• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian 

Untuk memperoleh hasil yang baik dalam suatu penelitian, maka diperlukan teknik-teknik tertentu secara ilmiah atau sering disebut dengan metode penelitian. Untuk kepentingan itu maka perlu diketahui dan dipelajari hingga tercapai tujuan yang diinginkan. Hal ini sangat penting karena dengan metode penelitian akan dapat diperoleh data yang valid dan relevan dengan tujuan penelitian.

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif. Melalui metode kualitatif, peneliti mendengar dan melihat narasumber berbicara yang sesungguhnya tentang dirinya sendiri sesuai dengan perspektif masing-masing dan mengamati mereka berperilaku seadanya sesuai dengan posisi dan peran di dalam sistem sosial masing-masing pula.

Sedangkan defenisi lain penelitian kualitatif menurut (Kirk dan Miler dalam Moleong, 2007 : 4) adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut, dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.

Fokus penelitian pada dasarnya adalah masalah. Masalah dalam hal ini adalah keadaan yang membingungkan akibat adanya dua faktor atau lebih faktor (Moleong, 2007 : 386). Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif merupakan batas yang harus dilalui oleh seorang penulis dalam melaksanakan penelitian, dengan merumuskan masalah sebagai fokus penelitian untuk mencari pemecahannya.

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah Pelayanan Kesehatan Anak Usia 0-6 Tahun Bagi Keluarga Miskin dalam Program Keluarga Harapan (PKH) Di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi fokus penelitian ini adalah:

1. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan yang diberikan kepada anak usia 0-6 tahun dengan maksud untuk meningkatkan kesehatannya untuk mencapai keluarga berkualitas dan sejahtera. Dengan sasaran kajian:

1. Imunisasi 2. Penimbangan 3. Pemberian Vitamin

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana dalam pelayanan kesehatan merupakan syarat utama yang harus dipenuhi untuk mensukseskan program kesehatan. Dengan sasaran kajian:

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

2. Perlengkapan Kesehatan

3. Pendampingan PKH

Pendampingan PKH adalah pekerja sosial (dapat berasal dari pekerja sosial, masyarakat, karang taruna, sarjana penggerak pembangunan, dan organisasi sosial kemasyarakat lainnya) yang di rekrut oleh UPPKH melalui proses seleksi dari pelatihan untuk melaksanakan tugas pendampingan masyarakat penerima program untuk membantu kelancaran pelaksanaan PKH. Dengan sasaran kajian:

1. Pengawasan

2. Verifikasi 3.3. Situs Penelitian 

Situs Penelitian merupakan tempat yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan keadaan sebenarnya dari obyek yang diteliti guna memperoleh data. Agar memperoleh data yang akurat dan mendekati kebenaran sesuai dengan fokus penelitian, maka peneliti menetapkan situs penelitian ini dilakukan di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Penelitian ini dilakukan di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, karena dari informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan dalam

pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH), menyatakan bahwa didesa tersebut terdapat banyak masyarakat yang tergolong miskin, pada Desa tersebur terdapat 143 RTSM. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

3.4.  Sumber Data  

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Loftland dalam Moleong, 2007 : 157). Berkaitan dengan hal itu sumber data adalah tempat dimana peneliti dapat menemukan data dan informasi yang menjadi sumber data dari penelitian ini adalah :

1. Informan kunci ( Key Person), yang memiliki data dan bersedia memberikan

data yang benar-benar relevan, kompeten, serta menguasai permasalahan, yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah.

a. Petugas Pelayanan Kesehatan (PPK)

b. Penanggung Jawab Anan Usia 0-6 Tahun (ibu,nenek,tante,keluarga

perempuan yang mengasuh anak) yang menerima bantuan PKH

2. Dokumen sebagai sumber data lain yang sifatnya melengkapi data utama yang

relevan dengan masalah dan fokus penelitian antara lain data dokumentasi, bisa berupa peraturan-praturan, aturan-aturan formal, arsip, berita surat kabar yang relefan dengan permasalahan penelitian.

