• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Metode Penelitian di bagi menjadi delapan tahap, yaitu: 1. Pendekatan dan jenis penelitian

Pada penelitian ini penulis menitikberatkan pada

“Pemahaman nilai pendidikan Islam pada serangkaian acara dalam kesenian Leak dan Kuda Kepang Turonggo Manunggal Sakti yang ada di Dusun Rowo Rejosari Desa Tlogopucang, Kec Kandangan,

Kabupaten Temanggung”. Dengan menggunakan metode

kualitatif.

Dengan demikian, “Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan fenomena secara mendalam untuk mengkaji masalah yang diteliti (Sugiyono, 2009:4).

Menurut Moloeng (2009: 6), “penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, motivasi, tindakan, dll.., dengan cara deskriptif dengan bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

13

Dalam pendekatan kualitatif ini semua data di peroleh dalam bentuk dengan kata-kata lisan maupun tulisan yang bersumber dari manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, Lexy J. Moleong (2000:4-8) menyatakan Ciri-ciri pendekatan kualitatif sebagai berikut:

a. Mempunyai latar ilmiah b. Manusia sebagai alat c. Memakai metode kualitatif d. Analisa data secara indukatif

e. Lebih mementingkan proses daripada hasil f. Penulis bersifat deskriptif

g. Teori dari dasar (grounded theory)

h. Adanya “batas” yang di tentukan oleh “fokus”

i. Adanya khusus keabsahan data j. Desain yang bersifat sementara

k. Hasil penelitian di rundingkan dan di sepakati bersama.

Untuk memperoleh fakta tentang “Nilai-nilai dalam tradisi kesenian Leak dan Kuda Kepang Turonggo Manunggal Sakti di Dusun Rowo Rejosari Desa Tlogopucang Kec. Kandangan

Kab.Temanggung” diperlukan pengamatan yang mendalam. Oleh karena itu kegiatan tersebut melalui pendekatan kualitatif. Adapun jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif.

14

Menurut Sumardi Suryabrata (1998:19) “Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang bermaksud membuat pencandraan (uraian, paparan) mengenai situasi-situasi kejadian-kejadian”.

Sedangkan tujuan penelitian deskriptif menurut Husain umar

(1999:29), ”Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk

menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat researt di lakukan dan untuk memeriksa sebab-sebab dari sesuatu

gejala tertentu”. Sedangkan menurut Anselm Strauss (2003:158), “

Bahwa seorang peneliti harus dapat menunjukkan sifat peristiwa yang berkembang, dengan mengetahui mengapa dan bagaimana

tindakan”.

Berdasarkan pendapat di atas, pendekatan kualitatif ini di maksudkan untuk menjelaskan peristiwa atau kejadian yang ada

pada saat penelitian berlangsung, yaitu tentang “Nilai-nilai dalam Tradisi kesenian Leak Kuda Kepang Turonggo Manunggal Sakti di Dusun Rowo Rejosari Desa Tlogopucang Kec. Kandangan

Kab.Temanggung ”.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam hal ini juga disebut partisipasi, menurut Maryaeni

(2005:68), ”Bahwa partisipasi dengan istilah lain terlibat atau

keterlibatan, merupakan kegiatan wajib yang dilakukan oleh peneliti dalam kaitannya dengan penelitian kualitatif dalam rangka

15

semua fakta berupa kata-kata maupun tulisan dari sumber data manusia yang telah diamati dan dokumen yang terkait disajikan dan digambarkan apa adanya untuk selanjutnya di telaah guna menemukan makna. Oleh karena itu, kehadiran penelitian di lapangan sangat penting sekali mengingat peneliti bertindak langsung sebagai intrumen langsung dan sebagai pengumpulan data dari hasil observasi yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Rowo Rejosari Desa Tlogopucang Kec. Kandangan, Kab. Temanggung. Yaitu sebuah desa yang mata pencahariannya sebagai petani, sebagian besar sebagai pekerja pabrik kayu lapis dan memanfaatkan kesenian yang menghasilkan uang. Kesenian Leak dan Kuda Kepang Turonggo manunggal sakti ini, didalamnya terdapat nilai-nilai pendidikan yang sangat penting yang bisa dijadikan pembelajaran kehidupan. Hal ini juga menjadi alasan penulis untuk mengadakan penelitian di desa tersebut.

4. Sumber Data

Menurut Maryaeni (2005:41-42), ”Peneliti dapat

memperoleh sumber data berupa: catatan hasil observasi,

wawancara, foto, rekaman auditif dan sebagainya”. Data dalam

16

informasi yang dianggap penting, selain itu data juga dihasilkan dari dokumentasi yang menunjang. Adapun yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Kata-kata atau tindakan

Data yang berbentuk kata-kata diambil dari para informasi/ responden pada waktu mereka di wawancarai. Dengan data-data tersebut berupa keterangan dari para informasi dari beberapa pihak diantaranya: Pejabat desa, tokoh agama, dan masyarakat yang penulis anggap mampu untuk memberikan keterangan yang relevan.

b. Data Tertulis (Dokumentasi)

Data yang berbentuk tulisan di peroleh dari pejabat desa dokumen-dokumen lain yang tentunya masih berkaitan dengan subjek penelitian.

