• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu dengan melakukan penelitian terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan data yang benar dan terpercaya tentang motivasi pemakaian jilbab (studi pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Salatiga).

Penelitian ini bersifat kualitatif, maksudnya adalah prosedur data penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang perilakunya diamati. Penelitian ini dapat dikatakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif maksudnya penulis menganalisis dan menggambarkan penelitian secara objektif dan detail untuk mendapatkan hasil yang akurat (Margono, 1997:36).

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpulan data, análisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya (Moleong, 2009: 168).

Kehadiran peneliti di lapangan merupakan hal yang sangat penting, sebab penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang pada

prinsipnya pendekatan kualitatif sangat diperlukan kehadiran peneliti untuk melihat dan mengamati SMK Negeri 1 Salatiga.

3. Lokasi Penelitian

Salatiga mempunyai delapanbelas SMK negeri dan swasta. SMK negeri dan swasta di salatiga meliputi: SMK Al Falah, SMK Diponegoro, SMK Issuda Tingkir, SMK Kristen, SMK Kristen TI, SMK Muhammadiyah, SMK N I Salatiga, SMK N 2 Salatiga, SMK N 3 Salatiga, SMK Pancasila, SMK Pelita, SMK PGRI 1, SMK PGRI 2, SMK PGRI 3, SMK Plus Al-Madinah, SMK Saraswati, SMK Sultan Fatah, dan SMK Dharma Lestari (www.umm.ac.id).

Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Salatiga yang beralamat di Jl. Nakula Sadewa. No.3, Dukuh, Sidomukti, Salatiga. Penulis tertarik sekali untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut untuk mengetahui tentang motivasi siswa memakai jilbab di sekolah. Meskipun sekolah ini merupakan sekolah umum akan tetapi banyak sekali para siswinya yang memakai jilbab.

4. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Jadi sumber data itu menunjukkan asal informasi. Data itu harus diperoleh dari sumber data yang tepat. Jika sumber data itu tidak tepat, maka mengakibatkan data yang terkumpul menjadi tidak relevan dengan

masalah yang diteliti. Adapun sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini ada dua yaitu:

a. Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari lapangan (Nazir, 2005: 50). Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan buku atau saksi utama dari kejadian yang lain. Jadi data primer ini diperoleh secara langsung melalui pengamatan di lapangan. Dalam hal ini yang menjadi sumber data primer adalah: 15 siswi SMK Negeri 1 Salatiga yang berjilbab. b. Sumber data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber dari bahan bacaan. Maksudnya data yang digunakan untuk melengkapi data primer yang tidak diperoleh secara langsung dari kegiatan lapangan. Data ini berupa gambaran umum tentang obyek penelitian yakni tentang latar belakang obyek penelitian.

5. Prosedur Pengumpulan Data a. Metode Observasi

Observasi adalah satu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai macam fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2011: 153).

Metode observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan panca indera disertai dengan pencatatan secara terperinci terhadap obyek penelitian. Metode ini penulis gunakan untuk mengamati lingkungan sekolah dan siswi-siswi yang berjilbab.

b. Metode Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih secara face to face

(Sutrisno,1987 206). Teknik ini digunakan untuk pengumpulan data tentang motivasi siswa memakai jilbab di sekolah SMK Negeri 1 Salatiga).

Teknik pengumpulan data melalui wawancara dilakukan terstruktur, terbuka, dan langsung kepada siswi SMK Negeri 1 Salatiga. Terstruktur artinya peneliti menggunakan pedoman wawancara yang sudah disusun sesuai dengan rancangan teori yang ada. Terbuka artinya informan dapat memberikan penjelasan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dimiliki. Langsung artinya peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan informan.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau fariabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231).

Metode dokumentasi ini digunakan untuk pengumpulan data seperti foto-foto, video wawancara yang sedang berlangsung di SMK Negeri 1 Salatiga. Serta berkenaan dengan catatan-catatan seperti daftar siswi, profil sekolah, sejarah berdirinya sekolah.

6. Analisis Data

Menurut Bodgan dalam Moleong (2009: 248) analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensinya, mencari dan menemukan apa yang penting dan apa saja yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Analisis data dilakukan dengan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2011: 335).

Proses pengumpulan data dan analisis data pada praktiknya tidak mutlak dipisahkan. Kegiatan itu kadang-kadang berjalan secara serempak, artinya hasil pengumpulan data kemudian ditindaklanjuti dengan menganalisis data, kemudian analisis data pada penelitian ini dilakukan

sejak dan setelah proses pengumpulan data. Proses analisis data dalam penelitian ini mengandung tiga komponen utama yaitu: reduksi data, penyajian data, verifikasi (menarik kesimpulan).

a. Reduksi data

Menurut Matthew (1992: 16) reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Maka dalam penelitian ini data yang diperoleh dari informan kunci yakni, beberapa siswa yang berjilbab, disusun secara sistematis agar memperoleh gambaran yang sesuai dengan tujuan penelitian. b. Penyajian data

Dalam hal ini Matthew (1992: 17) membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan informan tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan mengambil tindakan.

