• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pemikiran

Teknologi informasi merupakan salah satu unsur yang sangat mempengaruhi penyelenggaraan perpustakaan. Penerapan teknologi informasi pada perpustakaan dapat menjadi salah satu indikator dalam menilai suatu perpustakaan. Salah satu penerapan teknologi informasi pada perpustakaan adalah penerapan protokol OAI- PMH sebagai suatu teknologi yang digunakan untuk mengembangkan interoperabilitas antar perpustakaan. Interoperabilitas sendiri bermakna kemampuan dua sistem atau lebih untuk dapat saling bekerja sama dengan menghilangkan beberapa hambatan seperti infrastruktur fisik, demografi, platform yang digunakan, dan lain sebagainya.

Pemilihan perpustakaan IPB sebagai lokasi penelitian didasarkan bahwa IPB merupakan salah satu universitas riset dengan kompetensi utama dalam bidang tropika dan biosains. Seiring dengan perkembangan teknologi, budaya, aktivitas akademik membuat informasi yang ada pada IPB semakin tidak mencukupi kebutuhan informasi bagi pengguna. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencukupi kebutuhan informasi pengguna tanpa harus mengeluarkan biaya yang begitu besar untuk menambah koleksi perpustakaan seperti dengan cara membeli atau melanggan jurnal-jurnal ilmiah adalah dengan menggunakan protokol OAI- PMH.

Penerapan protokol OAI-PMH oleh berbagai macam institusi adalah sebagai salah satu strategi dalam upaya pemenuhan kebutuhan publikasi ilmiah, metadata

record secara efektif dan efisien, langkah tersebut sebagai tindak lanjut terhadap masih mahalnya akses terhadap beberapa jurnal ilmiah penerbit dan juga katalog induk yang ada.

Salah satu masalah yang dihadapi dalam upaya pelaksaaan interoperabilitas adalah standarisasi. Standarisasi bertujuan untuk meminimalisir berbagai kendala terkait pelaksanaan interoperabilitas antar perpustakaan digital, seperti format metadata apa yang dapat digunakan, bagaimana susunan metadatanya, format

request dan response yang digunakan seperti apa dan lain sebagainya, oleh karena itu pada penelitian berikut berupaya untuk mengevaluasi penerapan protokol OAI- PMH apakah telah sesuai dengan standar yang ada atau tidak. Hal ini untuk memastikan bahwa berbagai komponen telah diterapkan baik yang bersifat opsional mapun yang bersifat wajib sehingga, interoperabilitas antar sistem informasi perpustakaan dapat berjalan lancar.

Insitut Pertanian Bogor secara teknis telah menerapkan protokol OAI-PMH dimana protokol tersebut dikembangkan oleh pihak DIDSI dan bukan oleh pihak perpustakaan. Pengumpulan data awal mendapatkan informasi bahwa perpustakaan IPB sama sekali belum pernah melakukan kegiatan metadata harvesting meskipun sebenarnya infrastruktur perpustakaan IPB telah sangat siap dan juga protokol OAI- PMH sendiri telah berjalan.

Dari sekian masalah yang ditemui pada pengumpulan data awal di perpustakaan IPB, maka setidaknya perlu dilakukan penelitian atau penyelidikan mengenai kelayakan Perpustakaan IPB dalam menerapkan protokol OAI-PMH.

Hasil dari evaluasi tersebut diharapkan akan dapat diketahui mengenai sejauh mana Perpustakaan IPB menerapkan spesifikasi protokol OAI-PMH serta diharapkan dapat menentukan solusi dan keputusan terbaik mengenai pengembangan interoperabilitas sistem informasi Perpustakaan IPB berdasarkan sumber daya yang ada sehingga, kedepannya kegiatan interoperabilitas antar perpustakaan dapat berjalan dengan lancar serta, dapat meningkatkan reputasi IPB di tingkat nasional maupun internasional.

Pendekatan

Penetitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yaitu penelitian yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau, keadaan, (Arikunto 2000), dengan jenis penelitian studi kasus yang mengambil lokasi penelitian pada Perpustakaan Pusat IPB.

Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian merupakan rangkaian tahapan suatu penelitian dilaksanakan secara sistematis dengan menggunakan metode ilmiah. Pada studi kelayakan ini tahapan pelaksanaan penelitian dilakukan dengan melalui serangkaian proses penelitian sebagaimana yang tercantum pada Gambar 1.

Responden

Pemilihan responden dilakukan dengan cara purposive sampling (judgment sampling) yaitu pemilihan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa responden atau informan tersebut berpengalaman dan mengetahui tentang tata kelola perpustakaan/repositori digital, yang terdiri dari 1). Penentu atau pembuat kebijakan: Kepala Perpustakaan, staf Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi (DIDSI), 2). Pustakawan, 3). Dosen.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data terdiri atas: 1. Studi literatur

Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Adapun referensi yang dipakai dalam pengumpulan data diperoleh dari buku, jurnal, artikel ilmiah, prosiding, tesis, skripsi, disertasi, majalah.

2. Observasi

Teknik observasi yang digunakan adalah non-participant observation atau observasi tidak langsung, yaitu peneliti tidak ikut terlibat secara langsung dalam suatu kegiatan atau proses yang sedang diamati, yaitu peneliti tidak turut terlibat dalam aktivitas input data, melakukan intermediasi antara service provider kepada

gateway repositori statis. 3. Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur dimana dalam pengumpulan data peneliti akan menanyakaan beberapa pertanyaan tanpa memperhatikan urutan pedoman wawancara yang ada atau pertanyaan yang diajukan bersifat acak dan dapat diulangi sewaktu-waktu jika jawaban yang didapat belum terjawab atau kurang jelas. Wawancara dilakukan sebagai klarifikasi jika data yang diperoleh tidak sesuai dengan kuesioner standar protokol OAI-PMH ataupun jika data dan informasi yang diperoleh melalui observasi masih belum memuaskan sehingga, hasil wawancara yang didapat dapat menjadi salah satu rekomendasi kepada Perpustakaan IPB.

Instrumen Penelitian

Arikunto (2002), menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data secara sistematis. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan, maka instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan panduan wawancara.

Kuesioner

Kuesioner menggunakan metode daftar cocok/checklist. Aspek yang akan dinilai adalah berdasarkan pada spesifikasi OAI-PMH versi 2.0. Adapun aspek/kategori yang akan dinilai yaitu:

a. Spesifikasi standar protokol OAI-PMH repositori umum mencakup: 1. Pengenal Unik (Unique Identifier)

2. Berkas (Record)

2.1 Penghapusan Berkas (Deleted Record) 3. Pengelompokan (Set)

4. Pemanenan Selektif (Selective Harvesting) 5. Fitur protokol (Protocol features)

5.1 Format Permintaan HTTP (HTTP Request Format) 5.1.1 Jenis Konten (Content Type)

5.2 Kode Status (Status Code)

5.3 Respon Terkompresi (Response Compression) 5.4 Format Respon XML

5.5 Format Waktu UTC (UTCdatetime)

5.6 MetadataPrefix dan Skema Metadata (MetadataPrefix and Metadata Schema)

5.7 Kontrol Data (Flow Control)

5.8 Pengulangan Permintaan (Idempotency of resumptionTokens)

5.9 Kondisi Kesalahan dan Pengecualian (Error and Exeption Conditions) 6. Permintaan dan Jawaban Protokol (Protocol Request and Responses)

6.1 Pengenal (Identify)

b. Spesifkasi standar protokol OAI-PMH repositori statis, yang mencakup: 1. Repositori Statis (Static Repository Overview)

2. Kesesuaian Ketentuan Repositori Statis (Static Repository Conformance Rules)

3. Mengakhiri Intermediasi dari Gateway Repositori Statis (Terminating Intermediation by a Static Repository Gateway)

4. Akses ke Repositori Statis (Ongoing Access to a Static Repository) 5. Contoh Repositori Statis

6. (Static Repository Example)

7. Memulai Intermediasi Repositori Statis (Initiating Intermediation for Static Repositories)

8. Keamanan (Security Considerations) 9. Skema XML (XML Schema)

c. Spesifikasi aspek legal protokol OAI-PMH:

