Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2018 di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan di Jl. Bunga Ganyong, Kelurahan Baru Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan.
Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah wadah akuarium, aerator, ember, selang sifon, tanggok, millimeter block, penggaris, timbangan digital, pH meter, thermometer, DO meter, test kit, kamera, dan alat tulis (Lampiran 8).
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva ikan lele berumur 4 hari, berat 0.008±0.009 g dan panjang 0.8±0.9 cm, air sumur gali yang bersumber dari air sumur dan cacing sutra dan garam non beryodium (Lampiran 8).
Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan. Menurut Gasperz (1991) model linear yang digunakan adalah :
Dimana : Xij : Hasil pengamatan pada perlakuan ke-I dan ulangaan ke-j μ : Rataan Umum
σi : Pengaruh perlakuan ke-i
ԑij : Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-I dan ulangan ke-j Xij = μ + σi + ԑij
Perlakuan-perlakuan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
P1 : Frekuensi pemberian pakan 3 kali dengan interval 6 jam (pukul 09.00, 15.00 dan 21.00) per hari.
P2 : Frekuensi pemberian pakan 4 kali dengan interval 4 jam (pukul 09.00, 13.00, 17.00 dan 21.00) per hari
P3 : Frekuensi pemberian pakan 5 kali dengan interval 3 jam (pukul 09.00, 12.00, 15.00, 18.00 dan 21.00) per hari.
Prosedur Penelitian
Menyiapkan Wadah Pemeliharaan
Wadah yang digunakan adalah akuarium dengan ukuran 40×20×20 cm.
Akuarium tersebut ditempatkan dalam ruang BBI Kelurahan Baru Ladang Bambu.
Jumlah akuarium yang akan digunakan yaitu sebanyak 9 buah, yakni untuk 3 perlakuan dengan 3 ulangan. Akuarium terlebih dahulu dibersihkan dan dikeringkan lalu diisi air sebanyak 12 liter dengan tinggi air 15 cm. Akuarium tersebut dilengkapi dengan aerasi yang bertujuan untuk menambah suplai oksigen dalam air dan kemudian dilakukan pengukuran kualitas air.
Menyiapkan Air Media
Air yang digunakan sebagai media pemeliharaan dalam penelitian ini adalah air yang berasal dari sumur gali yang berada di BBI Kelurahan Baru Ladang Bambu, dimana air diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam selanjutnya dimasukan ke dalam akuarium dan akan dilakukan diaerasi selama 4 hari guna meningkatkan kadar oksigen serta melepas zat-zat berbahaya pada air media pemeliharaan.
Menyiapkan Ikan Uji
Ikan yang digunakan adalah larva ikan lele yang berumur 4 hari dengan berat 7±9 mg dan panjang 0.9±1.0 cm sebanyak 24 ekor/akuarium. Larva ikan lele yang digunakan harus homogen berasal dari induk (genetik) yang sama. Sebelum larva dimasukkan kedalam akuarium perlakuan, terlebih dahulu ikan diadaptasi dalam akuarium selama 2 hari agar mampu menyesuaikan kondisi dengan lingkungan media pemeliharaan barunya.
Menebarkan Ikan Uji
Larva ikan lele ditebar di dalam akuarium sebanyak 24 ekor pada masing-masing akuarium dengan total ikan lele sebanyak 216 ekor untuk 9 akuarium.
Pengukuran panjang larva dilakukan pada awal penebaran ikan menggunakan penggaris dan berat larva menggunakan timbangan analitik. Kemudian larva ditebar kedalam masing-masing media pemeliharaan pada setiap perlakuan.
Menyiapkan Pakan Uji
Pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah cacing sutra dengan terlebih dahulu mencelupkan kedalam air garam non beryodium dengan takaran 10 g garam untuk 1 liter air bersih. Hal ini dilakukan dengan tujuan menghilangkan zat-zat berbahaya pada cacing sutra diharapkan agar tidak membawa sumber penyakit terhadap ikan. Jumlah pakan yang akan diberikan pada setiap perlakuan setiap minggunya akan berbeda dimana berat biomassa larva ikan dihitung pada setiap perlakuannya. Pakan cacing sutra yang akan diberikan pada setiap perlakuan ditimbang sebanyak 10% dari berat biomassa larva ikan, penimbangan akan dilakukan kembali setelah menghitung berat biomassa pengukuran panjang dan berat larva ikan lele pada minggu selanjutnya.
