• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.5. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian menurut tingkat eksplanasi, dimana penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan pada tujuan objek-objeknya. Pada tingkat eksplanasi, penelitian termasuk ke dalam penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis penelitian, yaitu variabel budaya kerja dan komitmen pegawai berpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai.

3.7. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dalam penelitian ini dilakukan pada Instansi Pemerintahan Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang, Lubuk Pakam sedangkan waktu penelitian dilakukan dari bulan Mei 2015 sampai dengan Juni2015.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional bertujuan untuk menghindari kesimpangsiuran

dalam penelitian. Penelitian yang dilakukan peneliti hanya membahas mengenai budaya kerja dan komitmen pegawai dan pengaruhnya terhadap kinerja pegawaipada Instansi Pemerintahan Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang.Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (Independen Variable )X: Buadaya kerja dan Komitmen Pegawai terdiri dari :

(X2) = Komitmen Pegawai

2. Variabel Terikat (Dependent Variable),Y :Kinerja Pegawai

3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel X

a. Budaya kerja (X1)

Merupakan sistem nilai ,persepsi ,perilaku dan keyakinan yang dianut oleh setiap karyawan tentang makna kerja dan refleksinya dalam kegiatan mencapai tujuan organisasi dan individu. Komponen dari budaya kerja adalah sebagai berikut :

1. Pemahaman pembelajaran

Pemahaman adalah kemampuan untuk memahami suatu objek atau subjek pembelajaran.

2. Sikap terhadap pekrjaan dan lingkungan pekerjaan

Kesukaan akan kerja dibandingkan dengan kegiatan lain,seperti bersantai atau semata- mata memperoleh kepuasan sendiri ,atau merasa terpaksa melakukan sesuatu hanya untuk kelangsungan hidupnya.

3. Perilaku ketika bekerja

Perilaku karyawan pada saat melaksanakan tugas tugas sesuai dengan tanggung jawab yang di embanya seperti rajin,teliti,cermat dan lain - lain b. Komitmen pegawai (X2)

Sampai tingkat mana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tertentu.

Komponen dari komitmen dapat berupa : 1) Komitmen Afektif

Perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai- nilainya.

2) Komitmen Berkelanjutan

Nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dengan sebuah organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut.

3) Komitmen Normatif

Komitmen untuk bertahan dengan organisasi untuk alasan-alasan moral atau etis.

2. Variabel Y

a. Kinerja Pegawai (Y)

Merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kontribusi kinerja pegawai dapat berupa kuantitas kerja, Kualitas kerja, dan pemanfaatan waktu.

Secara keseluruhan operasionalisasi variabel yang akan diteliti adalah

Variabel budaya kerja ,komitmen Pegawai dan Kinerja yang diukur dengan menggunakan

skala Likert antara 1sampai dengan 5. Skor terendah (1) dari jawaban responden

menunjukkan rendahnya ukuran nilai , sebaliknya skor tinggi (5) menunjukkan tingginya

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Variabel Dimensi Indikator Skala

Budaya Kerja (X1) Budaya kerja merupakan sistem nilai ,persepsi ,perilaku dan keyakinan yang dianut oleh setiap karyawan tentang makna kerja dan refleksinya dalam kegiatan mencapai tujuan organisasi dan individu 1. Pemahaman Pembelajaran 2. Sikap Bekerja 3. Perilaku bekerja

a)Upaya untuk terus Belajar b)menerapkan Metode kerja a)Kecendrungan terhadap Pekerjaan b) Evaluasi Terhadap Pekerjaan a)Aktualisasi sikap b) kebiasaan Bekerja Likert Komitmen Pegawai (X2) Komitmen Pegawai terhadap Dinas Pasar yaitu sampai tingkat mana seorang pegawai memihak pada Dinas Pasar tersebut dan tujuan- tujuanya,serta berniat memelihara keanggotaan di dalam organsasi tertentu 1. Komitmen Afektif 2. Komitmen Berkelanjutan 3. Komitmen Normatif a) Taat pada peraturan b) Kenyamanan bekerja a) Sikap bangga b) Memenuhi keinginan perusahaan a) Loyalitas b) Puas dengan fasilitas perusahaan Likert