3.5. Jenis Data

Jenis Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam jenis data yaitu :

1. Data primer, adalah data utama yang diperoleh langsung dari informan pada saat dilakukan penelitian melalui wawancara mendalam yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi yang berkaitan dengan kegiatan PKH yang dilakukan oleh Unit Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (UPPKH) dalam pelayanan kesehatan anak usia 0-6 tahun.

2. Data Sekunder, adalah merupakan data pelengkap yang diperoleh dari dokumen-dokumen atau arsip-arsip lain yang ada relevansinya dengan penelitian seperti melalui media dan instansi yang bersangkutan.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan bagian terpenting dalam penelitian karena hakekat dari penelitian adalah Pencarian data yang nantinya diinterprestasikan dan dianalisa dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data diperlukan suatu teknik untuk memudahkan dalam upaya-upaya mengumpulkan data di lapangan.

Teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi (pengamatan) 

Pengamatan bisa digunakan untuk mengoptimalkan kemampuan penulis dari motif, kepercayaan, perhatian, perilaku, kebiasaan dan sebagainya. Pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat dunia, membuat peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subyek,

dan pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama. Peneliti melakukan observasi di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

2. Wawancara 

Pada teknik ini peneliti mengadakan tatap muka dan Tanya jawab langsung dengan pihak responden untuk memperoleh data. Wawancara dalam penelitian ini khususnya dalam tahap awal, belum begitu terstruktur, tujuannya ialah memperoleh keterangan yang lengkap dan mendalam mengenai pendapat orang lain. Di dalam melaksanakan wawancara ini penulis belum dapat menyajikan pertanyaan yang spesifik kepada informan, dalam hal ini dapat memberikan kelonggaran dan kebebasan bagi informan, kelonggaran semacam ini mampu mendapatkan kejujuran responden untuk memberikan informasi yang sebenarnya. Pada tahap ini wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa RTSM yang mempunyai anak usia 0-6 tahun.

3. Penggunaan Dokumen

Pada teknik ini penelitian menggunakan dokumen sebagai sumber data karena dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menguji, menafsirkan, dengan cara mengumpulkan data yang terdapat pada situs penelitian.

3.7 Analisis Data

Analisa data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data, data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri catatan lapangan dan komentar penulis gambar foto, dokumen berupa laporan, Biografi, artikel dan sebagainya. Pekerjaan analisa data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode dan mengkategorikannya. Pengrorganisasian dan pengolahan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif (Moleong, 2007 : 280).

Dalam penelitian kualitatif digunakan analisa data yang telah dikembangkan oleh (Miles dan Huberman, 1992 : 18-20), dengan menggunakan Analisa Model Interaktif melalui empat prosedur yaitu :

1. Pengumpulan data

Data tersebut yang dikumpulkan merupakan data yang berupa kata-kata. Data tersebut dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

2. Reduksi data

Sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan.

3. Penyajian data

Sebagai sekumpulan informasi tersusun yang diberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dengan melihat penyajian-penyajian, kita dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukakan. Hal ini dilakukakn untuk memudahkan peneliti melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian, sehingga dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan.

4.Verifikasi atau menarik kesimpulan.

Merupakan satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh selama penelitian berlangsung. Sedangkan verifikasi merupakan kegiatan pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran penganalisis selama peneliti mencatat suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau peninjauan kembali serta tukar pikiran, dengan kata lain makna yang terkandung dalam kata harus diuji kebenarannya dan kecocokannya (validitasnya).

Dari data diatas yang diperoleh dilapangan tidak dibuktikan dengan angka-angka melainkan berupa uraian-uraian sehingga menggambarkan hasil yang sesuai dengan data yang telah dianalisis.

