• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menganalisis pengaruh dari penerapan CG, pengungkapan CSR, dan CFP secara kontinu dengan pendekatan menggunakan empat hipotesis. Hipotesis tersebut yaitu

H1: penerapan CG berpengaruh terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan penelitian.

H2: penerapan CG berpengaruh terhadap CFP pada perusahaan penelitian. H3: pengungkapan CSR berpengaruh terhadap CFP pada perusahaan penelitian. H4: penerapan CG berpengaruh terhadap CFP melalui pengungkapan CSR sebagai

variabel pemoderasi pada perusahaan penelitian.

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksplanatif asosiatif. Penelitian eksplanatif asosiatif berguna untuk menguji pengaruh antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Pengaruh antar variabel kemudian akan diuji kebenarannya dengan menggunakan hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Untuk mempermudah pemahaman mengenai alur pemikiran penelitian dapat dilihat pada kerangka pemikiran.

Gambar 2 Kerangka pemikiran

Jenis Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melainkan melalui media perantara yang diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data sekunder yang digunakan terdiri dari:

 Data kuantitatif yaitu data yang diukur berdasarkan skala numerik (McClave et al.

2011). Data kuantitatif yang digunakan diantaranya data laporan keuangan perusahaan penelitian tahun 2013 dan bahan-bahan penunjang lainnya.

 Data kualitatif yaitu data yang tidak dapat diukur dengan skala numerik, hanya dapat diklasifikasikan ke dalam satu dari sekelompok kategori (McClave et al.

2011). Data kualitatif yang digunakan diantaranya laporan tahunan perusahaan, laporan keberlanjutan perusahaan, studi literatur yang mendukung, peraturan perundang-undangan, dan bahan-bahan penunjang lainnya.

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut adalah metode dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil data dari sumber yang telah terpublikasi seperti buku, jurnal, situs web, laporan keuangan, laporan tahunan, dan sumber-sumber penunjang lainnya.

Huang (2010) Murwaningsari (2009) CFP Implikasi manajerial (+) (-)

Friedman dalam Chen and Wang (2011)

Davis dalam Chen and Wang (2011) Branco dan Rodrigues dalam Mursitama et al.

(2011) Dewi dan Widagdo

(2012) Mihaela (2009) Kaihatu (2006) Gompers et al. (2003) (+) Penerapan CG Pengungkapan CSR Perusahaan Emiten Indeks Kompas100 (+)

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini, digunakan populasi sebagai unit yang akan diteliti. Populasi yang dipilih yaitu perusahaan yang dinilai mempunyai kinerja yang baik. Pemilihan unit yang akan diteliti menggunakan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling yaitu pemilihan berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan yaitu perusahaan yang terdaftar pada Indeks Kompas100 periode Februari sampai Juli 2014 dan mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunan secara lengkap untuk tahun 2013. Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh 100 perusahaan untuk dijadikan unit penelitian. Perusahaan-perusahaan tersebut dapat dilihat dalam Lampiran 2.

Prosedur Analisis Data

Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yang dilakukan guna memberikan gambaran mengenai variabel penelitian. Kemudian dilakukan pengujian pengaruh antar variabel penelitian dengan model analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan pendekatan partial least square menggunakan software SmartPLS.

Variabel Penelitian

Pada penelitian ini, variabel CG diukur dengan indikator partisipan CG. Partisipan CG merupakan organ perusahaan yang berperan untuk menegakkan CG di perusahaan dan melaksanakannya secara efektif. Dengan kata lain, kualitas penerapan CG dapat diukur berdasarkan apa yang dilaksanakan partisipan dan bagaimana partisipan berupaya untuk menjalankan fungsinya sesuai dengan prinsip CG. Sedangkan untuk variabel CSR diukur dengan menggunakan indikator berupa standar

Global Reporting Intiatives (GRI), sesuai dengan standar yang dirujuk oleh

pemerintah. Selanjutnya variabel CFP, diukur dengan beberapa rasio yang dijadikan indikator. Pemilihan rasio tersebut berdasarkan ukuran suatu perusahaan dikatakan mempunyai kinerja keuangan yang baik atau tidak dengan menggunakan beberapa indikator yaitu (Sugiono, 2009):

a. kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (utang), diukur dengan current ratio dan cash ratio.

b.kemampuan perusahaan untuk menyusun struktur pendanaan antara utang dan modal, diukur dengan rasio Total Debt to Total Asset (TDTA).

c. kemampuan perusahaan menghasilkan laba, diukur dengan Net Profit Margin

(NPM).

d.kemampuan perusahaan untuk tumbuh berkelanjutan, diukur dengan Return on Equity (ROE).

e. kemampuan perusahaan untuk mengelola aset secara optimal, diukur dengan Return on Asset (ROA).

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan secara menyeluruh digunakan Price Earning Ratio (PER), yaitu rasio yang mengukur kinerja perusahaan dari sisi internal dan eksternal.

Tabel 1 Variabel dan indikator penelitian

Variabel laten Indikator Definisi operasional indikator

Corporate Governance (CG)

Ukuran dewan komisaris

Jumlah anggota yang bertindak sebagai dewan komisaris yang bertugas mengawasi dan mengarahkan pihak pengelola perusahaan. Variabel ini diukur dengan menghitung jumlah anggota dewan komisaris yang dilihat dari laporan tahunan perusahaan.

Proporsi dewan komisaris independen

Dewan komisaris independen merupakan dewan komisaris yang tidak memiliki hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham maupun pihak perusahaan.

