• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Waktu Penelitian dimulai pada bulan April-Mei 2009.

3. 2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Timbangan

2. Oven

3. Parang/golok 4. Kertas samson 5. Kantung Plastik

6. Tally sheet dan alat tulis 7. Kamera

8. Tali plastik 9. Pita ukur

10.Program Minitab 14 11.Tally sheet dan alat tulis

Adapun bahan yang digunakan adalah areal tidak terbakar pada Petak 111A dan areal pasca kebakaran permukaan tahun 2008 pada petak 112E di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur.

3. 3. Metode Pengambilan Data

Jenis-jenis data yang digunakan untuk kegiatan penelitian ini dibagi 2, yaitu : 1. Data primer

Data primer adalah data secara langsung dari lapangan yang meliputi diameter tegakan Jati 1,3 m dari atas tanah, berat basah dan berat kering tumbuhan bawah dan serasah pada setiap petak penelitian.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data penunjang penelitian berupa kondisi umum lokasi penelitian dan data lain yang diperlukan.

3. 4. Metode Penelitian

Pengambilan data primer dilakukan dengan mengukur diameter tegakan Jati 1,3 m dari atas tanah yang kemudian digunakan pendekatan secara volumetrik untuk menduga potensi biomassa dan simpanan karbon. Sedangkan untuk estimasi biomassa serta simpanan karbon pada tumbuhan bawah dan serasah dilakukan dengan mengambil seluruh bagian tumbuhan bawah dan serasah (Hairiah dan Rahayu, 2007). Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain:

1. Penentuan dan Pembuatan Petak Penelitian

Petak yang digunakan untuk penelitian adalah petak pasca kebakaran permukaan pada tahun 2008 dan petak pada areal yang tidak terbakar yang digunakan sebagai kontrol. Pada areal pasca kebakaran permukaan tahun 2008 dan areal tidak terbakar masing-masing dibuat 5 petak dengan ukuran 20 m x 20 m. Di dalam petak-petak tersebut dibuat petak-petak kecil berukuran 2 m x 2 m sebanyak 4 buah yang diletakkan di setiap sudut untuk pengukuran analisis vegetasi tumbuhan bawah dan serasah.

20 m

20 m

2 m

2 m

2. Pendugaan Biomassa Tegakan

Pendugaan biomassa tegakan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan volume seperti yang diusulkan Brown (1997) namun dengan ada beberapa modifikasi mengenai pendugaan dan pengukuran biomassa. Perhitungan volume pohon rata-rata dengan melalui tahapan berikut :

1. Mengukur diameter tegakan Jati 1,3 m dari atas tanah yang kemudian digunakan pendekatan secara volumetrik dengan Tarif Volume Lokal Jati (TVL) KPH Malang.

2. Untuk mencari biomassa tegakan per hektar dicari dari volume rata- rata per hektar dan kerapatan kayunya.

Yn = volume rata-rata per ha x Berat Jenis (BJ) Yn adalah biomassa per hektar

3. Pengambilan Contoh Tumbuhan Bawah dan Serasah

Pada setiap petak penelitian berukuran 2 m x 2 m dilakukan pengambilan contoh tumbuhan bawah yang meliputi semak belukar dengan diameter batang kurang dari 5 cm, tumbuhan menjalar, rumput-rumputan atau gulma. Estimasi biomassa tumbuhan bawah dilakukan dengan mengambil bagian tanaman (Hairiah dan Rahayu, 2007). Selain pengambilan tumbuhan bawah, dilakukan pengambilan serasah dalam petak berukuran 2 m x 2 m tersebut.

4. Pengovenan

Pengovenan dilakukan pada suhu 105 º C selama 48 jam. Berat contoh yang dikeringkan adalah sebanyak berat basah contoh, apabila berat basahnya kurang dari 200 gram maka berat tersebut adalah berat basahnya, sedangkan apabila berat basahnya lebih dari 200 gram maka berat basah yang diambil adalah sebanyak 200 gram (Ismail, 2005).

3. 5. Analisis Data

1. Pengukuran biomassa tumbuhan bawah dan serasah

Data primer tumbuhan bawah yang diperoleh dihitung berat basahnya dan contoh yang diambil dikeringtanurkan untuk mengetahui berat keringnya.

