• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel

3.1.1 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifisikan kegiatan atapun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variable.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 3 (tiga) variabel bebas(X) yaitu lingkungan eskternal (X1), orientasi strategi (X2), dan sistem kontrol akuntansi (X3), dan satu variabel terikat (Y) yaitu kinerja manajerial.

Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (X)

a. Lingkungan Eksternal (X1)

Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang secara langsung mempengaruhi strategi, mencakup antara lain pemasok, pesaing, pelanggan, dan pemerintah.

Indikator untuk mengukur variabel lingkungan

eksternal yang digunakan adalah :

1) Informasi mengenai faktor lingkungan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan.

2) Ketidakmampuan secara tepat menetapkan kemungkinan faktor-faktor lingkungan itu mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan sebuah unit penentu dalam melaksanakan fungsinya.

3) Informasi kerugian yang harus ditanggung akibat keputusan langkah yang keliru.

b. Orientasi Strategi (X2)

Orientasi strategi adalah sekumpulan nilai-nilai yang secara konsisten menjadi pedoman bagi tindakan respon strategik suatu perusahaan atau mengacu pada bagaimana organisasi menggunakan strategi untuk beradaptasi terhadap perusahaan lingkungan.

Indikator untuk mengukur variabel orientasi strategi yang digunakan adalah :

1) Informasi yang digunakan organisasi dalam

menggunakan strategi untuk beradaptasi dengan

lingkungan.

2) Orientasi strategi dapat meciptakan kualitas produk 3) Merupakan pedoman dalam mengambil langkah-lengkah

dalam perusahaan.

c. Sistem Kontr ol Akuntansi (X3)

Sistem kontrol akuntansi adalah semua prosedur dan sistem formal yang menggunakan informasi untuk menjaga atau mengubah pola aktivitas organisasi.

Indikator untuk mengukur variabel sistem kontrol akuntansi yang digunakan adalah

1) Sistem Perencanaan

a. Kesempatan manajer untuk membentuk ketetatan anggaran.

b. Sistem kontrol akuntasi dapat digunakan untuk membaca dan menyimpulkan situasi lingkungan eksternal.

c. Sistem kontrol akuntasi dapat digunakan untuk memonitoring langsung kerja para manajer.

d. Sistem kontrol akuntasi dapat digunakan sebagai alat kontrol akuntasi.

e. Data ramalan dapat digunakan sebagai kontrol akuntansi.

f. Pemakaian sistem dapat digunakan untuk

menghubungkan sasaran anggaran dengan

kefektifan hasil. 2) Sistem Pelaporan

a. Pemantauan perlu dilaksanakan dengan laporan yang mempunyai frekuensi pelaporan rutin serta semua laporan tepat waktu.

3) Prosedur Monitoring

a. Sistem konrol akuntasi yang digunakan dapat disesuaikan.

b. Sistem kontrol akuntansi mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan.

2. Variabel Ter ikat (Y) Kinerja Manajerial

Kinerja Manajerial adalah hasil dari kegiatan manajerial yang meliputi : perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pengaturan staff, negosiasi dan perwakilan. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Mahoney dkk dalam (Faisal dan Wijaya Kusuma 2002:167).

3.1.2 Pengukuran Variabel

Adalah pengkuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan eksternal (X1)

Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik dfferensial yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai :

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

Jawaban dengan skor terendah (nilai 1) menunjukkan pengaruh lingkungan yang rendah sedangkan skor tertinggi (nilai 7) menunjukkan tingginya pengaruh lingkungan. Semakin tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan tingginya pengaruh lingkungan. Semakin tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan besarnya pengaruh lingkungan eksternal.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan pengembangan dan memodifikasi dari instrumen yang diadopsi dari Kusuma (2007) dengan 11 (sebelas) item pernyataan.

2. Orientasi Strategi (X2)

Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik dfferensial yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai :

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

Jawaban dengan skor terendah (nilai 1) menunjukkan pengaruh orientasi strategi yang rendah sedangkan skor tertinggi (nilai 7) menunjukkan tingginya pengaruh orientasi strategi. Semakin tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan tingginya pengaruh orientasi strategi. Semakin tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan besarnya pengaruh Orientasi Strategi.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan pengembangan dan memodifikasi dari instrumen yang diadopsi dari Kusuma (2007) dengan 5 (lima) item pernyataan.

