• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain, Tempat, dan Waktu

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan di tiga jenis sekolah dasar yang dipilih secara purpossive, yaitu sekolah negeri/kelompok I (SDN Sukadamai 3 Bogor), sekolah swasta Islam/kelompok II (SD Amaliah Ciawi), dan sekolah alam/kelompok III (SD Citra Alam Ciganjur). Penelitian dilakukan dari bulan April hingga Juli 2008 yang meliputi pengambilan data, pengolahan data, serta analisis data.

Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Contoh penelitian ini adalah keluarga inti lengkap yang memiliki anak yang duduk di kelas IV dan V yang berasal dari tiga SD lokasi penelitian. Contoh kelas IV dan V diambil dengan pertimbangan tidak sedang dalam persiapan ujian akhir nasional. Total contoh dalam penelitian ini adalah 90 keluarga siswa. Adapun cara penarikan contoh dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Cara penarikan contoh penelitian

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian mencakup data primer dan sekunder. Data primer meliputi karakteristik individu, karakteristik keluarga, persepsi siswa terhadap pembelajaran di sekolah, potensi akademik, motivasi belajar, pola asuh belajar, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran di sekolah. Data sekunder meliputi nilai rapor, keadaan umum wilayah penelitian, dan profil sekolah.

SDN Sukadamai 3 SD Amaliah SD Citra Alam

888 keluarga siswa 390 keluarga siswa 163 keluarga siswa

Total contoh

Tabel 3 Jenis dan cara pengumpulan data

Variabel Jenis data Cara pengumpulan

data

Alat pengumpul data Karakteristik individu

Jenis kelamin Primer Mengisi kuesioner Kuesioner

Usia Primer Mengisi kuesioner Kuesioner

Urutan kelahiran Primer Mengisi kuesioner Kuesioner Karakteristik keluarga Mengisi kuesioner

Besar keluarga Primer Mengisi kuesioner Kuesioner Usia orangtua Primer Mengisi kuesioner Kuesioner Lama pendidikan orangtua Primer Mengisi kuesioner Kuesioner Jenis pekerjaan orangtua Primer Mengisi kuesioner Kuesioner Tingkat pendapatan orangtua Primer Mengisi kuesioner Kuesioner Persepsi siswa terhadap

pembelajaran di sekolah Primer

Mengisi kuesioner

(20 pernyataan) Kuesioner

Potensi akademik Primer Tes potensi akademik Instrumen tes manual Riley Inventory of Basic Learning Skills (RIBLS) yang dimodifikasi oleh Latifah dan Dina (2002)

Motivasi belajar Primer Mengisi kuesioner

(20 pernyataan) Kuesioner Pola asuh belajar Primer Mengisi kuesioner

(20 pertanyaan) Kuesioner Kepuasan siswa

terhadap pembelajaran di sekolah

Primer Mengisi kuesioner

(15 pernyataan) Kuesioner Prestasi belajar siswa Sekunder Analisis rapor Nilai rapor Keadaan umum wilayah

penelitian Sekunder Wawancara Form wawancara

Profil sekolah Sekunder - Data sekolah

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul diolah melalui proses editing, coding, scoring, entrying, cleaning, recoding, serta analyzing dengan menggunakan program

Microsoft Excel 2007dan SPSS13.0 for Windows. Pengukuran variabel motivasi belajar, pola asuh belajar, serta persepsi dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran di sekolah menggunakan kuesioner yang telah diuji reliabilitasnya terlebih dahulu dengan nilai α-cronbach masing-masing variabel adalah 0.703,

0.787, 0.697, dan 0.893.

Data dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Data yang berupa skor seperti motivasi belajar, pola asuh belajar, serta persepsi dan kepuasan siswa

terhadap pembelajaran di sekolah, dikelompokkan berdasarkan interval kelas dengan rumus sebagai berikut:

Kategori: kurang=NR-(NR+I), sedang=>(NR+I)-[(NR+I)+I], baik=>[(NR+I)+I]-NT Data karakteristik individu meliputi jenis kelamin, usia, dan urutan kelahiran. Jenis kelamin dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu laki-laki dan perempuan. Usia dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu 9.1-10 tahun, 10.1- 11 tahun, dan 11.1-12 tahun berdasarkan sebaran contoh. Urutan kelahiran dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu anak ke-1, anak ke-2, anak ke-3, anak ke-4, dan anak ke-5 berdasarkan sebaran contoh.

