• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

Deskriptif Kuantitatif, Penelitian Deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang

bertujuan menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat tentanng suatu

situasi, keadaan atau bidang kajian yang menjadi objek penelitian dengan

menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang

diangkakan).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan

Menggunakan Media internet, data dari Indonesian Capital Market Directory, dan

data dari pojok bursa yang terdapat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara. Situs internet yang digunakan adalah www.idx.co.id dan www.sahamoke.com. Sedangkan waktu penelitian dimulai dari bulan Agustus 2015 sampai dengan Desember 2015.

3.3 Batasan Operasional

Agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dan lebih terarah maka

penulis menetapkan batasan operasional penelitian. Adapun batasan

operasional didalam penelitian ini adalah:

2. Variabel independen yang digunakan adalah Current ratio dan debt

ratio.

3. Variabel dependen yang digunakan adalah Financial distress (Z”- score).

4. Populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di bursa efek

Indonesia (BEI) periode 2011-2014, dan sampel penelitian yang

digunakan adalah perusahaan property dan real estate yang

menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode

2011-2014 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional memberikan pengertian terhadap konstruk atau

memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang

diperlukan peneliti untuk mengukur. Dilihat dari sudut pandang hubungannya

variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan

variabel dependen.

3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2008).

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Current Ratio (Rasio Lancar)

Rasio ini menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajban-

hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi

kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk

berapa kali atau dalam bentuk persentasi. Apabila rasio lancar ini 1:1

atau 100% ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang

lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau

diatas 100%, artinya aktiva lancar harus jauh diatas jumlah hutang

lancar.

b. Debt Ratio (Rasio Hutang)

Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang dengan total

aktiva, sehingga rasio ini menunjukan sejauh mana hutang dapat

ditutupi oleh aktiva. Menurut sawir ( 2008: 13) debt ratio merupakan

rasio yang memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan

seluruh kekayaan yang dimiliki. Apabila debt ratio semakin tinggi,

sementara proprsi total aktiva tidak berubah maka hutang yang dimiliki

perusahaan semakin besar. Total hutang semakin besar berarti rasio

kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman semakin tinggi.

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008). Variabel dependen yang

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel Defenisi Indikator Skala

ukur 1 Current Ratio (X1) Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan asset lancar yang tersedia. Aktiva lancar Hutang Lancar Rasio 2 Debt Ratio (X2) Mengukur jumlah asset perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau modal yang dibiayai oleh kreditur.

Total Hutang Total Aktiva

Rasio

3 Z”-score (Y) Mengukur tingkat kebangkrutan suatu perusahaan

Z”-score = 6,56

Rasio

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 – 2014 , dimana terdapat 50 (lima puluh) perusahaan property dan real estate. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dengan menggunakan kriteria-kriteria sampel yang digunakan,

antara lain :

1. Perusahaaan tersebut adalah perusahaan yang bergerak pada bidang property

dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014 dan

sudah terdaftar sebelum 1 Januari 2011.

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31

Desember selama periode pengamatan 2011 – 2014.

3. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap

Berdasarkan kriteria di atas, jumlah sampel yang memenuhi untuk di teliti

ada sebanyak 16 (Enam belas) Perusahaan.

Tabel 3.2

Daftar Sampel Perusahaan Property dan Real Estate

Keterangan Jumlah

Populasi Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2014

50

Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria 1 (12)

Perusahaan yang tidak memenuhi Kriteria 2 (11)

Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria 3 (11)

Jumlah sampel yang memenuhi kriteria 16

Sumber : www.idx.co.id

Keterangan lebih lanjut dari Tabel 3.2 dapat dilihat dalam Lampiran 1.

