• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen. Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan komunikasi pasien isolasi sosial sebelum dan sesudah diberikan intervensi.

Rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berkut:

Kelompok Pre test Perlakuan Post test 1 P-1 B P-2

Keterangan : I: Kelompok Intervensi B: Diberikan TAKS P-1: Pre test 1

P-2: Post test 2

Penelitian ini terdiri dari kelompok intervensi (I) dimana akan diberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (B). sebelum diberikan intervensi diawali dengan pre test (P-1) dan melakukan observasi menyangkut kemampuan komunikasi pasien. Kemudian diberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Setelah peneliti

memberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi maka akan dilakukan identifikasi kembali post test (P-2) .

2. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah pasien yang dirawat di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa medan yang mengalami isolasi sosial adapun populasi selama 3 bulan terahir adalah sebanyak 50 orang (Medikal Record RSJ Daerah Provsu Medan, 2009).

3. Sampel Penelitian

Penentuan jumlah sampel menggunakan ”power analys” untuk t-test. Dalm penelitian ini ditetapkan level of significance (α) sebesar 0,5, power 0,80 dan effect size 0,80 sehingga di dapat jumlah sampel 15 orang (Polit & Hungler, 1995).

Cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu sesuatu tehnik dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan cara tujuan penelitian /kriteria sampel.

Kriteria sampel yang digunakan adalah kritria inklusif yaitu: isolasi sosial murni; lama perawatan minimal 3 hari; belum pernah mengikuti TAKS sebelumnya; kooperatif; dan bersedia mengikuti TAKS.

4. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Ruangan Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Medan. Pemilihan di RSJ Medan sebagai tempat penelitian dikarenakan

rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit pendidikan yang memberikan fasilitas/pelayanan jiwa yang cukup memadai

5. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 30 November – 7 Desember 2009

6. Pertimbangan Etik

Dalam melaksanakan penelitian, perlu adanya rekomendasi dari institusi pendidikan atau pihak lain dengan mengajukan permohonan ijin kepada pimpinan Rumah sakit Jiwa Medan. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti melakukan penelitian dengan prinsip-prinsip etika yang meliputi :

a. Informed consent

Peneliti memberikan penjelasan kepada responden yang yang memenuhi kriteria inklusi tentang pelaksanaan penelitian.

b. Anonimity

Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode.

c. confidentiality

kerahasiaan imformasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

7. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk kuisioner dan observasi.bagian pertama instrumen penelitian tentang pengumpulan data demografi pasien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, agama,

pekerjaan.n kedua berisi item-item observasi yang menggambarkan kemampuan komunikasi pasien isolasi sosial. Penilaian dengan menggunakan skala Gultmant ’’ Ya’’ dan ’’Tidak’’ yang masing-masing mempunyai nilai sebagai berikut: jika menjawab ya diberi skor 1 dan jika menjawab Tidak diberi skor 0.

8.Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu instrumen akan dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk mengetahui validitas kuisioner kemampuan komunikasi pasien isolasi sosial, peneliti menggunakan content validity yang membuktikan instrumen sahih yang akan dilakukan oleh orang yang ahli dalam keperawatan jiwa berstrata Magister dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dengan content validity index ( CVI ) adalah 0, 514.

9. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur mengukur sasaran yang akan diukur, sehingga dapat digunakan untuk penelitian dalam lingkup yang sama. uji reliabilitas untuk observasi pengaruh terapi modalitas terhadap kemampuan komunikasi pasien isolasi sosial dalam perawatan dilakukan dengan program komputerisasi.

Uji reliabilitas dilakukan pada 10 orang pasien dengan masalah utama isolasi sosial yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel penelitian.

Uji Reliabilitas yang digunakan adalah uji formula cronbach alpha dimana alpha harus > 0,7 agar dianggap reliabel maka kuesioner ini layak digunakan (Polit, 1995). Hasil uji reliabilitas diperoleh 0,972. maka kuesioner ini dapat dikatakan reliabel.

10. Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu mengajukan permohonan ijin kepada Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kemudian mengajukan permohonan ijin kepada direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan, setelah mendapat izin dari direktur RSJ Daerah Provsu Medan lalu keruangan. Setelah mendapat ijin darimkepala ruangan baru boleh langsung ke responden. Dari kepala ruangan lalu ke responden selanjutnya dilaksanakan pengumpulan data dan penelitian.

Penelitian menentukan responden sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti. Kemudian menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan, manfaat dan efek dari penelitian ini, calon responden yang bersedia menjadi responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan atau menyetujuai secara tulisan. Sebelum memberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi peneliti memberikan pre test kepada responden kemudian peneliti menjelaskan kepada responden tentang pertanyaan yang diberikan pada kedua kelompok untuk mengetahui gejala pada masing-masing kelompok. Pertanyaan dijawab dengan cara check list jawababn sesuai dengan yang dirasakan responden.

Peneliti memberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kelompok intervensi selama 30-45 menit, peneliti memberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi dilakukan selama 7 hari, hari pertama dilakukan pre test, kemudian hari kedua sampai hari kelima dilakukan intervensi sesi 1 sampai sesi 5 dan hari ke 7 dilakukan post test. Dimana terapi aktivitas kelompok sosialisasi dilakukan perkelompok di ruang khusus terapi aktivitas kelompok sosialisasi yang tersedia di rumah sakit jiwa. Dan pada saat dilakukan intervensi peneliti juga dibantu oleh asisten, dimana asisten tersebut membantu peneliti untuk mengawasi responden supaya tidak meninggalkan ruangan TAKS pada saat diberikannya intervensi. Setelah terapi aktivitas kelompok selesai peneliti memberikan pertanyaan dan observasi bagaimana kemampuan masing-masing responden. Jadi keseluruhan data terkumpul selama 7 hari mulai tanggal 30 Nopember – 7 Desember 2009.

11.Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data dengan memeriksa kembali semua kuisioner satun persatu serta data responden dan memastikan bahwa semuan jawaban telah diisi sesuai dengan petunjuk. Kemudian peneliti memberi kode terhadap semua pertanyaan yang telah diajukan dengan tujuan mempermudah peneliti untuk melakukan tabulasi.

Analisa data dibedakan menjadi dua yaitu analisa univariat dan bevariat. Analisa data univariat meliputi data demografi berupa umur, jenis kelamin, pendidikan, serta data yang berhubungan dengan karakteristik responden yaitu: lama perawatan di

rumah sakit disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Sedangkan data univariat untuk analisa kemampuan komunikasi pasien responden dicari dengan menggunakan rumus mean dan stadar deviasi. Analisa data bevariat bertujuan untuk melihat pengaruh terapi aktivitas kelompok terhadap kemampuan komunikasi pasien isolasi sosial, uji t dependen digunakan untuk membandingkan kemampuan komunikasi pasien isolasi sosial pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan (terapi aktivitas kelompok sosialisasi)

Dokumen terkait