METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Experimen Semu (Quasi Experimen) untuk memperoleh pengaruh latihan senam kaki terhadap kemampuan pasien diabetes melitus dalam melakukan senam diabetes.
Skema 4.1 : Skema kerja penelitian pengaruh edukasi dan latihan senam kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2 terhadap pengetahuan dan kemampuan pasien dalam melakukan latihan senam kaki.
Keterangan :
01 = Pengetahuan dan kemampuan pasien tentang senam kaki sebelum diberikan pendidikan kesehatan.
A = Perlakuan dengan memberikan pendidikan kesehatan dan latihan senam kaki. 01’ = Pengetahuan dan kemampuan pasien setelah diberikan pendidikan kesehatan.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes melitus di ruang
penyakit dalam yaitu diruangan RA1 dan RA2 bulan Januari-Maret sebanyak 115 orang. Alasan melakukan penelitian diruang RA2 dikarenakan ruang RA2 adalah ruangan penayakit dalam khusus pria. Ini akan memudahkan peneliti untuk memberikan edukasi dan latihan senam kaki pada pasien DM. Jadi rata-rata pasien diabetes melitus setiap bulan adalah sebanyak 38 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yaang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2002). Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan sifat-sifat atau populasi yang telah diketahui sebelumnya (Notoadmojo, 2012). Kriteria inklusi pada sampel ini adalah pasien diabetes melitus dengan kesadaran penuh, pasien dapat menggerakkan kaki dan tidak mengalami gangguan mobilisasi dan tidak terdapat luka pada kaki.
Dalam menentukan besarnya sampel, dilakukan perhitungan sampel dengan menggunakan rumus (Setiadi, 2007)
Keterangan: N= besar populasi n= jumlah sampe
( )
2 1 N d N n + =d= tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan
Berdasarkan rumus di atas maka besar sampel dalam penelitian ini adalah
n = 19,48 dibulatkan menjadi 19 orang
Dengan tingkat ketepatan relatif 5% maka jumlah populasi yang diperoleh dari rumus diatas berjumlah sekitar 4 orang.
Untuk penelitian yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20 orang (sugiyono, 2006).
C. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ruang penyakit dalam (RA2) Haji Adam Malik Medan dan dilakukan mulai bulan Juli-September 2013.
D. Etika Penelitian
Selama penelitian peneliti tetap mempertahankan dan menjunjung tinggi etika, meliputi : self determinan, privacy, anonymity, confidentially, dan protection from discomfort (Setiadi, 2007)
( )
2 1 N d N n + =( )
2 5 , 0 38 1 38 + = n 95 , 0 1 38 + = n 95 , 1 38 = n1. Self Determinan
Sebelum penelitian dilaksanakan, pasien yang menjadi subjek penelitian diberikan informasi. Informasi yang diberikan meliputi manfaat intervensi, rencana dan tujuan penelitian. Penjelasan dilakukan secara resmi tertulis dengan pasien. Sebagai responden atau subjek penelitian diberi kebebasan dalam menentukan hak dan kesediaannya untuk terlibat dalam penelitian ini secara sukarela dengan menandatangani “Informed concent”
yang disediakan (lihat lampiran). Apabila terjadi hal-hal yang memberatkan maka diperbolehkan untuk mengundurkan diri.
2. Privacy
Peneliti tetap menjaga kerahasiaan semua informasi yang telah diberikan oleh pasien sebagai responden dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian.
3. Anonymity
Peneliti tidak mencantumkan nama responden, dan diganti dengan nomor kode.
4. Confidentially
Peneliti menjaga kerahasiaan identitas pasien dan informasi yang diberikannya. Semua catatan atau data responden akan dimusnahkan setelah proses penelitian berakhir.
5. Protection form discomfort
Pasien bebas dari rasa tidak nyaman. Peneliti menjelaskan dan menekankan bahwa keterlibatan pasien dalam penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian, baik secara psikologis maupun sosial. Jika ternyata menimbulkan respon psikologis yang berat akan di rujuk ke ahli terkait. Berusaha memenuhi kebutuhan pasien, menerima masukan dan memepertahankan sikap empati, membuat kontrak kerja dan waktu yang jelas, tepat waktu, menciptakan suasana santai sehingga pasien merasa nyaman selama penelitian. Namun selama penelitian tidak ada respon / efek negatif yang terjadi. Semua pasien harus mendapat izin dari dokter yang bertanggung jawab. Peneliti berkomunikasi dengan dokter yang bertanggung jawab merawat pasien untuk menyampaikan maksud penelitian, dengan tujuan mendapatkan izin melakukan perlakuan penelitian terhadap pasien.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Hidayat (2009) dan peneliti memodifikasi dari sumber ke pustakaan sesuai dengan kerangka konseptual. Maka, kuesioner dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Kuesioner data demografi responden berupa nama, umur, pendidikan, dan alamat.