Berikut Tabel 3.3 disajikan daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini:

Tabel 3.3

Perusahaan Property dan Real Estate yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 COWL Cowell Development Tbk

2 CTRA Ciputra Development Tbk

3 CTRP Ciputra Property Tbk

4 CTRS Ciputra Surya Tbk

5 DART Duta Anggada Realty Tbk

6 ELTY Bakrieland Development Tbk

7 EMDE MegapolitanDevelopments Tbk

8 GMTD Gowa Makasar TourismDevelopment Tbk

9 JRPT Jaya Real Property Tbk

10 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

11 LPCK Lippo Cikarang Tbk

12 MDLN Moderland Realty Ltd Tbk

13 MTLA Metropolitan Land Tbk

14 MTSM Metro Realty Tbk

15 PWON Pakuwon Jati Tbk

16 RDTX Roda Vivatex Tbk

3.6 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

meliputi data perusahaan property dan real estate di BEI dan data laporan

keuangan perusahaan property dan real estate periode 2011-2014 serta buku-buku

referensi, jurnal-jurnal dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan

variabel-variabel dalam penelitian.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi.

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada

benda-benda tertulis (Arikunto, 2002). Metode ini dilakukan dengan cara melihat

dan mempelajari dokumen-dokumen serta mencatat data tertulis yang ada

hubungannya dengan objek penelitian. Metode dokumentasi dalam penelitian ini

adalah mengambil data laporan keuangan perusahaan property dan real estate di

Bursa Efek Indonesia dari internet.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis statistik deskriptif sebagai berikut:

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data

dikumpulkan, diklarifikasikan, dikelompokan, dianalisis dan diinterprestasikan

secara objektif sehingga dapat memberikan gambaran mengenai objek yang

3.8.2 Analisis Regresi Linear Berganda

.Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y= α + b1X1 +b2X2 + ε

Keterangan:

Y = Financial Distress (Z”-score) α = Konstanta

b1,b2 = Koefisien Regresi Variabel Bebas X1 = Current Ratio

X2 = Debt Ratio ε = Term of error

3.9. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi- asumsi

klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan

autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model

regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Erlina,2008). Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan

uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis statistic dan analisis grafik (Ghozali, 2005).

a. Analisis Statistik

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah

keputusan rentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi

normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari:

1. nilai sig. atau signifikan atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data

adalah tidak normal,

2. nilai sig. atau signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data

adalah normal (Ghozali: 2006).

b. Analisis Grafik

Untuk melihat normalitas data dapat dilakukan dengan melihat

histogram atau pola distribusi data. Normalitas dapat dideteksi dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan

melihat histogram dari nilai residualnya. Jika data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi diantara variable independen. Jika terjadi

korelasi, berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk

melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari

nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Batasan yang

umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan suatu situasi dimana dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan (variance) dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Erlina menyatakan bahwa “jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut

homoskedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda, maka disebut heterokedastisitas.” Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat scatterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan

nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan

heteroskedastisitas, antara lain:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokolerasi muncul

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

Masalah timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari

observasi ke observasi lainnya. Masalah ini paling sering ditemukan pada

individu/kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu/

kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik

adalah model regresi yang bebas dari autokolerasi.

3.9.1 Pengujian Hipotesis

Hipotesis diuji dengan analisis regresi linier berganda untuk menganalisis

pengaruh variabel inependen terhadap dependen. Untuk menguji apakah

hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji F (F-test) dan

uji t (t-test).

a. Uji F (F-test)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variable independen

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan

membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut:

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel untuk α = 5% Ha diterima jika Fhitung > Ftabel untuk α = 5% Kriteria pengujian hipotesis:

1. H0:b1:b2=0, artinya current ratio dan debt ratio secara simultan tidak

signifikan terhadap financial distress pada perusahaan property dan real

estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Ha: b1≠b2≠0, artinya current ratio dan debt ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap financial distress pada perusahaan

b. Uji t (t-test)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

secara parsial terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan

membandingkan t hitung dengan t tabel dengan kriteria pengambilan keputusan

sebagai berikut:

Ho diterima jika thitung < ttabel untuk α = 5% Ha diterima jika thitung > ttabel untuk α = 5% Kriteria pengujian hipotesis:

1. Pengaruh current ratio terhadap financial distress pada perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

H0:b1 = 0, artinya current ratio bepengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Ha:b1 ≠ 0, artinya current ratio bepengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Pengaruh debt ratio terhadap financial distress pada perusahaan property

dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H0:b2 = 0, artinya debt ratio bepengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate yang

Ha:b2 ≠ 0, artinya debt ratio bepengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar

Dokumen terkait