• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

Persaingan yang ketat menuntut perusahaan-perusahaan untuk berbuat sedemikian rupa untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam industri yang terus berkembang dan dalam waktu yang bersamaan, meningkatkan keungggulan kompetitifnya. Jika peningkatan persaingan dalam industri tidak diikuti oleh peningkatan keunggulan perusahaan, maka dengan sendirinya perusahaan akan mundur dari industri digantikan oleh perusahaan lain yang lebih kompetitif. Oleh karena itu, perusahaan harus menghadapi tantangan tersebut dengan meningkatkan keefektifan dan keefisienan kinerja perusahaan, sehingga mampu mengikuti majunya persaingan di industri.

Kelangsungan hidup dalam industri dan keunggulan kompetitif yang tinggi dapat diwujudkan jika fungsi-fungsi dalam manajemen, yaitu pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, serta produksi dan operasi berjalan dengan optimal. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan telah menerapkan metode atau model yang tepat dalam menjalankan tiap-tiap fungsi manajemennya.

Fungsi produksi dan operasi merupakan salah satu hal yang patut mendapatkan perhatian terbesar perusahaan, terutama bagi perusahaan manufaktur atau perusahaan pabrik. Bahan baku berkaitan erat dengan kegiatan produksi dan operasi perusahaan dan selanjutnya juga berkaitan erat dengan pendapatan perusahaan. Bahan baku sangat menentukan mutu produk. Sebaik apapun proses produksi suatu perusahaan, tidak akan menghasilkan produk yang baik dan bermutu jika bahan baku yang digunakan tidak bermutu atau dalam kondisi yang tidak baik. Hal ini menyebabkan pengendalian persediaan bahan baku mutlak perlu dilakukan perusahaan dengan baik, baik dari saat pemesanan sampai dengan penyimpanan di gudang.

Masing-masing perusahaan memiliki metode-metode tersendiri dalam menjalankan manajemen persediaan bahan bakunya. Namun, belum semua perusahaan menerapkan metode pengendalian persediaan bahan baku yang tepat dan paling efektif serta efisien sehingga menghasilkan biaya persediaan terkecil. Sebelum menentukan metode pengendalian persediaan bahan baku yang tepat untuk perusahaan, peneliti perlu mengumpulkan informasi mengenai keadaan dan karakteristik perusahaan sehingga metode yang akan dipilih akan benar-benar sesuai dan tepat bagi kondisi perusahaan.

Informasi-informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perusahaan dalam melakukan persediaan juga perlu dilakukan agar metode yang akan dipilih untuk dapat diterapkan perusahaan akan sesuai dengan alasan perusahaan melakukan persediaan. Hal ini memungkinkan hasil penelitian dapat diterapkan oleh perusahaan. Setelah mengetahui kondisi dan karakteristik perusahaan, barulah dapat ditentukan metode apa yang lebih tepat yang dapat memenuhi tujuan perusahaan dan menghasilkan biaya persediaan yang lebih sedikit dan keuntungan yang maksimal. Dengan menerapkannya, perusahaan akan mampu untuk meningkatkan daya saing serta mempertahankan keberadaannya dalam industri.

Salah satu metode pengendalian persediaan bahan baku adalah EOQ (Economic Order Quantity). Model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya penyimpanan persediaan (holding atau carrying cost) dan biaya pemesanan persediaan (ordering atau set up cost). Metode EOQ dapat diterapkan pada perusahaan dengan jumlah permintaan yang diketahui, tetap, dan bebas. Selain itu, lead time- yaitu waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan-yang diketahui dan konstan. Selain EOQ, terdapat beberapa metode lain yang dapat diterapkan, seperti model Simple Lot Size, model Sensitivitas, model Economic Production Quantity, serta model Potongan Kuantitas.

Perusahaan yang telah menemukan metode pengendalian persediaan bahan baku yang tepat akan dapat menentukan tingkat persediaan dan kebijakan pengendalian persediaan bahan baku yang optimal. Perusahaan akan mampu menekan biaya-biaya, baik biaya penyimpanan, maupun opportunity cost yang dtimbulkan sehingga tercipta efisiensi biaya. Hal ini secara otomatis akan meningkatkan laba yang diperoleh perusahaan dan pada waktu yang sama meningkatkan daya saingnya dalam industri sehingga perusahaan dapat terus bertahan dalam industri yang sedang berkembang pesat. Kerangka pemikiran konseptual penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Konseptual Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Perusahaan Harus Mempertahankan Kelangsungan Hidup dan Meningkatkan Daya

Fungsi Produksi dan

Pengendalian Persediaan Bahan Sistem Persediaan Bahan Baku

Metode perusahaan Metode lain yang sesuai

Tingkat Persediaan dan Kebijakan Pengendalian Persediaan yang Optimal

Efisiensi Biaya

Perbandingan Antar Metode

Produktifitas Meningkat

Gambar 4. Tahapan Proses Penelitian Mengkaji Permasalahan

dan Menentukan tujuan

Tidak Ya

Ya Tidak

Melakukan Kaji Literatur dan Studi Pustaka

Penentuan Teknik dan

Pengolahan Data Pengolahan dan Analisis Penentuan Cara Data

Mengumpulkan Data

1. Gambaran Umum Perusahaan 2. Prosedur Pembelian

3. Pemakaian Bahan Baku 4. Biaya Yang Terkait dengan

Persediaan

Tabulasi Data 1. Uji Asumsi 2. Uji Homogenitas

Melakukan Pengolahan Data 1. Menghitung Biaya Persediaan Tahunan 2. Menentukan Pemesanan yang Optimal Alternatif Sistem Pengendalian Persediaan OK OK

3.2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang relevan dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terkait di PT Jakarana Tama, pengamatan langsung di lapangan, dan studi kepustakaan. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan dan wawancara tidak terstruktur untuk melengkapi informasi-informasi terkini. Studi kepustakaan diperoleh dan dikumpulkan dengan cara membaca, mempelajari, dan mengutip pendapat dari berbagai sumber buku, laporan atau dokumen PT Jakarana Tama dan sumber lainnya yang mendukung.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan dari perusahaan. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung pada proses produksi dan gudang serta wawancara langsung dengan berbagai pihak yang berkepentingan.

Data sekunder merupakan data yang telah disusun dalam bentuk dokumen-dokumen tertulis. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen dan laporan-laporan manajemen perusahaan, terutama bagian produksi dan logistik, literatur, hasil penelitian terdahulu, bahan pustaka, internet maupun data instansi, seperti BPS dan instansi terkait lainnya. Tujuan, data, metode, sumber data, dan output dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.4. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT Jakarana Tama yang berlokasi di Jalan Raya Sukabumi Km 2.5 No 88 Ciawi, Bogor. Beragamnya jenis bahan baku yang digunakan merupakan pertimbangan utama dipilihnya PT Jakarana Tama sebagai tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2009.

Dokumen terkait