• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai preferensi terhadap lima atribut dari buah jeruk guna menemukan segmen pasar yang tepat bagi buah jeruk lokal khususnya serta strategi pemasaran yang sesuai. Selain itu, dikarenakan kebijakan pemerintah yang berubah-ubah dapat menjadi awal untuk dapat mengetahui persamaan maupun perbedaan yang dapat terjadi pada karakteristik konsumen buah jeruk lokal dan jeruk impor melalui hasil dari segmentasi pasar melalui analisis klaster yang akan dilakukan.

Selain itu, buah jeruk merupakan salah satu buah yang banyak digemari oleh seluruh masyarakat dan merupakan salah satu produk hortikultura yang memiliki volume dan nilai impor terbesar dibanding produk hortikultura khususnya buah diantara yang lainnnya. Kuesioner akan dibagikan disekitar wilayah kota Bogor, lebih tepatnya sampel akan diambil di beberapa pusat perbelanjaan modern yang ada di Kota Bogor yang memang menjual buah jeruk lokal dan impor. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui preferensi, segmen pasar serta strategi pemasaran terhadap buah jeruk lokal dan impor di Kota Bogor. Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013.

Jenis dan Sumber Data

Informasi serta data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat yang mengkonsumsi buah jeruk baik jeruk lokal maupun jeruk impor, yang akan dilakukan ditempat konsumen membeli buah jeruk impor maupun lokal yang berupa pasar modern yang ada di sekitar wilayah Kota Bogor. Konsumen jeruk yang akan diteliti yaitu berjumlah 100 orang. Hal tersebut dilakukan guna dapat mengetahui preferensi buah jeruk baik lokal maupun impor, segmentasi pasar yang terbentuk serta strategi pemasaran yang tepat khususnya bagi buah jeruk lokal. Data sekunder sendiri diperoleh dari buku-buku, Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian Dirjen Hortikultura, serta literature yang relevan dengan penelitian ini baik berupa skripsi, jurnal maupun artikel.

Metode Pengambilan Sampel

Metode penarikan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan Convenience Sampling, dimana responden merupakan masyarakat yang tinggal di kota bogor dan bersedia dijadikan sampel. Jumlah responden yang akan diambil yaitu sebanyak 100 orang, yang terdiri dari 50 konsumen buah jeruk lokal, dan 50 konsumenbuah jeruk impor. Lokasi pengambilan sampel akan dilakukan di tempat keramaian, berupa pusat perbelanjaan modern yang menjual buah jeruk lokal maupun jeruk impor, disekitar wilayah Kota Bogor yang respondennya merupakan responden yang menjadi konsumen buah jeruk baik itu konsumen buah jeruk impor maupun konsumen buah jeruk lokal.

Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh, selanjutnya dilakukan pengolahan dan dianalisis sehingga dapat memberikan gambaran, penjelasan serta jawaban mengenai permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Guna menganalisis data dalam penelitian ini, digunakan tiga alat analisis, yaitu Analisis Deskriptif, Analisis Chi Square dan Analisis Klaster. Selain itu, dalam pengolahan data baik dengan analisis Chi-Square maupun analisis Klaster, dalam memperoleh hasil dari analisis tersebut diperoleh dengan bantuan software SPSS 17.0.

Analisis Desktiptif

Analisis ini digunakan untuk mengetahui kondisi umum karakteristik responden, preferensi konsumen terhadap produk serta segmen pasar yang terbentuk.

Analisis Chi-Square (x2)

Chi-Square menurut Firdaus, et all.,(2011) digunakan, untuk memeriksa apakah dua variabel (X dan Y), yang berupa kategorik, berkorelasi signifikan di populasinya, berlandaskan data sampel yang dimiliki. Data sampel merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan kustioner mengenai lima atribut yang menjadi preferensi konsumen pada produk jeruk lokal maupun jeruk impor. Secara umum, chi-squre digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan preferensi konsumen terhadap buah jeruk lokal dan buah jeruk impor di wilayah Kota Bogor. Atribut preferensi buah jeruk yang akan diteliti yaitu meliputi atribut warna buah yang terdiri dari warna hijau, hijau kekuning-kuningan, kuning kehijauan, dan orange. Atribut lain yaitu mengenai rasa buah terdiri dari rasa asam, asam sedikit manis, manis sedikit asam dan manis. Atribut mengenai ukuran buah sendiri akan terdiri dari ukuran buah kecil, sedang dan besar. Aroma buah yang merupakan atribut selanjutnya akan terdiri dari aroma yang harum, segar, menyengat dan manis. Atribut terakhir yang akan diteliti yaitu mengenai atribut tentang harga buah, harga buah yang murah, sedang dan mahal. Analisis Chi- Square digunakan dengan rumus berikut :

X2 = ∑ [

]

Dimana :

X2 = Nilai Chi-Square

Fo = nilai yang menunjukkan banyaknya responden yang memilih kategori dalam atribut buah jeruk lokal dan buah jeruk impor (nilai sel yang diamati). Fe = nilai yang menunjukkan banyaknya responden yang diharapkan dalam

kategori atribut buah jeruk lokal dan buah jeruk impor (nilai sel yang diharapkan).