Proporsi dewan komisaris independen =

jumlah dewan komisaris independen x 100% (1) jumlah seluruh anggota dewan komisaris

Kepemilikan manajerial

Jumlah saham yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan. Kepemilikan manajerial =

jumlah saham yang dimiliki manajemen x 100% (2) jumlah saham beredar

Kepemilikan terkonsentrasi

Kepemilikan saham perusahaan lebih dari 50% terkonsentrasi pada satu pihak baik oleh lembaga maupun individu.Variabel ini diukur dengan variabel dikotomi yaitu pemberian skor “1” jika

perusahaan memiliki kepemilikan terkonsentrasi dan skor “0” jika

perusahaan tidak memiliki kepemilikan terkonsentrasi.

Corporate Social Responsibility

(CSR)

Ekonomi

Variabel pengungkapan CSR diukur menggunakan standar kriteria yang ditetapkan oleh Global Reporting Initiatives (GRI) versi 4 yang merupakan versi terbaru. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis isi yang diukur dengan variabel dikotomi. Peneliti mengamati laporan tahunan perusahaan dan laporan keberlanjutan jika ada, jika item indikator GRI diungkapkan maka diberi skor "1", sedangkan jika tidak maka diberi skor "0". Penelitian dilakukan secara non repeated yaitu hanya menghitung satu kali untuk tiap item tanpa mempertimbangkan item tersebut diungkapkan kembali dalam halaman atau bagian lain dengan bahasa yang berbeda. Rumus perhitungan skor CSR yaitu:

� � = ∑ �

� � = CSR Index perusahaan j

∑ � = jumlah item tiap indikator yang diungkapkan

� = jumlah item tiap indikator Lingkungan Sosial HAM Masyarakat Tanggung jawab produk

Structural Equation Modelling Partial Least Square (SEM PLS) Penelitian ini menggunakan analisis SEM dengan pendekatan varians (partial least square path modeling-PLS PM) dengan software smartPLS. Pendekatan ini

dipilih dikarenakan landasan teori model adalah tentatif, pengukuran variabel laten masih baru, tidak mengasumsikan data harus mengikuti suatu distribusi tertentu, ukuran sampel yang fleksibel, dan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk memprediksi pengaruh antar variabel (Yamin dan Kurniawan 2009).

Berikut ini langkah-langkah dalam analisis dengan PLS-PM: 1. Merancang model struktural (inner model)

Pada tahap ini peneliti memformulasikan model pengaruh antara variabel laten. Konsep variabel laten harus jelas dan mudah didefinisikan.

2. Mendefinisikan model pengukuran (outer model)

Peneliti mendefinisikan dan menspesifikasikan hubungan antara variabel laten dengan indikatornya apakah bersifat reflektif atau formatif. Pada penelitian ini, hubungan bersifat reflektif. Indikator yang dibuat merupakan manifestasi dari variabel laten. Arah hubungan mengalir dari variabel laten ke indikatornya. Model reflektif mempunyai sifat interchangeability (dapat dipertukarkan), sedangkan

model formatif tidak. Menghilangkan salah satu indikator dalam model reflektif tidak akan mengurangi makna dari variabel laten.

3. Membuat diagram jalur

Variabel laten Indikator Definisi operasional indikator

Corporate Financial Performance

(CFP)

Current Ratio

Current Ratio = aktiva lancar (3) utang lancar

Cash Ratio Cash ratio utang lancar = kas (4) Total Debt to

Total Asset Ratio (TDTA)

TDTA = total utang (5) total aktiva

Return on Asset (ROA)

ROA= laba bersih (6) total aktiva Net Profit Margin (NPM) NPM = laba bersih (7) penjualan bersih Return on Equity (ROE)

ROE= laba bersih (8) modal

Price Earning Ratio (PER)

PER = harga saham (9) laba per saham

Fungsi utama dari membuat diagram jalur adalah untuk memvisualisasikan hubungan antara indikator dengan variabel laten serta pengaruh antar variabel laten yang akan mempermudah peneliti untuk melihat model secara keseluruhan.

Gambar 3 Model awal SEM 4. Mengonversi diagram jalur ke dalam sistem persamaan Persamaan model pengukuran reflektif

Y1 = λ111 + ε1

Persamaan model struktural

1 = 1 ξ1 + 2 ξ2 + ξ3 5. Estimasi model

Ada tiga pemilihan weighting dalam proses estimasi model yaitu factor weighting scheme, centroid weighting scheme, dan path weighting scheme.

6. Evaluasi model

Evaluasi model meliputi evaluasi model pengukuran dan evaluasi model struktural.

7. Interpretasi model

Interpretasi model berdasarkan kepada hasil model yang dibangun oleh peneliti. 8. Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis ( , ү, dan λ) dilakukan dengan metode resampling Bootstrap

yang dikembangkan oleh Geisser dan Stone. Statistik uji yang digunakan adalah statistik t atau uji t. Penerapan metode resampling, memungkinkan berlakunya data terdistribusi bebas (distribution free) tidak memerlukan asumsi distribusi normal, serta tidak memerlukan sampel yang besar. Pengujian dilakukan dengan t-test, bilamana diperoleh p-value ≤ 0.05 (alpha 5 %) berarti signifikan.

H0: Penerapan CG tidak berpengaruh terhadap pengungkapan aktivitas CSR perusahaan penelitian.

H1: Penerapan CG berpengaruh terhadap pengungkapan aktivitas CSR perusahaan penelitian.

H0: Penerapan CG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan penelitian.

H2: Penerapan CG berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan penelitian. H0: Pengungkapan aktivitas CSR tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan penelitian.

H3: Pengungkapan aktivitas CSR berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan penelitian.

H0: Penerapan CG tidak berpengaruh terhadap CFP melalui pengungkapan CSR sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan penelitian.

H4: Penerapan CG berpengaruh terhadap CFP melalui pengungkapan CSR sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan penelitian.

Dokumen terkait