• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau yang dikenal dengan istilah Research and Development (R & D). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah proses pengembangan dan

validasi produk pendidikan. Pada catatan kaki tentang “produk” dijelaskan: “Our

use of the term” “product” includes not only material objects, such as textbooks, instructional films and so forth, but is also intended to refer to established procedures and processes, such as a method of teaching or method for organizing instruction” yang penjelasannya kurang lebih “produk pendidikan yang dihasilkan

melalui penelitian dan pengembangan itu tidak terbatas pada bahan-bahan pembelajaran seperti buku teks, film pendidikan dan lain sebagainya, akan tetapi juga bisa berbentuk prosedur atau proses seperti metode mengajar atau metode

mengorganisasi pembelajaran”Borg and Gall (1979) dalam Sanjaya (2013:129).

Metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektivan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektivan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektivan produk tersebut (Sugiyono, 2013:407).

Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dirancang dan dikembangkan oleh Dick and Carey. Pemilihan model pengembangan ini dipandang tepat karena memuat langkah yang jelas dan sistematis sehingga mudah untuk diterapkan. Adanya tahapan revisi merupakan hal yang sangat baik karena apabila terjadi kesalahan maka dapat segera dilakukan perbaikan.

Terdapat beberapa tahapan dalam model pengembangan (Dick and Carrey, 2015:6-8) yang disusun dengan modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian tanpa mengurangi substansi prosedur pengembangan produk. Modifikasi dilakukan untuk mendukung proses penelitian pengembangan agar lebih sesuai dengan fokus penelitian. Berkaitan dengan hal tersebut maka prosedur penelitian dan pengembangan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan (need assessment) mencakup beberapa prosedur didalamnya meliputi, analisis kebutuhan dan tujuan, analisis pembelajaran, serta analisis pembelajar dan konteks. Analisis kebutuhan dilakukan untuk menentukan tujuan program atau produk yang akan dikembangkan atau dihasilkan. Analisis pembelajaran serta analisis pembelajar dan konteks dapat dilakukan secara simultan bersamaan. Berdasarkan ketiga prosedur dalam analisis kebutuhan tersebut memiliki beberapa karakteristik yang harus diidentifikasi agar pengembangan produk sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Karakteristik tersebut meliputi gaya belajar, pengalaman menggunakan media, tanggapan pengembangan media, serta visualisasi berupa warna dan jenis huruf. Identifikasi karakteristik dilakukan agar dapat diketahui kebutuhan prioritas guru dan peserta didik yang kemudian menjadi acuan dalam pengembangan produk.

b. Pengembangan Produk

Pengembangan produk dilakukan melalui beberapa prosedur yang terdapat dalam model penelitian pengembangan seperti, merumuskan tujuan performansi, mengembangkan instrumen, mengembangkan strategi pembelajaran, serta mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran. Merumuskan tujuan performansi dilakukan agar dapat diketahui identifikasi standar atau kompetensi dan kompetensi dasar yang ada ke dalam rumusan tujuan khusus yang spesifik, terukur, dan teramati. Pada prosedur pengembangan instrumen dikembangkan berdasarkan identifikasi standar yang terdapat dalam prosedur pengembangan performansi. Instrumen digunakan untuk mengukur perangkat produk atau desain yang dikembangkan. Prosedur selanjutnya adalah mengembangkan strategi pembelajaran yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana media dapat ditampilkan dengan tepat. Kemudian dilakukan pengembangan dan pemilihan bahan pembelajaran yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan. Pada pengembangan produk diperlukan rancangan berupa draf kasar sesuai dengan produk yang akan dikembangkan.

c. Evaluasi Formatif Untuk Mengetahui Kelayakan Produk

Kelayakan produk dalam penelitian pengembangan dapat diketahui melalui evaluasi formatif. Proses evaluasi formatif pada model pengembangan Dick and Carrey memiliki beberapa tahapan uji coba. Setiap tahapan uji coba dilakukan revisi untuk memperbaiki kesalahan maupun kekurangan dalam produk. Adapun tahapan uji coba adalah sebagai berikut: (1) Uji coba perorangan (one-to-one evaluation)

Uji coba perorangan ini dilakukan untuk memperoleh masukan awal tentang produk yang dikembangkan. Uji coba perorangan dilakukan kepada 1-3 peserta didik. Hasil analisis uji coba perorangan dijadikan acuan dalam melakukan revisi.

(2) Uji coba kelompok kecil (small group evaluation)

Uji coba kelompok kecil terhadap produk yang dikembangkan melibatkan 6-8 peserta didik. Hasil uji coba kelompok kecil ini dipakai untuk melakukan revisi produk atau rancangan.

(3) Uji coba lapangan (field trial evaluation)

Uji coba lapangan terhadap produk yang akan dikembangkan melibatkan subjek dalam kelas yang besar yaitu antara 15-30 peserta didik.

d. Evaluasi Sumatif Untuk Mengetahui Efektivitas Produk

Suatu produk yang telah selesai dikembangkan, langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas produk secara keseluruhan dibandingkan dengan produk lain. Efektivitas produk penting untuk dilakukan sehingga dapat diketahui apakah produk yang dikembangkan dapat dimanfaatkan selanjutnya atau tidak. Dalam penelitian ini eksperimen dilakukan untuk mengetahui keefektivan produk yang dikembangkan terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik.

Metode penelitian dan pengembangan dari Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan (2008:12), model atau produk yang baik memenuhi dua kriteria, yaitu: kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media e-learning dengan program Adobe Flash pada materi langkah-langkah penelitian geografi. Dalam prosedur penelitian dan pengembangan media e-learning dengan program Adobe Flash pada materi langkah-langkah penelitian geografi ini dapat dikatakan layak jika telah melalui validasi ahli materi dan validasi ahli media. Maka sebelum diujicobakan kepada peserta didik, produk awal berupa media e-learning dengan program Adobe Flash pada materi langkah-langkah penelitian geografi perlu diujikan kepada ahli materi dan ahli media untuk mengetahui kelayakan media tersebut. Apabila media pembelajaran belum layak maka media tersebut harus dilakukan revisi atau perbaikan terlebih dahulu. Pada penelitian ini produk juga digunakan untuk mengetahui efektivitasnya terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik. Produk yang telah dikatakan layak, kemudian diuji efektivitasnya. Uji efektivitas dilakukan agar produk yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi guru maupun peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Dokumen terkait