3. Sistem Kontr ol Akuntansi (X3)

Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik dfferensial yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai :

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

Jawaban dengan skor terendah (nilai 1) menunjukkan pengaruh sistem kontrol akuntansi yang rendah sedangkan skor tertinggi (nilai 7) menunjukkan sistem kontrol akuntansi yang tinggi. Semakin tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan besarnya pengaruh Sistem Kontrol Akuntansi.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan pengembangan dan memodifikasi dari instrumen yang diadopsi dari Kusuma (2007) dengan 6 (enam) item pernyataan.

4. Kinerja Manajerial (Y)

Skala pengukuran untuk variabel ini yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik dfferensial yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai :

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

Jawaban dengan skor terendah (nilai 1) menunjukkan pengaruh kinerja manajerial yang rendah sedangkan skor tertinggi (nilai 7) menunjukkan tingginya pengaruh kinerja manajerial. Semakin tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan tingginya pengaruh kinerja manajerial. Semakin

tinggi skor yang dihasilkan menunjukkan besarnya pengaruh Kinerja Manajerial.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan pengembangan dan memodifikasi dari instrumen yang diadopsi dari Kartika (2011) dengan 9 (sembilan) item pernyataan.

3.2 Teknik Penentuan Sampel 3.2.1 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah kelompok atau subyek/obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek/obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian (Sumarsono, 2004:44). Dari pengertian tersebut maka pupolasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32 Manajer yang menduduki top management , middle management, lower management pada PT. Pelita Mekar Semesta Gresik.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai karakteristik yang sama dengan populasi tersebut (Sumarsono, 2004:45). Teknik pengambilan sampel yang merupakan bagian dalam melaksanakan sesuatu penelitian. Untuk itu teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2006:96).

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 J enis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli pihak pertama. Sumber data yang digunakan adalah berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 32 Manajer yang menduduki top management , middle management, lower management pada PT. Pelita Mekar Semesta. 3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pembagian lembar pertanyaan yang harus diisi oleh responden guna melengkapi data (Nazir, 2005:203). 32 Manajer yang menduduki top management , middle management, lower management pada PT. Pelita Mekar Semesta.

2. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian langsung pada obyek yang diteliti (Nazir, 2005:212). Pada penelitian ini observasi dilakukan di PT. Pelita Mekar Semesta.

3. Interview

Interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dan bertatap muka secara

langsung antara pewawancara dengan yang diwawancarai (responden). (Nazir, 2005 : 218).

3.4 Uji Kualitas Data 3.4.1 Uji Validitas Data

Uji validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian, mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan dengan ketepatan alat ukur (Kuesioner) untuk melakukan tugasnya mecapai sasarannya (Jogiyanto, 2007:120). Suatu kuesioner dikatakan valid jika < 0,05. pertanyaan pada kuesioner mempu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali, 2007:135).

3.4.2 Uji Reliabilitas

Menurut Riduwan (2004:128) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang akan diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap peernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2007:132).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai cronbach alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali, 2007:133). 3.4.3 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah merupakan suatu alat pengujian yang digunakan untuk menguji apakah data dari variabel – variabel yang digunakan dalam model regresi distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmorgorov Smilnov (Sumarsono, 2004 : 43).

Dasar analisis yang digunakan apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak adalah (Sumarsono, 2004 : 43)

1. Bila nilai signifikasi (nilai probabilitas) lebih kecil dari 5% maka distribusi adalah tidak normal.

2. Bila nilai signifikasi (nilai probabilitas) lebih besar dari 5% maka distribusi adalah normal.

3.5 Asumsi Klasik

Persamaan regresi linear berganda harus bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji regresi ini tidak bias (Sesuai dengan tujuan untuk mengambil keputusan BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh persamaan tersebut, yaitu (Gujarati, 1999:153)).

1. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). (Gujarati, 1999:128)

Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, dapat digunakan uji Durbin Watson, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Apabila (4-DW) > dU, hal ini berarti bahwa Ho diterima : Jadi

P = 0, berarti tidak ada autokorelasi pada model.

2. Apabila (4-DW) < dU, hal ini berarti bahwa Ho ditolak : Jadi P = 0, berarti terdapat autokorelasi pada model.

3. Apabila dL < (4-DW) < dU, hal ini berarti bahwa uji ini hasilnya tidak konklusif, sehingga tidak dapat ditentukan apakah ada autokorelasi atau tidak dalam model tersebut.

Identifikasi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan kurva statistik δ Durbin Watson dibawah ini :

Gambar. 3.1 : Kur va Statistik δ Durbin Watson

Ada auto daerah daerah ada auto

korelasi keragu keragu korelasi

positif raguan raguan negatif Tidak ada autokorelasi

Positif dan autokorelasi negatif

0 dL dU 4 – dU 4-dL 4

Sumber : Gujarati, dkk, 1999, Ekonometrika Dasar. Edisi Pertama, Cetakan Keenam, Penerbit Er langga J akarta, hal : 128

2. Multikolineritas

Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Salah satu cara untuk mengetahui adanya Multikolineritas adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflaction Factor).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflaction Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolineritas. (Ghozali, 2007:57-59).

3. Heteroskedasitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mengetahui adanya heteroskedasitas adalah dengan uji korelasi rank spearman.

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) > 0.05, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak terjadi keidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau heteroskedasitas. (Santoso, 2001:161). 3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.6.1. Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = β 0 + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + e (Anonim, 2009 : L-21) Keterangan : Y = Kinerja Manajerial β 0 = Konstanta X1 = Lingkungan Eksternal X2 = Orienstasi Strategi

X3 = Sistem Kontrol Akuntansi β 1….3 = Koefisien Regresi

3.6.2 Uji Hipotesis

3.6.2.1 Uji Kesatuan Model atau Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh dari lingkungan eksternal, orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi terhadap kinerja manajerial. (Anonim, 2009:L-21).

Hipotesis Statistik

1. H0 : β 0 = 0, (menunjukkan model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh dari lingkungan eksternal, masa orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi terhadap kinerja manajerial)

H0 : β 0 ≠ 0, (menunjukkan model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh dari lingkungan eksternal, masa orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi terhadap kinerja manajerial).

2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 3. Kriteria keputusan

i. Jika nilai probabilitas > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh dari lingkungan eksternal, orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi terhadap kinerja manajerial.

ii. Jika nilai probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh dari lingkungan eksternal, orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi terhadap kinerja manajerial.

3.6.2.1 Uji Kesatuan Model atau Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari lingkungan eksternal, orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi secara parsial terhadap kinerja manajerial. (Anonim, 2009:L-21). Hipotesis Statistik

1. H0 : β 0 = 0, (menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari lingkungan eksternal, masa orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi secara parsial terhadap kinerja manajerial)

H0 : β 0 ≠ 0, (menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari lingkungan eksternal, masa orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi secara parsial terhadap kinerja manajerial)

2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 3. Kriteria keputusan

i. Jika nilai probabilitas > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh dari lingkungan eksternal, orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi secara parsial terhadap kinerja manajerial.

ii. Jika nilai probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh dari lingkungan eksternal, orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi secara parsial terhadap kinerja manajerial.

4.1. Deskr ipsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejar ah ber dir inya PT. Pelita Mekar Semesta

PT. Pelita Mekar Semesta merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic recycling industry yang didirikan pada tanggal 23 Maret 2009 dengan ijin skep no. 506/KM.4/2009.Perusahaan ini berlokasikan di kawasan berikat Raya Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo, Gresik-Jawa Timur. Bahan baku utama dari PT. Pelita Mekar Semesta adalah plastik impor yang didatangkan dari beberapa negara, seperti Singapura, Malaysia, dan Korea.

4.1.2. Tujuan Per usahaan

Tujuan dari pendirian pabrik ini adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah-sampah plastik dan mengolahnya menjadi biji plastik sehingga dapat digunakan kembali untuk membuat barang plastik jadi.

PT. Pelita Mekar Semesta perusahaan daur ulang plastik bertekad untuk selalu menjadi yang terbaik di dalam mutu dan pelayanannya.

4.1.3. Str uktur Or ganisasi Dan Desk r ipsi J abatan

Organisasi perusahaan terdiri dari unsur-unsur bagian yang saling menyatu dan berhubungan antar bagian yang satu dengan yang lainnya yang berproses searah atau dipengaruhi oleh tujuan yang ditetapkan perusahaan secara keseluruhan. Dengan menentukan struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan maka usaha pencapaian tujuan perusahaan akan lebih terarah. Selain itu dengan struktur organisasi yang lebih baik maka dapat diketahui secara hirarkhis sampai sejauh mana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya.