Menurut Haygreen dan Bowyer (1989), kadar air dihitung dengan menggunakan rumus : BBc – BKc

% KA = x 100 % BKc

Keterangan : % KA = persen kadar air BBc = berat basah contoh BKc = berat kering contoh 2. Menghitung berat kering

Berat kering serasah diketahui setelah pengovenan. Selain itu juga, menurut Haygreen dan Bowyer (1982), apabila berat basah diketahui dan kandungan air telah diperoleh dari contoh uji kecil maka berat kering dari masing- masing sampel dapat dihitung dengan rumus :

BB BKT =

1 + % KA 100 Keterangan : BKT = berat kering tanur BB = berat basah % KA = persen kadar air

Berat kering yang dihasilkan setelah pengovenan dinyatakan dalam satuan gram yang kemudian dikonversi ke kilogram per hektar untuk mengetahui biomassa tumbuhan bawah dan serasah yang terdapat pada masing-masing areal. 4. Potensi Karbon

Karbon diduga melalui biomassa yaitu dengan mengkonversi setengah dari jumlah biomassa, karena hampir 50% dari biomassa pada vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon (Brown, 1997) yaitu dengan menggunakan rumus:

C = Yn x 0,5 C = Karbon (ton/ha)

Yn = Biomassa tegakan (ton/ha)

5. Analisis Data secara Statistik

Hasil pendugaan simpanan karbon yang telah diperoleh pada akhirnya akan diuji secara statistik dengan rancangan percobaan yang sesuai. Rancangan percobaan yang dipakai adalah rancangan tersarang (nested design) atau hierarchical design, yaitu rancangan yang memiliki faktor yang tersarang pada faktor lainnya (Montgomery, 1999).

Model linier:

i=1,2 yijk = µ + τi + βj(i) + ε(ij)k j=1,2,3

k=1,2,3,4,5 Keterangan:

yijk = Respon banyaknya kandungan karbon dalam hutan ke-i, vegetasi ke-j,

dan petak (ulangan) ke-k. µ = Rataan umum

τi = Pengaruh faktor hutan jenis ke-i terhadap respon βj(i) =Pengaruh vegetasi ke-j yang tersarang pada hutan ke-i

ε(ij)k = Pengaruh galat acak respon pada hutan ke-i, vegetasi ke-j yang tersarang

pada hutan ke-i dan petak (ulangan) ke-k.

Faktor hutan yang ditetapkan adalah hutan pasca kebakaran permukaan dan hutan tidak terbakar, sedangkan vegetasinya ditetapkan pula tegakan pohon, serasah, dan tanaman bawah. Berdasarkan hasil uji ANOVA (Analysis of Variance), apabila hipotesis pengaruh faktor hutan yang dalam hal ini hipotesis nol ditolak, maka langkah selanjutnya adalah dengan uji lanjut. Uji lanjut yang digunakan adalah Least Significant Difference (Beda Nyata Terkecil), yaitu untuk membandingkan adanya perbedaan dari pengaruh simpanan karbon pada tegakan, serasah, dan tanaman bawah dalam hutan pasca kebakaran permukaan maupun hutan tidak terbakar.

3. 6. Hipotesis Penelitian

Terdapat perbedaan potensi karbon pada salah satu variabel pengamatan (tegakan, serasah, maupun tumbuhan bawah) yang terdapat pada areal hutan terbakar dan tidak terbakar sehingga dapat memberikan gambaran mengenai kandungan karbon terkait adanya gangguan kebakaran hutan. Hipotesis yang diuji antara lain:

1. Pengaruh Faktor Hutan

H0: τ1 = τ2 = 0 (hutan tidak berpengaruh)

H1: min ada satu τi ≠ 0 , i=1,2

2. Pengaruh Faktor Vegetasi yang tersarang pada Hutan

H0: βj(i) = 0, i,j (vegetasi pada hutan tertentu tidak berpengaruh)

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4. 1. Letak Geografis dan Batas Wilayah

Wilayah KPH Malang secara geografis terletak pada 50 30’- 600 08’ BT dan 70 44’ 30’’ - 80 27’ 30’’ LS. Total luas KPH Malang adalah 88.848,1 Ha. Secara administratif masuk dalam wilayah Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Malang, seluas 82.630,3 hektar dan pemerintahan Kota Batu seluas 6.217,8 hektar. Adapun batas wilayah pengelolaan hutan KPH Malang yang diperoleh dari buku Sekilas KPH Malang 2008, antara lain :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan KPH Pasuruan 2. Sebelah Timur berbatasan dengan KPH Probolinggo 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia 4. Sebelah Barat berbatasan dengan KPH Blitar dan KPH Kediri

