Ex. Alun-alun Sidoarjo.

3. Dokumentasi

Dokumen adalah setiap bahan tertulis atau film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik (Guba dan Lincoln dalam Moleong 2002 : 161). Untuk melengkapi data-data yang telah diperoleh melalui interview ataupun observasi, maka perlu juga digunakan data tertulis yang telah ada dan mampu digunakan sebagai pendukung pencapaian tujuan penelitian. Dokumen disini adalah semua jenis rekaman atau catatan sekunder sebagai pelengkap data primer yang tidak di ketemukan dalam lokasi penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk menambah perbendaharaan data suatu penelitian.

3.6 Analisis Data

Menurut Patton dalam bukunya Hasan (2002 : 97) mengartikan analisis data adalah proses pengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal dan sepanjang proses berlangsung. Teknik analisa data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model analisa interaktif (interactive model of analysis) yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992 : 15-20) sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan merupakan data yang berupa kata-kata dan bukan angka-angka. Data tersebut dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

2. Reduksi Data

Proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data yang diperoleh dari lokasi penelitian data lapangan dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terperinci. Laporan lapangan oleh peneliti direduksi, dirangkum dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya. Reduksi data ini dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung.

3. Penyajian Data

Penyajian data (display data) dimaksudkan agar memudahkan bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan dengan melihat penyajian-penyajian peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut.

4. Menarik Kesimpulan / Verifikasi

Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Verifikasi dalam penelitian ini dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung.

Proses analisis data secara interaktif dapat disajikan dalam bentuk skema sebagai berikut :

Gambar 3

Analisa Interaktif Menur ut Miles dan Huber man

Sumber : Miles dan Huberman (1992 : 20), terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi.

Keempat komponen tersebut saling interaktif yaitu saling mempengaruhi dan terkait. Pertama-tama peneliti melakukan penelitian lapangan dengan mengadakan wawancara atau observasi yang disebut tahap pengumpulan data. Karena data yang dikumpulkan banyak, maka diadakan reduksi data. Setelah direduksi kemudian diadakan penyajian data. Apabila ketiga komponen tersebut

Pengumpulan Data

Reduksi data Penyajian data

selesai dilakukan maka diambil suatu kesimpulan atau verifikasi. Pada proses penyederhanaan data, peneliti melakukan pengorganisasian data yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan ialah dengan mengatur, mengurutkan, mengelompokkan dan mengkategorikan berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan.

Data yang telah disederhanakan kemudian disajikan oleh peneliti dalam bentuk uraian secara ringkas untuk memudahkan data-data tersebut. Seluruh pekerjaan menganalisis data ini dilakukan peneliti dengan memusatkan segenap perhatian, pikiran serta fisik peneliti untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat.

3.7 Keabsahan Data

Dalam setiap penelitian memerlukan standar untuk melihat derajad kepercayaan atau kebenaran dari hasil penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif standar tersebut disebut dengan keabsahan data. Menurut Moleong (2002 : 174) untuk menjamin keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sifat criteria yang digunakan yaitu sebagai berikut :

1. Credibility (Derajat Kepercayaan)

Pada dasarnya penerapan criteria derajat kepercayaan menggantikan konsep validitas dari non kualitatif. Kriteria ini berfungsi untuk melakukan inquiri (penyelidikan) sedemikian rupa, sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai serta menunjukkan derajat kepercayaan hasil-

hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.

2. Transferability (Keteralihan)

Adalah sebagai persoalan empiris yang bergantung pada kesamaan antara konteks pengiriman dan penerimaan. Untuk proses ini peneliti mencari dan mengumpulkan data kejadian dan empiris dalam konteks yang sama. Dengan demikian penelitian bertanggung jawab untuk menyediakan data deskripsi secukupnya.

3. Dependability (Kebergantungan)

Merupakan subsitusi istilah reliabilitas dalam penelitian yang nonkualitatif.

4. Confirmability (Kepastian)

Untuk menentukan kepastian data maka peneliti menggunakan teknik audit kepastian dengan menelusuri kembali jejak penelitian mulai dari catatan, wawancara, dokumen sampai analisis datanya.

Dokumen terkait