Langkah-langkah dalam pengujian dengan mendistribusikan chi-kuadrat guna menentukan hipotesis nol (Ho) yang merupakan frekuensi pengamatan yang tidak semua sama dengan frekuansi teoritis. Signifikan dan derajat bebas ditetapkan setelahnya, untuk dapat menentukan nilai kritis dan menghitung nilai chi-square tersebut.

Hasil yang diperoleh nantinya akan berdasarkan pada perhitungan Chi- Square dalam taraf kepercayaan 95%. Jika hasil yang diperoleh menunjukkan semua atribut berbeda nyata yang artinya hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima, sehingga x2 hitung lebih besar dari x2 tabel maka hal tersebut akan menunjukkan perbedaan preferensi pada atribut buah tersebut. Namun, jika terjadi kebalikan dari kejadian di atas maka artinya responden memiliki preferensi yang sama terhadap atribut buah jeruk tersebut.

Analisis Klaster

Analisis klaster menurut Suliyanto (2005), merupakan sebuah uji interdependensi, sehingga dalam analisis ini tidak ada variabel bebas maupun variabel tergantung. Analisis klaster adalah sebuah analisis yang melakukan pengorganisasian kumpulan pola ke dalam klaster (kelompok-kelompok) berdasarkan atas kesamaannya5. Pola dalam suatu klaster memiliki kesamaan ciri/sifat dari pola-pola dalam klaster yang lainnya. Klastering pun bermanfaat untuk melakukan pola-pola yang ada, mengelompokkan, membuat keputusan dan machine learning, termasuk data mining, document retrieva, segmentasi citra dan klasifikasi pola. Analisis klaster, pada dasarnya merupakan suatu teknik analisis yang tidak membutuhkan asumsi dan penyusunan hubungan model tertentu, sehingga analisis ini cocok untuk penelitian yang bersifat eksplorasi. Analisis klaster yang baik menurut Santoso (2010), secara logika harus mempunyai homogenitas (persamaan) dan heterogenitas (perbedaan). Artinya, sebuah klaster yang baik adalah klaster yang memiliki anggota-anggota yang semirip mungkin satu dengan yang lain, namun sangat tidak mirip dengan anggota-anggota klaster yang lain.

Analisis klaster terbagi menjadi dua jenis, yaitu, k-means kluster dan Hierarchical kluster. K-means klaster terbagi kedalam tiga varian diantaranya squantial threshold, paraller threshold, dan optimizing partitioning. Metode squantial threshold, sebuah klaster pusat dipilih dan semua objek yang berada dalam ambang batas yang telah ditentukan dari pusat penggabungan. Metode paraller threshold dilakukan dengan menggabungkan setiap objek dalam ambang batas pada pusat yang terdekat.optimizing partitioning dalam hal objek dapat digabungkan belakangan ke dalam klaster-klaster untuk mengoptimalisasi semua kriteria, seperti jarak dalam klaster untuk sejumlah klaster. Artinya, sebuah objek dapat dimasukkan ke sebuah klaster, lalu dikeluarkan lagi karena ternyata lebih dekat dengan klaster lain. Analisis hierarki terbagi menjadi dua yaitu Agglomerative dan Divisive Agglomerative menerapkan objek dalam klaster- klaster yang berbeda, lalu mengelompokkan objek secara bertahap ke dalam klaster-klaster yang lebih besar. Divisive merupakan kebalikan dari metode

5

.Anonim, Analisis Klaster http://lecturer.ukdw.ac.id/budsus/pdf/textwebmining/clustering.pdf [Diakses Tanggal 15 April 2013].

aglomeratif. Metode ini dimulai dengan menempatkan semua objek sebagai satu klaster (Simamora, 2005).

Dalam penelitian ini, digunakan metode non hierarki atau biasa disebut metode k-mean yang sesuai dengan program SPSS 17.0. dalam metode ini, jumlah klaster ditentukan terlebih dahulu. Semua objek akan masuk ke dalam klaster berdasarkan kemiripan karakteristik. Pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel karakteristik responden yaitu karakteristik menurut demografi (jenis kelamin, usia, pendapatan per bulan, pekerjaan, tingkat pendidikan), jumlah pembelian buah dalam satu kali pembelian, tempat pembelian serta jenis buah yang dibeli.

Hasil dari metode klaster ini adalah akan didapatkannya pembagian responden dalam beberapa klaster. Selain itu, juga akan munculnya tampilan tafsiran setiap klaster pada program SPSS. Setelah itu, hasil akan menunjukkan adanya perbedaan variabel pada klaster yang terbentuk pada output ANOVA. Jika kolom tersebut merupakan klaster maka akan menunjukkan between cluster mean. Namun, jika menunjukkan besaran Within cluster mean, maka kolom tersebut adalah kolom error. Secara prinsip, akan adanya angka F dan jika angka F suatu variabel semakin besar, dan angka signifikannya dibawah 0,05 maka semakin besar pula perbedaan variabel tersebut terhadap klaster lain yang terbentuk.

KARAKTERISTIK PRODUK

Dokumen terkait