4 0 4 Kilometers

N E W

S

P ETA KLA S P ER USA HA A N KP H M A LA N G ska la 1 :2 5 0 .0 0 0

TIRTO YU DO D AM P IT TU REN

SUM BE RM AN J ING W ETAN GE DAN GAN W AJA K GO N DANGLEGI PAKISA JI W AG IR SU MB ERPU CUN G KA LIP AR E PAGA K BANTU R DONO M ULYO TUM PANG PO NC O KUS UM O PA KIS JABU NG LAW AN G BULU LA W ANG D AU KAR ANGPLO SO BATU N GAN TA NG BH .SEN GGU RU H BH .TUMPAN G BH .KEPANJ EN G.A RJ UNO 123 103 203 266 133 93 93 91 79 60 57 120 415 364 440 463 330321 204 225 230 415 617 542 437 471 488 552 617 432 376 511 659 101 0 200 0 198 7 148 0 241 3 114 1 160 6 188 9 570 531 555 888 864 766 106 3 177 8 244 9 233 3 268 8 233 9 211 9 210 9 216 0 152 0 126 6 147 7 139 4 101 2 102 8 158 9 135 9 100 4 905 103 1 SING OSA RI BH .N GANTAN G PUJ ON NGAJU M KEP AN JEN Tl.N gliye p Tl.M o don ga n Te luk Ta mb ak an Tl.L en gg oso no Te luk Sip elo t AM PE L G ADIN G Wd. Lahor Wd.Kr .Kat es Wd. Sengguruh Waduk Selorejo K .Brantas

TAM AN HU TA N R A YA R . SOE RJO

TAJINAN dar i Blitar 116 0 112 6 163 3 213 4 194 0 159 8 247 6 240 1 178 1 515 544 437 585 580 582 380 361 78 220 192 240 202 202 45 130 80 140 32 190 39 203 207 168 226 188 154 237 143 91102 251 Su ko sar i Ka se mb on Ba ye m Won oa gu ng Pa it Po nd ok Agu ng Jombo k Wat ur ejo Ka um r ejo Tu lun gr ejo Su m be rag un g Mu lyorejo Pa nd an sar i Ba nt ur ejo Pu rw or ejo Ba nja re jo Nga ntr u Sid od ad i Pa ge rs ar i Gun un g Ke lud

Ta wan gsa ri Ma nd irdo Nga ba b Ngr otoWiyu re jo Pu jon lor Pa nd es ari Pu jon kid ul Su ko mu lyo PU JON Be nd os ari Gun un g K a wi Tu lun gr ejo Su m be rgo nd o Pu nt en Gun un gsa ri Bu luk er to

Sid om u lyo Bu m iaji Su m be rejo Pa nd an re jo So ng go ker to Pe sa ng gra ha n Nga glik

Te ma s Be ji Mo jor ejo Oro o ro om bo Girip ur wo Ta wan ga rg o

Don owa rihBo ce k Girim u lyo Pe nd em Am p eld ent o Ngijo Nge ne p Jun re jo Su m be rse kar Gad ing kulo n

Dad ap rejo Te ga lgon do Mu lyoa gu ng Lan du ng sar i Me rjo sar i Pe tu ng sewu Ka ra ng wido r Se lor ejo Ka los on go Pa nd an lan du ng Ka ra ng be suk i Su m bu l Gun un gr ejo Kla m po k Pa ng en tan Ran du agu ng Be da li To yom er toAr dim u lyo

Los ar iweta n Won or ejo Tu rir ejo Ke tin da n Su m be rpo ro ng Mu lyorejo Ka lire jo Ke pu ha rjo Ta sikm ad u Wat ug ede Ba nja ra ru m Ta nju ngt irto Pu rw osa ri Lan gla ng Su m be rge m po h Sid od ad i ke Su r abaya Sr iga din g Ba tu re tno Ta ma nh ar jo Den gko l Sid olu hu r Won or ejo Gun un gja ti Ke m iri

Sla m pa rejo Ar go pu ro Ke m an tre n Su ko lilo Sid omu lyo Tir tom o yo Sa pt or eng go As rika to n Bu nu twe tan Ma ng liawa n Pa kisk em ba r Se ka rp ur o Am p eld ent o

Gad ing kem b ar Pa nd an sar ilor Su ko pu ro Su ko re jo Su ko an yar Wrin gin so ngo Ma lan gsu ko

Jer u Ke no ng o

Nga dir ejo Su m be rke ra de nan Ko re jo Pu ca ng son o Ba nja re jo Sla m et Su m be rpa sir Cem or ok and an g Pa nd an ag un g Ka m bin gan Kid al Ngin git Pu lun gd owo Ar go su ko Pa jaja ra n

Nge br uk Wat esb elu ng Be lun g Tu lusr ejo Bo ko r Be njo r Duwe t Wrin gin Won or ejo Won om uly o Gub uk klak ah Gun un gsa ri Gun un gr on gg o Ka ra ng no ng ko Jam be sa ri Ka ra ng an yar Lo r Nga won gg o Nge mb al Tlo go war uSu m be rsu ko

Ran du agu ng Pu rw ose kar Jatis ar i Ta ng kilsa ri Pa nd an mu lyo Ke bo na gu ng Ar jow inan gu n Ke nd alp aya k Se m pla kwad ak Ta mb ak sar i Mu lyor ejo Sid or ah ayu Jed on g Pa nd an re jo Pa ra ng re jo Su m be rsa ri Ar jos ar i Gon do wan gi Daliso do Su ko da di Pe tu ng sew u Su m be rsu ko Ku cu r Tlo go ma s Tu ng gul Wu lun g Sit ire jo Ma nd alan Wad un g Gen en ga n Ba les ar i Ba ba da n Ma gu an Ke bo ba ng Ke sa mb en Pe rm a nu Ka ra ng pa nd an Kran gg an Ka ra ng du re n Su to jaya n Won ok er to Glan gg an g Ba nja rs ari Mo josa ri Nga dila ngk un g

Jatirejo Cub un gre jo Su ko no lo Kr eb et Lum b ang sa ri Su ko ha rjo Nga sem Pa laa n Dilem Ta lan gag un g Ar dir ejo Pla nd i Klu wu t Pa niw en Kr om e nga n Jatik er to Pla os an Jam bu wer Su m be rde m Su mbe rte mp ur

Nga dir ejo Pa nd an sari kid ul Dawu ha n Su m be rejo Kid an gb an g Su ko lilo Dlayu Pa to kpic is Ku wo lu Ba ka lan Ka sr i Su dim o ro Tu mp an gr en ten g Pr ing gu Wan da np ur o Kr eb et sen gg ro ng Gad ing Bu re ng Pu tu kre jo Gan jar an Bu lup itu Pa na ru kan Su ko re jo Se du ng Cem po komu lyo Pa ng gu ng re jo Ma ng unrejo Se ng gu ru h Ke m iri Te ga lsar i Slo ro k Nge br uk Se ng en gg re ng Sa m big ede Jen gg olo Gam p inga n Su m be rr ejo Ka nig or o Ke ta wan g Pa ng gu ng re jo Su ko sar i Ka ra ng suk o Ba nja re jo Br on gk al Pa ge lar an Pu ta tkid ul Gon da ng leg i We tan Se pa nja ng Pu ta tlor Ure k-u re k Pa ng gu ng Ke do k Ta lan gso ko Pa ge da ng an Dad ap an Br ing in Sa na nr ejo Cod o Sa na mker to Jam ba ng an Ba m ba ng Ta ma n Sa tr ian Won oa gu ng Won oa yu Ta ma ns ari Mu lyosa ri Ta ma nk unc ar an Amp elg adin g Su ko re jo Simo jaya n Ta wan g a gu ng Ar bo yow on o Sid or en gg o Tir tom o yo Tir tom a rto