1. Pernyataan Hak Cipta dan Model Data OAI-PMH (Rights Expressions and the OAI-PMH Data Model)

2. Memasukkan Pernyataan Hak pada Tingkat Record (Conveying Rights Expressions at the Record Level)

3. Format Pernyataan Hak Cipta pada Tingkat Repositori dan Set (Conveying a Manifest of Rights Expressions at the Repository and Set Levels)

3.1 Pernyataan Hak Cipta pada Tingkat Repositori (Repository Level Rights Expressions)

Dalam mendukung tiga indikator utama maka pada penelitian ini turut menyertakan sepuluh indikator yang akan turut dinilai untuk memperkuat hasil penelitian nantinya. Adapun ke sepuluh indikator tersebut yaitu:

1. Standar dokumen XML menurut W3C versi 2.0 2. SOP Perpustakaan digital

3. Standar format Metadata Dublin Core Unqualified (15 elemen) versi 1.1 4. Visibilitas Layanan Harvesting Perpustakaan IPB

Analisis Kebutuhan

 Studi literatur

 Mendeskripsikan kebutuhan minimum dan kebutuhan wajib protokol OAI-PMH

Evaluasi

 Analisis hasil evaluasi dan wawancara

 Menilai kondisi objektif protokol OAI-PMH perpustakaan IPB

 Memformulasikan dan merekomendasikan kriteria protokol OAI-PMH perpustakaan IPB

Pemodelan

 Pembuatan instrumen wawancara dan daftar cocok (checklist)

 Penetapan indikator-indikator 5. Kondisi anggaran perpustakaan

6. Infrastruktur perpustakaan 7. Koleksi digital perpustakaan 8. Keragaman format metadata

9. Sumber daya manusia perpustakaan 10. Kebijakan perpustakaan

Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk memastikan bahwa kegiatan penelitian berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, serta data yang diperoleh sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Teknik wawancara yang digunakan adalah tidak terstruktur.

Pengumpulan Data Awal

Berdasarkan studi literatur, dilakukan pengumpulan data awal berupa mendefinisikan kriteria minimum dan kriteria mandatory (wajib) dari spesifikasi protokol OAI-PMH.

Gambar 2 Tahapan penelitian

Rekomendasi Model Mulai

Teknik analisis Data

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang mengutamakan uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi.

Analisis dokumen menggunakan daftar cocok/checklist dengan membandingkan kondisi objektif terhadap kondisi standar yang telah ditetapkan oleh openarchives.org. Data yang telah terkumpul kemudian dikategorikan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh OAI-PMH. Penilaian kemudian dipersentasekan dan kemudian dideskripsikan sesuai dengan kriteria yang ada.

Teknik analisis data menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Bungin (2003), seperti:

1. Pengumpulan data (data collection)

Pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi dokumentasi serta menggunakan daftar cocok/checklist.

2.Reduksi data (data reduction)

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, memfokuskan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari pengumpulan data di lapangan. Kegiatan reduksi dilakukan sejak pengumpulan data yang dimulai dengan membuat ringkasan, mengkodekan, dengan maksud untuk menyisihkan data dan informasi yang tidak relevan

3.Display data

Display data merupakan pendeskripsian sejumlah informasi yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk naratif, dan diagram.

4.Verifikasi dan penegasan kesimpulan (Verification and conclusion drawing and)

Merupakan bagian akhir dari akhir analisis data. Penarikan kesimpulan berupa interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan. Kesimpulan juga mencakup penilaian yang dilakukan dengan menggunakan persentase, dimana hasil yang didapat akan dianalisa sesuai dengan kriteria dari komponen-komponen protokol OAI-PMH. Adapun standar penilaian mengacu pada kesesuaian kondisi objektif komponen protokol OAI-PMH pada perpustakaan IPB dibandingkan dengan standar protokol OAI-PMH.

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan bulan Juli hingga Januari 2014, kegiatan penelitian berlokasi di Perpustakaan Pusat IPB dan Direktorat Integrasi Data dan Informasi (DIDSI) IPB.

Dokumen terkait