• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Restoran Sederhana cabang Jakarta Pusat. Lokasi ini berada di Jalan KH. Mas Mansyur No. 35, Jakarta Pusat. Pemilihan lokasi dipilih secara sengaja atau purposive. Kegiatan penelitian dan pengumpulan data dilakukan selama bulan Januari 2015 hingga Februari 2015.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait dan pengamatan langsung. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui literatur, jurnal maupun laporan hasil penelitian, laporan hasil seminar, buku-buku, internet serta data dari instansi terkait.

Restoran Sederhana Masakan Padang

Tingkat persaingan yang tinggi

Strategi promosi Restoran Sederhana Masakan Padang sebagai upaya mencapai dan mempertahankan daya saing

Analisis kegiatan promosi yang dilakukan Restoran Sederhana Masakan Padang

Analisis faktor yang memengaruhi penyusunan strategi promosi

Alternatif strategi promosi sesuai

pendukung dan kendala yang dihadapi

Alternatif strategi yang tepat untuk Restoran Sederhana Masakan Padang Analisis Deskriptif

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode pengamatan langsung (observasi), wawancara, kepustakaan, dan pengisian kuisioner. Metode observasi dilakukan dengan mengamati langsung kegiatan promosi restoran. Metode wawancara dengan melakukan wawancara terhadap staff promosi restoran. Metode kepustakaan dengan membaca buku-buku yang terkait dengan judul penelitian dan literatur-literatur lainnya yang menunjang pelaksanaan penelitian. Metode pengisian kuisioner dilakukan oleh tiga orang responden, yaitu staff pemasaran, wakil direktur dan direktur utama Restoran Sederhana Masakan Padang. Pemilihan responden berdasarkan pertimbangan bahwa pihak yang bersangkutan memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian dalam permasalahan yang berhubungan dengan strategi promosi di Restoran Sederhana Masakan Padang. Selain itu, struktur organisasi Restoran Sederhana Masakan Padang sangat sederhana dengan hirarki yang pendek dan tidak terdapat divisi khusus bagian promosi. Berikut adalah tabel yang berisi ringkasan informasi tentang pengumpulan data.

Tabel 3 Rigkasan Informasi tentang Pengumpulan Data No Jenis Data Sumber Data Teknik

1. Primer Manajer operasional  Wawancara mengenai gambaran umum restoran  Pengisian kuisioner oleh

manajer operasional 2. Sekunder  Internet

 Buku

 Membaca artikel terkait  Pengambilan data mengenai

Perkembangan Restoran Menurut Provinsi 2007-2012  Pengambilan data mengenai

Perkembangan Jumlah Kunjungn Wisatawan Mancanegara 2009-2013  Membaca teori yang terkait

Metode Pengolahan Data Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kilas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran dan lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Menurut Nazir M (2003), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

Analisis Hirarki Keputusan

Analisis Hirarki Keputusan (AHP) digunakan untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi dan pemilihan alternative strategi promosi. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi yang dibuat berdasarkan kondisi yang dialami perusahaan saat ini. Alternatif strategi promosi yang dilakukan antara lain menitikberatkan pada bauran promosi. Alternatif strategi dibuat berdasarkan hasil pengamatan oleh pihak perusahaan yang dikaitkan dengan kondisi di lapangan.

Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dan informasi dari pihak Restoran Sederhana Masakan Padang untuk membuat suatu hirarki. Struktur hirarki yang disusun menjadi dasar pembuatan kuisioner. Kuisioner diberikan untuk mengetahui pembobotan setiap elemen pada seluruh tingkat struktur hirarki. Hasil pengolahan data diperlukan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan strategi promosi dan pemilihan alternatif strategi promosi yang tepat dan disajikan dalam bentuk uraian, gambar dan tabel. Kerangka kerja PHA terdiri dari delapan langkah utama (Saaty, 1993) yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Mendefinisikan persoalan dan merincikan pemecahan persoalan yang dinginkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini adalah penguasaan masalah secara mendalam, karena yang menjadi perhatian adalah pemilihan tujuan, kriteria dan elemen-elemen yang menyusun struktur hirarki. Tidak terdapat prosedur yang pasti untuk mengidentifikasi komponen-komponen sistem, seperti tujuan, kriteria dan aktivitas yang akan dilibatkan dalam suatu hirarki. Komponen-komponen sistem dapat diidentifikasi berdasarkan kemampuan para analisa untuk menemukan unsur-unsur yang dapat dilibatkan dalam suatu sistem.