2. Kuesioner pengetahuan tentang senam kaki terdiri dari 14 pertanyaan positif dan negatif dengan mengunakan skala Guttman yaitu dengan memberi
jawaban Ya atau Tidak. Apabila skor Ya nilai 1 dan skor Tidak nilai 0. Dengan hasil ukur baik 10-14, cukup 5-9, kurang 0-4.
F. Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket (kuesioner) untuk mengetahui pengetahuan pasien tentang senam kaki dan menggunakan lembar obsevasi untuk mengetahui kemampuan pasien dalam melakukan senam diabetes.
G. Prosedur Pengumpulan Data
Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti mengajukan permohonan izin tertulis (lampiran) kepada RSUP. H. Adam Malik yang dipilih sebagai tempat penelitian.
1. Setelah mendapatkan ijin (lampiran) dari pihak RSUP. H. Adam Malik peneliti mengadakan pertemuan dan kontrak kerja dengan penanggung jawab ruang rawat inap dan tenaga perawat.
2. Melakukan komunikasi Mengidentifikasi pasien sesuai kriteria inklusi, bekerja sama dengan dokter dan perawat yang berada di ruang rawat inap tersebut. Bagi yang bersedia, pasien menandatangani persetujuan, (lampiran 1) terlebih dahulu peneliti menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien. Kemudian membuat kontrak jadwal kunjungan untuk melakukan latihan senam kaki.
3. Sebelum pendidikan kesehatan tentang senam kaki dilakukan, semua pasien mengatakan tidak mengerti tentang senam kaki dan sebelum latihan
senam dilakukan, hasil yang diperoleh juga sama pasien tidak mampu melakukan senam kaki.
4. Intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dimulai dengan memperkenalkan, mensosialisasikan, dan mempraktekkan latihan senam kaki pada pasien diabetes melitus. Intervensi disesuaikan dengan kondisi patologis pasien dan hasil kolaborasi dengan dokter penanggung jawab. Pasien dan keluarga mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang manfaat latihan senam kaki.
5. Pasien diberikan leaflet sebagai pedoman latihan senam kaki.
Pada awal latihan pasien dibimbing melakukan gerakan latihan senam kaki sebanyak 10 langkah selama 3 kali per minggu selam 1.
6. Setelah pasien diajarkan selama 3 kali per minggu pada pasien yang sama, pasien dianjurkan dapat melakukan sendiri, pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan memperhatikan kondisi pasien.
7. Pengukuran dilakukan setelah pendidikan kesehatan dan latihan senam kaki selam 1 bulan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dengan kemampuan pasien dalam melakukan senam. Pengetahuan pasien baik apabila skor 10-14, cukup 5-9, dan kurang 0-4 dan mampu apabila pasien mampu melakukan senam kaki sebanyak 10 langkah dan tidak mampu apabila kurang dari 10 langkah.
8. Dianjurkan kepada pasien bila mengalami kelelahan, maka latihan dihentikan. Apabila pasien sulit bernapas atau keluhan lainnya latihan dihentikan.
H. Analisa Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a. Editing, dilakukan untuk memeriksa ulang kelengkapan data dan kejelasan semua data dari hasil pengukuran yang diperoleh dari responden.
b. Coding, coding adalah merumuskan atau menetapkan kode pada variabel yang dibutuhkan.
c. Clening data, data yang telah dimasukan diperiksa kembali, untuk memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan. Baik kesalahan dalam pengkodean maupun dalam membaca kode sehingga data siap untuk dianalisis
d. Entry data, dalam kegiatan ini data akan dimasukkan sesuai dengan nama-nama variabel yang telah dibuat.
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan tahap sebagai berikut :
a. Analisis Univariat
Analisa ini dilakukan untuk mendeskripsikan pengetahuan dan kemampuan pasien dalam melakukan senam yang diukur dalam penelitian,
yaitu dengan melihat mean, median, modus, dan standar deviasi kemampuan dalam melakukan senam.
b. Analisis Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pasien dalam melakukan senam. Uji hipotesis dengan independent t-test
dilakukan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pasien dalam melakukan senam kaki.
Uji t-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel.
Uji-t digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari suatu sampel acak berdistribusi (memiliki sebaran) normal. Dalam aplikasi di dunia nyata, uji-t lebih banyak dipakai karena hanya mensyaratkan bahwa sample berasal dari distribusi normal saja. Tidak seperti uji-z yang mensyaratkan bahwa data harus menyebar normaldanragam populasi diketahui. Sebagaimana yang kita ketahui, uji-z dan uji-t adalah 2 alat uji yang sama-sama digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata populasi. Keduanya-pun sangat mirip.