Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl, dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan Juli 2010.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah ultisol, benih kacang kedelai varietas Anjosmoro, kompos azolla, Urea, TSP, KCl, insektisida decis 2,5 EC, fungisida M - 45, dan bahan yang lain yang mendukung penelitian ini.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polibek 30 x 40 cm, cangkul, gembor, meteran, timbangan analitik, handsprayer, dan alat yang lain yang mendukung penelitian ini.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu :
Faktor I : Waktu aplikasi kompos azolla (W) dengan 4 taraf, yaitu: W1 = 21 hari sebelum tanam
W2 = 14 hari sebelum tanam W3 = 7 hari sebelum tanam
Faktor II : Berbagai dosis kompos azolla (A) dengan 4 taraf, yaitu : A 0 = 0 g/tanaman A 1 = 20 g/tanaman A 2 = 40 g/tanaman A 3 = 60 g/tanaman Kombinasi Perlakuan :
W1A0 W2A0 W3A0 W4A0 W1A1 W2A1 W3A1 W4A1 W1A2 W2A2 W3A2 W4A2 W1A3 W2A3 W3A3 W4A3 Jumlah ulangan : 3 ulangan
Jumlah plot seluruhnya : 48 plot Panjang plot : 130 cm
Lebar plot : 70 cm
Jarak antar plot : 30 cm Jarak antar blok : 50 cm
Jarak antar polibeg : 30 cm x 30 cm Jumlah tanaman/plot : 6 tanaman Jumlah sampel/plot : 4 sampel Jumlah sampel seluruhnya : 192 sampel Jumlah tanaman seluruhnya : 288 tanaman
Data hasil penelitian dianalisis sidik ragam berdasarkan model linier sebagai berikut :
Dimana :
Yijk :Hasil pengamatan dari blok ke-i dengan perlakuan waktu aplikasi kompos azolla taraf ke-j dan perlakuan berbagai dosis kompos azolla taraf ke-k.
µ : Nilai tengah ρi : Efek blok ke-i
αj : Efek perlakuan waktu aplikasi kompos azolla taraf ke-j βk : Efek perlakuan berbagai dosis kompos azolla taraf ke-k
(αβ)jk : Efek interaksi perlakuan waktu aplikasi kompos azolla taraf ke-j dan berbagai dosis kompos azolla taraf ke-k
єijk : Efek galat yang mendapat perlakuan waktu aplikasi kompos azolla taraf ke-i dan perlakuan berbagai dosis kompos azolla taraf ke-j dan interaksi perlakuan waktu aplikasi kompos azolla dan perlakuan berbagai dosis kompos azolla taraf ke-k.
Terhadap sidik ragam yang nyata, maka dilanjutkan analisis lanjutan dengan menggunakan Uji DMRT dengan taraf 5%.
Parameter Yang Diukur Tinggi tanaman (cm)
Tinggi tanaman dilakukan dengan mengukur dari pangkal tanaman sampai titik tumbuh dengan menggunakan meteran, dilakukan mulai 2 minggu setelah tanam (MST) dan diulangi setiap satu minggu sekali sampai masuk masa generatif yang ditandai dengan keluarnya bunga.
Jumlah daun (helai)
Jumlah daun dihitung sejak tanaman berumur 2 MST dengan interval satu minggu sampai masuk masa generatif yang ditandai dengan keluarnya bunga.
Jumlah cabang produktif (cabang)
Jumlah cabang produktif yang dihitung adalah cabang yang berasal dari batang utama pada setiap tanaman.
Bobot basah tajuk (g)
Bobot basah tajuk dihitung pada akhir vegetatif. Bobot basah tajuk dihitung dengan menimbang seluruh tajuk tanaman dengan menggunakan timbangan analitik.
Bobot basah akar (g)
Bobot basah akar dihitung pada akhir vegetatif. Akar yang ditimbang adalah akar yang sudah dipisahkan dari tajuk dan dibersihkan dari kotoran yang ada dengan menggunakan air, lalu ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik.
Bobot kering tajuk (g)
Bagian tajuk tanaman yang telah dipisahkan dari akar dan telah di timbang bobot basahnya dimasukkan kedalam oven dengan suhu 700C sampai bobot tajuk konstan. Setelah itu dikeluarkan lalu ditimbang bobot keringnya.
Bobot kering akar (g)
Akar yang ditimbang adalah akar yang sudah dipisahkan dari tajuk dan dibersihkan dari kotoran yang ada lalu dimasukkan kedalam oven dengan suhu 700C sampai bobot akar konstan. Setelah itu dikeluarkan dan dimasukkan kedalam desikator, lalu ditimbang bobot keringnya.
Bobot basah akar (g) saat panen
Akar yang ditimbang adalah akar yang sudah dipisahkan dari tajuk dan dibersihkan dari kotoran yang ada lalu ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik.