2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh. Struktur hirarki ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan, tersusun dari sasaran utama, sub-sub tujuan, faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi sub-sub sistem tujuan tersebut, pelaku-pelaku yang memberi dorongan, tujuan-tujuan pelaku-pelaku dan akhirnya ke alternatif strategi, pilihan atau skenario. Pada tingkat puncak hirarki hanya terdiri dari satu elemen yang disebut dengan fokus yaitu sasaran keseluruhan yang bersifat luas. Tingkat di bawahnya dapat terdiri dari beberapa elemen yang dibagi dalam kelompok homogen agar dapat dibandingkan dengan elemen yang berada pada tingkat sebelumnya

Tingkat 1 : Fokus Tingkat 2 : Faktor Tingkat 3 : Pelaku Tingkat 4 : Tujuan Tingkat 5 : Skenario

Gambar 3 Model Struktur Proses Hirarki Analitik Sumber: Saaty (1993)

3. Menyusun matriks banding berpasangan. Dimulai dari puncak hirarki yang merupakan dasar untuk melakukan perbandingan berpasangan antar elemen yang terkait yang ada di bawahnya. Perbandingan berpasangan pertama dilakukan pada elemen tingkat kedua terhadap fokus yang ada di puncak hirarki. Suatu elemen di sebelah kiri diperiksa perihal dominasi atas yang ada di sebelah kiri elemen pucak matriks.

4. Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan dari hasil perbandingan berpasangan antar elemen pada langkah 3. Setelah matriks berpasangan antar elemen dibuat, dilakukan perbandingan berpasangan antar setiap elemen pada kolom ke-i, dengan perbandingan berpasangan antar elemen pada baris ke-j. Perbandingan berpasangan antar elemen tersebut dilakukan dengan pernyataan

“Seberapa kuat elemen baris ke-j didominasi atau dipengaruhi oleh fokus di puncak hirarki, dibandingkan dengan kolom ke-i?”. Apabila

elemen yang diperbandingkan merupakan suatu peluang atau waktu,

maka pertanyaannya adalah : “Seberapa lebih mungkin suatu elemen

baris ke-j dibandingkan dengan elemen kolom ke-i sehubungan dengan

elemen puncak hirarki”. Untuk mengisi matriks berpasangan digunakan skala banding. Angka-angka yang tertera menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen dibanding dengan elemen lainnya sehubungan dengan sifat atau kriteria tertentu.

G F1 A1 O1 S1 F2 F3 Fn A2 A3 An O2 O3 On S2 S3 Sn

Tabel 4 Nilai Skala Banding Berpasangan Intensitas

Pentingnya Definisi Penjelasan

1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen menyumbang sama besar pada sifat itu

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada yang lainnya

Pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas elemen lainnya 5 Elemen yang satu sangat penting

dari elemen yang lainnya

Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen lainnya

7 Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen lainnya

Satu elemen dengan kuat disokong dari dominanya telah terlihat dalam praktek

9 Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen lainnya

Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat penegasasn yang tertinggal yang mungkin menguatkan

2,4,6,8 Nilai-nilai di antara dua pertimbangan yang berdekatan

Kompromi diperlukan di antara dua pertimbangan

Kebalikan Jika untuk aktivitas mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i Sumber: Saty (1993)

5. Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal utama. Angka 1 sampai 9 digunakan bila Fi lebih mendominasi atau mempengaruhi sifat fokus puncak hirarki (X) dibandingkan dengan Fj, sedangkan bila Fi kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat X dibandingkan sifat Fj maka digunakan angka kebalikannya. Matriks di bawahgaris diagonal utama diisi dengan nilai-nilai kebalikannya.

6. Melaksanakan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkatan dari gugusan dalam hirarki tersebut. Pembandingan dilanjutkan untuk semua elemen pada setiap tingkat keputusan yang terdapat pada hirarki, berkenaan dengan kriteria elemen di atas. Matriks pembandingan dalam metode PHA dibedakan menjadi: (1) Matriks pendapat individu (MPI) dan (2) Matriks pendapat gabungan (MPG). Matriks pendapat individu adalah matriks hasil perbandingan yang dilakukan oleh individu. MPI memiliki elemen yang disimbolkan dengan aij yaitu elemen matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j (Gambar 4).