Struktur organisasi dalam perusahaan ini berbentuk garis (line), dimana wewenang mengalir dari atasan ke bawah sampai pekerja-pekerja. Bentuk garis ini dimaksudkan agar karyawan dapat bertanggung jawab secara langsung atas tugas yang telah dibebankan pada bidang masing-masing dan untuk menjamin kelancaran serta dapat dilakukan pengawasan secara efektif. Adapun susunan struktur organisasi PT. Pelita Mekar Semesta dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Pelita Mekar Semesta

Adapun tugas dari tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebgai berikut :

1. General Manager

a. Melaksanakan tugas pokok Direksi di unit produksi yang meliputi bidang:

1. Produksi/Teknik berdasarkan production order 2. Keuangan berdasarkan anggaran yang ditetapkan 3. Pengadaan bahan baku dan barang yang dibutuhkan 4. Personalia

5. Pelayanan umum dan kerumah tanggaan 6. Penjualan hasil produksi

7. Administrasi dan ketatausahaan

8. Mengamankan kekayaan, inventaris milik perusahaan b. Mengambil tindakan manajemen lainnya bila dianggap perlu

c. Membina hubungan baik dengan instansi pemerintahan dan perusahaan lainnya

2. Bagian keuangan dan umum

a. Mengelola bagian keuangan dan umum

b. Menyelenggarakan lalu lintas keuangan, pengadaan barang dan pergudangan

c. Melakukan pencatatan pembukuan atas keuangan dan hutang perusahaan

e. Melaksanakan pembayaran pajak dan kewajiban-kewajiban lain kepada pemegang saham, karyawan, dan pemerintah

f. Menyusun rekomendasi untuk pengangkatan, mutasi, promosi, dan pemberhentian karyawan serta pendidikan dan pelatihan

g. Bersama dengan bagia produksi dan teknik mengatur usaha-usaha keselamatan kerja, kebakaran, dan pelaksanaan konversi energi

h. Mengatur penyelenggaraan pelayanan umum dengan bagian-bagian kerumahtanggan serta angkutan

i. Mengatur kegiatan hubungan masyarakat perusahaan dan penerangan terhadap warga perusahaan serta mengatur dokumentasi perusahaan j. Menyelenggarakan administrasi dan umum

k. Melaksanakan analisa secara berkala atas pelaksanaan tugas

l. Memberi bimbingan, mengkoordinasi serta mengawasi pelaksanaan tugas yang dijalankan oleh bawahan langsung

Sedangkan untuk seksi pemasaran mempunyai tugas wewenang tersendiri disebabkan karena langsung berhubungan dengan pihak luar terutama mengenai masalah harga penjualan, hal tersebut langsung berhubungan dengan pimpinan perusahaan, adapun tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana penjualan b. Mengadakan riset pasar

d. Melayani pengaduan/klaim atas hasil penjualan/produksi (service pasca jual)

3. Bagian produksi dan teknik A. Pelaksanaan produksi

1. Menyelenggarakan proses produksi

2. Melaksanakan administrasi semua kegiatan pelaksanaan dan mutasi bahan

3. Mengawasi kerja karyawan bagian produksi

4. Bertanggung jawab atas kebersihan dan keamanan mesin B. Maintenance

1. Menyelenggarakan maintenance mesin-mesin

2. Mengajukan kebutuhan alat-alat, spare part untuk kepentingan mesin-mesin

3. Menyiapkan laporan pemakaian spsre part, bahan pembantu, dan jenis-jenis kerusakan yang terjadi

4. Seksi pembinaan produksi 4. Administrasi Produksi

a. Menyiapkan dan menyelesaikan mutasi bahan baku dan hasil produksi serta mutasi spare part dan alat-alat lain di bagian produksi

b. Menyiapkan laporan harian, mingguan, dan bulanan bahan baku serta hasil produksi

5.Quality Assurance

a. Melaksanakan audit internal terhadap pelaksanaan yang bersangkutan dengan mutu

b. Melaksanakan pelatihan karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan

4.2. Deskr ipsi Hasil Penelitian 4.2.1. Deskr ipsi Pr ofil Responden

Responden pada penelitian ini adalah manajer PT. Pelita Mekar Semesta di Gresik yang berjumlah 32 manajer. Dan kuisioner yang disebar sejeumplah 32 kuisioner tetapi hanya 31 kuisioner yang kembali. Berikut ini akan dideskripsikan profil responden yang meliputi jenis kelamin dan umur.

4.2.1.1. J enis Kelamin

Deskripsi profil responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase

Pria 19 61.3

Wanita 12 38.7

Total 31 100.0

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui responden pria sebanyak 19 orang (61.3%), sedangkan responden wanita hanya 12 orang (38.7%). Hasil ini menunjukkan bahwa pihak manajerial PT. Pelita Mekar Semesta mayoritas adalah pria.

