• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan masalah yang diangkat yaitu mengenai, peran SAR (Search And Rescue) sebagai organisasi sosial dalam menangani bencana alam diwilayah rawan bencana kabupaten karanganyar, maka jenis penelitian yang dipilih adalah deskriptif kualitatif.

Deskripti kualitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang

commit to user

dari orang-orang atau prilaku yang dapat diamati. Jenis penelitian

ini mampu mengungkapkan informasi dengan cara

mendeskripsikan atau mampu memberikan gambaran realitas social sebagaimana adanya dan relatif utuh.

2. Tempat penelitian

Lokasi penelitian di wilayah rawan bencana yang ada di Kabupaten Karanganyar. Alasan pemilihan lokasi yaitu bahwa Kabupaten Karanganyar di beberapa daerah terdapat lokasi rawan bencana dan yang menangani masalah bencana tersebut adalah organisasi SAR Karanganyar yang beranggotakan orang-orang yang berdomisili di sekitar wilayah Karanganyar. Lokasi tersebut adalah merupakan markas dari SAR Kabupaten Karanganyar. Sedangkan Tempat lokasi penelitian sebagai daerah bencana adalah Desa Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso, dan Desa Balong, Kecamatan Jenawi.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Yaitu data dan informasi yang diperoleh langsung dengan melakukan wawancara. Ineorman yang dipilih berasal dari pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah tersebut. Pihak-pihak yang dimaksud adalah pengurus SAR Karanganyar, anggota SAR Karanganyar, serta warga masyarakat sekitar Desa Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso, dan Masyarakat sekitar Desa Balong Kecamatan Jenawi.

commit to user b. Data Sekunder

Yaitu data dan informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber data melalui data-data tertulis. Dat tersebut antara lain :

- Data monografi Kabupaten Karanganyar

- Monografi dari maing-masing daerah rawan bencana yang menjadi obyek penelitian yaitu Desa Nglegok Kecamatan Ngargoyoso dan Desa Balong, Kecamatan Jenawi.

- Data dari SAR Karanganyar yang berupa buku, leaflet maupun data yang berupa foto-foto dari hasil dokumentasi

- Data dari internet yang berkaitan dengan masalah penelitian

4. Metode pengambilan Sampel

Dalam memilih sampel yang lebih utama adalah bagaimana menentukan sevariatif mungkin sehingga dapat dipilih dan digunakan sebagai informan yang dapat dipercaya dan penting untuk memperluas informasi.

Teknik yang digunakan adalah purposive sampling yaitu yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Purposive sampling artinya pengambilan sampel yang berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.

commit to user

Sehingga unit sampel yang diambil disesuaikan dengan kriteria tertentu yang dianggap mampu memberikan informasi yang jelas dan tepat sesuai dengan kebutuhan penelitian. Selain itu juga informan bervariasi dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda dilihat dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan (HB. Sutopo, 2002: 36) Dalam penelitian ini terdapat 12 informan. Sepuluh informan tersebut terdiri dari 4 orang pengurus organisasi sosial SAR Karanganyar sendiri, 4 orang tokoh masyarakat yang dianaggap kompeten dalam penggalian data, dan 4 orang dari masyarakat sekitar lokasi rawan bencana tanah longsor.

5. Teknik Pengambilan Data a. Observasi non partisipan

Teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang diamati. Untuk mendapatkan data dilapangan, maka peneliti melakukan pengamatan secara langsung.

Peneliti melakukan pengamatan di wilayah pasca bencana. Antara lain di wilayah Desa Nglegok Kecamatan Ngargoyoso yang merupakan daerah pasca bencana tanah longsor, serta hingga kini masih menjadi titik rawan longsor dan wilayah yang masih dalam panatauan rawan longsor yang lain adalah Desa Balong, Kecamatan Jenawi, yang pada daerah tersebut

commit to user

terdapat beberapa titik retakan tanah yang sewaktu-waktu dapat mengakibatkan longsor jika hujan lebat turun.

b. Wawancara mendalam

Sumber data yang penting dalam penelitian kualitatif adalah manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan. Untuk itu diperlukan wawancara yang mendalam yang tidak menggunakan struktur yang ketat dan formal.

Dengan teknik tersebut diharapkan mampu mendapatkan segala informasi yang diperlukan. Yaitu mengapa para pemuda berperan aktif menjadi salah satu anggota SAR Karanganyar yang bekerja tanpa pamrih dan tanpa mengenal waktu. Yang menjadi informan disini adalah para pengurus Organisasi SAR Karanganyar itu sendiri, dan beberapa orang tokoh masyarakat yang mengenal adanya organisasi sosial ini dan untuk mengetahui sejauh mana peran dan manfaat adanya SAR juga dilakukan wawancara terhadap beberapa orang yang menjadi korban bencana tanah longsor yang bersentuhan langsung dengan kerja anggota SAR.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data untuk memperoleh data sekunder dengan cara-cara melihat arsip, foto-foto, dokumentasi dan data dari

commit to user

SAR Karanganyar serta warga setempat yaitu warga sekitar daerah bencana antara lain adalah warga desa Nglegok Kecamatan Ngargoyoso, dan warga Desa Balong, Kecamatan Jenawi.

6. Validitas Data

Menggunakan teknik trianggulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai penimbang terhadap data itu. Dezn (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.

Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah

pemeriksaan melalui sumber lainya. Dalam penelitian ini

menggunakan triangulasi sumber yang berarti membandingkan dan mengecek balik drajat kepercayaan suatu informasi yang telah diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dlam metode kualitatif (Patton, 1987:331). Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkn data hasil pengamatan dengan hasil wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatan orang didepan umum

dengan apa yang dilakukannya secara pribadi

c. Membandingkan apa yang dikatan oang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

commit to user

d. Membandingkan kadan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang

e. Memebandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 1990:178)

7. Teknik Analisa Data

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi,

proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan atau yang biasa disebut fieldnote. Reduksi data berlangsung terus menerus selama

kegiatan penelitian berlangsung dilapangan. Proses

berlangsung sejak peneliti mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan kasus, penyusunan pertanyaan penelitian dan juga cara pengumpulan data yang akan digunakan.

Dengan kata lain reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas ,memperpendek, membuat focus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur dta sedemikian rupa sehigga kesmpulan peneitian dapat dilakukan. b. Penyajian Data (Data Display)

commit to user

Komponen analisis kedua adalah sajian data. Penyajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi atau deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan.

Penyajian data merupakan komponen analisis kedua yang penting sehingga kegiatan perencanaan kolom dalam bentuk matriks bagi data kualitatif dalam bentuknya yang khusus sudah membawa peneliti memasuki daerah anlisis penelitian. Kedalaman dan kemantapan hasil analisis sangat ditentukan oleh kelengkapan sajian datanya.

c. Penarikan Kesimpulan dan verivikasi (Conclution Drawing ) Penrikan kesimpulan dilakukan setelah proses pengumpulan data benar-benr selesai dan hasil kesimpulan tersebut perlu diverivikasi agar cukup mntap dan benar-benr dapat dipertanggung jawabkan. Verivikasi dapat dilakukan dengan cara melakukan pengulangan-pengulangan dengan cepat dengan tujuan untuk pemantapan dan penelusuran data kembali. Pada dasarnya data tersebut harus diuji validitasnya supaya kesimpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan lebih bisa dipercaya.

commit to user

39 BAB II

Dokumen terkait