• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Dalam dokumen kualitashidupKTI lengkap (Halaman 62-102)

A. Desain Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan  pendekatan cross-sectional . Penelitian Crossectional merupakan salah satu desain penelitian observasional. Peneliti hanya melakukan observasi dan melakukan pengukuran variabel pada satu saat tertentu saja. Pengukuran variabel tidak terbatas harus tepat pada satu waktu  bersamaan, namun mempunyai makna bahwa setiap subyek hanya dikenai satu kali pengukuran, tanpa dilakukan tindak lanjut atau  pengulangan pengukuran (Saryono, 2011).

Penelitian yang dilakukan meneliti hubungan sikap dan perilaku keluarga dengan kualitas hidup penderita DM tipe 2.

2. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian yaitu posisi geografis dimana responden berada sehingga proses penelitian dapat dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan  pada penderita DM tipe 2 yang merupakan pasien di Wilayah kerja Puskesmas I Kembaran yang terdiri dari 8 desa yaitu desa Kembaran,

Linggasari, Purbadana, Karangsari, Karangsoka, Dukuhwaluh,

Bantarwuni, dan Tambaksari. Adapun peneliti memilih pasien DM di Wilayah kerja Puskesmas I Kembaran karena berdasarkan data Dinas

Kesehatan Kabupaten Banyumas, Puskesmas I Kembaran termasuk  peringkat kedua dalam hal angka kejadian penderita DM tipe 2. Selain itu, di Wilayah kerja Puskesmas I Kembaran juga belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan sikap dan perilaku keluarga dengan kualitas hidup penderita DM tipe 2.

3. Waktu penelitian

Waktu penelitian merupakan rentang waktu yang dibutuhkan untuk dilakukan penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan September-Desember 2013.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Santjaka (2009) mendefiniskan populasi yaitu keseluruhan subjek dimana sebagian dari padanya akan dilakukan pengukuran. Hasil  pengukuran menjadi dasar untuk generalisasi penelitian. Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas I Kembaran, populasi penderita DM yang mendapatkan pelayanan rawat jalan sebanyak 56 penderita DM tipe 2.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan suatu teknik pengambilan sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling   (Saryono,

2011). Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah sejumlah 50 penderita.

Adapun pemilihan sampel didasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi

1) Usia penderita DM tipe 2 ≥ 40 tahun 2) Lama menderita <10 tahun

3) Tinggal bersama keluarga  b. Kriteria Eksklusi

1) Mengalami komplikasi DM (gangren, gagal jantung, stroke) 2) Keluarga pra sejahtera

3) Mengalami gangguan jiwa

4) Penderita tidak bersedia menjadi responden penelitian

Penentuan besar sampel menggunakan berbagai pertimbangan meliputi pertimbangan praktis, pertimbangan metodologis, dan  pertimbangan lain (Saryono,2011).

C. Variabel penelitian

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai  berikut:

1. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang menstimulasi target (Saryono, 2011). Variabel bebas dalam penelitian yang dilakukan yaitu sikap dan perilaku keluarga.

2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi dan menjadi akibat dari variabel bebas (Hidayat, 2003). Variabel terikat dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu kualitas hidup.

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindari perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel (Saryono, 2011). Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Definisi Operasional

 No Variabel Definisi operasional

Alat ukur Hasil Ukur Skala data

1. Sikap Keluarga Kesiapan keluarga untuk  bereaksi terhadap suatu objek atau  perawatan dan  pengobatan  penderita DM dengan cara-cara tertentu Menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dari  penelitian Nidya (2008) Sikap kurang : 9-22 Sikap baik : 23-36 Ordinal 2. Perilaku keluarga Semua kegiatan atau aktivitas Menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dari  penelitian Nidya Perilaku kurang :9-22 Ordinal

keluarga yang dapat diamati langsung oleh pihak luar dalam  perawatan dan  pengobatan  penderita DM (2008) Perilaku  baik : 23-36 4. Kualitas hidup Persepsi atau  pandangan subjektif  pasien DM tipe 2 terhadap kepuasan dan dampak yang dirasakan,  baik terhadap kemampuan fisik,  psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Menggunakan kuesioner DQOL ( Diabetes Quality of Life) dari (Munoz &Thiagarajan, 1998) dimodifikasi oleh Tyas (2008) kemudian diuji validitas dan reliabilitas oleh Yusra (2010). Kualitas hidup buruk : 28-69 Kualitas hidup baik : 70-112 Ordinal E. Instrumen penelitian

Saryono (2011) menyebutkan bahwa instrumen merupakan suatu alat ukur yang dikembangkan untuk menerjemahkan variabel yang dipergunakan dalam mengungkap data suatu penelitian. Instrumen penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena menentukan keakuratan data yang diperoleh.