Data karakteristik keluarga meliputi besar keluarga, usia orangtua, lama pendidikan orangtua, jenis pekerjaan orangtua, dan tingkat pendapatan orangtua. Besar keluarga dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu keluarga kecil (≤4 orang), sedang (5-7 orang), dan besar (≥8 orang) (Hurlock 1993). Usia orangtua dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu dewasa dini (18-40 tahun), dewasa madya (41-60 tahun), dan dewasa lanjut (>60 tahun) (Hurlock 1980). Lama pendidikan orangtua dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu tamat SLTP (9 tahun), tamat SLTA (12 tahun), dan tamat diploma/perguruan tinggi (≥15 tahun). Jenis pekerjaan orangtua dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu wiraswasta, pegawai swasta, pegawai negeri sipil (PNS), ABRI/Polisi (hanya pada ayah), dan ibu rumah tangga (hanya pada ibu). Tingkat pendapatan orangtua dibagi menjadi pendapatan utama dan pendapatan tambahan, dengan pengelompokkan sebagai berikut: (1) tidak memiliki pendapatan, (2) ≤Rp 2.500.000, (3) Rp 2.500.001-5.000.000, (4) Rp 5.000.001-7.500.000, (5) Rp 7.500.001-10.000.000, dan (6) >Rp 10.000.000.

Data persepsi siswa terhadap pembelajaran di sekolah terdiri atas 20 pernyataan yang terbagi atas 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan negatif. Skor pernyataan negatif tersebut kemudian dibalik untuk mendapatkan skor sebenarnya. Skor persepsi siswa terhadap pembelajaran di sekolah diperoleh dari hasil penjumlahan skor masing-masing item pernyataan. Skor persepsi siswa terhadap pembelajaran di sekolah yang seharusnya diperoleh yaitu 0-20. Kemudian skor dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kurang (0-6), sedang (7-13), dan baik (14-20).

Interval Kelas (I) = (Skor Maksimum (NT) – Skor Minimum (NR)) Jumlah Kategori

Data motivasi belajar terdiri atas 20 pernyataan yang terbagi atas 18 pernyataan positif dan 2 pernyataan negatif. Skor pernyataan negatif tersebut kemudian dibalik untuk mendapatkan skor sebenarnya. Skor motivasi belajar diperoleh dari hasil penjumlahan skor masing-masing item pernyataan. Skor motivasi belajar yang seharusnya diperoleh yaitu 20-100. Kemudian skor dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kurang (20-46), sedang (47-73), dan baik (74-100).

Data pola asuh belajar terdiri atas 20 pertanyaan dengan pilihan jawaban a, b, dan c yang masing-masing diberi skor 1, 2, dan 3. Skor pola asuh belajar diperoleh dari hasil penjumlahan skor masing-masing item pertanyaan. Skor pola asuh belajar yang seharusnya diperoleh yaitu 20-60. Kemudian skor dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kurang (20-32), sedang (33-45), dan baik (46-60).

Data kepuasan siswa terhadap pembelajaran di sekolah terdiri atas 15 pernyataan yang terbagi atas 14 pernyataan positif dan 1 pernyataan negatif. Skor pernyataan negatif tersebut kemudian dibalik untuk mendapatkan skor sebenarnya. Skor kepuasan siswa terhadap pembelajaran di sekolah diperoleh dari hasil penjumlahan skor masing-masing item pernyataan. Skor kepuasan siswa terhadap pembelajaran di sekolah yang seharusnya diperoleh yaitu 15-60. Kemudian skor dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kurang puas (15-29), sedang/cukup puas (30-44), dan baik/puas (45-60).

Penilaian potensi akademik dilakukan sesuai standar instrumen tes manual Riley Inventory of Basic Learning Skills (RIBLS). Skor kasar yang didapat dari tes manual RIBLS dikonversikan menjadi skor berskala. Kemudian rata-rata skor berskala dari ketujuh sub-test dikelompokkan dalam lima kategori yaitu jauh di atas rata-rata (rata-rata skor skala >13), di atas rata-rata (rata-rata skor skala 11.1-13), rata-rata (rata-rata skor skala 9.1-11), di bawah rata-rata (rata-rata skor skala 7.1-9), dan jauh di bawah rata-rata (rata-rata skor skala <7).

Data prestasi belajar diperoleh melalui nilai rata-rata rapor semester 1 tahun ajaran 2007-2008. Nilai mata pelajaran yang diambil hanya yang sama di ketiga sekolah, yaitu Agama Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang kemudian dicari nilai rata-ratanya. Selanjutnya nilai rata-rata yang diperoleh dikelompokkan menjadi tiga kategori prestasi belajar berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu rendah (50-64), sedang (65-80), dan tinggi (81-100).

Data dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Semua variabel dianalisis secara deskriptif. Untuk mengetahui hubungan antar variabel, digunakan uji korelasi Rank-Spearman. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, digunakan analisis regresi linear berganda dengan model sebagai berikut:

dimana:

Y=prestasi belajar siswa

α= konstanta β=koefisien regresi X1=jenis kelamin (1=laki-laki, 2=perempuan) X2=usia (tahun) X3=urutan kelahiran

X4=jumlah anggota keluarga X5=usia ayah (tahun) X6=usia ibu (tahun)

X7=lama pendidikan ayah (tahun) X8=lama pendidikan ibu (tahun) X9=pendapatan ayah

(1= ≤Rp 5 juta, 2= >Rp 5 juta) X10=motivasi belajar (skor) X11=pola asuh belajar (skor) X12=persepsi siswa terhadap

pembelajaran di sekolah (skor) X13=potensi akademik (skor)

ε=eror (galat)

Definisi Operasional

Anak usia sekolah adalah anak yang bersekolah di sekolah dasar dan berusia 6-12 tahun.