Gambar 2

Analisis Interaksi Menurut Miles dan Huberman Pengumpulan Data

Reduksi Data Penyajian Data

Sumber : Data Analisis kualitatif Miles dan Huberman (1992 : 20) 3.8. Keabsahan Data

Setiap penelitian memerlukan standart untuk melihat derajat kepercayaan atau kebenarannya dari hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatatif, standart tersebut disebut dengan keabsahan data. Menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong (2007 : 324), untuk menjamin keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sifat kriteria yang digunakan yaitu :

1. Derajat Kepercayaan (Credibility)

Pada dasarnya penerapan kriteria derajat kepercayaan menggantikan konsep validitas dari penelitian non kualitatif. Kriteria ini berfungsi untuk melakukan penyelidikan sedemikian rupa, sehingga tingkat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang

sedang diteliti. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah sebagai berikut :

a. Memperpanjang Masa Observasi

Dengan memperpanjang masa observasi sehingga dihrapkan data dapat diedit dan kemudian diadakan pengecekan kembali ke lapangan.

b. Pengamatan Terus-menerus

Dengan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus, peneliti dapat memperhatikan sesuatu lebih mendalam.

c. Membicarakan dengan orang lain

Sebagai langkah untuk berdiskusi dengan orang lain yang memiliki pengetahuan tentang pokok penelitian yang ditetapkan, hal ini sebagai usaha untuk memenuhi derajat kepercayaan.

d. Melakukan Triangulasi

Untuk memeriksa kebenaran data tertentu dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari narasumber lain, pada berbagai fase penelitian dilapangan, pada waktu yang berlainan dan dalam penelitian ini metode tersebut digunakan untuk menguji data para informan dengan dokumen yang ada.

e. Mengadakan Pemeriksaan Ulang

Berarti memeriksa ulang secara garis besar setelah wawancara dengan para informan peneliti.

2. Keteralihan (Transferability)

Adalah sebagai persoalan empiris yang bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk proses ini peneliti mencari dan mengumpulkan data kejadian dan empiris dalam konteks yang sama. Dengan demikian peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya. Untuk memenuhi kriteria ini maka peneliti berusaha untuk menyajikan hasil penelitian dengan memperbanyak wacana ilmiah melalui penjelasan secara terperinci. 3. Standar Ketergantungan (Dependability)

Dalam hal ini yang dilakukan adalah memeriksa proses penelitian dan taraf kebenaran data serta tafsirannya. Untuk itu peneliti perlu menyediakan data sebagai berikut :

a. Data mentah, seperti catatan pada saat observasi dan wawancara, hasil

rekaman (jika ada), dokumen dan lain sebagainya yang disajikan dalam bentuk laporan lapangan.

b. Hasil analisis data, berupa rangkuman, konsep-konsep.

c. Hasil sintesis data, seperti tafsiran kesimpulan, defenisi, tema, pola, hubungan literature dan laporan akhir.

d. Catatan mengenai proses data yang digunakan, yakni mengenai metodologi,

desain, strategi, prosedur, rasional, usaha-usaha agar penelitian tercapai, serta upaya untuk melakukan pemeriksaan dan pelacakan dari suatu kebenaran. 4. Kepastian (Confirmability)

Dalam upaya mewujudkan kepastian penelitian, maka peneliti mendiskusikan dengan dosen pembimbing, setiap rencana dan tahap penelitian dan konsep yang dihasilkan dari lapangan. Dengan demikian diperoleh masukan untuk menambah kepastian dari hasil penelitian, dan disamping untuk menguji penelitian ini memenuhi syarat kepastian.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Diskripsi Tempat Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban

Desa Beji adalah salah satu desa yang berlokasi di daerah pesisir sebelah barat Kabupaten Tuban yang berjarak kurang lebih 10 km dari Kabupaten Tuban berdampingan dengan Desa Jenu, Jenggolo dan Sekardadi. Desa Beji dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama Abdul Malik, SE. Desa Beji memiliki luas wilayah 240 Ha. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah utara : Desa Kaliuntu Sebelah selatan : Desa Jenggolo

Sebelah barat : Desa Suwalan

Sebelah Timur : Desa Jenu

(Sumber : Desa Beji, November 2010).