Pada setiap individu dilakukan pencatatan data demografi yaitu dengan melengkapi kuesioner karakteristik individu berisi pertanyaan pada

 penderita DM yaitu tanggal lahir, usia, jenis kelamin, pendidikan, alamat, dan  pekerjaan.

1. Kuesioner karakteristik demografi responden yaitu usia, pendidikan, dan  pekerjaan penderita.

2. Kuesioner sikap dan perilaku keluarga

Kuesioner sikap dan perilaku keluarga ini dimodifikasi dari  penelitian yang dilakukan oleh Nidya (2008) tentang hubungan sikap,  perilaku, dan partisipasi keluarga terhadap kadar gula darah penderita DM

tipe 2 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta bulan Januari-Juli 2008. Kuesioner ini terdapat tiga bagian yaitu kuesioner sikap dan perilaku keluarga dengan kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner sikap

 No. Sub Variabel Pernyataan

 Favorable Pernyataan Unfavorable 1.  Diit penderita DM 2, 1 2.  Pengobatan 3, 5, 8 -3.  Informasi DM 9 7 4.  Keterlibatan Keluarga 4 -5. Motivasi keluarga 6

Kuesioner sikap terdapat 9 pernyataan terdiri dari 7 pernyataan  favorable dan 2 pernyataan unfavorable dengan jawaban (A) = selalu, (B) = sering, (C) =kadang-kadang, (D) = tidak pernah. Pada pernyataan  favorable jawaban selalu memilki nilai tertinggi yaitu 4, dan jawaban tidak  pernah memiliki nilai terendah yaitu 1. Untuk pernyataan unfavorable yaitu sebaliknya. Rentang jawaban menggunakan skala likert. Jumlah kumulatif jawaban dengan nilai tertinggi dari kuesioner sikap yaitu 36, dan

nilai terendah 9. Kemudian dikategorikan yaitu 9-22 dikategorikan sikap kurang dan 23-36 dikategorikan sikap baik.

Tabel 3.3. Kisi-kisi kuesioner perilaku

 No. Sub Variabel Pernyataan

 Favorable Pernyataan Unfavorable 1.  Diit penderita DM 2 1 2.  Pengobatan 3, 6 7, 8 3.  Informasi DM 5

-4.  Aktifitas fisik penderita 4

-5.  Meminimalkan resiko 9

Kuesioner perilaku terdapat 9 pernyataan terdiri dari 6 pernyataan  favorable dan 3 pernyataan unfavorable dengan jawaban (A) = selalu, (B) = sering, (C) = kadang-kadang, (D) = tidak pernah. Pada pernyataan  favorable jawaban selalu memilki nilai tertinggi yaitu 4, dan jawaban tidak  pernah memiliki nilai terendah yaitu 1. Untuk pernyataan unfavorable yaitu sebaliknya. Rentang jawaban menggunakan skala likert. Jumlah kumulatif jawaban dengan nilai tertinggi dari kuesioner perilaku yaitu 36, dan nilai terendah 9. Kemudian dikategorikan yaitu 9-22 dikategorikan  perilaku kurang dan 23-36 dikategorikan perilaku baik.

3. Kuesioner kualitas hidup

Kuesioner ini untuk menilai variabel dependen yaitu kualitas hidup. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner yang dimodifikasi oleh Tyas (2008) dari (Munoz &Thiagarajan, 1998) yang kemudian diuji validitas dan reliabilitas oleh Yusra (2010), yaitu DQOL ( Diabetes Quality of Life) guna mengukur kualitas hidup pada pasien diabetes. Awalnya kuesioner terdiri atas 30 item pertanyaan dengan

rentang jawaban menggunakan skala likert. Nilai validitas instrument adalah 0,3 dan nilai reliabilitas adalah Alpha Cronbach 0,9.

