• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian dilaksanakan di Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Penyuluhan dan Pos Kesehatan Hewan wilayah Cisarua dan desa-desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi ini dilakukan melalui konsultasi dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan yaitu pada tanggal 7 Oktober sampai 21 November 2005.

Populasi dan Sampel Populasi

Populasi penelitian terdiri dari dua kelompok: kelompok pertama adalah peternak domba yang berada di wilayah Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, yang tergabung dalam kelompok ternak domba. Kelompok kedua adalah penyuluh yang bertanggungjawab di wilayah Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Sampel

Sampel dalam penelitian diambil berdasarkan daftar anggota pada kelompok ternak domba. Dari 12 desa yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Caringin empat desa diambil sebagai sampel penelitian. Sampel dipilih dari tujuh kelompok yang tersebar pada empat desa tersebut secara simple random sampling sebanyak 70 orang sebagai responden dan sebanyak tiga orang penyuluh.

Tabel 1. Distribusi Populasi dan Sampel Penelitian No. Nama Desa Nama Kelompok Jumlah

Peternak

Jumlah Sampel 01. Pasir Buncir Bersaudara

Saluyu Tarbiyatul Atfal Al- Hidayah 25 25 25 25 10 10 10 10 02. Muarajaya Maju Jaya 25 10 03. Cinagara Lestari 20 10 04. Cimande Bina Ternak 20 10

Desain

Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan penelitian survei yang berbentuk deskriptif dan korelasional. Deskriptif digunakan untuk menggambarkan faktor internal peternak dan penyuluh, menggambarkan faktor ekternal peternak dan penyuluh serta hubungan faktor internal dan ekternal penyuluh dengan kelembagaan penyuluhan. Kemudian uji korelasi Rank Spearman (rs) digunakan untuk melihat hubungan antara faktor internal dan ekternal peternak dengan kelembagaan penyuluhan.

Data dan Instrumentasi Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan panduan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari beberapa sumber yaitu: Dinas Peternakan Kabupaten, kantor Cabang Dinas, Kecamatan dan Desa.

Instrumentasi

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama kuesioner untuk responden peternak dan bagian kedua kuesioner untuk responden penyuluh. Kedua kuesioner tersebut sama-sama terbagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian pertama untuk melihat faktor internal; bagian kedua untuk melihat faktor eksternal; dan bagian ketiga untuk melihat kelembagaan penyuluhan.

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas instrumentasi menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur (Singarimbun dan Effendi, 1995). Pengukuran validitas instrumentasi di arahkan ke validitas isi “contents” yakni sejauh mana alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep. Validitas instrumen dapat diukur dengan melakukan hal-hal berikut :

1. Melakukan studi pustaka untuk mencari definisi dan rumusan-rumusan yang berkaitan dengan topik penelitian.

2. Menyusun pertanyaan dalam kuesioner berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah terbukti.

3. Menyesuaikan isi kuesioner dengan teori-teori yang menyangkut semua jenis variabel penelitian.

4. Melakukan diskusi dengan dosen pembimbing sesuai dengan topik penelitian. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun dan Effendi, 1995). Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Dari hasil uji yang telah dilakukan kepada 20 responden dan diolah melalui program SPSS 11,0 for windows diperoleh hasil rAlpha 0,9637, yang ternyata lebih besar dibandingkan dengan nilai rtabel (0,444) dengan derajat kebebasan 5%, maka pertanyaan dalam kuesioner tersebut adalah reliabel.

Pengumpulan Data

Data dikumpulkan pada tanggal 7 Oktober sampai 21 November 2005 melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang melibatkan para peternak domba dan penyuluh lapang sebagai responden. Disamping itu juga dilakukan wawancara secara mendalam terhadap beberapa informan dan observasi langsung di lapangan. Data sekunder dikumpulkan dari instansi-instansi terkait yang terdapat di lokasi penelitian, antara lain: Kantor Kecamatan Caringin, Desa-desa yang terlibat dalam penelitian, Dinas Peternakan Kabupaten Bogor dan pustaka yang berhubungan dengan penelitianini.

Analisis Data

Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan prosedur sebagai berikut :

1. Data mengenai faktor internal peternak dan penyuluh, faktor eksternal peternak dan penyuluh serta hubungan faktor internal dan eksternal penyuluh dengan kelembagaan penyuluhan dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif.

2. Data mengenai hubungan faktor internal dan eksternal peternak dengan kelembagaan penyuluhan dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman (rs). Uji ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 11,0 for windows. (Siegel, 1997), dengan rumus sebagai berikut : Rumus uji korelasi Rank Spearman

Keterangan :

rs = koefisien korelasi Rank Spearman N = banyaknya jenjang

X = Variabel independent Y = Variabel dependent

di = Perbedaan antara kedua ranking (X-Y) Sumber : Siegel, S. 1997.

Definisi Istilah

Penelitian ini menggunakan beberapa istilah penting dan untuk menyeragamkan pengertian dari istilah-istilah yang digunakan. Istilah-istilah tersebut adalah :

1. Umur adalah usia peternak pada saat penelitian dilakukan yang diukur dari tahun kelahiran sampai penelitian ini dilakukan yang dihitung dengan pembulatan ke arah hari ulang tahun terdekat, dimana untuk enam bulan lebih dihitung menjadi satu tahun.

rs = 1 - N N di N i

= 3 1 2 6

2. Pendidikan formal adalah lamanya peternak duduk di bangku sekolah yang diselesaikan berdasarkan jenjang dan tidak sekolah SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.

3. Pengalaman beternak adalah lamanya peternak terlibat dalam berusaha ternak domba yang diukur dalam satuan tahun, baik sebagai usaha pokok atau sambilan.

4. Pekerjaan pokok adalah kegiatan yang mendapat prioritas dalam kehidupan peternak, dan memberikan kontribusi utama pada pendapatan keluarga.

5. Pendapatan adalah hasil bersih yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dilakukan keluarga pada saat kegiatan penelitian dilakukan.

6. Jumlah ternak adalah banyaknya dan jenis hewan yang dimiliki saat penelitian dilakukan, yang dihitung persatuan ternak.

KEADAAN UMUM LOKASI

Dokumen terkait