Pada zaman dahulu di Desa Jengolo terbentuk 3 dusun yang berbentuk kelurahan. Tiap kelurahan dipimpin seorang lurah. Seiring dengan

Desa Beji yang terdiri dari 3 dusun, antara lain dusun Meduran, Beji, Mbogang, kemudian terdapat pemekaran wilayah yang terdapat di perumahan Griya Beji Permai, yang semua wilayah itu dipimpin oleh Kepala Desa.

Tiap-tiap desun dipimpin oleh kepala dusun yitu kamituwo yang membawai beberapa RT/RW dan di bantu oleh para kaur dan kasi, serta lembaga desa yang lain seperti BPD dan LPMD.

4.1.2. Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi Desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban

Visi Desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban

Terwujudnya masyarakat Desa Beji yang sejahtera, dinamis

demokratis menuju Desa yang mandiri unggul dalam pendidikan dan pangan. A. Misi Desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban

1. Mewujudkan pemerintah Desa yang bersih, amanah dan transparan serta

berorientasi pada optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.

2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.

3. Meningkatkn kualitas sumberdaya manusia

4. Meningkatkan sumberdaya masyarakat yang bersih, aman, tertib dan teratur

dalam pergaulannya.

5. Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dan nelayan.

4.1.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Desa Beji Kecamatan Jenu

Tugas pokok dari Desa Beji adalah menyelenggarakan urusan

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Untuk melaksanakan tugas pokok Desa Beji mempunyai fungsi, sebagai berikut :

1. Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Strategis dan Rencana Kerja; 2. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan;

3. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat;

4. Pengkoordinasian kegiatan pembangunan;

5. Pemberdayaan masyarakat;

6. Pelayanan masyarakat;

7. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

8. Pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan umum;

9. Pembinaan lembaga kemasyarakatan;

10.Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

11.Penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP);

12.Pelaksanaan fasilitasi pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan;

13.Pengelolaan pengaduan masyarakat;

14.Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,

ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan;

15.Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;

16.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas

Berdasarkan data administrasi pemerintah desa tahun 2010 . Jumlah penduduk untuk Desa Beji tersebut adalah terdiri dari 997 KK dengan jumlah total 3.757 penduduk dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Prosentase (%)

Laki-laki 1.821 49.65 Perempuan 1.936 50.35

Jumlah 3.757 100 Sumber : Desa Beji, November 2010

Desa Beji yang sebagian besar penduduknya adalah berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 1.936 jiwa. Dalam hal ini pemerataan antara jenis kelamin di Desa Beji memiliki pertumbuhan yang hampir sama rata. Dengan kata lain pertumbuhan penduduk yang ada di Desa Beji Kecamatan Jenu antara jenis kelamin laki – laki dengan perempuan hampir sebanding.

Sedangkan penyebaran penduduk menurut tingkat pendidikan yang telah ditempuh dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2

Penyebaran Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah Orang Prosentase (%)

Strata (S1) 102 2,71 Diploma (D3) 82 2,19 SLTA/SMK 821 21,9 SLTP 915 24,4 SD 664 17,7 TK/PG 329 8,8

Drop Out / Berhenti Sekolah 424 11,9

Belum Sekolah 420 11,2

Jumlah 3.757 100

Sumber : Desa Beji, November 2010

Berdasarkan tabel diatas, mayoritas penduduk Desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban adalah tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Hal tersebut karena masyarakat Desa Beji kurang begitu mengetahui dan menyadari arti pentingnya pendidikan, selain itu banyak dari mereka yang lebih memilih bekerja dahulu karena tuntutan perekonomian kehidupan mereka

Penyebaran penduduk Desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban menurut jenis pekerjaan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.3

Penyebaran Penduduk Menurut Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Prosentase (%)