Prestasi belajar adalah pencapaian akademik anak di sekolah yang dilihat dari nilai rata-rata rapor semester satu tahun ajaran 2007/2008.

Faktor individu adalah faktor pengaruh yang berasal dari dalam diri individu yang berupa karakteristik individu, potensi akademik, dan motivasi belajar. Karakteristik individu adalah keadaan contoh yang meliputi jenis kelamin, usia,

dan urutan kelahiran.

Potensi akademik adalah keseluruhan kemampuan individu untuk melakukan tindakan yang bertujuan, berpikir secara rasional, dan untuk menghadapi lingkungan secara rasional yang dapat digolongkan menjadi visual processing, auditory processing, verbal processing, kinesthetic processing, dan thinking logically. Dalam penelitian ini, potensi akademik diukur menggunakan instrumen tes manual Riley Inventory of Basic Learning Skills (RIBLS) yang dimodifikasi oleh Latifah dan Dina (2002)

Motivasi belajar adalah kebutuhan, keinginan, dorongan, atau gerak hati dalam diri individu untuk menerima dan memahami pelajaran di sekolah. Dalam penelitian ini, motivasi belajar diukur menggunakan 20 pernyataan dan hasilnya berupa skor kemudian dikelompokkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi.

Faktor keluarga adalah faktor pengaruh yang berasal dari keluarga contoh, yang berupa karakteristik keluarga dan pola asuh belajar.

Karakteristik keluarga adalah keadaan keluarga contoh yang meliputi besar keluarga, usia orangtua, lama pendidikan orangtua, jenis pekerjaan orangtua, dan tingkat pendapatan orangtua.

Besar keluarga adalah banyaknya jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah.

Usia orangtua adalah usia ayah dan ibu contoh yang dikelompokkan menjadi dewasa dini, dewasa madya, dan dewasa lanjut.

Lama pendidikan orangtua adalah lama pendidikan formal yang dicapai orangtua contoh, yang dikelompokkan menjadi tamat SLTP (9 tahun), tamat SLTA (12 tahun), dan tamat diploma/perguruan tinggi (≥15 tahun). Jenis pekerjaan orangtua adalah pekerjaan orangtua contoh yang

dikelompokkan menjadi wiraswasta, pegawai swasta, pegawai negeri sipil (PNS), ABRI/Polisi (hanya pada ayah), dan ibu rumah tangga (hanya pada ibu).

Tingkat pendapatan orangtua adalah jumlah penghasilan orangtua contoh per bulan, baik yang diperoleh dari hasil bekerja maupun non bekerja yang dinilai dalam bentuk uang.

Pola asuh belajar adalah praktik pengasuhan berupa jenis dan frekuensi kegiatan serta curahan waktu yang diberikan orangtua atau anggota keluarga lain dalam membimbing, mengarahkan, serta mengawasi kegiatan belajar anak. Dalam penelitian ini, pola asuh belajar diukur menggunakan 20 pertanyaan dan hasilnya berupa skor kemudian dikelompokkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi.

Faktor sekolah adalah faktor pengaruh yang berasal dari lingkungan sekolah yang dilihat dari persepsi dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran di sekolah.

Lingkungan pembelajaran adalah kondisi pembelajaran di sekolah yang meliputi konsep dan metode pembelajaran, serta sarana dan prasarana pembelajaran.

Sekolah negeri adalah sekolah yang lingkungan pembelajarannya menggunakan konsep dan metode pembelajaran sesuai standar kebijakan Departemen Pendidikan Nasional.

Sekolah swasta Islam adalah sekolah yang dikelola oleh swasta atau sebuah yayasan yang muatan pendidikan agama Islamnya lebih banyak dibandingkan dengan sekolah negeri.

Sekolah alam adalah sekolah yang lingkungan pembelajarannya mempunyai konsep dan metode membedah integrasi ilmu yang ada pada obyek alam ke dalam mata pelajaran.

Persepsi siswa terhadap pembelajaran di sekolah adalah pandangan atau penilaian contoh terhadap lingkungan pembelajaran sekolah yang dilihat dari penerapan peraturan (keadilan) di sekolah, gangguan di kelas, dukungan guru, dan dukungan teman.

Kepuasan siswa terhadap pembelajaran di sekolah adalah tingkat kepuasan contoh terhadap lingkungan pembelajaran sekolah yang diindikasikan oleh respon emosional seperti bahagia, menikmati sekolah, dan merasa nyaman di sekolah.

Dokumen terkait