c. Foto

Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh beberapa foto tentang ”Kesenian Leak dan Kuda

Kepang Turonggo Manunggal Sakti di Dusun Rowo Rejosari

Desa Tlogopucang Kec. Kandangan Kab.Temanggung”.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Agar sebuah kajian ilmiah dapat di sajikan secara sistematis, maka langkah pertama yang dilakukan adalah penentuan seperangkat metode yang sesuai dengan objek dan karakteristik

17

materi yang di angkat. Hal ini di maksud agar sebuah metode penelitian rasional dan terarah maka penelitian menggunakan teknik-teknik pengumpulan data yang tersebut di bawah ini:

a. Observasi pada Kesenian Leak dan Kuda Kepang

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin diulang(Rumidi, 2004:68). Menurut Emzir (2011: 37),

“Observasi atau pengamatan dapat didefinisikan sebagai

perhatian yang terfokus pada kejadian, gejala atau sesuatu. Dengan melakukan pengamatan terhadap gejala yang akan diteliti kemudian dijadikan bahan untuk mengumpulkan data awal, serta mengumpulkan data yang lebih mendalam. Metode observasi ini digunakan peneliti secara langsung untuk mengamati Kesenian Leak dan Kuda Kepang Turonggo Manunggal Sakti di dusun Rowo Rejosari Desa Tlogopucang Kec. Kandangan Kab.Temanggung.

b. Metode Wawancara pada masyarakat Rowo Rejosari TlogoPucang KandanganTemanggung

Wawancara identik dengan pengumpulan data dengan bertanya langsung, lisan maupun tertulis kepada nara

sumber. Jadi, ”wawancara adalah cara-cara memperoleh data dengan berhadapan langsung, bercakap-cakap, baik antara

18

individu dengan individu maupun individu dengan

kelompok lain” (NyomanKutharatna, 2010: 222).

Menurut Emzir (2011: 50), “Wawancara adalah

interaksi lansung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang yaitu yang melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti

yang berputar di sekitar pendapat dan keyakinannya”. Ciri

utama dari metode ini adalah dengan mengumpulkan informasi dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, dan dijawab secara lisan pula. Metode wawancara di gunakan untuk menggali informasi kesenian Leak dan Kuda Kepang Langking Turonggo dari penelitian sampai keperangkat desa, para tokoh agama dan masyarakat di dusun Rowo Rejosari Desa Tlogopucang Kec. Kandangan Kab.Temanggung.

c. Metode Dokumentasi di lokasi penelitian

Menurut Irawan yang dikutip oleh Rumidi (2004:100),

“Studi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subjek penelitian”. Metode ini di

gunakan untuk lebih memperluas pengamatan dan pengumpulan data terhadap sesuatu yang di selidiki oleh peneliti. Dokumentasi yang peneliti peroleh dalam hal ini berupa dokumen dan buku-buku serta kumpulan dari

19

beberapa pengamatan langsung di lokasi penelitian yakni berupa foto-foto kesenian Leak dan Kuda Kepang di dusun Rowo Rejosari desa Tlogopucang Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung.

6. Analisis Data

Menurut Winarno Surachmad (1972:131-138) mengatakan,

“Analisis data merupakan upaya untuk mencapai dan menata

secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lain-lainnya. Untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut, analisis

perlu di lanjutkan dengan berupaya mencari makna”.

Menurut Iman Suprayogo dan Tobroni (2001:192),

“Kegiatan analisis data selama pengumpulan data dapat di mulai

setelah penelitian memahami fenomena sosial yang sedang diteliti

dan setelah mengumpulkan data yang dapat di analisis”. Kegiatan -kegiatan analisis selama penulis mengumpulkan data meliputi:

a. Menetapkan fokus penelitian.

b. Penyusunan temuan-temuan sementara berdasarkan data yang telah terkumpul.

c. Pembuatan rencana pengumpulan data berikutnya berdasarkan temuan-temuan pengumpulan data sebelumnya.

20

Setelah data terkumpul maka selanjutnya adalah tahap menganalisis data, sebagai tatap akhir suatu penelitian maka penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.

7. Pengecekan kebebasan data

Keabsahan data dalam penelitian ini ditentukan dalam menggunakan kriteria kreadibilitas. Hal ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam latar penelitian. Menurut (Moloeng, 2000:175) mengatakan pemeriksaan keabsahan data yaitu:

a. Ketekunan pengamatan b. Analisis kasus negatif c. Pengecekan anggota d. Uraian rinci

e. Auditing 8. Tahap-tahap penelitian

Tahap-tahap penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:

a. Tahap pra lapangan

1). Mengajukan judul penelitian 2). Menyusun proposal penelitian

21

b. Tahap kerja lapangan, yang meliputi:

1). Persiapan diri untuk memasuki lapangan penelitian 2).Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan

fokus penelitian

3).Pencatatan data yang telah dikumpulkan c. Tahap analisis data, meliputi kegiatan:

1). Penemuan hal-hal yang penting dari data penelitian 2). Pengecekan keabsahan data

d. Tahap penulisan laporan penelitian 1) Penulisan hasil penelitian

2) Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing 3) Perbaikan hasil konsultasi

4) Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian 5) Ujian munaqosyah skripsi

Dokumen terkait