• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif nonhipotetis yang bertujuan untuk mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat itu (Hidayat, 2007). Dalam hal ini peneliti ingin menggambarkan pola komunikasi keluarga dengan orangtua tunggal di Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas.

4.2 Populasi dan Sample

Populasi orangtua tunggal di Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas sebanyak 70 KK. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sample secara purposive sampling, dimana pengambilan sample secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi (Arikunto, 2002). Adapun jumlah sample yang didapat saat pengambilan data secara purrposive sampling yaitu 52 orang yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu:

- Orangtua tunggal minimal mempunyai satu orang anak yang masih dalam tanggungan.

4.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas karena memiliki sample yang memadai untuk dilakukan penelitian, terletak pada daerah perkotaan yang majemuk penduduknya dimana terdapat beraneka ragam budaya dan adat istiadat setempat. Berdasarkan data yang diterima dari Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas setiap tahun ada orangtua yang kehilangan pasangannya, dengan kata lain populasi orangtua tunggal akan selalu meningkat setiap tahun. Waktu penelitian dilakukan pada bulan 23 Mei- 15 Juni 2009.

4.4 Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia. Untuk itu peneliti memberikan penjelasan kepada calon responden penelitian tentang maksud dan tujuan penelitian, dan mengetahui dampaknya. Apabila calon responden bersedia maka responden dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan yaitu informed consent. Informasi dalam informed consent yaitu: partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi dan lain-lain. Data-data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan peneliti (Hidayat, 2007).

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner tertutup yang terdiri dari dua bagian, yaitu lembar pertama mengenai data demografi dan lembar kedua data tentang pola komunikasi.

Kuesioner mengenai data demografi meliputi umur, jumlah tanggungan, jenis kelamin, agama, pendidikan terakhir, suku, pekerjaan dan penghasilan. Kuesioner mengenai pola komunikasi untuk melihat bagaimana pola komunikasi keluarga dengan orangtua tunggal. Kuesioner terdiri dari 25 pertanyaan (18 pertanyaan pola komunikasi fungsional dan 7 pertanyaan pola komunikasi disfungsional) yang dibuat berdasarkan teori dari Wahlross (2002) dan Friedman (1998) dalam tinjauan pustaka dengan menggunakan skala likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) memperoleh nilai 1, Tidak Setuju (TS) memperoleh nilai 2, Setuju (S) memperoleh nilai 3, dan Sangat Setuju (SS) memperoleh nilai 4.

4.6 Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi (Arikunto, 2006). Jenis validitas yang diukur adalah validitas isi yaitu suatu keputusan tentang bagaimana instrumen dengan baik mewakili karakteristik yang dikaji. Keputusan-keputusan biasanya didasarkan pada riset sebelumnya dalam bidang dan pendapat-pendapat ahli (Brockopp & Tolsma, 1999). Uji validitas

Zahara Nasution, S.Kp. MNS dan perwakilan orangtua tunggal dari suku Jawa dan Batak yaitu ibu Supsiloani, S.Sos dan Ibu Ir. Rona J. Nainggolan.

Reliabilitas adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda (Setiadi, 2007). Uji reliabilitas dilakukan secara internal konsistensi. Pengujian ini dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian dianalisis dengan menggunakan Cronbach Alpha. Tes Cronbach Alpha yang menunjukka n suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005 & Kuncoro, 2003 dalam Ginting, 2008).

Dari hasil uji reabilitas terhadap orangtua tunggal di Kelurahan Timbang Deli yang berdekatan dengan Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas, terhadap responden sebanyak 10 orangtua tunggal menyimpulkan bahwa nilai Cronbach Alpha 0,865. Hal ini membuktikan bahwa koesioner ini reliabel untuk digunakan sebagai instrumen penelitian untuk menilai pola komunikasi keluarga dengan orangtua tunggal di Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas.

4.7 Pengumpulan Data

Alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan menggunakan kuesioner. Pengumpulan data dimulai setelah peneliti mendapat surat izin pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan surat izin dari lokasi penelitian yaitu di Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri tanpa keterlibatan pihak lain. Pada saat pengumpulan data peneliti menjelaskan waktu, tujuan,

manfaat dan prosedur pelaksanaan penelitian kepada calon responden dan bersedia berpartisipasi diminta untuk menandatangani informed consent, setelah itu peneliti memberi kesempatan kepada responden untuk mengisi kuesioner selama 15 menit. Responden yang bersedia mengisi kuesioner diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada pertanyaan yang tidak dimengerti. Setelah selesai kemudian peneliti memeriksa kelengkapannya. Jika masih ada yang kurang lengkap, maka dapat langsung dilengkapi, selanjutnya setelah semua data terkumpul lalu data dianalisis.

4.8 Analisa Data

Setelah semua data terkumpul peneliti mengecek kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai dengan petunjuk. Data kemudian diberi kode untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi, pengolahan dan analisa data.

Hasil data kuesioner berupa data demografi meliputi umur, jenis kelamin, agama, status perkawinan, suku, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan, diolah dengan menggunakan statistik bentuk univariat. Statistik univariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari satu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian (Stevens, dkk, 2005). Data-data hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

Untuk kuesioner pola komunikasi keluarga dengan orangtua tunggal terdiri dari 33 pertanyaan dengan pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) memperoleh nilai 1, Tidak Setuju (TS) memperoleh nilai 2, Setuju (S)

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah. Nilai tertinggi sebesar 100 dan nilai terendah 25.

Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana (1992) untuk menentukan panjang kelas dapat digunakan rumus

Rentang kelas tertinggi - rentang kelas terendah P =

Banyak kelas

100 - 25

Maka nilai P = = 37,5 = 38 2

Berdasarkan rumus statistika diatas maka pola komunikasi keluarga dengan orangtua tunggal dimasukkan kedalam 2 kelas yaitu, fungsional (dengan skor 63-100) dan disfungsional (dengan skor 25-62).

Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Ginting, 2008). Pengolahan data dengan menggunakan bantuan komputerisasi.

Dokumen terkait