• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.6. Metode Penelitian

1.6.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai pendekatan yang dapat menghasilkan data, tulisan, tingkah laku yang didapat dari apa yang diamati (Nawawi, 1994:203). Berkenaan dengan penelitian ini sebagai studi deskriptif maka penelitian ini menjelaskan dan mendeskripsikan pengusaha Kacang Garing Sihobuk dalam memproduksi dan memasarkan hasil produksi terkait dengan adanya Pedagang di kota-kota besar.

Menurut Loflan dan Lofland dalam Moleong (2006:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain. Data dalam penelitian ini dikategorikan atas 2 (dua) jenis data yakni data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data utama yang diperoleh melalui observasi (pengamatan) dan interview (wawancara).

Observasi (pengamatan) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini. Observasi (pengamatan) yang dilakukan adalah observasi partisipasi tetapi tidak penuh atau dapat pula disebut dengan observasi partisipasi sebagian. Observasi partisipasi tetapi tidak penuh yang dimaksud adalah selain

mengamati proses produksi dan pemasarannya, disertai pula ikut terjun langsung dalam menjual Kacang Garing Sihobuk kepada konsumen.Observasi (pengamatan) dilakukan terhadap proses produksi dan pemasaran hasilproduksi.

Setelah melakukan observasi maka hasil observasi kemudian dituangkan ke dalam catatan pengamatan lapangan. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat memudahkan dalam mengingat kembali hasil pengamatan.

Interview (wawancara) yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in-depth interview) yaitu berdialog langsung (face to face) dengan pengusaha Kacang Garing Sihobuk di lokasi penelitian. Selain itu peneliti juga mewawancarai para pekerja yang ada ditempat usaha kacang Sihobuk Martabe beserta beberapa tetangga yang juga merupakan pedagang kacang Sihobuk. Wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Interview guide adalah pedoman wawancara berdasarkan poin-poin penting yang ditanyakan kepada informan. Pertanyaan tersebut akan berkembang lebih luas ketika dalam proses wawancara.

1.6.2 Instrumen Penelitian

a. Alat Penelitian

Instrument penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan data yang ditemukan melalui wawancara dengan jurnal mengenai penelitian Kacang Sihobuk yang telah ada sebelumnya dan alat bantu yang digunakan dalam proses wawancara adalah smartphone sebagai alat perekam gambar dan

pengambil gambar, pulpen, pensil, pedoman wawancara dan kamera untuk dokumentasi.

b. Informan

Informan adalah orang yang memberikan informasi tentang objek penelitian. Dalam penelitian Antropologi terdapat beberapa jenis informan, yaitu informan kunci dan informan pangkal dan informan biasa. Informan kunci merupakan seseorang yang secara lengkap dan mendalam mengetahui informasi yang menjadi permasalahan dalam penelitian. Untuk itu kita perlu menetapkan informan-informan yang akan diwawancarai atau informan yang akan dijadikan informan kunci. Spradley (1977) mengatakan bahwa ada lima syarat dalam menentukan informan yaitu: (1) enkulturasi penuh, artinya mengetahui budaya miliknya dengan baik, (2) keterlibatan langsung, (3) suasana budaya yang tidak dikenal, biasanya akan semakin menerima tindak budaya sebagaimana adanya, dia tidak akan basa-basi, (4) memiliki waktu yang cukup, (5) non analitis.

Dalam hal ini saya tidak menggunakan istilah key informan dalam penelitian saya karena rumah saya tidak jauh dari lokasi yaitu usaha dagang kacang Sihobuk Martabe yang ada di desa Silangkitang kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara. Informan telah di tentukan sebelumnya demi kelengkapan data yang akan di peroleh oleh penulis. Dalam melakukan penelitian seorang peneliti juga harus bersikap ramah dan bisa membaur dengan warga setempat agar bisa mengembangkan raport terhadap masyarakat dan mendapatkan data-data yang sesuai fakta dilapangan.

Budaya sebagai fenomena yang kompleks harus di tafsirkan dan informan adalah orang yang terpilih sebagai penghubung antara antropolog dengan kelompok budaya yang dipelajari. Informan adalah orang-orang dalam latar penelitian yang di manfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Untuk informan yang dipilih pada penelitian ini merupakan pemilik usaha itu sendiri yaitu ibu Nurmaya Manalu (72) sebagi pemilik usaha Kacang Martabe beserta beberapa informan lainnya sebagai berikut Fredy Manalu (24) pekerja,Marito Panjaitan (26) pekerja, Ibu Lasma Sitohang (42) pekerja, ibu Irma Marpaung (45) pekerja, Abed Pakpahan (24) pembeli, Angel Situmeang (24) pembeli, Sihol Sihombing (58) Pengusaha Kacang sihobuk.

1.6.3. Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar yang mudah untuk dimengerti masalahnya.

Menurut Taylor, (1975: 79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan bahwa analisis data merupakan proses. mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.

Langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman sebagaimana yang diikuti Patilima (2005:97-100), adalah sebagai berikut:

 Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan melakukan wawancara, observasi, serta mencatat arsip dan dokumentasi dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya. Dalam skripsi ini saya lebih fokus dalam pengambilan data dari usaha dagang Kacang Sihobuk Martabe milik ibu Nurmaya Manalu

 Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung, dan diteruskan pada waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti mulai memfokuskan wilayah penelitian.

 Penyajian data, yaitu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan penelitian dilakukan. Dalam penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel.

 Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab-akibat.

Dokumen terkait