Kemudian kuesioner yang dimodifikasi oleh Tyas (2008) diuji validitas dan reliabilitas oleh Yusra (2011). Hasil uji coba validitas dan reliabilitas pada kuesioner kualitas hidup yang dilakukan oleh Yusra (2011) kepada 20 responden, terdapat 6 pertanyaan yang kurang valid, dan  pertanyaan tersebut diperbaiki redaksi kalimatnya menjadi lebih spesifik. Selanjutnya instrumen kualitas hidup yang telah diperbaiki digunakan untuk pengambilan data dengan jumlah responden 30 yang diambil secara random. Hasil uji validitas dan reliabilitas dengan degree of freedom 30-2=28 (r tabel 0,361), pada kualitas hidup terdapat 2 item pertanyaan yang tidak valid yaitu nomor 44 dan 53. Kedua pertanyaan tersebut dikeluarkan dari instrumen, sehingga pertanyaan yang valid dan reliabel adalah 28 item dengan nilai validitas (r= 0,428-0,851) dan nilai reliabelnya ( Alfha Cronbach = 0,963).

Tabel 3.5. Kisi-kisi kuesioner kualitas hidup

 No. Sub Variabel Pernyataan

 Favorable Pernyataan Unfavorable 1. Kesehatan fisik 1, 2, 3, 6, 8, 10, 12 14, 15, 16 2. Kesehatan psikologis 5, 13, 18 19, 20, 23, 25, 26, 27, 28 3. Tingkat aktivitas 9, 11 21, 22 4. Hubungan sosial 4, 7 17 5. Lingkungan - 24

Kuesioner terdiri atas 28 item pertanyaan dengan rentang jawaban menggunakan skala likert. Rentang untuk pertanyaan kepusasan adalah

4=sangat puas, 3=puas, 2=tidak puas, 1=sangat tidak puas. Sedangkan untuk dampak pada pertanyaan positif rentangnya adalah 1=tidak pernah, 2=jarang, 3=sering, 4=selalu dan pada pertanyaan negative rentangnya adalah 4=tidak pernah, 3=jarang, 2=sering, 1=setiap saat. Jumlah kumulatif dari jawaban dengan nilai tertinggi 112 dan nilai terendah 28, kemudian dikategorikan yaitu 28-69 dikategorikan kualitas hidup buruk dan 70-112 dikategorikan kualitas hidup baik.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah indeks yang menunjukan alat ukur tersebut benar- benar mengukur apa yang diukur, pengukuran validitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan dan kecermatan alat ukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Notoatmodjo, 2010).

Rumus yang digunakan yaitu pearson product moment:

Keterangan:

r : Koefisien korelasi

ΣX : Jumlah skor pertanyaan ΣY : Jumlah skor total

Kriteria pengujian :

Apabila r hitung > r tabel, maka item pertanyaan valid

Apabila r hitung < r tabel, maka item pertanyaan adalah tidak valid

Bila sudah ada kuesioner atau instrumen pengumpul data yang standar, maka bisa digunakan oleh peneliti (Saryono, 2011). Peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner kualitas hidup  penderita DM. Hal tersebut berdasarkan penelitian Yusra (2011) guna mengukur kualitas hidup pada pasien DM kuesioner ini terdiri 28 item  pertanyaan dengan rentang jawaban menggunakan skala likert. Nilai

validitas instrumen ini adalah r=0,428-0,851.

Kuesioner sikap dan perilaku keluarga dimodifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Nidya (2008) tentang hubungan sikap, perilaku, dan  partisipasi keluarga terhadap kadar gula darah penderita DM tipe 2 di RS

PKU Muhammadiyah Yogyakarta bulan Januari-Juli 2008.

Dan diuji validitas oleh peneliti kepada penderita DM tipe 2 di Wilayah kerja Puskesmas II Baturaden. Jumlah responden pada uji validitas yaitu sebanyak 30 penderita DM tipe 2. Berdasarkan hasil uji validitas pada kuesioner sikap keluarga terdapat 9 pernyataan yang dinyatakan valid yaitu pernyataan nomor 2, 3, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 18 dan pernyataan yang dinyatakan tidak valid berjumlah 9 yaitu nomor 1, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12. Pernyataan yang tidak valid dikeluarkan dari kuesioner tersebut.

Tabel 3.6. Nilai korelasi butir pertanyaan pada variabel sikap keluarga

Pertanyaan p value Nilai r Kesimpulan

1 0,090 0,315 Tidak Valid 2 0.034 0.388 Valid 3 0.000 0.709 Valid 4 0.316 0.189 Tidak Valid 5 0.831 0.041 Tidak Valid 6 0.065 0.341 Tidak Valid 7 0.502 0.128 Tidak Valid 8 0.108 0.300 Tidak Valid 9 0.001 0.557 Valid 10 0.419 0.153 Tidak Valid 11 0.165 0.260 Tidak Valid 12 0.170 0.257 Tidak Valid 13 0,004 0,516 Valid 14 0.000 0.597 Valid 15 0,009 0,470 Valid 16 0,015 0,441 Valid 17 0,000 0,696 Valid 18 0,000 0,620 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada kuesioner perilaku keluarga terdapat 9 pernyataan yang dinyatakan valid yaitu pernyataan nomor 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 dan pernyataan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 2 yaitu pernyataan nomor 1 dan 4. Pernyataan yang tidak valid dikeluarkan dari kuesioner tersebut.

Tabel 3.7. Nilai korelasi butir pertanyaan pada variabel perilaku keluarga

Pertanyaan p value Nilai r Kesimpulan

1 0,057 0,352 Tidak Valid 2 0.000 0.668 Valid 3 0.000 0.694 Valid 4 0.125 0.287 Tidak Valid 5 0.000 0.637 Valid 6 0.005 0.500 Valid 7 0.000 0.700 Valid 8 0.000 0.689 Valid 9 0.000 0.739 Valid 10 0.000 0.637 Valid 11 0.002 0.534 Valid

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut pengukuran yang reliabel. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagi makna lain seperti keterpercayaan, keterandalan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya.

Rumus untuk melakukan uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

Keterangan:

α : Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

K : Jumlah item pertanyaan yang diuji ∑s

2

: Jumlah varians skor item

SX2 : Varians skor-skor tes (seluruh item K)

Peneliti tidak melakukan uji reliabilitas pada kuesioner kualitas hidup penderita DM. Hal tersebut berdasarkan penelitian Yusra (2010) dengan hasil uji reliabilitas adalah  Alfha Cronbach  = 0,963. Kuesioner sikap dan perilaku keluarga dimodifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Nidya (2008) tentang hubungan sikap, perilaku, dan partisipasi

keluarga terhadap kadar gula darah penderita DM tipe 2 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta bulan Januari-Juli 2008. Dan diuji reliabilitas oleh peneliti kepada penderita DM tipe 2 di Wilayah kerja Puskesmas II Baturaden dengan jumlah responden sebanyak 30 penderita DM tipe 2.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada kuesioner sikap keluarga adalah Alfha Cronbach = 0,691. Dan hasil uji reliabilitas pada kuesioner  perilaku keluarga adalah Alfha Cronbach = 0,747.

G. Jalannya Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Persiapan materi melalui studi pendahuluan dan studi pustaka yang mendukung penelitian.

2. Pembuatan proposal penelitian yang dilanjutkan dengan pengujian  proposal penelitian.

3. Pengajuan surat rekomendasi dari kampus dan dinas kesehatan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner sikap dan perilaku keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas II Baturraden.

4. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner sikap dan perilaku keluarga kepada 30 penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas II Baturaden.

5. Pengajuan surat rekomendasi dari kampus, Kesbangpol, dan Bappeda untuk melakukan penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran.

6. Pengumpulan data dibantu dengan asisten peneliti yang sudah disamakan  persepsinya dan termasuk mahasiswa angkatan 2010 yang sudah

mendapatkan Blok Nursing Research.

7. Wilayah kerja Puskesmas I Kembaran terdiri dari 8 desa, sehingga peneliti membagi wilayah desa yang diteliti oleh peneliti yang terdiri dari desa Linggasari, Kembaran, Purbadana, dan Karangsari. Sedangkan wilayah desa yang diteliti oleh asisten peneliti meliputi desa Bantarwuni, Dukuhwaluh, Tambaksari, dan Karangsoka.

8. Menyerahkan surat ijin penelitian kepada Puskesmas I Kembaran, Kecamatan Kembaran, dan kepada masing-masing desa yang menjadi  bagian wilayah kerja Puskesmas I Kembaran.

9. Peneliti dan asisten peneliti melakukan penelitian dengan door to door sesuai data dan alamat dari Puskesmas I Kembaran.

10. Mengumpulkan data sampel penelitian, data berupa nama, usia,  pendidikan, dan pekerjaan dicatat pada lembar karakteristik responden. 11. Sampel yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi digunakan untuk

 penelitian. Kemudian peneliti memberikan lembar persetujuan kepada responden (inform consent ).

12. Setelah responden dan keluarga setuju maka peneliti memberikan kuesioner sikap dan perilaku keluarga dan kualitas hidup pada penderita DM tipe 2.

13. Peneliti juga melakukan validasi kepada responden dan penderita dari kuesioner yang diisi tersebut.

14. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner QoL  (kualitas hidup) dan kuesioner sikap dan perilaku keluarga.