X A1 A2 A3 An

A1 A11 A12 A13 A1n

A2 A21 A22 A23 A2n

A3 A31 A32 A33 A3n

An Ann

Gambar 4 Matriks Pendapat Individu. Sumber: Saaty (1993)

Matriks pendapat gabungan (Gambar 5) adalah susunan matriks baru yang elemen (gij) berasal dari rata-rata geometrik pendapat-pendapat individu yang rasio inkonsistensinya lebih kecil atau sama dengan 10 persen dan setiap elemen pada baris dan kolom yang sama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik.

X G1 G2 G3 Gn G1 G11 G12 G13 G1n G2 G21 G22 G23 G2n G3 G31 G32 G33 G3n Gn Gnn

Gambar 5 Matriks Pendapat Gabungan. Sumber: Saaty (1993)

Persyaratan MGP yang bebas dari konflik adalah :

a) Pendapat masing-masing individu pada baris dan kolom yang sama memiliki selisih kurang dari empat satuan antara nilai pendapat individu yang tertinggi dengan nilai yang terendah

b) Tidak terdapat angka kebalikan pada baris dan kolom yang sama 7. Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vector

Menggunakan komposisi secara hirarki untuk membobotkan vector prioritas itu dengan bobot criteria prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah berikutnya dan seterusnya. Pengolahan MPI terdiri dari dua tahap yaitu (1) pengolahan horizontal dan (2) pengolahan vertikal. Kedua jenis pengolahan tersebut dapat dilakukan untuk MPI dan MGP. Pengolahan vertikal dilakukan setelah MPI dan MGP diolah secara horizontal, dimana MPI dan MGP harus memenuhi persyaratan rasio konsistensi.

a) Pengolahan horizontal terdiri dari tiga bagian, yaitu penentuan vektor prioritas (vektor eigen), uji konsistensi dan revisi MPI dan MGP yang memiliki rasio inkonsistensi tinggi. Tahapan perhitungan yang dilakukan pada pengolahan horisontal ini adalah:  Perkalian baris (Z) dengan rumus:

Zi = =1� (I,j = 1,2,3,…,n)

 Perhitungan Vektor Priorits (VP) atau Eigen Vektor dengan rumus:

VPi = =1 =1 =1

VP=(Vpi), untuk i= 1,2,3,…,n  Perhitungan nilai eigen Maks (maks λ)

VA = (aij) x VP dengan VA = (VAi)

VB =

�� dengan VB = (VBi)

λmaks = 1

 Perhitungan Indeks Inkonsistensi (CI) dengan rumus: �= � � � −

−1

 Perhitungan Rasio Inkonsistensi (CR) dengan rumus: � = �

��

RI = Indeks Acak (Random Index) yang dikeluarkan oleh Oak Ridge Laboratory dari matriks berorde 1 sampai 15 yang menggunakan sampel berukuran 100 (Tabel dibawah)

Nilai Rasio Inkonsistensi (CR) yang lebih kecil atau sama dengan 0,1 merupakan nilai yang mempunyai tingkat konsistensi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini konsistensi atau tidaknya suatu hasil perbandingan berpasangan dalam suatu matriks pendapat (Saaty 1993).

Tabel 5 Nilai Indeks Acak (RI) Matriks Berorde 2 sampai 8

Orde Indeks Acak (RI)

2 3 4 5 6 7 8 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 Sumber: Saaty (1993)

b) Pengolahan vertikal yaitu menyusun prioritas pengaruh setiap elemen pada tingkat hirarki keputusan tertentu terhadap sasaran utama atau fokus. Apabila Cvij di definisikan sebagai nilai priorits pengaruh elemen ke-j pada tingkat ke-i terhadap sasaran utama, maka:

Cvij = ∑ = 1 Chij(t : i-1) dengan i,j,t = 1,2,3,…,n

Dimana:

Chij (t : i-1) = nilai prioritas elemen ke-I terhadap elemen ke-t pada tingkat di atasnya (i-1) yang diperoleh dari hasil pengolahan horizontal VWt(i-1) = nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada

tingkat ke(i-t) terhadap sasaran utama yang diperoleh dari hasil pengolahan horizontal

