• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.7 Metode Penelitian

Metode berasal dari kata dasar metode dan logi. Metodelogi artinya cara melakukan sesuatu dengan teratur (sistematis), sedangkan logi artinya ilmu yang berdasarkan logika berfikir. Metodelogi penelitian artinya ilmu tentang cara melakukan penelitian dengan teratur (sistematis). Metodelogi penelitian hukum artinya ilmu tentang cara melakukan penelitian hukum

dengan teratur (sistematis).17

Jadi dengan menggunakan suatu metode, maka obyek yang menjadi sasaran penelitian akan menjadi jelas dan bisa mendapatkan data yang valid, sehingga dengan demikian diharapkan kesimpulannya lebih baik.

Metode tersebut meliputi : 1.7.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk penelitian hukum empiris yang beranjak dari adanya kesenjangan antara das solen dan das sein yaitu kesenjangan antara peraturan dengan realita serta kesenjangan antara peraturan dengan fakta hukum. Penelitian ini lebih memfokuskan pada Implementasi Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali terhadap

17 Abdulkadir Muhamad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 57.

21

Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus Tanah Lot terkait dengan Radius Kesucian Pura.

1.7.2. Jenis Pendekatan

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan peraturan perundang – undangan. Yang mana dalam

pembahasan ini permasalahan yang dikemukakan didasarkan pada Peraturan Daerah yang berlaku.

1.7.3. Data dan Sumber Data

Untuk memperoleh data yang relevan dengan permasalahan yang akan dibahas, diperlukan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan keterangan sesuatu yang berhubungan dengan rangkaian kejadian, gejala-gejala serta data-data yang ada.

Menurut J. Supranoto menyatakan cara memperoleh data ada 2 (dua) yaitu: “(1). Data Primer, adalah data yang dikumpulkan dan

diperoleh secara langsung melalui penelitian dilapangan. Dan (2). Data

Sekunder, adalah data yang diperoleh dari suguhan data dalam bentuk jadi, sudah dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang lain”.

Data sekunder ini merupakan data yang sudah terkodifikasi atau tersusun dalam narasi verbal. Data ini dihimpun dari sumber-sumber tertulis. Penghimpunan data sekunder dilakukan dengan penelitian melakukan telaah kepustakaan, termasuk telaah terhadap hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

1.7.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: observasi,

wawancara, quisener dan kepustakaan /dokumentasi. a. Teknik Observasi

Langkah pertama di dalam usaha pengumpulan data, penulis melakukan observasi. Observasi ini dilakukan dengan harapan dapat dipakai sebagai dasar penerimaan dan pengumpulan data berikutnya.

Masri Singarimbun mengatakan “Metode Observasi adalah sebagai tehnik pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis dari fenomena atau gejala-gejala yang diselidiki”.

Sedangkan menurut Winarno Surachmad teknik pengumpulan data dengan metode observasi dapat digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu :

1. Tehnik observasi langsung yaitu suatu tehnik pengumpulan data dimana si penyelidik melakukan pengamatan secara langsung tanpa bantuan alat serta gejala-gejala obyek yang diselidiki.

2. Tehnik observasi tidak langsung yaitu suatu tehnik pengumpulan data dimana si penyelidik melakukan pengamatan terhadap gejala - gejala yang diselidiki melalui perantara suatu alat. Dalam hal ini penyidik tidak turun langsung tetapi menggunakan bantuan.

Dalam penulisan ini guna mendapatkan data observasi dilakukakan dengan pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung dan sistematis obyek

23

penelitian atau gejala obyek penelitian atau segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian.

b. Teknik Wawancara / Interview.

Wawancara adalah suatu pembicaraan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu atau lebih berhadapan secara fisik dengan mengajukan daftar pertanyaan yang diajukan secara sistematis. Metode wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang

hal – hal yang tidak dapat diperoleh lewat pengamatan.18

Dalam hal ini, penulis mempersiapkan pertanyaan –

pertanyaan untuk berwawancara dengan mengadakan tanya jawab kepada masyarakat Desa Adat Beraban atau wawancara langsung dengan maksud mendapatkan data yang lebih lengkap guna melengkapi data yang diperoleh melalui observasi.

c. Metode Kepustakaan dan Dokumentasi 1. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan menurut Joko Subagyo adalah:

Metode untuk memperkaya pembendaharaan pengetahuan, konsep dan juga teori yang bersangkut paut dengan pokok permasalahan yang akan diteliti, juga akan bisa memperjelas hal-hal yang telah ditemukan jawabannya melalui

penelitian-penelitian lain yang telah dilakukan sebelumnya,

menghimpun, memeriksa, mencatat dokumen - dokumen yang

menjadi sumber data penelitian.19

2. Metode Dokomentasi

18 Burhan Ashofa, 2007, Metode Penelitian Hukum, Cetakan kelima, Jakarta: PT. Rineka Cipta.h.30.

19 Joko Subagyo, Methode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, h.15.

Sedangkan yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah sebagai suatu sumber data yang berupa catatan statistik dan laporan - laporan tertulis. Menurut Winarno Surachmad memberi pengertian sebagai berikut : “Sebagai laporan tertulis dari peristiwa yang isinya terdiri dari suatu penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau meneruskan keterangan mengenai peristiwa tersebut”.

1.7.5. Pengolahan dan Analisa Data

Seperti yang telah diuraikan terlebih dahulu suatu penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal ini tujuan penelitian tersebut merupakan penyelesaian permasalahan dan menguji suatu kebenaran dari suatu hipotesa, dan apabila data-data sudah terkumpul kemudian dianalisa dan diklasifikasikan menurut teori-teori yang ada sehingga dapat mengambil suatu kesimpulan, sebab tidak semua data dapat dimasukkan.

Analisa data menurut Sugiona adalah :

Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisaikan data ke dalam kategori, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain.20

20 Sugiona, Methode Penelitian Administrasi, Cetakan Keempat, Alpa Beta, Bandung, 2002,h.244.

25

Sedangkan menurut Koentjaraningrat mengemukakan ada dua macam dalam analisa data yang dapat digunakan antara lain :

a. Analisis data kuantitatif adalah: apabila data yang dikumpulkan

jumlahnya besar dan mudah diklasifikasikan kedalam katagori-katagori dan berstruktur, maka dalam hal ini analisa kuantitatif yang digunakan.

b. Analisis data kualitatif adalah: apabila data yang dikumpulkan

hanya sedikit dan bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus, sehingga dapat disusun kedalam struktur klasifikasi. Dari kedua pendapat tersebut diatas bahwa menganalisa data dalam penelitian adalah hal yang sangat penting dilakukan agar dapat memilah data-data yang didapatkan dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori-kategori dan satuan uraian sesuai dengan keperluan, yang kemudian dapat ditentukan analisis yang digunakan, baik kualitatif maupun kuantitatif dalam suatu penelitian.

Dokumen terkait