• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilaksanakan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke, DKI Jakarta. Penentuan lokasi dipilih secara sengaja dengan alasan karena PPI Muara Angke masih menjalankan aktivitas pelelangan ikan di TPI Muara Angke setiap harinya. Di samping itu, potensi konsumen yang ada di lokasi

Volume penjualan ikan melalui TPI menurun padahal volume produksi ikan terus meningkat

Volume dan nilai produksi perikanan tangkap terus meningkat

Dibangun TPI sebagai pusat pemasaran hasil tangkapan ikan oleh nelayan untuk memberikan keuntungan yang besar bagi nelayan melalui sistem pelelangan

Bagaimana peranan TPI dalam pemasaran ikan? Bagaimana saluran pemasaran ikan di TPI atau tidak?

Bagaimana tingkat efisiensi pemasaran setiap saluran pemasaran?

Analisis data deskriptif dari hasil wawancara dengan

para responden

MT= ƩMi F’s = x100%

Rasio keuntungan dan biaya =

penelitian juga sangat besar mengingat bahwa Muara Angke berada dekat dengan ibukota negara. Pelaksanaan penelitian ini dilasanakan dari bulan April sampai bulan Mei 2014.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dan kuesioner yang diisi melalui wawancara dengan responden. Data sekunder diperoleh berbagai instansi dan dinas yang terkait dengan penelitian ini seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kantor UPT Pengelola Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke, studi literatur dan sumber tertulis lainnya.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

1. Kuesioner. Berupa pertanyaan terstruktur yang diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang diberikan. Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan menyangkut fakta dan pendapat responden.

2. Wawancara terstruktur. Wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Pertanyaan yang sama diajukan kepada semua responden, dalam kalimat dan urutan yang seragam. Wawancara yang dilakukan meliputi identifikasi dampak peranan kelembagaan di TPI.

Metode Penentuan Responden Nelayan

Populasi dalam penelitian ini adalah para nelayan yang ada di lingkungan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke, baik itu nelayan lokal maupun nelayan pendatang. Nelayan merupakan nelayan bulanan sehingga untuk pengambilan data produksi merupakan data dalam satu kali periode produksi (melaut). Sampel nelayan diambil dengan menggunakan metodeAccidental Sampling (Convenience Sampling) atau responden diambil sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja nelayan yang secara kebetulan mendaratkan kapalnya pada saat penelitian dan bertemu dengan peneliti serta cocok dijadikan sebagai sumber data. Total nelayan respondensebanyak 31 orang yang terdiri dari 17 nelayan yang menjual hasil tangkapannya melalui pelelangan murni di TPI dan 14 nelayan lainnya yang bukan melalui melalui pelelangan murni di TPI.

Pedagang

Pengambilan sampel diambil dengan menggunakan metode Snowball

Sampling yang merupakan teknik penentuan sampel yang jumlahnya bertambah karena informasi dari responden sebelumnya. Dalam hal ini peneliti memilih responden sebanyak 26 orang. Sampel ini terdiri dari pedagang pengumpul 6 orang (opow), pedagang grosir 12 orang (7 lelang murni, 5 opow), dan pedagang pengecer 8 orang (5 lelang murni, 3 opow).

Pengelola TPI

Pengambilan sampel diambil secara sengaja yang terdiri dari pimpinan TPI, juru lelang dan juru tulis pada saat lelang masing-masingnya satu orang. Wawancara juga dilakukan kepada staff kepelabuhan dan pelelangan UPT. PKPP PPI Muara Angke.

Metode Pengolahan Data

Untuk mengetahui mekanisme saluran pemasaran, peranan TPI, dan dampak peranan TPI dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menanyakan langsung kepada responden sampel yang ada di lapangan. Margin pemasaran digunakan untuk melihat perbedaan harga di setiap lembaga pemasaran dalam satu saluran pemasaran. Margin pemasaran ini dianalisis dengan menggunakan rumus berikut:

Mi = = Ci + πi

πi = Mi -Ci

MT = Ʃ Mi = Pr – Pf Dimana:

Mi : Margin di saluran pemasaran ke i, dimana i = 1,2,...,n : harga penjualan untuk saluran pemasaran ke-i

: harga pembelian untuk saluran pemasaran ke-i

πi : keuntungan lembaga pemasaran ke-i

Ci : biaya pemasaran lembaga pemasaran ke-i

MT : Margin total

Ukuran efisiensi pemasaran lainnya dengan menggunakan indikator

Fisherman’s Share untuk melihat seberapa besar persentase bagian yang diterima nelayan. Semakin tinggi nilai dari Fisherman’s Share, maka nelayan lebih diuntungkan. Perhitungannya dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:

F’s =

x

100% Dimana:

F’s : persentase bagian yang diterima nelayan (fisherman’s share) : harga di tingkat retail (tingkat konsumen akhir)

: harga di tingkat nelayan produsen

Sedangkan untuk mengetahui tingkat efisiensi saluran pemasaran, dilakukananalisis deskriptif dengan menggunakan analisis rasio keuntungan dan biaya pada masing-masing lembaga pemasaran. Jika nilai rasio keuntungan dan biaya pada masing-masing lembaga pemasaran dalam satu saluran pemasaran cenderung sama atau merata, maka saluran pemasaran tersebut bisa dikatakan efisien.

Dimana:

π : profit lembaga pemasaran

c : biaya dari adanya pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran

Definisi dan Batasan Operasional Definisi operasional

1. Penangkapan ikan adalah kegiatan mengumpulkan atau menangkap ikan di perairan umum secara bebas dan bukan milik perorangan.

2. Produksi perikanan adalah semua hasil yang diperoleh oleh nelayan dari kegiatan penangkapan ikan.

3. Nelayan adalah orang yang melakukan kegiatan penangkapan ikan dan merupakan suatu profesi sebagai mata pencaharian.

4. Pedagang pengumpul adalah mereka yang aktif membeli dan mengumpulkan

ikan dari nelayan dan menjualnya kepada pedagang perantara atau ke konsumen.

5. Pedagang grosir adalah mereka yang aktif membeli ikan dari nelayan dan menjualnya kepada pedagang pengecer dan konsumen, mereka biasa disebut tauke.

6. Pedagang pengecer adalah mereka yang menjual ikan kepada konsumen akhir dalam jumlah yang tidak terlalu besar jika dibanding dengan pedagang pengumpul atau pedagang grosir.

7. Biaya pemasaran adalah jumlah biaya yang dikeluarkan lembaga pemasaran selama proses penyaluran ikan dari nelayan hingga ke konsumen akhir. 8. Margin pemasaran total (MT) adalah perbedaan harga di tingkat nelayan

produsen dengan harga di tingkat konsumen akhir.

9. Margin di tingkat lembaga pemasaran (Mi) adalah selisih harga jual di tingkat lembaga ke-i dengan harga belinya.

Batasan Operasional

1. Lokasi penelitian adalah wilayah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke, DKI Jakarta.

2. Waktu penelitian adalah April-Mei 2014

3. Jenis ikan yang diteliti adalah ikan tenggiri karena merupakan jenis ikan yang pada saat penelitian merupakan ikan yang diproduksi oleh semua responden (nelayan) dan memiliki kestabilan volume produksi dan harga dalam setahun terakhir (lampiran 3).

4. Nelayan responden adalah nelayan yang pada saat penelitian mendaratkan kapalnya di PPI Muara Angke yang melakukan pelelangan ikan di TPI dan tanpa pelelangan.

5. Peneliti tidak dapat menjangkau konsumen akhir yang berada di luar Muara Angke karena keterbatasan peneliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait