Penelitian yang dalam bahasa asing disebut dengan istilah research, pada hakikatnya merupakan sebuah upaya pencarian. Lewat penelitian (research) orang mencari (search) temuan-temuan baru, berupa pengetahuan yang benar
(truth, true, knowledge), yang dapat dipakai untuk menjawab suatu pertanyaan atau untuk memecahkan suatu masalah.24
Sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif merupakan suatu “penelitian yang menggambarkan, menelaah, menjelaskan dan menganalisis suatu peraturan hukum baik dalam bentuk teori maupun praktek pelaksanaan dari hasil penelitian dilapangan”.25
Penelitian ini menggambarkan, menelaah, menjelaskan dan menganalisis pelaksanaan penagihan hutang pajak dengan menggunakan harta kekayaan penanggung pajak yang tersimpan di bank terhadap pencairan tunggakan hutang pajak.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan yuridis sosiologis.
Pendekatan perundang-undangan (statute approach) yaitu “melakukan pendekatan yang dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan masalah penelitian untuk mengetahui kesesuaian antara suatu undang-undang dengan undang-undang lainnya”,26 antara undang-undang penagihan pajak dengan undang-undang perbankan. Sedangkan pendekatan yuridis sosiologis dimaksud “untuk melihat kenyataan secara langsung mengenai kenyataan
24
M. Syamsuddin, Operasional Penelitian Hukum, Raja Grafindo Pratama, Jakarta, 2007, hlm.1.
25
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta,1986, hlm. 63.
26
yang terjadi didalam kehidupan masyarakat”,27 khususnya mengenai implementasi penagihan hutang pajak.
3. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka lokasi penelitian dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara, karena dalam penagihan pajak, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara melakukan penagihan pajak sampai dengan pendebetan rekening penunggak pajak yang tersimpan di bank.
Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan melalui informan28 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara, yang mempunyai kinerja yang baik dalam melaksanakan penagihan pajak dengan menggunakan harta kekayaan yang tersimpan di bank adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara.
4. Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang dimaksud disini adalah data yang dikumpulkan dengan cara menggali secara langsung dilapangan dengan cara observasi dan wawancara dengan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara, Kepala Seksi Penagihan Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara, Juru Sita Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara dan informan. Sedangkan data sekunder yang dimaksud disini adalah data yang dikumpulkan dengan cara studi dokumen atau bahan pustaka.
27
Roni Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Semarang, 1988, hlm. 34.
28
Wawancara dengan Bapak Mustafa Kemal Nasution, Kepala Seksi Pengurangan dan Keberatan II, Direktorat Keberatan dan Banding, Direktorat Jenderal Pajak.
5. Bahan Penelitian
a. Hasil observasi dan hasil wawancara dengan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara, Kepala Seksi Penagihan Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara, Juru Sita Pajak Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara dan informan.
b. Bahan hukum primer, yaitu berupa Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Amandemen ke IV (Keempat), Undang-undang nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan yang merupakan perubahan terakhir dari Undang-undang nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (selanjutnya disebut dengan UU KUP), Undang-undang nomor 19 tahun 2000 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa yang merupakan perubahan terakhir dari Undang-undang nomor 19 tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan yang merupakan perubahan terakhir dari Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan.
c. Bahan hukum sekunder, yaitu berupa bahan yang erat kaitannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan hukum primer antara lain Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Peraturan Direktur Jenderal Pajak, Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak dan Peraturan Bank Indonesia serta buku-buku rujukan yang relevan dengan penelitian ini, hasil karya tulis ilmiah, berbagai karya ilmiah dan berbagai makalah yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
d. Bahan hukum tertier, yaitu kamus umum, kamus bahasa, kamus hukum, majalah, surat kabar, artikel dan jurnal umum juga menjadi tambahan bagi penulisan tesis ini sepanjang memuat informasi yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. e. Berbagai bentuk laporan-laporan dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
penagihan pajak di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. 6. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk memperoleh data primer dilakukan dengan cara studi lapangan (field research) antara lain dengan cara observasi dan wawancara dengan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara, Kepala Seksi Penagihan Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara, Juru Sita Pajak Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara dan informan.
b. Untuk memperoleh data sekunder dilakukan dengan cara studi dokumen atau pustaka (library research), dan mengkaji berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan permasalahan.
7. Analisis Data
Data primer dan data sekunder yang telah diperoleh diolah untuk kemudian dianalisis. Analisis data merupakan hal yang terpenting dalam suatu penelitian dalam rangka memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti.
Analisis data adalah kegiatan pemaknaan dan penafsiran terhadap hasil pengolahan data.29
Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dengan catatan bahwa kebenaran material dari data yang dianalisis tadi diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan mengenai implementasi penagihan hutang pajak dengan menggunakan harta kekayaan penanggung pajak yang tersimpan di bank berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Utara.
29
BAB II
PELAKSANAAN PENAGIHAN HUTANG PAJAK PADA KANTOR