Bobot kering akar (g) saat panen
Akar yang ditimbang adalah akar yang sudah dipisahkan dari tajuk dan dibersihkan dari kotoran yang ada lalu dimasukkan kedalam oven dengan suhu 700C sampai bobot akar konstan. Setelah itu dikeluarkan dan dimasukkan kedalam desikator, lalu ditimbang bobot keringnya. Akar yang dikeringkan merupakan akar yang diambil dari tanaman saat panen.
Produksi biji per sampel (g)
Produksi biji per tanaman dihitung dengan menimbang seluruh produksi biji masing-masing tanaman sampel kemudian dirata-ratakan. Biji yang ditimbang adalah biji yang telah dipisahkan dari polongnya dan dijemur dibawah sinar matahari selama 2 hari.
Produksi biji per plot (g)
Produksi biji per plot dihitung dengan menimbang produksi seluruh tanaman dari masing-masing plot. Biji yang ditimbang adalah biji yang telah dipisahkan dari polongnya dan dijemur dibawah sinar matahari selama 2 hari. Bobot kering 100 biji (g)
Bobot kering 100 biji dilakukan dengan menimbang 100 biji kedelai yang telah dipisahkan dari polongnya dan dijemur dibawah sinar matahari selama 2 hari. Untuk memperoleh 100 biji kedelai dilakukan pengambilan biji secara acak.
Pelaksanaan Penelitian Penyiapan lahan
Areal pertanaman yang akan digunakan, dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa akar tanaman, kemudian tanah diratakan dengan menggunakan cangkul. Kemudian dibuat plot percobaan dengan ukuran 130 cm x 70 cm. Dibuat parit drainase dengan jarak antar plot 30 cm dan jarak antar blok 50 cm.
Pengapuran
Tanah yang digunakan adalah tanah ultisol. Sebelum pengapuran dilakukan, terlebih dahulu pH awal tanah ultisol dianalisis, kemudian dihitung kebutuhan kapur sesuai dengan bobot tanah ultisol, pH awal tanah ultisol adalah 5,6, dilakukan pengapuran untuk menaikkan pH sesuai kebutuhan tanaman kedelai, pH tanah setelah dilakukan pengapuran adalah 6,4.
Penyiapan media
Tanah ultisol dimasukkan dalam polibek dengan ukuran 30 cm x 40 cm, dengan volume 10 kg. Tanah yang di masukkan dalam polibek kemudian diguncang hingga padat, sehingga terisi tanah dengan batas 10 cm dari bibir polibek.
Aplikasi kompos azolla
Aplikasi kompos azolla dilakukan 21 hari sebelum tanam, 14 hari sebelum tanam, 7 hari sebelum tanam dan pada saat tanam sesuai dengan perlakuan. Aplikasi kompos azolla dilakukan dengan mencampur media tanam dan kompos azolla dengan cara menuangkan tanah yang di dalam polibeg, kemudian dicampurkan kompos azolla sesuai perlakuan diaduk sampai merata lalu
dimasukkan kembali tanah yang telah bercampur kompos azolla. Kemudian polibek disusun sesuai dengan bagan lahan penelitian.
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan melubangi tanah yang di dalam polibek sampai kedalaman +
Penyiraman
2 cm. Di tanam 3 benih per lubang tanam.
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan. Apabila kondisi tanah di polibek kering penyiraman dilakukan sore dan pagi hari. Apabila kondisi tanah di polibek masih lembab, penyiraman tidak dilakukan.
Penjarangan
Penjarangan tanaman dilakukan pada saat tanaman berumur 7 HST. Penjarangan dilakukan dengan menyisakan satu tanaman yang pertumbuhannya baik.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk Urea 0,25 g, TSP 0,90 g dan KCl 0,45 g per tanaman. Seluruh jenis pupuk diberikan pada waktu bersamaan yaitu 7 hari setelah benih ditanam.
Penyiangan
Penyiangan gulma dilakukan secara manual dengan mencabut gulma yang ada di polibek, di lahan penelitian dan di sekitar lahan penelitian. Untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan unsur hara dari dalam tanah.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dilakukan dengan penyemprotan insektisida Decis 2,5 EC dengan dosis 1 ml/liter air, sedangkan pengendalian penyakit dilakukan
penyemprotan fungisida Dithane M-45 dengan dosis 1 g/l air. Penyemprotan dilakukan sesuai dengan kondisi serangan hama dan penyakit pada tanaman
Panen
Panen dilakukan sekali dengan cara memotong 5 cm dari pangkal batang utama dengan menggunakan pisau atau sabit. Adapun kriteria panennya adalah ditandai sebagian besar daun sudah menguning tetapi bukan karena serangan hama penyakit, lalu gugur, buah berubah warna dari hijau sampai kuning kecoklatan, batang berwarna kuning agak kecoklatan. Kemudian polong dijemur dibawah sinar matahari selama 4 hari, setelah 4 hari kemudian biji diambil dari polongnya selanjutnya biji di jemur kembali selama 2 hari.