Variabel Defenisi Variabel Dimensi Indikator Skala

Kinerja Pegawai (Y)

Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 1. Kuantitas kerja 2. Kualitas kerja 3. Pemanfaatan waktu a) Tuntutan Kinerja b) Standar Kinerja a) Sesuai prosedur perusahaan b) Apresiasi akan kualitas kerja a) Efisiensi waktu b) Efektivitas pekerjaan Likert

Sumber : Robbins (2008:256), Robbins (2008:99), Mathis (2002:78)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah denganmenggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harusmenggambarkan, mendukung pernyataan. Untuk digunakan

jawaban yang dipilih.Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadiindikator variabel. Kemudian indikator tersebutdijadikan

sebagai titik tolak ukurmenyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pertanyaan atau pernyataanPenelitian ini menggunakan lima tingkatan Skala Likert, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiono (2006:87) 3.6. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Noor (2011:147) populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen/anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalahPegawai Negeri Sipil Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 124 orang, yang dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.3

Data Kelembagaan Pegawai Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang

No Jabatan Jumlah

1 Jabatan Pimpinan Tinggi

(Eselon II)

1 orang 2 Administrator ( Eselon III) 5 orang

3 Pengawas ( Eselon IV) 15orang

4 Jabatan Fungsional 103 orang

Jumlah total 124 orang

Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang tahun 2015

Tabel 3.3 menunjukkan jumlah populasi Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang sebanyak 124 orang dari 4 (empat) tingkatan Jabatan. Pegawai pada jabatan pimpinan Tinggi (Eselon II) sebanyak 1 orang,

Jabatan Administrator ( Eselon II) sebanyak 5 orang, Jabatan Pengawas (Eselon III) Sebanyak 15 orang dan Jabatan Fungsional sebanyak 103 orang.

b. Sampel

Menurut Noor (2011:148) sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi.

Oleh karena populasi sudah diketahuijumlahnya, maka untuk menentukan

jumlah sampel yang akan diteliti rumusSlovindalam Noor (2011:158), yaitu:

Dimana: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

E = Taraf Kesalahan = 10% Maka jumlah sampel yang diperoleh adalah:

= 55,35

Melalui perhitungan rumus Slovin maka diperoleh jumlah sebesar 55,35. Dengan demikian, angka tersebut dibulatkan sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 56 orang pegawai.

Peneliti menggunakan metode Proportionate Random Sampling dalam menentukan sampel. Menurut Noor (2001:152) penentuan sampel pada teknik ini memerhatikan kelompok yang ada dalam populasi. Teknik ini umumnya digunakan pada populasi heterogen (tidak sejenis) yang dalam hal ini berbeda pekerjaan. Kelompok diambil secara proporsional

untuk memperoleh besaran sampel pada masing-masing kelompok. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut :

Keterangan:

= anggota sampel pada proporsi ke 3 N 3 = populasi ke 3

n = sampel yang diambil dalam penelitian N = populasi total

Contoh: Sampel pada Jabatan Pengawas :

Berikut tabel 3.4 data distribusi sampel Pegawai negeri Sipil Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang

Tabel 3.4

Distribusi Sampel Pegawai Negeri Sipil Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang

Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang tahun 2015, diolah

Tabel 3.4 menunjukkan hasil distribusi sampel yang diambil dari metodeProportionate Random Sampling. Jumlah sampel pada Jabatan Pimpinan Tinggi sebanyak 0,5atau dapat dihitung menjadi satu orang,

Bagian Jumlah Jumlah Jumlah

Populasi Sampel Pembulatan

Sampel

Jabatan Pimpinan Tinggi 1 1 1

Administrator 5 2,25 2

Pengawas 15 6,77 7

Jabatan Fungsional 103 46,51 47

Administrator sebanyak 2 orang ,Jabatan Pengawas sebanyak 7 orang dan Jabatan Fungsional Sebanyak 47 orang.