Pu rw oha rjo Wiro ta ma n Tlo go sar i Ta ma ns ari Gad un gsa ri Bu m ire jo Tir toy udo Ba tu re tno Jog om ulya n Ma jan g Ten ga h Pa m ota n Am a da nom Su m be rsu ko Po jok Ta lok Pr em b un Ged ok kulo n Se da yu Und aa n Ged ok weta n Wer u Sa wa han Ke m ula n Ta wan greje ni Ba lea rjo Ka de m ang an Sw ar u Clumpr it Won ok er to Rejo so Ka ra ng sar i Su m be rejo Rejo sar i Se ng aran Ring insa ri Ged an ga n Ar go tir to Harjoku nc ara n Ring inke mb ar Kle pu Se ka rb any u Sr imulyo Su ko do no Te ga lre jo Sid om u lyo Ta mb ak sar i Ke pa tih an Su m be rta ng kil Leb ak Har jo Pu rw oda di Pu jiha rjo Ke du ng B an te ng Ta mb ak rejo Se nd an gb iru Pu lau Sem p u Sit iar jo Sid od ad i Gaja hr ejo Su m be rag un g Sin du re jo Tu mp ak rejo Ba lek am ba ng Su m be rbe nin g Sr igo nc o Won orejo Pr ing gu an Su m be rke rto Ba nd un gr ejo Pu tu kre jo Se m po l Tlo go sar i Pa nd an re jo Tu lun gr ejo Ke du ng sala m Ba nu re jo Su m be rm an jing Kulo n Pu rw or ejo Te mp ur sar i Su m be rr oto Ar jow ilang un Su ko wilan gu n Su m be rpe tu ng Tlo go re jo Ka lire jo Ar jos ar i Ngliye p Nga da s Tu mp ak rejo KPH.PR OBO LING GO KAB.LUMAJ ANG KPH.PR OBO LING GO KAB.PR OBOLIN GGO KPH.PA SURU AN KAB.PASURUAN KPH.PA SURU AN KAB.PASU RU AN KPH.PA SUR U AN KAB.MOJOK ERT O KPH.J OMBAN G KAB.JOMBANG KPH.KE DIR I KAB.KED IRI KPH. BLIT AR KAB. MALA NG S A M U D E R A H I N D I A KOTA MALAN G dari Kandang an G.Ge nto ng Go w ak 148 8 Tle kun g 1 2 3 6 5 4 7 8 9 9 6 45 7 8 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 9 8 3 2 1 7 8 6 9 4 5 70 48 49 55 47 46 59 56 71 42 17 4445 61 60 40 43 76 41 27 54 59 60 7375 52 58 50 31 69 62 70 53 66 26 5257 74 32 55 72 72 25 63 63 57 39 77 36 37 53 68 30 69 6164 71 54 87 67 29 18 88 10 58 65 1933 73 62 51 78 24 51 65 35 56 64 203438 74 86 11 1728 66 76 27 79 38 68 67 75 89 26 7785 50 1116 12 80 13 25 78 12 95 90 23 79 84 21 10 24 22 15 23 13 81 8182 94 14 49 83 91 96 14 48 93 80 9798 46 22 15 47 99 45 33 92 44 42 16 21 43 35 40 82 96 20 36 18 19 83 41 9488 37 95 34 38 39 89 93 99 97 84 98 85 32 28 293031 86 87 91 90 92 13 10 15 14 16 11 17 37 18 12 19 20 38 21 39 24 40 46 45 41 42 25 23 43 22 33 27 26 28 44 34 35 31 2930 3647 32 48 49 50 52 51 53 54 56 57 55 58 59 60 61 74 84 62 26 64 65 66 63 7267 6873 7576 717069 81 83 80 79 82 85 78 98 27 30 28 32 77 33 9799 31 87 29 86 34 90 88 96 95 94 91 89 93 92 10 11 12 2122 13 23 35 15 14 24 37 16 25 1718 19 36 20 38 39 87 41 40 45 44 47 43 50 42 75 61 75 62 60 46 62 63 49 96 51 54 74 64 71 71 74 65 5748 59 91 74 93 99 65 72 65 98 65 55 70 98 52 92 65 58 90 66 98 56 98 53 73 67 77 72 72 76 68 94 78 72 80 79 97 89 83 69 84 85 95 81 86 88 82 142 141 112 113 111 116117 140 138 139 115 136 128 114 137 110 118 127 119 108 120 135 126 121 106 107 134 133 104109 125128 124 105 122 103 129 101 132 123 132 102 131 130 131130 137138139140 133135136 100 129 141 134142 143 146 144 127 147 126 148 150 103 145 149 125 124 233 104 151 102 101 232 152 105 231 153 107 230 106 229 100 227228 123 108 109 213 224226 225 110 223 122 111 222 154 218 221220 217 112 214 219 115 114 113 215211216 116 210 117 209 212 208 121 207 118 204 203 205206 120 202201 119 198199 200 155 193 197196 195 191 194 190 194 189 193 188 192 186 177 187 185 179 184183 178 171 180 176 166 163 175 181 170 165 162 167 174173 160 164 172 161 169 182 168 156 159 157 158 108 107 100 101 102 103 104 106 105 117 116115 108 104 109 113 118 114 112 110 103 106 102 107 118 111 100 101 105 EN C L AV E EN C L AV E HUTAN KONSER VASI HUTAN LINDUN G KL AS PERU SAHAAN JATI KL AS PERU SAHAAN DAMAR KL AS PERU SAHAAN PIN US KETERANGAN :