TNI-POLRI 9 0,3 Nelayan 695 2,4 Petani 680 21,6 Pedagang 270 9,3 PNS / BUMN / BUMD 86 2,95 Wiraswasta 643 2,2 Buruh 347 1,2 Purnawirawan TNI-POLRI 43 1,5 Pertukangan 97 3,3 Pensiunan PNS/BUMN/BUMD 40 1,4 Jumlah 2.910 100

Sumber : Desa Beji, November 2010

Berdasarkan pada tabel diatas, mayoritas penduduk Desa Beji

Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban pada umumnya bekerja sebagai nelayan. Ini semua karena di Desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban banyak peluang untuk menjadi nelayan karena tempatnya yang berdektan dengan laut.

Disamping itu di desa beji memiliki tingkat kepadatan penduduk, dengan daerah yang sekecil itu bukan tidak mungkin untuk menjadi seorang nelayan.

4.1.4 Penduduk Desa Beji Berdasarkan RW/RT Tabel 4.4

Jumlah RW/RT di Desa Beji

o W (Rukun Warga) T(Rukun Tetangga)

I 1-6

II 7-10

mlah 2 10

Sumber: Desa Beji, November 2010

Berdasarkan tabel diatas penduduk masyarakat di desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tubanmayoritas masyarakat di Desa Beji tinggal di RW 1 yang memiliki 6 RT sedangkan di RW II memiliki 4 RT.

Tabel 4.5

Masyarakat Miskin di Desa Beji.

No. RW/RT Jumlah Keluarga Miskin Prosentase %

1 1/1 42 11,2 2 1/II 36 9,6 3 1/III 39 10,6 4 I/IV 58 15,4 5 1/V 37 9,7 6 1/VI 35 9,3 7 II/VII 38 10,1 8 II/VIII 47 12,5 9 II/IX 32 8,5 10 II/X 12 3,2 Jumlah 10 143 100

Sumber: Desa Beji, November 2010

Berdasarkan tabel diatas jumlah keluarga miskin yang paling banyak ada di RW I/RT IV dikarenakan masyarakat di RW/RT tersebut tergolong masih banyak keluarga yang miskin.

Tabel 4.6

Masyarakat Yang Menerima Bantuan PKH di RW/RT pada Desa Beji.

S u m b e r : P K H K e S

Sumber: kecamatan Jenu, Januari 2011

Berdasarkan tabel diatas jumlah keluarga yang paling banyak menerima bantuan PKH ada di RW I/RT IV dikarenakan masyarakat di RW/RT tersebut tergolong masih banyak kepala keluarga yang miskin.

No. RW/RT Jumlah Kepala Keluarga Prosentase %

1 1/1 14 9,8 2 1/II 11 7,7 3 1/III 19 13,3 4 I/IV 20 13,9 5 1/V 12 8,4 6 1/VI 14 9,9 7 II/VII 15 10,5 8 II/VIII 18 12,6 9 II/IX 14 9,9 10 II/X 9 6,3 Jumlah 10 143 100

4.1.4 Sarana Dan Prasarana Di Desa Beji A. Sarana dan Prasarana Peribadatan

1. Masjid : 1 buah 2. Mushola : 12 buah 3. Gereja Protestan : - 4. Gereja Katolik : - 5. Wihara : - 6. Pura : - 7. Klenteng : -

B. Sarana dan Prasarana Olah Raga

1. Lapangan Sepak Bola : 2 buah

2. Pusat Kebugaran : 1 buah

C. Sarana dan Prasarana Kesehatan

1. Puskesmas Umum : 1 buah

2. Balai Pengobatan : 1 buah

3. Posyandu : 5 buah

4. Rumah Bersalin : 1 buah

5. Dokter umum : 1 orang

6. Pengobatan Alternatif : 2 orang

7. Bidan Desa : 1 orang

D. Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Gedung Playgrup : : 3 buah