3.7. Jenis Data

a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Data primer dapat diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara, dan penyebaran kuesionertentang pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Pegawai terhadap Kinerja Pegawai.

b. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro pusat Statistik (BPS), buku laporan, jurnal dan lain-lain.

3.8. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa responden dan pihak - pihak yang terkait. Pihak-pihak yang terkait adalah beberapa Pegawai pada bidang kepegawaian Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang.

b. Daftar Pertanyaan

Peneliti menyediakan daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden dan menjadi sampel penelitian.

c. Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen, internet dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk mengukur variabel pertanyaan yang diteliti, harus melakukan uji validitas dan reabilitas. Bila instrumen/alat ukur tersebut tidak valid maupun reliabel, maka tidak akan diperoleh hasil penelitian yang baik. Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian validitas dan reliabilitasnya, karena syarat instrument penelitian yang baik digunakan untuk mengukur variabel harus memenuhi unsur–unsur akurasi

3.9.1. Uji Validitas

Menurut Noor (2012:132) validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba kuesioner paling sedikit 30 orang diluar dari sampel pada Pegawai Negeri Sipil dalam peneltian ini. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Tabel 3.5 Hasil Uji validitas

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan VAR00001 49.6333 56.378 .373 .865 Valid VAR00002 49.1333 55.499 .493 .859 Valid VAR00003 48.9667 53.964 .669 .852 Valid VAR00004 48.9000 54.162 .449 .862 Valid VAR00005 48.9333 54.685 .671 .853 Valid VAR00006 49.1667 56.075 .465 .861 Valid VAR00007 48.8667 54.809 .536 .857 Valid VAR00008 49.1000 53.817 .527 .857 Valid VAR00009 49.4000 51.628 .625 .852 Valid VAR00010 49.4667 53.913 .462 .861 Valid VAR00011 49.2333 51.013 .635 .851 Valid VAR00012 48.9667 53.482 .427 .865 Valid VAR00013 49.2333 51.013 .635 .851 Valid VAR00014 49.1333 56.464 .474 .860 Valid

Sumber: Hasil Penelitian SPSS, (2015) 3.9.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Noor, 2011:130). Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif > r tabel, maka pernyataan reliabel b. Jika r alpha negatif < r tabel, maka pernyataan tidak reliabel.

Tabel 3.6 Hasil Uji Reabilitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2015

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

3.10. Teknik Analisis

3.10.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran umum mengenai masalah yangditeliti.

3.10.2. Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah :

a. Uji Normalitas

Menurut Sunyoto (2011:84) uji normalitas akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Pengujian normalitas data digunakan untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan grafik yaitu normality Probability Plot. Deteksi normalita dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal grafik

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya, jika varians variabel independen adalah konstan (sama). Untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homokedastisitas. Sedangkan, heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser, pengambilan keputusan jika variabel

independen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan variante InflactionFactor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut:

1) VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

2) Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas

3.10.3. Metode Analisis Statistik

a. Metode Analisis Regresi Berganda

Peneliti menggunakan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 17.0 agar hasil yang diperoleh lebih terarah.

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan : Y = Kinerja karyawan a = Konstanta X1 = Budaya kerja X2 = Komitmen karyawan

b1,2 = Koofisien regresi berganda

b. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Uji secara simultan/serempak (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas (X1) yaitu

Budaya Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu kinerja Pegawai secara bersama-sama. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. H0 : b1=b2=0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Ha : b1=b2 ≠ 0, artinya secara seempak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan:

a. H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% b. Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5% 2) Uji secara parsial (Uji t)

Test uji parsial menguji setiap variabel (X) yaitu Budaya kerja dan Komitmen Pegawai apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) atau Kinerja Pegawai secara parsial. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Ha : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan:

b. Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 3) Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan digunakan untuk mengukur kontribusi variabel-variabel dependen dalam menerangkan variabel independen. Koefisien Determinan (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Semakin mendekati nol atau sama dengan nol berarti kontribusi variabel independen lemah dan bahkan dapat diabaikan, sebaliknya semakin mendekati satu berarti kontribusi semakin baik.

Dokumen terkait