• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Kerangka Pikir

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini, Penulis mencoba berusaha menggambarkan profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran Dalam Pelayanan Publik sehingga tergolong kedalam penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi-situasi, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena sosial (Hasan, 2004:13)

Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metode penelitian deskriftif adalah metode penelitian untuk merumuskan sebuah gambaran yang tersusun secara sistematis, faktual dan akurat mengenai kejadian nyata, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang akan di teliti yang akhirnya dapat mengungkapkan suatu kebenaran.

Melalui metode deskriptif dengan diharapkan mampu memberikan suatu gambaran bagaimana profesionalisme aparatur di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran yang pada dasarnya

memiliki tugas dan fungsi sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat luas. Dengan seperti itu, diharapkan tujuan dari penelitian ini dapat tercapai.

B. Definisi Konseptual

Definisi Konseptual merupakan definisi akademik atau yang mengandung pengertian universal untuk suatu kata atau kelompok kata. Juga merupakan pemaknaaan dari suatu konsep yang digunakan sehingga mempermudah peneliti untuk mengoprasionalkan konsep tersebut dilapangan. Adapun definisi konseptual pada penelitian ini adalah Profesionalisme Aparat:

Profesionalisme merupakan suatu paham cara dan ciri dalam melakukan kerja di dalam masyarakat. Indikator profesionalisme dalam penelitian ini diukur berdasarkan konsep yang dikemukakan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Menurut LAN-RI aparat didalam sebuah institusi pemerintahan dapat dikatakan profesional apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Terampil, Kreatif, Inovatif

Aparat harus mampu melahirkan ide-iede terbaru didalam melaksanakan atau didalam merumuskan suatu pekerjaan serta mampu dengan tanggap merespon kendala-kendala yang terjadi pada saat melaksanakan sebuah pekerjaan.

b. Komitmen Terhadap Tugas, dan Program

Dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari, aparat harus berkomitmen dengan apa yang telah menjadi tanggung jawabnya, disiplin didalam melaksanakan tugas, serta berpegang teguh pada setiap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan besama.

c. Komitmen Terhadap Pelayanan Publik

Aparat harus memiliki kejujuran didalam melaksanakan sebuah pekerjaan terutama menyangkut hak layak orang ramai serta mampu menerima atau

peduli terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh pihak luar yan dalam hal ini publik.

d. Bekerja Berdasarkan Sifat dan Etika

Aparat harus mampu menerapkan ilmu yang dimiliki atau yang dikuasai untuk digunakan demi kepentingan masyarakat serta memiliki rasa tanggung jawab kepada bangsa, negara, serta diri sendiri atas ilmu-ilmu yang diterapkan tersebut.

e. Memiliki Daya Tangkap dan Akuntabilitas

Memiliki kesiapan atau respon yang sangat cepat didalam melakukan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan serta memiliki kesiapan didalam menghadapi permasalahan yang datang dari luar (masyarakat) atau pun yang datang dari dalam (aparat).

f. Tanggung Jawab.

Didalam setiap melaksanakan pekerjaan, aparat harus memiliki rasa penuh tanggung jawab. Dalam hal ini bekerja berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku.

g. Memaksimalkan waktu dengan efektif dan efisien

Selalu melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu dan tidak menghabiskan biaya yang tinggi dari setiap pekerjaan tersebut.

C. Definisi Operasional

Menurut M. Tatang Arifin (1995:215), definisi operasional ialah petunjuk tentang bagaimana variabel diukur. Adanya definisi oprasional, dapat mempermudahkan peneliti untuk meneliti suatu variabel.

Sedangkan menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (1986:46) bahwa definisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan melihat definisi opersioanal variabel suatu penelitian maka seorang peneliti akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan diteliti.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi operasional adalah petunjuk operasional yang digunakan dalam mengukur suatu variabel sehingga dapat ditentukan indkator penelitian yang jelas.

Sebagaimana yang telah diungkapkan dalam tujuan penelitian, maka definisi oprasional yang berkaitan dengan Profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran Dalam Pelayanan Publik. Untuk mengetahui apakah aparatur itu sangat prpfesional, profesional, cukup profesional, kurang profesional, dan tidak profesional, maka dilakukan pengkategorian atas profesionalisme itu sendiri dengan melihat sikap atas tindakan yang dilakukan oleh aparat itu sendiri.

1. Sangat Profesional, apabila aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran menunjukan atau memperlihatkan sikap yang terdapat pada 7 indikator yang peneliti gunakan.

2. Profesional, apabila aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran menunjukan atau memperlihatkan sikap baik dalam melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan publik pada dinas tersebut dengan menunjukan sikap yang ramah, sopan, tidak memberikan prosedur berbelit-belit dalam memberikan pelayanan, dan tepat waktu.

3. Cukup Profesional, apabila aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran menunjukan atau memperlihatkan

sikap cukup ramah, cukup sopan, cukup memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pengguna pelayanan.

4. Kurang Profesional, apabila aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran menunjukan atau memperlihatkan sikap tidak raamah, tidak sopan, berbelit-belit dalam prosedur, dan tidak tepat waktu dalam memberikan sebuah pelayanan.

5. Tidak Profesional, apabila Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran menunjukan atau memperlihatkan sikap yang sangat tidak peduli terhadap masyarakat dalam hal pelayanan publik.

Profesional atau tidak profesionalnya aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran dapat dilakukan pengukuran dengan menggunakan 7 (tujuh) indikator profesionalisme aparat yakni menurut LAN-RI :

1. Melaksanakan tugas dengan trampil, kreatif, dan inovatif 2. Mempunyai komitmen yang kuat terhadap tugas atau program 3. Komitmen terhadap pelayanan publik.

4. Bekerja berdasarkan sifat dan etika yang baik.

5. Memiliki daya tangkap (resvonsiviness) dan akuntabilitas (accountability). 6. Memiliki rasa penuh tanggung jawab dalam membuat keputusan.

7. Memaksimalkan waktu yang sangat efektif dan efisien.

D. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari lokasi penelitan, baik melalui pengamatan langsung oleh peneliti di lapangan yang berawal dari sumber

awal atau asli dan catatan yang diperoleh peneliti yang relevan dengan permasalahan serta hasil kuisioner. Pada penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah masyarakat Kecamatan Gedong Tataan yang telah mengurus pelayanan publik dalam hal ini dibatasi pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran periode Juni sampai dengan Desember 2009.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data kedua yang digunakan sebagai penunjang data primer. Dalam penelitian ini, yang dijadikan sebagai acuan data sekunder adalah diperoleh dari dokumen-dokumen, bahan-bahan pustaka, kutipan para ahli yang dikutip dari literatur, kuisioner yang dibagikan kepada aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran, dan sebagainya khususnya yang berkaitan dengan topik penelitian.

Dokumen terkait