• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November - Desember 2014, di Pusat Informasi dan Pengembangan Ikan Hias Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan, Jl Karya Wisata Kecamatan Medan Johor.

Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 unit akuarium ukuran 40 x 20 x 20 cm3 sebagai wadah pemeliharaan, aerator untuk menjaga kandungan oksigen dalam media, pH meter untuk melihat kadar asam dan basa media uji, DO meter untuk mengetahui kandungan oksigen, termometer melihat suhu, timbangan digital untuk mengukur bobot ikan, selang sifon untuk membuang sisa metabolisma (menjaga kualitas air), serok untuk menangkap ikan, alat tulis, kamera digital untuk dokumentasi dan lain-lain.

Sedangkan untuk mengetahui peningkatan warna menggunakan alat yang dimodifikasi. Alat ini dibuat dengan menggunakan pencampuran warna. Perubahan warna kuning kemudian semakin meningkat. Peningkatan warna dengan cara penambahan kontras 20% per nomor perubahan dan alat pengukur warna ini dibuat sesuai dengan acuan TCF (Toca Color Finder).

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan koi yang berukuran ± 9 cm sebanyak 60 ekor, air bersih, tepung wortel, pakan buatan berupa pelet ikan hias (Takari), progol untuk perekat tepung wortel pada pakan, dan lain-lain.

Metode Penelitian

Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan, yang menjadi perlakuan dalam penelitian ini adalah :

Perlakuan W0 : Tanpa pemberian tepung wortel / Kontrol

Perlakuan W1 : Pemberian tepung wortel 1%

Perlakuan W2 : Pemberian tepung wortel 3%

Perlakuan W3 : Pemberian tepung wortel 5%

Rancangan ini digunakan karena keragaman kondisi lingkungan, alat, bahan, dan media yang digunakan adalah homogen atau letak/posisi masing-masing unit tidak mempengaruhi hasil-hasil percobaaan, dan percobaan ini dilakukan pada kondisi terkendali atau setiap unit percobaan secara keseluruhan memiliki peluang yang sama besar untuk menempati pot-pot percobaan atau dapat dilihat pada bagan (Hanafiah, 2007). Bagan percobaan rancangan acak lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1.

Prosedur Penelitian Persiapan Ikan Uji

Sebelum ikan dimasukan ke dalam wadah uji, terlebih dahulu ikan diadaptasi selama dua hari dan ikan dipuasakan selama 24 jam dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh sisa pakan dalam tubuh ikan. Sesudah ikan dipuasakan ikan uji diberi perlakukan sama seperti

pemberian pakan pelet. Setelah diadaptasi ikan ditebar sebanyak 5 ekor per akuarium/media uji. Pengamatan peningkatan warna hanya selama sebulan atau 30 hari.

Persiapan Pakan

Pakan yang digunakan selama penelitian berupa pakan buatan berupa pelet ikan hias (takari) yang mengandung Protein 30%, Lemak 3%, Serat 4%, Vitamin A, D3, E, B1, B6, B12, Niacin, Biotin, Panthotenic dan

Choline kemudian dicampur dengan beta karoten dari tepung wortel 5% dari bobot ikan setiap pengamatan. Pakan yang digunakan untuk kontrol tidak mengandung tepung wortel. Perlakuan 1% mengandung 1 g tepung wortel dalam 100 g pakan, perlakuan 3% mengandung 3 g dalam 100 g pakan dan perlakuan 5% mengandung 5 g dalam 100 g pakan.

Tepung wortel yang digunakan berupa tepung dalam bentuk kering.Kemudian masing-masing dosis ditambahkan pada pakan buatan ikan hias.Adapun tahapan pencampuran tepung wortel dalam pakan ialah mencampur tepung wortel sesuai dosis dengan progol (2 – 3 g/kg pakan) dalam satu wadah dan diaduk sampai merata, menambahkan air dengan dosis 150 ml/kg pada tepung wortel yang telah diaduk merata dengan progol dan dibiarkan sampai 10 menit, tuangkan pakan takari ke dalam wadah tepung wortel bersama progol yang telah dilarutkan dalam air, aduk campuran pakan takari dengan progol, sampai seluruh tepung wortel sudah lengket merata pada pakan, apabila seluruh tepung wortel sudah lengket kemudian dikering anginkan campuran tersebut sampai kering selama 30 – 60 menit dan jika selama pengeringan terjadi perubahan

warna dan bau maka pakan tersebut dibuang dan harus dibuat kembali. Perhitungan pakan dapat dilihat pada Lampiran 2.