15. Penelitian selesai setelah sampel kelompok terpenuhi. Semua data direkap, dihitung kemudian dilakukan analisa statistik dengan menggunakan komputer.

16. Setelah analisis statistik selesai kemudian dibuat pembahasan dan kesimpulan yang disusun ke dalam laporan hasil penelitian.

H. Analisis Data

Adapun langkah-langkah dalam memproses data adalah sebagai berikut: 1.  Editing , yaitu kegiatan penyusunan data yang telah terkumpul dan

melakukan pengecekan kelengkapan data untuk mengoreksi kesalahan data yang tidak lengkap dan salah tidak dipakai dalam penelitian.

2. Coding, yaitu kegiatan memberikan kode untuk setiap varibel untuk memudahkan dalam pengolahan data yang masuk dan memudahkan analisis data. Kode yang digunakan berupa angka yang ditentukan dengan  jenis variabel.

3.  Entry, yaitu kegiatan memasukan data ke dalam program computer untuk diolah menggunakan computer.

4. Tabulating, yaitu mengelompokan data sesuai variabel yang akan diteliti untuk keperluan analisis.

5. Pengolahan data menggunakan program statistik dengan uji statistik yaitu ChiSquare.

6. Cara analisis

Setelah dilakukan pengumpulan data maka komponen variabel penelitian yang dapat dilakukan analisis merupakan:

a) Analisis univariat

Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan semua variabel yang diteliti. Variabel yang dianalisis secara univariat adalah karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan,  pekerjaan, gambaran sikap keluarga, perilaku keluarga dan kualitas hidup yang berupa data kategorik dihitung dengan menggunakan distribusi frekuensi. Penyajian masing-masing variabel menggunakan tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh (Dahlan, 2008).

 b) Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian yaitu melihat hubungan antara sikap keluarga dengan kualitas hidup  penderita DM tipe 2, dan hubungan perilaku keluarga dengan kualitas hidup penderita DM tipe 2. Skala data variabel terikat adalah ordinal dan skala data variabel bebas adalah ordinal. Penelitian ini termasuk dalam jenis hipotesis korelatif sehingga uji statistik yang digunakan adalah Chi-square (Saryono, 2011).

Hasil uji penelitian ini yaitu jika ρ ≤ 0,05 maka Ha diterima, dan jika ρ > 0,05 maka Ha ditolak. Dan uji penelitian ini menggunakan tabel 2x2. Syarat menggunakan uji ini yaitu nilai expected kurang dari lima tidak

melebihi 20%. Jika melebihi 20% maka menggunakan uji Fisher (Dahlan, 2008).

Dalam hasil penelitian tidak ada nilai expected   kurang dari lima sehingga tetap menggunakan Chi Square.

I. Etika Penelitian

Etika merupakan prinsip moral yang mempengaruhi tindakan. Penelitian yang melibatkan manusia sebagai objek penelitiannya harus menerapkan etika penelitian (Saryono, 2011).Penelitian yang dilakukan juga menggunakan objek manusia yang memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia (Hidayat, 2003). Prinsip etika penelitian yang dikemukakan Saryono (2011) sebagai berikut: 1. Prinsip manfaat (beneficence)

Prinsip manfaat dalam penelitian mengharuskan peneliti untuk memperkecil risiko dan memaksimalkan manfaat. Penelitian terhadap manusia diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kepentingan manusia baik secara individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Prinsip beneficence meliputi hak mendapatkan perlindungan dari  penderitaan dan hak mendapatkan perlindungan dari eksploitasi (Saryono,

2011).

Bebas dari penderitaan, yaitu perlakuan penelitian yang dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan pada responden (Saryono, 2011).

2. Prinsip menghormati martabat manusia (non-malefience)

a. Hak untuk menentukan pilihan, yaitu hak untuk memutuskan dengan sukarela apakah responden tersebut berkenaan atau tidak dalam  penelitian sikap, perilaku, partisipasi keluarga terhadap kualitas hidup tanpa risiko yang merugikan. Hak non maleficence meliputi hak untuk mendapat pertanyaan, mengungkapkan keberatan, dan menarik diri (Saryono, 2011). Peneliti menginformasikan informed consent.  Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

 b. Hak mendapatkan data yang lengkap, yaitu menghormati martabat, keputusan sukarela tentang keikutsertaan penelitian yang memerlukan ungkapan data yang lengkap (Saryono, 2011).

3. Prinsip keadilan ( Justicie)

Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil. Subyek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dropped out sebagai responden.