16
Kandungan nutrisi pada cacing sutra dapat dilihat pada Tabel 1. dibawah ini:
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Cacing Sutra (Tubifex sp.)
No. Kandungan Nutrisi Hasil (%)
Pemeliharaan larva ikan dilakukan selama 28 hari. Evaluasi dilakukan setiap 7 hari sekali dan melakukan pengantian air dengan penyiponan dengan membuang air sebanyak 10% dari volume air pada akuarium dan mengganti dengan air yang baru.
Variabel Pengamatan
Pengamatan hasil pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup dari larva ikan lele dilakukan setiap 7 hari sekali selama pemeliharaan. Pengamatan hasil meliputi pengkuran panjang dan berat ikan, kelangsungan hidup, serta kualitas air.
1. Pertambahan Panjang Ikan
Pengukuran panjang larva ikan lele dilakukan setiap 7 hari sekali selama penelitian. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan penggaris kemudian dicatat panjang ikan. Pertumbuhan panjang ikan menggunakan rumusan pertumbuhan panjang menurut Effendie (1997) yaitu:
Dimana L : Pertumbuhan panjang (cm) Lt : Panjang akhir ikan (cm) Lo : Panjang awal ikan (cm)
L = Lt – Lo
2. Peningkatan Berat Ikan
Pengukuran berat larva ikan lele dilakukan setiap 7 hari dimana pada awal dan akhir penelitian semua jumlah ikan yang digunakan pada semua percobaan ditimbang beratnya. Pengukuran berat larva ikan lele menggunakan timbangan digital. Berat ikan lele yang telah ditimbang kemudian dicatat. Namun pada pengukuran hari ke 7, 14 dan 21 dilakukan sampling pada 3 ekor larva ikan untuk mewakili berat ikan pada setiap wadah percobaan. Pertumbuhan Berat menggunakan rumusan pertumbuhan berat menurut Effendie (1997) yaitu:
Dimana : ΔW : Pertumbuhan mutlak (gram) Wt : Berat akhir (gram)
Wo : Berat awal (gram) 3. Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup adalah dengan membedakan jumlah ikan yang hidup pada akhir periode dengan jumlah ikan yang mati pada akhir periode tertentu pada setiap perlakuan. Kelangsungan hidup larva ikan lele diamati setiap harinya selama penelitian dan dicatat. Tingkat kelangsungan hidup dinyatakan dengan rumus (Zonneveld et al., (1991) :
Dimana : SR : Survival Rate / Kelangsungan hidup (%) Nt : Jumlah Ikan pada akhir pemeliharaan (ekor) No : Jumlah Ikan pada awal pemeliharaan (ekor)
ΔW = Wt – Wo
SR = Nt / No x 100 %
18
4. Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diukur meliputi: suhu, kandungan oksigen terlarut dan pH. Pengukuran suhu dan pH dilakukan setiap hari pada pagi dan sore selama penelitian. Pengukuran DO dilakukan setiap seminggu sekali selama masa pemeliharaan.
Analisis Data
Data yang diperoleh diuji dengan analisis statistik dan deskriptif. Analisis statistik dengan menggunakan analisis ragam Analysis of variance (ANOVA) dan uji F pada selang kepercayaan 95%. Jika berpengaruh nyata, dilakukan uji lanjut antar perlakuan dengan menggunakan uji BNT (Beda Nyata Terkecil).
Selanjutnya data juga dianalisis menggunakan ragam ANOVA pada selang kepercayaan 95% dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS Statistics 21. Data yang diolah dengan ragam ANOVA yaitu panjang rata-rata, berat rata-rata dan tingkat kelangsungan hidup dan data kualitas air dijelaskan secara deskriptif.