P = jumlah tingkat horarki

r = jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-i s = jumlah elemen yang ada pada tingkat ke

(i-t)

8. Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki. Pada pengisian

judgement pada tahap MPB (Matriks Pembanding Berpasangan) terdapat kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam membandingkan elemen satu dengan elemen yang lain sehingga diperlukan suatu uji inkonsistensi. Dalam PHA, penyimpangan

diperlukan dengan toleransi rasio inkonsistensi di bawah 10 persen. Langkah ini dilakukan dengan mengalikan setiap indeks konsistensi dengan prioritas-prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks konsistensi acak, yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Untuk memperoleh hasil yang baik, rasio inkonsistensi hirarki status harus bernilai kurang dari atau sama dengan 10 persen. Rasio inkonsistensi diperoleh setelah matriks diolah secara horisontal dengan menggunakan program computer

expert choice 2000. Jika rasio inkonsistensi mempunyai nilai yang lebih dari 10 persen maka mutu informasi harus ditinjau kembali dan diperbaiki, antara lain dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan ketika melakukan pengisisan ulang kuisioner dan dengan lebih mengarahkan responden dalam mengisi kuisioner.

Definisi Operasional Hirarki Pertama

1. Tingkat 1 adalah fokus, yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Pada hirarki pertama, fokus hirarki (tujuan penelitian) adalah menentukan faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi produk Restoran Sederhana Masakan Padang.

2. Tingkat 2 adalah tujuan, yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh Restoran Sederhana Masakan Padang dalam menjalankan kegiatan promosi produk yang terdiri dari menginformasikan dan mengingatkan produk kepada konsumen, meningkatkan penjualan, memperluas pangsa pasar dan menghadapi persaingan.

3. Tingkat 3 adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi produk Restoran Sederhana Masakan Padang yang terdiri dari faktor anggaran, faktor karakteristik produk, faktor pasar, bauran pemasaran lainnya selain promosi dan faktor konsumen.

4. Tingkat 4 adalah sub faktor, yaitu faktor penjabaran dari faktor yang terdapat pada tingkat 3. Faktor anggaran terdiri dari cash (perputaran kas perusahaan) dan sale (penjualan sebelumnya). Karakteristik produk terdiri dari sifat dan mutu produk. Faktor pasar terdiri dari segmen pasar dan luas geografis. Daur Hidup Produk terdiri dari penjualan dan laba. Pesaing terdiri dari promosi pesaing dan tingkat persaingan. Faktor konsumen terdiri dari karakteristik konsumen, loyalitas konsumen, dan kesiapan pembeli. Bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, tempat, orang, proses, bukti fisik.

Hirarki Kedua

1. Tingkat 1 adalah fokus hirarki, yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Pada hirarki kedua, tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah alternatif strategi promosi yang tepat bagi produk Restoran Sederhana Masakan Padang berdasarkan kendala yang dihadapi dan pendukung yang dimiliki perusahaan.

2. Tingkat 2 adalah dasar pemilihan alternatif strategi promosi, yaitu faktor kendala dan pendukung. Faktor kendala merupakan segala sesuatu, baik

yang datang dari dalam maupun ancaman dari luar yang menyulitkan perusahaan dalam menetapkan strategi promosi. Faktor pendukung adalah segala sesuatu yang mendukung atau memudahkan perusahaan dalam menetapkan strategi promosi produk Restoran Sederhana Masakan Padang.

3. Tingkat 3 adalah faktor kendala dan pendukung. Kendala perusahaan dalam menentukan strategi promosi produk Restoran Sederhana Masakan Padang adalah sumber daya manusia, pesaing dan dana. Faktor pendukung perusahaan untuk menentukan strategi promosi produk Restoran Sederhana Masakan Padang adalah produk, perusahaan, dan lembaga pendukung yang membantu perusahaan.

4. Tingkat 4 adalah sub kendala dan sub pendukung. Sub kendala Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihadapi perusahaaan adalah jumlah SDM dan skill yang dimiliki SDM dalam promosi. Sub kendala dana adalah penetapan dana dan sumber dana promosi produk Restoran Sederhana Masakan Padang. Sub kendala pesaing yaitu promosi dan merek yang dimiliki pesaing. Sub pendukung perusahaan yaitu fasilitas yang dimiliki perusahaan, dan struktur organisasi. Sub pendukung produk yaitu harga, mutu dan sifat produk. Sub lembaga pendukung yaitu lembaga pemerintahan dan lembaga swasta.