4. Kerahasiaan (Confidentiality)

Prinsip kerahasiaan menjamin semua informasi yang dikumpulkan dalam penelitian tidak dibuka didepan publik.Data ilmiah dijadikan variabel dalam penelitian hanya ditampilkan untuk keperluan penelitian dan disajikan tanpa mendeskripsikan identitas responden. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya sehingga perlu

adanya kerahasiaan nama (anonymity) dan identitas responden. Responden keluarga berhak meminta untuk digunakan inisial nama dalam memasukan nama di penelitian.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian hubungan sikap dan perilaku keluarga dengan kualitas hidup  penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Kembaran I yang dilakukan  pada bulan Desember 2013. Pada penelitian tersebut, diperoleh 50 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

1. Univariat

Dalam penelitian ini dilakukan analisis univariat pada karakteristik responden (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan), variabel  bebas yang terdiri dari sikap keluarga dan perilaku keluarga. Variabel

terikat juga dilakukan analisis univariat yaitu kualitas hidup. a. Karakteristik Responden

1) Karakteristik responden berdasarkan usia

Data karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat  pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia pada  penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas I

Kembaran (n= 50)

 No Usia Frekuensi Persentase (%)

1 40 -65 tahun (Pralansia) 41 82,0 2 >65 tahun Lansia 9 18,0 Total 50 100

Berdasarkan penelitian diperoleh data tentang usia responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah responden  penderita DM tipe 2 yaitu dengan usia 40-65 tahun dengan jumlah 41 orang (82,0%), dan usia >65 tahun dengan jumlah 9 orang (18,0%).

2) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran (n= 50)

 No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-laki 17 34,0

2 Perempuan 33 66,0

Total 50 100

Berdasarkan tabel di atas diperoleh data tentang jenis kelamin responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah responden penderita DM tipe 2 terbanyak adalah perempuan yaitu

sebanyak 33 orang (66,0%), sedangkan responden penderita DM tipe 2 yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 17 orang (34%). 3) Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Data karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan  pada penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas I

Kembaran (n= 50)

 No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1 Tidak Sekolah 2 4,0 2 Tidak Lulus Pendidikan Dasar 25 50,0 3 Lulus Pendidikan Dasar 11 22,0 4 Lulus Pendidikan Menengah 5 10,0 5 Lulus Akademik/PT 7 14,0 Total 50 100

Berdasarkan tabel di atas diperoleh data tentang pendidikan responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah responden  penderita DM tipe 2 terbanyak yaitu dengan tingkat pendidikan

tidak lulus pendidikan dasar sebanyak 25 orang (50,0%). 4) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Data karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan  pada penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas I

Kembaran (n= 50)

 No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1 Tidak Bekerja 3 6,0

2 Ibu Rumah Tangga (IRT) 24 48,0 3 Buruh 8 16,0 4 Wiraswasta 6 12,0 5 PNS 1 2,0 6 Pensiunan 8 16,0 Total 50 100

Berdasarkan tabel di atas diperoleh data tentang pekerjaan responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah penderita DM tipe 2 terbanyak yaitu dengan pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga/IRT sebanyak 24 orang (48,0%).

 b. Distribusi Responden berdasarkan Kualitas Hidup Penderita DM Tipe 2 Data tentang gambaran kualitas hidup penderita DM tipe 2 dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5. Distribusi kualitas hidup penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran

 No Kualitas hidup Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 29 58,0

2 Buruk 21 42,0

Total 50 100

Berdasarkan tabel di atas diperoleh data tentang kualitas hidup  baik yaitu sebanyak 29 orang (58,0%).

c. Distribusi Responden berdasarkan Sikap dan Perilaku Keluarga

Data tentang gambaran sikap dan perilaku keluarga dapat dilihat  pada tabel 4.6.

Tabel 4.6. Distribusi sikap dan perilaku keluarga penderita DM tipe 2 di Wilayah Werja Puskesmas I Kembaran (n= 50)

 No Variabel Frekuensi Persentase (%)

1 Sikap keluarga Baik 38 76,0

Kurang 12 24,0

2 Perilaku keluarga Baik 35 70,0

Kurang 15 30,0

Total 50 100

Berdasarkan tabel di atas diperoleh data tentang gambaran sikap dan perilaku keluarga pada penderita DM tipe 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran sikap keluarga adalah baik yaitu sebanyak 38 orang (76,0%), dan sikap keluarga kurang yaitu sebanyak

Dalam dokumen kualitashidupKTI lengkap (Halaman 62-102)

Dokumen terkait