• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Eksplorasi pengalaman masa menopause ibu suku Minang di Koto Nan Gadang Kota Payakumbuh menggunakan pendekatan kualitatif merupakan metode yang sesuai karena dapat mencermati lebih mendalam pengalaman individu tersebut. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk mengumpulkan dan menganalisa data dalam bentuk naratif tentang persepsi yang bersifat subjektif serta cenderung menggunakan pendekatan yang holistik untuk menguraikan pengalaman tersebut (Polit & Hungler, 2001 dalam Hamid, 2008). Pendekatan Fenomenologi adalah suatu ilmu yang memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena dalam bentuk pengalaman hidup. Penggunaan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi bertujuan untuk memperoleh data yang lebih komprehensif, mendalam, kredibel, dan bermakna (Saryono & Anggraeni, 2013).

Peneliti dalam penelitian kualitatif bertindak sebagai instrument utama dalam proses wawancara. Pada tahap ini peneliti mempelajari berbagai literatur secara seksama yaitu dengan memahami laporan-laporan yang berkaitan dengan fenomena yang akan diteliti. Selain itu peneliti juga melakukan field study untuk mencari data-data awal yang menunjang fenomenologi diantaranya dengan

melakukan pengamatan pada wanita menopause suku Minang kemudian melakukan wawancara dengan salah seorang Ibu suku Minang.

2. Partisipan

Penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor konstektual. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita suku Minang yang tinggal di Koto Nan Gadang Kota Payakumbuh. Pengambilan sampel pada penelitian kualitatif tidak diarahkan pada jumlah tetapi berdasarkan pada asas kesesuaian dan kecukupan informasi sampai mencapai saturasi data. Tujuan sampling adalah untuk merinci kekhususan dan menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan teori yang muncul. Oleh karena itu pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling (Moleong, 2005).

Metode Purposive sampling adalah metode pemilihan partisipan dalam suatu penelitian dengan menentukan terlebih dahulu kriteria sampel secara sengaja dan dengan terlebih dahulu mempelajari ciri khas dari populasi masalah yang diteliti (Saryono dan Anggraeni, 2013). Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Ibu yang telah berhenti menstruasi selama 12 bulan atau lebih; 2) Suku Minang serta sehat jasmani dan rohani; 3) Bertempat tinggal di Koto Nan Gadang Kota Payakumbuh; 4) Bersedia menjadi partisipan yang dinyatakan secara verbal atau dengan menandatangani surat perjanjian penelitian.

Penelitian kualitatif menggunakan sampel dalam jumlah yang sedikit dan tidak acak. Pada penelitian kualitatif jumlah sampel ditentukan berdasarkan informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, prinsip dalam pengambilan sampel

adalah saturasi data, apabila informasi baru yang didapatkan sama dengan informasi sebelumnya maka data dikatakan telah sampai pada titik jenuh dan pengambilan sampel berikutnya dihentikan. Redudansi data dapat didapatkan dengan jumlah sampel yang kecil apabila semua partisipan memberikan informasi secara mendalam. penelitian fenomenologi biasanya didasarkan pada 10 sampel atau lebih sedikit dari 10 (Polit, Beck, Hungler, 2001).

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Koto Nan Gadang Kota Payakumbuh yaitu dikelurahan Muaro, Pasir dan Taruko. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember sampai Februari 2014.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan pertimbangan etik, yaitu memberi penjelasan kepada calon partisipan penelitian tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon partisipan bersedia berpartisipasi dalam penelitian, maka partisipan dipersilahkan untuk mendatangi informed consent. Jika partisipan menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

Penelitian ini juga menggunakan etika penelitian dengan menerapkan beberapa prinsip etik yaitu prinsip manfaat (beneficient), prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity), dan prinsip keadilan (right to justice) (Streubert & Carpenter, 2003 dalam Palupi, 2010). Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi partisipan, baik resiko fisik maupun psikis. Pertimbangan etik lainnya yaitu menjaga kerahasiaan

(confidentiality) dan anonimitas (annonimity) semua catatan mengenai data responden dijaga dengan tidak menuliskan nama partisipan pada instrument, tetapi hanya menggunakan inisial saja. Seluruh data-data yang diperoleh dari partisipan juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian (Polit, Beck, & Hungler, 2001).

5. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan izin Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Peneliti melakukan uji coba wawancara pada salah seorang wanita menopause yang familiar dengan peneliti. Hasil uji coba wawancara dibuatkan transkrip kemudian dikonsulkan dengan pembimbing. Hasil transkrip wawancara dirubah dari bahasa Minang kedalam bahasa Indonesia. Setelah melakukan uji coba, selanjutnya peneliti mengadakan pendekatan kepada calon partisipan. Pada awalnya calon partisipan pertama menolak untuk diwawancarai namun setelah peneliti menjelaskan lebih detail mengenai penelitian partisipan pertama bersedia dan terbinalah hubungan saling percaya antara peneliti dan partisipan. Sebelum dilakukan wawancara partisipan menandatangani informed concent sebagai tanda persetujuan menjadi sampel penelitian. Selanjutnya pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner data demografi sebagai data dasar, dan in-depth interview yaitu wawancara mendalam dengan menggunakan tape recorder dan catatan lapangan. Wawancara mendalam dengan partisipan pertama dilakukan selama 35 menit. Untuk partisipan kedua dan selanjutnya peneliti melakukan snowball sampling dan proses pendekatan yang sama seperti partisipan pertama. Setiap partisipan

diminta menandatangani informed concent, mengisi kuesioner data demografi dan dilakukan wawancara mendalam selama 30 sampai 60 menit. Setelah mencapai saturasi data maka pengumpulan data dihentikan.

6. Analisa Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2010).

Analisa data dilakukan bersamaan pada saat transkripsi data pertama dilakukan data diseleksi kata perkata. Kemudian analisa data dilakukan dengan menggunakan metode Collaizi (1978) karena cocok dengan pendekatan interpretative (menafsirkan) pada penelitian kualitatif. Ini adalah salah satu metode yang umum untuk analisa data yang direkomendasikan untuk studi fenomenologi (Talbot, 1995).

Proses analisa data meliputi:

(1) Membaca semua deskripsi untuk mendapatkan perasaan partisipan. Dalam hal ini, peneliti membaca semua deskripsi dan juga mendengarkan tape recorder beberapa waktu untuk mendapatkan rasa keakraban terhadap makna ekspresi partisipan dan untuk kepekaan peneliti terhadap cara setiap partisipan berbicara.

(2) Mengutip frase atau kalimat secara langsung yang menyinggung fenomena. Dalam langkah ini, frase dan kalimat signifikan yang menyinggung tentang pengalaman masa menopause. Pernyataaan signifikan diformulasikan ke dalam bentuk yang lebih umum atau yang dinyatakan kembali untuk mentransformasikan bahasa konkrit partisipan kedalam bahasa ilmiah.

(3) Formulasi arti dari setiap pernyataan yang signifikan. Dalam langkah ini pernyataan yang signifikan dipelajari untuk diambil dan direkam pengertiannya.

(4) Mengorganisasikan kumpulan makna formulasi tersebut kedalam kelompok tema. Dalam langkah ini, peneliti mengidentifikasi tema dari makna yang diformulasikan kedalam kelompok dan kategori untuk mendapatkan tema yang umum pada deskripsi semua partisipan.

(5) Menghilangkan hasil deskripsi yang lengkap. Dalam analisis ini, deskripsi mendalam tentang pengalaman masa menopause pada ibu suku Minang diperoleh, yaitu integrasi narasi dari semua tema, kelompok tema, dan kategori tema.

(6) Formulasi deskripsi mendalam dengan pernyataan tegas dari instruktur penting fenomena tersebut. Dalam langkah ini peneliti mengembangkan deskripsi mendalam untuk memperoleh pengetahuan dalam struktur pengalaman hidup. Peneliti memformulasikan struktur esensial dari pengalaman menopause pada ibu suku Minang yang mendalam (Lasmaria, 2007).

7. Tingkat Kepercayaan Data

Untuk meningkatkan derajat kepercayaan data atau keabsahan data, peneliti mempertimbangkan validitas peneliti melakukan uji tingkat kepercayaan atau kredibilitas. Peneliti juga melakukan pilot studi dengan cara melakukan uji wawancara kepada ibu menopause yang bukan partisipan. Kredibilitas meliputi aktivitas yang dilakukan agar hasil penelitian kualitatif memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi sesuai dengan fakta di lapangan (Streubert & Caerpenter, 2003 dalam Palupi, 2010). Prolonged engagement tidak dilakukan karena peneliti telah familiar dengan partisipan dan peneliti memiliki budaya yang sama dengan partisipan. Cara yang dilakukan untuk memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian antara lain: 1) mencatat hal-hal penting serinci mungkin mencakup catatan pengamatan obyektif terhadap setting, partisipan maupun hal lain yang terkait; 2) mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul, proses pengumpulan data maupun strategi analisisnya; 3) memanfaatkan langkah dan proses yang diambil peneliti sebelumnya sebagai masukan bagi peneliti untuk melakukan pendekatan dan menjamin pengumpulan data yang berkualitas; 4) menyertakan pihak yang dapat memberikan kritik dan saran yang memberi pertanyaan kritis terhadap peneliti yaitu pembimbing peneliti; dan 5) melakukan pengecekan data kembali (Sugiyono, 2010).

Dokumen terkait