5. Tingkat 5 adalah alternatif strategi promosi. Alternatif strategi promosi terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), humas/publisitas (public relation), pemasaran langsung (direct marketing) dan penjualan secara pribadi (personal selling).

Alternatif Strategi Promosi

1. Alternatif 1 merupakan strategi promosi yang menitikberatkan pada periklanan (advertising) merupakan alat promosi yang terdiri dari iklan liniatas (above the line), yaitu tayangan iklan di media cetak, televisi, radio, bioskop, billboard dan sebagainya dan iklan lini bawah (below the line), yaitu iklan pada pameran, brosur, lembar informasi, benda-benda pajangan di tempat penjualan, tas iklan, kalender dan sebagainya.

2. Alternatif 2 yaitu strategi promosi yang menitikberatkan pada promosi penjualan (sales promotion). Promosi penjualan memberikan penawaran insentif untuk membeli, yang sebagian besar berjangka pendek, contohnya pemberian sampel produk, potongan harga pembelian, pemberian hadiah, mengikuti pameran dagang dan pengadaan bazar.

3. Alternatif 3 yaitu strategi promosi yang menitikberatkan pada hubungan masyarakat atau publisitas (public relation). Strategi ini mencakup sumbangan amal, sponsor pada acara atau kegiatan, talkshow, seminar yang berkaitan dengan produk, dan pemberitaan melalui website.

4. Alternatif 4 yaitu strategi promosi yang menitikberatkan pada pemasaran langsung (direct marketing). Strategi ini berusaha menjangkau konsumen dengan menyerahkan produk ke konsumen tanpa menggunakan perantara. 5. Alternatif 5 yaitu strategi promosi yang menitikberatkan pada penjualan

secara pribadi (personal selling). Strategi promosi ini dilakukan untuk menjangkau konsumen secara intim dengan mengalokasikan sumber daya manusia yang dimiliki sebagai driver sales person (pengantar produk ke

tempat konsumen), order getter (pencari konsumen di luar), order taker

(pelayan di tempat penjualan) dan demand creator (penjual produk dengan kreativitas tinggi).

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Restoran Sederhana Masakan Padang

Restoran Sederhana Masakan Padang didirikan oleh H. Bustaman pada tahun 1972. Berbekal dari ilmu memasak yang sempat dipelajari, H. Bustaman memberanikan diri membuka warung nasi padang yang bersifat kaki lima di daerah Bendungan Hilir. Awalnya, usaha yang didirikan oleh H. Bustaman tidak terlalu menunjukkan perkembangan yang berarti, namun dengan kerja keras, ketekunan, kejujuran dan keikhlasan serta pantang menyerah, usaha warung nasi ini berkembang dengan baik hingga sampai saat ini berdirilah sekitar beberapa cabang restoran padang yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Pada awalnya, H. Bustaman mendirikan warung nasi di daerah Bendungan Hilir dikarenakan bahwa daerah tersebut merupakan suatu daerah pusat kota Jakarta yang ramai dan berdekatan dengan pusat perkantoran. Peluang besar yang terbuka lebar didukung dengan tingkat persaingan yang masih rendah. Namun, pada tahun 80an dan 90an, H. Bustman merasakan persaingan usaha yang semakin ketat. Restoran makanan siap saji semakin berkembang dan memberikan semakin banyak pilihan bagi konsumen. Walau demikian, semakin tingginya jumlah tenaga kerja, semakin beragamnya jenis pekerja dan semakin bertambahnya lokasi usaha, Restoran Sederhana masih dapat bertahan dan terus berkembang.

Nama Restoran Sederhana dipilih berdasarkan awal mula berdirinya restoran yang bersifat kaki lima dengan kondisi warung nasi yang begitu sederhana. Pada tahun 2000, H. Bustaman mendapatkan hak paten yang didaftarkan pada Dirjen HAKI atas logo "SA" dan nama "SEDERHANA" dan pada tahun 2013, PT. SEDERHANA ABADANMITRA didirikan untuk mengelola cabang-cabang Restoran Sederhana. Kantor pusat Restoran sederhana beralamatkan di Jalan Sunan Giri No. 1/6, Rawamangun, Jakarta Timur.