Kesatuan Pemangkuan Hutan Malang terdiri dari tiga bagian hutan yaitu Bagian Hutan Sengguruh dengan luas 42887,0 Ha, Bagian Hutan Kepanjen- Tumpang dengan luas 49415,5 Ha dan Bagian Hutan Ngantang-Pujon dengan luas 24814,1 Ha (Perhutani KPH Malang, 2002). Lokasi penelitian terletak pada Bagian Hutan Sengguruh yang merupakan kelas perusahaan Jati.

4. 2. Kondisi Topografi

Pada umumnya Bagian Hutan Sengguruh merupakan hamparan dataran rendah yang miring ke selatan yang diselingi bukit-bukit kapur dengan ketinggian di bawah 600 m dpl. Bukit-bukit kapur tersebut merupakan rangkaian perbukitan yang memanjang dari Kabupaten Gunung Kidul Propinsi DIY kemudian memanjang ke arah Pegunungan Seribu di selatan Surakarta terus ke arah Pacitan- Trenggalek-Tulungagung-Blitar dan berakhir di sebelah Selatan Gunung Semeru. Keadaan tanah di daerah Bagian Hutan Sengguruh kurang subur dan kering dengan sumber air yang terdapat jauh di dalam tanah.

4. 3. Tanah dan Geologi

Keadaan tanah wilayah Bagian Hutan Sengguruh menurut Peta Tinjau Tanah yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1966, dapat digolongkan menjadi kompleks litosol, mediteran dan rensina. Bahan induk berupa campuran batu kapur dan napal dengan fisiografi bukit lipatan.

Berdasarkan hasil pengambilan sample tanah dan analisis tanah diperoleh hasil untuk tekstur tanah (pasir 15%, debu 35%, liat 50%), kandungan bahan organik C 1,8%, bahan organik N 0,13%, dan rasio C/N 14%, sedangkan pH berkisar antara 4-6.

4. 4. Iklim

Wilayah Bagian Hutan Sengguruh KPH Malang terletak pada suatu daerah dengan musim hujan dan kemarau yang jelas. Berdasarkan perbandingan bulan basah dan kering maka Bagian Hutan Sengguruh termasuk tipe iklim D. Dalam hal ini tipe iklim tersebut sesuai untuk pertumbuhan Jati.

4. 5. Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi masyarakat di wilayah hutan BH Sengguruh dapat diketahui dari luas wilayah, jumlah penduduk, pola penggunaan lahan, mata pencaharian penduduk, kepemilikan lahan dan lain sebagainya.Mata pencaharian penduduk dalam wilayah Bagian Hutan Sengguruh KPH Malang sebagian besar adalah petani dan buruh tani, hal ini ditunjang oleh keadaan lahan pertanian yang subur dan kegiatan pertanian lainnya di perkebunan-perkebunan sekitarnya.

Jumlah penduduk yang bermukim di wilayah Bagian Hutan Sengguruh KPH Malang seluruhnya berjumlah 414.060 orang, yang terdiri dari laki-laki 205.095 orang dan perempuan sebanyak 208.965 orang. Sedangkan jumlah kepala keluarga yang terdapat di wilayah Bagian Hutan Sengguruh KPH Malang adalah sebanyak 97.698 Kepala Keluarga (KK). Salah satu tantangan yang ada adalah semakin berkurangnya lahan pengelolaan pertanian. Sehingga dibuat alternatif penyelesaian seperti Pengkajian Desa Secara Partisipatif (PDP), serta Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).

Dokumen terkait