3. Gedung SD : 3 buah

4. Gedung SLTP : 1 buah

5. Gedung SLTA : 1 buah

6. Perpustakaan Kelurahan : 1 buah

7. Taman Bacaan : 1 buah 4.1.5 Struktur Organisasi Desa Beji

Untuk membantu, memperlancar dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka Kepala Kelurahan dibantu oleh pegawai kelurahan.Kelurahan berdasarkan pada Surat Keputusan Walikota No. 55 tahun 2001 tentang tugas dan fungsi adalah sebagai berikut :

Gambar 3

Struktur Organisasi Pemerintah Desa Beji

Sumber: Desa Beji, November 2010

Adapun tugas dan fungsi masing-masing aparatur Desa adalah sebagai berikut :

1. Kepala Desa

Kepala Desa mempunyai tugas, yaitu: KEPALA DESA

SEKRETARIS DESA

KASUN KASUN KASUN

KAUR UMUM & KAUR PEMBANGUN KAUR EKONOMI KEUANGAN KASI TRANTIB KASI KESRA David Ariani KASI PENGAIRAN

a. Menyelenggarakan Pemerintah, Pembangunan dan Kemasyarakatan.

b. Melaksanakan urusan Pemerintah yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah.

Kepala Desa mempunyai fungsi, yaitu :

a. Pembina lembaga masyarakat.

b. Pelaksanaan kegiatan Pemerintah Kerlurahan.

c. Pemberdayaan Masyarakat.

d. Pelayanan Masyarakat.

e. Penyelenggaraan Ketentram dan Ketertiban Umum.

f. Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Pelayanan Umum.

g. Penyusunan Program, Pembinaan Administrasi dan Ketata Usahaan.

2. Sekretaris Desa

Sekretaris Desa mempunyai tugas antara lain :

a. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan

Pemerintahan.

b. Memberikan pelayanan administratif kepada seluruh Perangkat Desa. Sekretaris Desa mempunyai fungsi, yaitu :

a. Pelaksanaan koordinasi penyususnan rencana program, anggaran dan

laporan Desa.

b. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan Ketatalaksanaan.

c. Pengelolaan Administrasi Kepegawaian.

d. Pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, Rumah Tangga,

e. Pelaksanaan Hubungan Masyarakat (Humas).

f. Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian pelaksanaan tugas di bidang

Ketata Usahaan.

g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3. Kepala Urusan (Kaur), terdiri dari :

A. Kepala Urusan Umum dan Pemerintahan

Kepala Urusan Umum (Kaur) dan Pemerintahan mempunyai tugas, yaitu : a. Membantu Kepala Desa dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, b. Pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan Pemerintah.

Kepala Urusan Umum dan Pemerintahan mempunyai Fungsi, yaitu :

a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang urusan

Pemerintahan.

b. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang urusan

Pemerintahan.

c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan Lembaga dan Instansi

lain di Bidang urusan Pemerintahan.

d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang urusan

Pemerintahan.

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala desa sesuai

B. Kepala Urusan (Kaur) Perekonomian dan Keuangan Kepala Urusan (Kaur) Perekonomian dan Keuangan

Membantu Kepala Desa dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan Perekonomian dan keuangan.

Kepala Urusan Perekonomian dan Keuangan Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang urusan Perekonomian dan Keuangan

a. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang urusan

Perekonomian dan Keuangan

b. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan Lembaga dan Instansi

lain di Bidang Perekonomian dan Keuanagan

c. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang urusan

Perekonomian dan Keuangan.

d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepla desa sesuai

dengan tugas dan fungsinya. 4. Kepala Seksi (Kasi), terdiri dari:

A. Kepala Seksi (Kasi) Ketentraman dan Ketertiban Umum

Kepala Seksi (Kasi) Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas, yaitu :

Membantu kepala desa dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

Kepala Seksi (Kasi) Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi, yaitu :

a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang urusan

Ketentraman dan Ketertiban Umum.

b. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang urusan

Ketentraman dan Ketertiban Umum.

c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan Lembaga dan Instansi

lain di Bidang urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

Dokumen terkait