• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian Penelitian ini be

seniman dalam konte 2016. Dalam penelit penerapan metode pene

n kekuasaan akan dipengaruhi oleh faktor-faktor n kultural. Posisi sosial, status ekonomi, n sesorang dapat memberi peluang untuk

oritas kepemimpinan senantiasa menjadi fakt k. Max Weber membedakan tiga jenis otoritas

kni berdasarkan pengaruh dan kewibawaan priba kni berdasarkan pewarisan; dan (3) Otoritas kan jabatan serta kemampuannya.

politik menjadi tulang punggung sejarah.

history. Pernyataan ini menunjukkan peranan rah pada masa lampau. Pada saat sekarang h menonjol, namun tidak sedominan seperti pun bergeser menjadi "History is past poli ."Sejarah adalah politik masa lalu, politik adal tan politik dalam penulisan sejarah mengha

h politik dapat menggunakan berbagai pende ang dipilih (Kuntowijoyo, 1993 : 177-182).

itian

berusaha mengungkap sejarah perjalan hidup konteks perkembangan seni rupa di Banyumas da

litian ini, penulis menggunakan metode pene penelitian sejarah ini meliputi empat tahapan, ya

ktor seperti sosial, konomi, dan otoritas untuk memperoleh ktor kunci dalam itas : (1) Otoritas pribadi; (2) Otoritas itas legal-rasional,

h. Politics is the

nan politik dalam ng sejarah politik rti dahulu. Maka

politics, politics is

dalah sejarah masa ghasilkan sejarah endekatan sesuai

dup seorang tokoh s dari tahun 1971-penelitian sejarah, n, yaitu :

1. Heuristik (Pengu Pengumpul melakukan peneli mengumpulkan da penulis untuk m wawancara atau i Data seja dokumentasi. Da buku catatan hidup perkembangan se dokumen yang di itu penulis juga m diikuti penulis be penulisan ini, ka perkembangan se

Selain dat didapatkan denga wawancara, ada dua dan terstuktur. W oleh informan sehi terstuktur dilakuka

Dalam me alat tulis, buku t mengolah data y

ngumpulan Sumber)

pulan sumber atau heuristik merupakan langk elitian sejarah. Heuristik adalah teknik untuk m n data. Data tersebut berupa data tertulis dan da uk memperoleh data dengan melakukan dokum

u interview (Maskanatun, 2013: 14).

sejarah yang berupa tertulis dapat diperoleh Data data tertulis yang ditemukan dalam penel hidup dan koran-koran yang berisikan tentang H n seni rupa Banyumas, katalog-katalog, a

diperoleh dari Hadi Wijaya beserta narasumbe a mengumpulkan data dari dokumentar kegiata

bersama Hadi Wijaya jauh sebelum terbay , karena penulis juga ada dan berperan la n seni rupa di Banyumas.

data tertulis, penulis juga mengumpulkan da ngan melakukan serangkaian wawancara. Da da dua teknik yang digunakan penulis, yaitu w . Wawancara bebas dilakukan secara spontan da sehingga hampir sama dengan pembicaraan bia kukan dengan mempersiapkan pertanyaan terlebi melakukan wawancara penulis menggunakan al buku tulis dan alat perekam agar mempermudah

yang dihasilkan dari wawancara tersebut dan

ngkah awal dalam uk memperoleh dan n data lisan. Upaya dokumentasi dan

oleh dengan cara nelitian ini adalah Hadi Wijaya dan , arsip-arsip, dan ber lainya. Selain atan-kegiatan yang bayangkan adanya n langsung dalam

n data lisan yang Dalam melakukan u wawancara bebas n dan tanpa disadari n biasa. Wawancara

lebih dahulu. n alat bantu berupa udah penulis dalam dan dapat menjadi

bukti penelitian ini dan keluarganya seni Banyumas R Pr adik dari Suna maestro seni lukis S

Kemudian Cowong sewu ba Untung pematung dan Frans Hartono Sugito Sewoyo G Santoso Kepala D wanita di Kebum Purbalingga, dan ditemukan data dipisahkan sesua berikutnya. Hal ini