Persiapan Air Media

Persiapan air media merupakan hal yang cukup penting dalam pemeliharaan ikan. Air sebagai media hidup ikan sebelum digunakan, sebaiknya dilakukan perlakuan terlebih dahulu. Adapun tahapan yang dilakukan selama penelitian dalam melakukan persiapan air media ialah, air dari sumur gali yang dinaikkan melalui pompa, ditampung dalam bak tandon. Selanjutnya, air tersebut dialirkan ke dalam ember penampung yang berfungsi untuk mengendapkan kotoran-kotoran dalam air. Air yang ada di ember penampung, diberi aerator yang berfungsi untuk mengurangi jumlah karbon dioksida, dan mengurangi kandungan konsentrasi gas terlarut. Air diendapkan kurang lebih selama 1 hari. Selanjutnya, air dapat digunakan dalam pemeliharaan ikan dalam akuarium. Ketika pengambilan air, aerator dimatikan sehinggga sisa-sisa metabolisme dalam air mengendap. Air yang digunakan yaitu 75% dari tinggi air dalam ember.

Pemeliharaan Ikan

Wadah yang digunakan adalah akuarium berjumlah 12 buah yang berukuran 40 x 20 x 20 cm3. Akuarium dicuci menggunakan detergen hingga bersih dan dikeringkan. Setelah itu, akuarium diisi dengan air sekitar 75% dari volumenya dan diberi aerator sebagai penyuplai oksigen.

Sebelumnya ikan diadaptasikan terlebih dahulu terhadap media budidaya. Setelah masa adaptasi selesai ikan dipuasakan selama 24 jam dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh sisa pakan dalam tubuh

ikan. Kemudian ikan ditimbang, difoto dan dimasukkan ke dalam akuarium.

Pemeliharaan ikan dilakukan selama 30 hari dengan pemberian pakan sebanyak dua kali sehari yakni pada jam 10.00 dan 15.00 WIB pada masing-masing perlakuan. Jumlah pakan yang diberikan per perlakuan sama yaitu 5% dari berat ikan, yang membedakan yaitu perlakukannya.

Sistem kontrol air dilakukan dengan melakukan penyiponan setiap hari. Jumlah volume air yang disipon sebanyak 10% pada wadah pemeliharaan. Parameter kualitas air juga dilakukan untuk mengetahui kondisi air. Kualitas air yang diukur adalah suhu, pH dan oksigen terlarut (DO). Pengukuran kualitas air dilakukan pada setiap 10 hari sekali.

Perubahan warna ikan uji adalah perbandingan warna awal dengan perubahan warna akhir. Perbandingan warna ini melihat dari nomor yang ditunjukan dari perubahan tersebut.

Pengamatan Hasil

Pengamatan hasil dilakukan setiap 10 hari sekali dari awal penebaran hingga akhir penelitian. Pengamatan hasil meliputi pengamatan warna ikan, pengukuran panjang, bobot dan warna ikan.

Pengamatan Warna Ikan

Pengukuran warna dilakukan setiap 10 hari sekali dengan menggunakan alat pengukur warna yang dimodifikasi sendiri. Cara pengamatan yaitu difokuskan pada dua warna yang mendekati pada keseluruhan permukaan tubuh. Pengamatan terhadap intensitas warna ikan koi menggunakan alat pengukur warna yang dimodifikasi sendiri dan

diamati oleh 5 orang panelis yang tidak memiliki gangguan pengelihatan (buta warna dan rabun). Daftar panelis pengukur warna dapat dilihat pada Lampiran 3.

Pengamatan dilakukan secara visual dengan cara membandingkan warna asli ikan pada kertas pengukur warna yang telah diberi pembobotan. Pengamatan terhadap intensitas warna ikan koi dilakukan dengan pemberian nilai atau pembobotan pada kertas pengukur warna. Penilaian dimulai dari terkecil 1,2,3 hingga skor terbesar 30 dengan gradasi warna dari orange muda hingga merah pekat. Modifikasi alat pengukur warna dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Modifikasi Alat Pengukur Warna

Pengukuran Panjang Ikan

Pengukuran panjang meliputi panjang total ikan dari ujung mulut sampai ujung ekor ikan. Pengukuran panjang ikan menggunakan kertas millimeter. Pertumbuhan panjang dihitung dengan rumus :

Pm = Pt– P0

Keterangan :

Pm : Pertumbuhan panjang mutlak ikan (cm) Pt : Panjang ikan pada waktu ke-t (cm) P0 : Panjang ikan pada waktu ke-0 (cm)

Pengukuran Bobot Ikan

Pengukuran bobot ikan menggunakan timbangan digital. Pertambahan bobot dihitung dengan rumus :

Wm = Wt– W0

Keterangan :

Wm : Pertambahan bobot mutlak ikan (g)

Wt : Bobot ikan pada waktu ke-t (g)

W0 : Bobot ikan pada waktu ke-0 (g) Analisis Data

Data peningkatan kualitas warna yang diperoleh (hasil selisih pengukuran warna awal hingga warna akhir pada modifikasi alat pengukur warna) dianalisis dengan analisa statistik menggunakan SPSS yang meliputi Analisis Ragam (ANOVA) uji F untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter. Apabila berpengaruh nyata, untuk melihat perbedaan antar perlakuan (penggunaan tepung wortel) akan diuji menggunakan uji Beda Nyata Terkecil.

Dokumen terkait