Hanya bermodalkan dana seadanya dan meningkatnya persaingan usaha menyebabkan permasalahan dalam permodalan usaha. Akan tetapi, konsep bagi hasil dan pola kerjasama investasi yang diterapkan oleh H. Bustamam, ternyata banyak menarik minat para investor. Menjelang tahun 2000, Restoran Sederhana telah berhasil melakukan kerja sama dengan sekitar 30 investor yang berasal dari berbagai kalangan dan banyak diantaranya menjalin kerja sama di lebih dari 1 (satu) buah lokasi usaha. Hingga sampai dengan saat ini, H. Bustamam mengelola sekitar 100 Restoran Sederhana yang tersebar di wilayah Indonesia. Kurang lebih 60% di antaranya terletak di pulau Jawa, selebihnya di pulau Sumatera dan sekitarnya Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Sementara itu, usaha ini sudah menyerap sekitar 4000 tenaga kerja yang pendapatannya diterima dengan pola bagi hasil atau sering disebut dengan Syariah.

Visi dan Misi Restoran Sederhana

Dalam membangun suatu usaha, tujuan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan agar usaha dapat berjalan dengan semestinya. Pemiliki Restoran Sederhana Masakan Padang memiliki visi dalam menjalani usahanya, yaitu pada tahun 2023, menjadi jaringan rumah makan terbesar di Indonesia, yang menyajikan makanan padang berkualitas dan pelayanan yang cepat serta bersahabat dalam rangka memenuhi selera dan kepuasan pelanggan. Untuk mencapai visi tersebut diperlukan misi yang jelas agar usaha berjalan pada tujuan yang ada. Misi Restoran Sederhana adalah

 Membangun organisasi dan sistem manajemen yang bertaraf dunia serta sumberdaya mnusia yang berdedikasi dan professional

 Mengembangkan usaha ke seluruh pelosok Indonesia, termasuk pasar Internasional

 Memberikan kepuasan terhadap pelanggan, pemilik, pemegang saham, karyawan/pegawai

 Menjadi perusahaan public yang berbasis shariah

 Mengembangkan inovasi demi kelangsungan dan ketahanan perusahaan

 Mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra usaha, para pemasok

 Menyelenggarakan program-program kemanusiaan dan sosial dalam bentuk kegiatan filantropi

Struktur Organisasi Restoran Sederhan Masakan Padang

Setelah terbentuknya PT. Sederhana Abadanmitra struktur organisasi yang dimiliki Restoran Sederhana Masakan Padang tersusun secara khusus dengan baik berdasarkan deskripsi pekerjaan masing-masing. Setiap karyawan memiliki tugasnya masing-masing.Semua pihak merupakan elemen penting bagi kemajuan restoran sehingga hubungan antara pemilik dan karyawan terjalin dengan baik.

Gambar 6 Struktur Manajemen PT. Sederhana Abadanmitra

Struktur manajemen di atas merupakan struktur manajemen dalam mengelola PT. Sederhana Abadanmitra. Struktur organisasi dalam Restoran Sederhana sendiri belum di bentuk secara tertulis, namun dalam setiap cabang Restoran Sederhana memiliki karyawan dengan jabatan dan tugasnya

masing-Dewan Komisaris

Sekertaris Perusahaan

DIRHRD

Presiden Direktur Business Advisory

R & D

masing yang terdiri dari satu orang manajer, satu orang kepala masak, satu orang kepala di palung, satu orang kepala kasir, satu orang kepala minuman dan satu orang kepala pelayan. Tugas manajer adalah mengelola segala kegiatan pada Restoran Sederhana. Kepala masak bertugas dalam proses produksi membuat makanan. Kepala di palung adalah orang yang membawa makanan dari dapur ke palung tempat makanan ditata di depan restoran. Kepala kasir bertugas dalam bertransaksi dengan konsumen dan melakukan pencatatan keuangan harian. Kepala minuman bertugas dalam menyediakan minuman untuk konsumen mulai minuman yang dibuat sendiri oleh restoran hingga minuman yang sudah siap

Dokumen terkait