2. Verifikasi (Kriti Data sejar keabsahan sumbe dilakukan melalui untuk menguji ke menguji keabsah tertulis (Dudung, 2011 :

n ini. Responden yang penulis wawancarai adal ya yang tinggal di Serambi Kang Hadi, para pe s Raya, tokoh masyarakat sekitar Serambi Kan unarto Pr juga Guru saat Hadi Wijaya di SRRI, ukis Surakarta.

an Akhmad Tohari budayawan Banyumas, u banyumas, Cipto Pratomo maestro seni Rupa B ung Banyumas, Darmadi penyair Banyumas, D tono maestro seni rupa Cilacap, Sutarjo Guru S o Guru SMP Hadi Wijaya, Fajar Praptomo SO a Dinas Pendidikan Banyumas, Retno Pramu ebumen, Cune Yulianto Koordinator Sa dan masyarakat umum. Dari proses pencarian

ta tertulis dan data lisan, selanjutnya dikum suai dengan pembahasan antar bab pada l ini untuk mempermudah langkah–langkah se

itik Sumber)

sejarah yang sudah terkumpul, dikritik untuk ber. Dalam hal ini yang diuji adalah kebenara alui kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekst i keaslian sumber, sedangkan kritik intern be bsahan tentang kebenaran sumber yang terdapat udung, 2011 : 108, Maskanatun, 2013: 16).

dalah Hadi Wijaya perupa dan pegiat ang Hadi, Supono I, Kawit Tristanto

as, Titut Edi P. upa Banyumas, Agus s, Daryono Yunani u SD Hadi Wijaya, OPSAN, Purwadi u Binasih Perupa Sanggar Bambu rian data tersebut, dikumpulkan dan pada pembahasan h selanjutnya.

untuk memperoleh naran sumber yang k ekstern bertujuan n bertujuan untuk pat dalam sumber

Verifikasi kritik ekstern yan kritik intern yang untuk dipercaya a Kritik inte intrinsik terhadap dari berbagai sum Penilaian intrinsi pertanyaan (1) ada mampu memberika 2011: 81). 3. Interpretasi (Pen Penafsiran sejarah. Dalam pe pada sumber sej verifikasi kemudi menggunakan teor seperti yang terca

Dalam seja penafsiran atau int urutan peristiwa. Peneliti melakuka terdiri dari (1) m artifact (benda) (K

si pada penelitian sejarah identik dengan kriti ang mencari otentisitas atau keotentikan (keasli ng menilai apakah sumber itu memiliki kredibi a atau tidak (Priyadi, 2011: 75).

ntern dilakukan dengan memperhatikan dua ha dap sumber-sumber, (2) membanding-banding sumber agar sumber dapat dipercaya (diterima insik terhadap suatu sumber dapat dilakuka adakah ia mampu untuk memberikan kesaksian? berikan kesaksian yang benar? (Notosusanto, 1978

Penafsiran)

an sejarah atau interpretasi sering disebut juga penelitian ini penulis menganalisis fakta–fakt sejarah. Sumber sejarah yang telah terkumpul udian penulis tafsirkan. Penulis melakukan pena

teori dan pendekatan yang digunakan dalam rcantum pada kerangka teori (Maskanatun, 2013: sejarah terdapat dua unsur yang penting, yaitu fa u interpretasi, maka sejarah tidak lebih merupaka

a. Jika tidak ada fakta maka sejarah tidak mung kukan interpretasi atau penafsiran atas fakta-fakt

mentifakct (kejiwaan), (2) sosifact (hubungan ) (Kartodirdjo, 1992: 176, Priyadi, 2011: 85-88)

kritik sumber, yaitu aslian) sumber dan dibilitas (kebiasaan

hal (1) penelitian dingkan kesaksian ma kredibitasnya). kukan dengan dua ksian? (2) adakah ia 1978 : 39 , Priyadi,

uga dengan analisis akta yang terdapat pul melalui tahap penafsiran dengan am penelitian ini, un, 2013: 17).

u fakta sejarah dan upakan kronik, yaitu ungkin dibangun. akta sejarah, yang an sosial), dan (3) 88). Disini ada dua

hal yang harus di 2011: 85-88). Tanpa inte kecuali dibunyika fakta tersebut ak mendapat campur 4. Historiografi (Pe Pada tahap awal hingga akhi Tujuan penelitian Pada hakekatnya penelitian, dan ( disebut karya hi serialisasi, dan ka mengabaikan aspe H. Sistematika Penyaj

Dokumen terkait