• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaga Keuangan

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat (nasabah) melakukan Qardhul Hasan di BMT Waashil Medan yang beralamatkan di Jl. Gatot Subroto Km 4,5 Kelurahan Sei Sikambing Medan Sunggal.

3.2 Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer, di peroleh dari wawancara secara langsung yaitu kepada para nasabah Qardhul Hasan BMT Waashil Medan melalui daftar pertanyaan atau kuesioner yang telah disediakan.

2. Data sekunder, data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, literatur, media internet, serta bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.3 Penentuan Populasi dan Sampel

Dalam penetapan sampel dikemukakan bahwa “apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya lebih dari 100 orang maka sampel dapat diambil antara 10%-15%, 20%-25%” (Arikunto, 1994:104), karena besarnya populasi dalam penelitian ini diatas 300 yaitu 359 nasabah maka sampel yang akan diambil untuk dijadikan sebagai responden dalam

penelitian ini adalah 40 orang atau sekitar 11%. Jumlah sampel ini telah memenuhi ketentuan seperti pendapat Arikunto diatas. Sampel adalah sebagian/himpunan bagian dari unit populasi yang mewakili keseluruhan objek penelitian. Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan metode pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling yaitu salah satu metode sampel probabilitas dilakukan dengan cara acak sederhana dan setiap responden memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Muhammad Teguh,1999: 160). Populasi yang dimaksud oleh penulis yaitu para nasabah Qardhul Hasan yang tinggal di sekitar BMT Waashil Medan dimana jarak antara tempat tinggal nasabah dan BMT Waashil Medan radius maksimumnya adalah 10 Km. Populasi merupakan nasabah pembiayaan aktif selama 6 tahun terakhir (2007-2012). Selanjutnya berdasarkan database alamat nasabah yang diperoleh dari BMT Waashil Medan, diambil 40 orang responden secara acak. Kemudian penulis mendatangi rumah para nasabah untuk diberikan kuesioner atau daftar pertanyaan. Jika ada responden yang tidak bersedia menjawab kuesioner, maka penulis menggunakan sampel cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara dan kuesioner. Wawancara yaitu salah satu tehnik pengumpulan data dan informasi dengan mewawancarai responden yng dalam hal ini adalah nasabah Qardhul Hasan pada BMT Waashil Medan. Sedangkan dalam kuesioner, penulis membuat daftar pertanyaan yang relevan dengan penelitian yang disusun dengan sangat teliti dan

hati-hati. Kuesioner ini di tujukan kepada nasabah Qardhul Hasan yang melakukan pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Waashil Medan. Jawaban atas pertanyaan ini digunakan sebagai dasar utama dalam pelengkap dan pendukung kebenaran data-data yang ada.

2. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap lembaga yang akan diteliti. Dalam hal ini pengamatan langsung dilakukan terhadap aktivitas BMT Waashil Medan termasuk data mengenai jumlah nasabah yang melakukan Qardhul Hasan, dana ZIS yang terhimpun dan tersalur serta jumlah pinjaman produktif dan pinjaman konsumtif.

3. Studi Kepustakaan yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui telaah berbagai literatur yang relevan yang berhubungan dengan permasalahan yang ada di dalam penulisan skripsi ini antara lain diperoleh dari buku-buku, internet, dan lain-lain.

3.5 Pengolahan Data dan Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan program komputer SPSS versi 16.0 descriptive analysis untuk pengolahan data. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis deskriptif, dimana data-data yang diperoleh dianalisis dengan cara tabulasi, sehingga diperoleh jumlah dan persentase dari variabel yang diteliti. Disamping itu dilakukan pula dengan bentuk analisis lain seperti: grafik tabulasi silang (cross tab), tabel, frekuensi, dan gambar (grafik) sehingga diperoleh berbagai gambaran informasi

yang menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat (nasabah) melakukan Qardhul Hasan di BMT Waashil Medan.

Khusus pada permasalahan kedua dalam penelitian ini yaitu mengenai perkembangan pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Waashil Medan dianalisis data pada 6 tahun terakhir. Data dianalisis dengan cara membandingkan data dan keadaan 3 tahun terakhir (2010-2012) dengan data dan keadaan 3 tahun sebelumnya (2007-2009). Data yang dianalisis merupakan jumlah nasabah BMT Waashil, jumlah dana terhimpun dan tersalur, dan jumlah penghimpunan dana ZIS oleh BMT Waashil Medan. Dengan demikian akan diketahui perkembangan pembiayaan Qardhul Hasan yang terjadi di BMT Waashil Medan.

3.6 Defenisi Operasional

1. Qardhul Hasan adalah merupakan pinjaman tanpa imbalan yang memungkinkan peminjam untuk menggunakan dana tersebut. Qardhul Hasan pada prinsipnya pinjaman yang baik, karena dana yang diberikan diperuntukan kepada orang yang kurang mampu atau yang terlilit banyak utang dengan tujuan untuk usaha sehingga dana ini tidak perlu jaminan, dan tidak boleh mengambil manfaat atas pinjman tersebut. Dana ini dikembalikan sesuai dengan pokoknya, karena dana ini dikumpulkan dari infak, sedekah, zakat, dan sejenisnya. Qardhul Hasan tidak ada jaminan dan bunga.

2. Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh seorang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sedangkan

infak dan sedekah adalah pemberian berupa materi kepada pihak tertentu yang hukumnya tidak wajib.

3. Qardhul Hasan produktif yaitu pinjaman ini dilakukan oleh para pedagang, pengusaha, para petani, dan pihak lainnya yang ingin memulai usaha untuk tujuan-tujuan yang produktif.

4. Qardhul Hasan konsumtif yaitu pinjaman-pinjaman yang dilakukan oleh orang-orang yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Pinjaman jenis ini biasa terjadi di kalangan orang-orang miskin dan menengah. Sebagian besar orang mengambil pinjaman ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

5. Nasabah BMT Waashil Medan adalah orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan dalam lembaga keuangan syariah BMT Waashil Medan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait