Kerangka Pemikiran
Komitmen karyawan terhadap organisasi dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Salah satu faktor eksternal yang menentukan komitmen organisasi adalah adaptabilitas budaya organisasi. Pentingnya adaptabilitas budaya organisasi dalam hubungannya dengan komitmen organisasi karena adaptabilitas budaya organisasi merupakan kumpulan nilai yang menjadi panutan dalam bertindak dan berperilaku serta memecahkan persoalan bagi
14
anggota organisasi. Sedangkan faktor internal yang menentukan komitmen organisasi adalah motivasi. Motivasi yang muncul dalam bekerja akan mendorong tumbuhnya sikap loyal terhadap organisasi. Loyalitas terhadap organisasi merupakan bentuk dari karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasinya.
Kerangka pemikiran penelitian untuk menganalisis pengaruh adaptabilitas budaya organisasi dan motivasi terhadap komitmen organisasi PT Krakatau Steel Tbk dapat dilihat pada Gambar 3.
Kerangka pemikiran operasional memiliki asumsi untuk menghindari kerancuan penelitian maupun hasilnya, yaitu :
1. Komitmen organisasi sebagai variabel terikat atau variabel laten endogen memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding adaptabilitas budaya organisasi dan motivasi sebagai variabel bebas.
2. Adaptabilitas budaya organisasi dan motivasi merupakan variabel bebas atau variabel laten eksogen yang berdiri sendiri tidak saling mempengaruhi.
3. Karakteristik responden terdiri atas jenis kelamin, usia, status pernikahan, masa kerja, pendidikan, dan status pegawai.
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian
Visi, Misi, Dan Tujuan
Adaptabilitas Budaya Organisasi (X1) : 1. Respon Terhadap Ide
2. Penghargaan Terhadap Perubahan 3. Kemauan Untuk Berubah
Komitmen (Y) : 1. Afektif 2. Normatif 3. Kelanjutan Motivasi (x₂) : 1. Factor Motivator 2. Factor Hygiene
Pengaruh Adaptabilitas Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Komitmen
Implikasi Manajerial
Pengembangan MSDM PT Krakatau Steel Tbk
15 Definisi operasional, yaitu :
1. Adaptabilitas budaya organisasi merupakan tingkat keefektifan yang ditunjukkan oleh budaya dalam menghadapi berbagai tantangan dan merespon terhadap berbagai perubahan yang harus dilaksanakan
2. Motivasi merupakan kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan 3. Komitmen organisasi merupakan sikap karyawan terhadap hubungannya
dengan organisasi
Kerangka penelitian ini dikembangkan berdasarkan beberapa teori. Berdasarkan beberapa teori tersebut dibuatlah model penelitian yaitu model pengaruh langsung dan model pengaruh tidak langsung. Gambar 4 menggambarkan adaptabilitas budaya organisasi dan motivasi berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap komitmen organisasi dan terhadap motivasi dapat dilihat pada Hipotesis 3.
Gambar 4. Model penelitian pengaruh langsung dan tidak langsung Motivasi
Adaptabilitas Budaya Organisasi
1. Respon terhadap ide
2.Penghargaan terhadap perubahan 3. Kemauan untuk berubah
Komitmen Organisasi 1. Komitmen afektif 2. Komitmen normatif 3.Komitmen kelanjutan Factor Motivator : 1. Prestasi 2. Pengakuan 3.Pekerjaan itu sendiri 4. Tanggung jawab 5. Peluang untuk maju
Factor Hygiene : 1. Pengawasan
2. Kebijakan Perusahaan 3. Hubungan dengan atasan 4. Kondisi kerja
5. Gaji
6. Hubungan dengan rekan kerja 7.Hubungan dengan bawahan
H1
H2 H3
16
Hipotesis Penelitian
Berikut hipotesis penelitian berdasarkan model penelitian diatas, yaitu: Hipotesis Model 1 : Model Pengaruh Langsung
H1 : Adaptabilitas budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi di PT Krakatau Steel Tbk
H2 : Motivasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi di PT Krakatau Steel Tbk
Hipotesis Model 2 : Model Pengaruh Tidak Langsung
H3 : Adaptabilitas budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi di PT Krakatau Steel Tbk
H4 : Motivasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi di PT Krakatau Steel Tbk
H5 : Adaptabilitas budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi di PT Krakatau Steel Tbk
Dari definisi operasional dapat dikembangkan menjadi kisi-kisi instrument penelitian sebagai berikut :
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator
Komitmen Organisasi (Meyer dan Allen 1997)
a. Komitmen afektif b. Komitmen normatif c. Komitmen kelanjutan Adaptabilitas Budaya Organisasi
(Morrison dan Phelps 1999)
a. Respon terhadap ide
b. Penghargaan terhadap perubahan c. Kemauan untuk berubah
Motivasi (Herzberg) 1. Factor Motivator :
a. Prestasi b. Pengakuan
c. Pekerjaan itu sendiri d. Tanggung jawab e. Peluang untuk maju 2. Factor Hygiene : a. Pengawasan
b. Kebijakan perusahaan c. Hubungan dengan atasan d. Kondisi kerja
e. Gaji
f. Hubungan dengan rekan kerja g. Hubungan dengan bawahan
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai Januari 2016. Penelitian dilakukan di PT Krakatau Steel Tbk yang berlokasi di jalan Industri no.5 Cilegon, Banten 42435 Indonesia.
17
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner pada responden yang merupakan karyawan di Direktorat Keuangan dan wawancara langsung dilakukan dengan koordinator pelatihan Direktorat Keuangan. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, tesis dan data dari internet yang dianggap relevan.
Penentuan Jumlah Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT Krakatau Steel Tbk. Jumlah karyawan PT Krakatau Steel Tbk secara keseluruhan berjumlah 4569 orang yang dibedakan berdasarkan Direktoratnya yaitu Direktorat Utama, Direktorat Logistik, Direktorat Produksi dan Teknologi, Direktorat Pemasaran, Direktorat Keuangan dan Direktorat SDM dan Pengembangan Usaha dengan rincian dalam Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah populasi dalam penelitian
No Penempatan Jumlah Karyawan
Tetap (Populasi)
1 Direktorat Utama 77
2 Direktorat Logistik 126
3 Direktorat Produksi dan Teknologi 3 133
4 Direktorat Pemasaran 194
5 Direktorat Keuangan 161
6 Direktorat SDM dan Pengembangan Usaha
878
Jumlah 4 569
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sensus terhadap karyawan tetap yang memiliki penempatan di Direktorat Keuangan PT Krakatau Steel Tbk yang berjumlah 161 orang sehingga populasi tersebut menjadi anggota yang akan diamati sebagai ciri populasi secara akurat dan komprehensif karena dengan menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data gambaran tentang populasi tersebut secara utuh dan menyeluruh akan diperoleh.
Metode Pengumpulan Data
Data primer diperoleh melalui metode survei yaitu dengan meyebarkan kuesioner pada responden dan wawancara langsung dilokasi penelitian. Data sekunder diperoleh dan dikumpulkan dari buku, jurnal, tesis dan data dari internet yang dianggap relevan.
Pengukuran data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah skala likert dengan ukuran sebagai berikut :
1 = Sangat setuju 2 = Setuju 3 = Netral 4 = Tidak setuju 5 = Sangat tidak setuju
18
Pengolahan Data dan Analisis Data
Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, penentuan skor untuk setiap item kuesioner digunakan skala likert. Skala likert adalah skala interval dimana dalam pengukurannya menggunakan pernyataan tentang pendapat, sikap, persepsi seseorang terhadap sesuatu fenomena sosial (Sugiono 2008).
Analisis Deskriptif
Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Analisis ini digunakan pada saat mengolah data kuesioner pada bagian pertama yang meliputi jenis kelamin, usia, status pernikahan, masa kerja, pendidikan, dan status pegawai.
Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono 2008).
Analisis Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2008).
Analisis Structural Equation Modeling dengan Pendekatan Partial Least Square
Joreskog dan Sorbom (1996) mengemukakan analisis SEM adalah suatu tehnik ganda yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan keterkaitan hubungan linier secara simultan peubah-peubah pengamatan yang sekaligus melibatkan peubah laten yang tidak dapat diukur secara langsung.
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis SEM dengan pendekatan PLS yang digunakan untuk melihat pengaruh langsung antara adaptabilitas budaya organisasi dan motivasi terhadap komitmen organisasi serta pengaruh tidak langsung antara adaptabilitas budaya organisasi terhadap komitmen organisasi melalui motivasi. Variabel dalam SEM ada 2 yaitu variabel laten dan variabel teramati. Variabel laten ini terbagi menjadi 2 yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel teramati merupakan variabel yang dapat diamati atau dapat diukur secara empiris dan sering disebut sebagai indikator (Wijayanto 2008).
Berdasarkan hasil analisis SEM dengan pendekatan PLS juga akan diperoleh berbagai indikator yang benar-benar kuat dalam menggambarkan masing-masing variabelnya. Didalam PLS variabel laten bisa berupa hasil pencerminan indikatornya atau diistilahkan dengan indikator reflektif dan variabel yang dipengaruhi oleh indikatornya diistilahkan dengan indikator formatif. PLS merupakan metode analisis yang kuat karena dapat diterapkan pada semua jenis
19 skala data dimana tidak mengasumsikan data berdistribusi tertentu sehingga data dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval, dan rasio. Disamping itu, pendekatan SEM dan PLS juga tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel yang dibutuhkan juga tidak harus besar.
Pemodelan analisis jalur dalam PLS terdiri dari dua set hubungan yaitu : 1. Inner Model
Inner Model menspesifikasikan hubungan antar variabel berdasarkan teori. Inner Model menggambarkan hubungan antara variabel berdasarkan pada teori substantif. Model ini dapat dievaluasi dengan melihat nilai R-square dinyatakan signifikan apabila nilai t-value lebih besar dari t-tabel untuk tingkat kesalahan 5% adalah 1,96
2. Outer Model
Outer Model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya. Perancangan outer model menentukan sifat indikator dari masing-masing variabel laten, apakah reflektif atau formatif berdasarkan definisi operasional variabel.
Gambar 5. Rancangan Model Pengaruh Adaptabilitas Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Komitmen Organisasi dengan Structural Equation
Modeling X11 X12 X13 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X210 Motivasi Adaptabilitas Budaya Organisasi Komitmen Organisasi Y1 Y2 Y3 X211 X212
20