• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan analisa kuantitatif yang menggambarkan kenyataan yang penulis teliti. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono,2011).

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif, yang mana menurut Sugiyono (2013:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, yang memiliki tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan dan digeneralisasikan.

Untuk keperluan analisis data, penelitian ini menggunakan model SEM (Structural Equation Modelling).

Peneliti akan mengumpulkan data atau respon dari para responden mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai negeri sipil pada Dinas Kebersihan dan Pertaman Kota Medan. Kemudian, data-data yang terkait dengan kompensasi akan dikumpulkan melalui beberapa indikator sebagai berikut:

1. Kompensasi langsung 2. Kompensasi tidak langsung

Selanjutnya, data-data terkait dengan kinerja pegawai negeri sipil dikumpulkan melalui indikator sebagai berikut :

1. Kualitas Kerja 2. Kuantitas Kerja;

3. Pelaksanaan Tugas; dan 4. Tanggungjawab.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan Jalan Pinang Baris No.114 B, Lalang, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara 20127. Dinas ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena terdapat permasalahan yang menjadi fokus sekaligus judul dari penelitian. Salah satunya permasalahan mengenai tambahan penghasilan pegawai (TPP) yang lambat diberikan kepada pegawai padahal banyak dari pegawai yang sangat membutuhkan TPP tersebut. Selanjutnya, penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih 1-3 bulan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai negeri sipil (PNS) Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan yang berjumlah 608 pegawai.

Tabel 3.1: Data Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan Berdasarkan Golongan

No. Golongan Jumlah

1 Gol. IV 7

2 Gol.III 284

3 Gol.II 285

4 Gol.I 32

Total: 608

(Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan)

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:118). Menurut Arikunto, bila populasi kurang dari 100 orang maka diambil keseluruhannya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya, jika populasi lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10-15 persen atau 20-25 pesen sampel atau lebih. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Probability Sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Dalam teknik probability sampling terdapat beberapa teknik pengambilan sampel, teknik yang dipakai oleh peneliti yaitu simple random sampling, dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa strata yang ada dalam populasi itu. Cara ini dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen.

Maka berdasarkan rumus Slovin (Husein, 2004:78) jumlah sampel yang diperoleh adalah 86 orang, dengan perhitungan sebagai berikut :

𝑛 = 𝑁 (1 + 𝑁𝑒2) Keterangan :

n = Jumlah anggota sampel N = Jumlah anggota populasi e = Nilai kritis (batas ketelitian 0,1) Perhitungan sampel :

𝑛 = 608 (1 + 608(0,1)2) 𝑛 = 85,8

𝑛 = 86(dibulatkan)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan penulis dalam penelitian, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Pengumpulan data primer

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data tersebut diperoleh dengan cara sebagai berikut:

a. Metode Angket (Kuesioner)

Yaitu teknik pengumpulan data melalui pemberian daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan berbagai alternatif jawaban.

Respondennya adalah pegawai negeri sipil pada kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan. Jawaban-jawaban responden diberi nilai/skor dengan menggunakan skala Likert.

3.5 Teknik Pengukuran Skor

Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai Skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden (Sugiyono, 2010:107). Adapun penentuan skor dari pernyataan yang ditentukan adalah:

1. Untuk alternatif jawaban ” Sangat Tidak Setuju” diberi skor terendah 1 2. Untuk alternatif jawaban ”Tidak Setuju” diberi skor rendah 2

3. Untuk alternatif jawaban β€œ Kurang Setuju” diberi skor sedang 3 4. Untuk alternatif jawaban β€œSetuju” diberi skor tinggi 4

5. Untuk alternatif jawaban β€œSangat Setuju” diberi skor tertinggi 5

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing- masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut:

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘”π‘–βˆ’π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π΅π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜π‘›π‘¦π‘Ž π΅π‘–π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘›

Maka diperoleh: 5βˆ’15 = 0,80

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel yaitu:

Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00-1,80 Skor untuk kategori rendah = 1,81-2,60 Skor untuk kategori sedang = 2,61-3,40 Skor untuk kategori tinggi = 3,41-4,20 Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21-5,00

Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah maka jumlah skor dari variabel akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk dalam kategori yang mana.

3.6 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan menggunakan software SmartPLS yang dijalankan dengan media komputer. PLS (Partial Least Square) merupakan

analisis persamaan struktural (SEM) berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan pengujian model pengukuran sekaligus pengujian model struktural. Model pengukuran digunakan untuk uji validitas dan reabilitas, sedangkan model struktural digunakan untuk uji

kausalitas (pengujian hipotesis dengan model prediksi). SEM telah dikenal luas dalam penelitian-penelitian bisnis dengan berbagai nama : causal modeling, causal analysis, atau confirmatory factor analysys.

Lebih lanjut, Ghozali (2008) menjelaskan bahwa PLS adalah metode analisis yang bersifat soft modelling karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuruan skala tertentu,

yang berarti jumlah sampel dapat kecil (dibawah 100 sampel).

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif, yaitu analisis empiris secara deskripsi tentang informasi yang diperoleh untuk memberikan gambaran atau menguraikan tentang suatu kejadian (siapa atau apa, kapan, dimana, bagaimana, berapa banyak) yang dikumpulkan dalam penelitian. Data tersebut berasal dari jawaban yang diberikan oleh responden atas item-item yang terdapat dalam kuesioner. Selanjutnya peniti akan mengolah data-data yang ada dengan cara dikelompokkan dan ditabulasikan kemudian diberi penjelasan.

Model pengukuran (outer model) digunakan untuk menilai validitas dan realibilitas model. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrument penelitian mengukur apa yang harus seharusnya diukur ( Cooper dan Schindler dalam Jogiyanto dan Abdillah 2009). Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item pertanyaan dalam kuesioner atau instrument penelitian.

3.6.2 Evaluasi Nilai Loading dan Average Variance Extracted (Validitas Konvergen dan Validitas Diskriminan)

Validitas konvergen merupakan bagian dari measurement model (model pengukuran) yang dalam SEM-PLS biasanya disebut sebagai outer model sedangkan dalam covariance-based SEM disebut confirmatory factor analysis (CFA). Terdapat dua kriteria

untuk menilai apakah outer model (model pengukuran) memenuhi syarat validitas konvergen untuk konstruk reflektif, yaitu (1) loading harus diatas 0,7 dan (2) nilai p signifikan (<0,05) Hair dkk, dalam Sholihin dan Ratmono (2013:65). Namun, dalam beberapa kasus, sering syarat loading diatas 0,7 sering tidak terpenuhi khususnya untuk kuesioner yang baru dikembangkan. Oleh karena itu, loading antara 0,40-0,70 harus tetap dipertimbangkan untuk dipertahankan (Sholihin dan Ratmono, 2013:66).

3.7 Pengujian Hipotesis

Menguji hipotesis dapat dilihat dari nilai t-statistik dan nilai probabilitas. Untuk pengujian hipotesis menggunakan nilai statistik maka untuk alpha 95% nilai statistik yang digunakan adalah 1,96. Sehingga kriteria penerimaan atau penolakan hipotesa adalah H1 diterima dan H0 ditolak ketika statistik >1,96. Untuk menolak atau menerima hipotesis menggunakan probabilitas maka H1 di terima jika nilai p<0,05.

BAB IV