Jadi data yang sudah direduksi dan diklasifikasikan berdasarkan kelompok masalah yang diteliti, sehingga memungkinkan adanya penarikan kesimpulan atau verifikasi. Data yang sudah disusun secara sistematis pada tahapan reduksi data, kemudian dikelompokkan berdasarkan pokok permasalahannya hingga peneliti dapat mengambil

kesimpulan terhadap motivasi siswa memakai jilbab di sekolah (studi kasus di SMK Negeri 1 Salatiga).

c. Verifikasi

Menurut Matthew (1992: 19), verivikasi adalah suatu tinjauan ulang pada catatan-caatan lapangan atau peninjauan kembali atau juga upaya-upaya luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain.

Jadi, makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya yakni yang merupakan validitasnya. Peneliti pada tahap ini mencoba menraik kesimpulan berdasarkan tema untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan. Kesimpulan terus diverifikasi selama penelitian berlangsung hingga mencapai kesimpulan yang lebih mendalam.

Ketiga komponen analisa tersebut terlibat dalam proses saling berkaitan sehingga menentukan hasil akhir dari penelitian data yang disajikan secara sistematis berdasarkan tema-tema yang dirumuskan. Kesimpulan yang ditarik melalui wawancara, dan observasi.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility, transferability, dependability dan confirmability (Sugiyono, 2011: 366).

Dalam uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check (Sugiyono, 2011: 368).

1) Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan nara sumber yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. 2) Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan data berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan data adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.

3) Triangulasi

Triangulasi terbagi menjadi tiga yaitu triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh

melalui beberapa sumber. Untuk menguji kredibiltas data tentang motivasi siswi memakai jilbab, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dapat dilakukan ke peserta didik. Triangulasi Teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, atau dokumentasi. Triangulasi Waktu dipilih waktu yang tepat dalam pengumpulan data, sehingga memberikan data yang lebih valid. 4) Analisis Kasus Negatif

Melakukan kasus negatif berarti peneliti mencari data yang beda bahkan bertentangan dengan data yang ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.

5) Member Check

Member check merupakan proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah pengumpulan data selesai atau setelah membuat suatu temuan, atau kesimpulan.

b. Uji Transferability

Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan urian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

c. Uji Dependability

Dalam penellitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.

d. Uji Konfimability

Uji Konfimability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.

8. Tahap-tahap Penelitian

Penelitian kualitatif dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan pra-lapangan, dan tahap penyelesaian (Moleong, 2009: 127).

Tahap-tahap penelitian tentang motivasi siswa memakai jilbab (studi pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Salatiga) sebagai berikut:

a. Tahap Pra-Lapangan

Peneliti melakukan observasi pendahuluan untuk memperoleh gambaran umum tentang motivasi siswa memakai jilbab di sekolah untuk dijadikan rumusan permasalahan yang akan diteliti. Observasi tersebut berguna sebagai bahan acuan dalam pembuatan proposal skripsi. Sebelum melakukan penelitian maka terlebih dahulu peneliti membuat rancangan penelitian agar penelitian yang dilakukan lebih terarah, selain itu peneliti juga membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai pedoman wawancara yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dan dicari jawabannya atau pemecahannya sehingga data yang diperoleh lebih sistematis. Dalam tahap ini ada satu pertimbangan yang perlu diperhatikan yaitu etika penelitian.

Untuk memperlancar pada waktu penelitian maka peneliti harus mengurus surat ijin penelitian dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap pekerjaan lapangan merupakan kegiatan inti dari suatu penelitian, karena pada tahap pelaksanaan ini peneliti mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan. Tahap pelaksanaan penelitian ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

1) Peneliti melakukan observasi kembali sebagai tindak lanjut dari observasi terdahulu, dan mencari data-data yang diperlukan dari data dokumen yang terdapat di SMK Negeri 1 Salatiga.

2) Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswi yang memakai jilbab untuk mendapatkan data informasi tentang motivasi siswi memakai jilbab di sekolah.

3) Peneliti melakukan pengecekan kembali terhadap data yang sudah diperoleh agar dapat diketahui hal-hal yang masih belum terungkap.

4) Peneliti melakukan perpanjangan penelitian guna melengkapi data yang kurang hingga memenuhi target, sehingga data yang diperoleh lebih valid.

c. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian merupakan tahap yang paling akhir dari sebuah penelitian. Pada tahap ini, peneliti menyusun data dan menganalisis kemudian disimpulkan sehingga mendapatkan laporan penelitian yang berbentuk karya ilmiah dengan mengacu pada peraturan penulisan skripsi dan tugas akhir yang berlaku di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dokumen terkait