4.2.1.2. Umur

Deskripsi profil responden berdasarkan umur adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Umur

Usia Frekuensi Prosentase

21 - 30 tahun 23 74.2

31 - 40 tahun 7 22.6

> 40 tahun 1 3.2

Total 31 100.0

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui responden berusia 21 hingga 30 tahun sebanyak 23 orang (74.2%), responden berusia 31 hingga 40 tahun sebanyak 7 orang (22.6%), sedangkan responden berusia lebih dari 40 tahun hanya 1 orang (3.2%). Hasil ini menunjukkan bahwa pihak manajerial PT. Pelita Mekar Semesta mayoritas berusia 21 hingga 30 tahun.

4.2.2. Deskr ipsi J awaban Responden

Berikut ini akan dideskripsikan jawaban responden pada masing-masing variabel penelitian yang meliputi lingkungan eksternal, orientasi strategi, sistem kontrol akuntansi, dan kinerja manajerial.

4.2.2.1. Lingkungan Ekster nal (X1)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai lingkungan eksternal:

Tabel 4.3

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Eksternal

1 2 3 4 5 6 7 0 0 2 8 13 8 0 151 0% 0% 6% 26% 42% 26% 0% 100% 0 0 0 4 11 11 5 172 0% 0% 0% 13% 35% 35% 16% 100% 0 0 0 4 14 9 4 168 0% 0% 0% 13% 45% 29% 13% 100% 0 0 1 11 10 5 4 155 0% 0% 3% 35% 32% 16% 13% 100% 0 0 0 4 15 8 4 167 0% 0% 0% 13% 48% 26% 13% 100% 0 0 0 10 11 8 2 157 0% 0% 0% 32% 35% 26% 6% 100% 0 0 1 4 16 8 2 161 0% 0% 3% 13% 52% 26% 6% 100% 0 0 1 7 9 11 3 163 0% 0% 3% 23% 29% 35% 10% 100% 0 0 1 11 10 5 4 155 0% 0% 3% 35% 32% 16% 13% 100% 0 0 2 6 14 8 1 155 0% 0% 6% 19% 45% 26% 3% 100% 0 0 1 8 11 5 6 162 0% 0% 3% 26% 35% 16% 19% 100% Total 0 0 9 77 134 86 35 1766 5.18 Item Skor Jawaban Total Mean 4.87 5.55 5.42 X1.1 X1.2 X1.3 X1.11 5.23 X1.4 5.00 X1.10 5.00 X1.6 5.06 X1.5 5.39 X1.9 5.00 X1.8 5.26 X1.7 5.19 Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada sebelas item pertanyaan variabel lingkungan eksternal berada pada selang 5 hingga 7. Hal ini berarti pihak manajerial PT. Pelita Mekar Semesta yakin tentang metode yang dapat digunakan untuk mencapai sasaran anggaran yang terbaik bagi perusahaan, mereka juga yakin mempunyai seluruh informasi penting untuk membuat keputusan-keputusan di perusahaan, dan ketika sedang bekerja mereka yakin telah membuat keputusan-keputusan yang benar bagi perusahaan. Pihak manajerial PT. Pelita Mekar Semesta juga yakin unsur-unsur yang secara rutin tidak masuk dalam lingkungan dapat mempengaruhi keputusan yang mereka buat di perusahaan, mereka yakin tentang bagaimana bertindak dalam perusahaan, yakin tentang penyesuaian-penyesuaian yang mereka buat untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi di perusahaan, juga yakin bahwa tindakan mereka akan menyelesaikan pekerjaan sesuai anggaran. Selain itu pihak manajerial PT. Pelita Mekar Semesta juga yakin mengetahui bagaimana bekerja sesuai informasi, yakin mengetahui apa yang diharapkan orang lain di perusahaan, yakin tidak menemukan kesulitan untuk menentukan metode-metode yang digunakan agar mencapai sasaran anggaran perusahaan, dan yakin bagaimana pekerjaan yang mereka lakukan. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa lingkungan eksternal pada PT. Pelita Mekar Semesta tergolong baik, yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata total jawaban responden pada variabel lingkungan eksternal sebesar 5.18.

4.2.2.2. Or ientasi Str ategi (X2)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai orientasi strategi:

Tabel 4.4

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Orientasi Strategi

1 2 3 4 5 6 7 0 0 2 9 8 12 0 154 0% 0% 6% 29% 26% 39% 0% 100% 0 0 1 3 18 6 3 162 0% 0% 3% 10% 58% 19% 10% 100% 0 0 1 4 13 9 4 166 0% 0% 3% 13% 42% 29% 13% 100% 0 0 0 3 12 8 8 176 0% 0% 0% 10% 39% 26% 26% 100% 0 0 1 5 14 6 5 164 0% 0% 3% 16% 45% 19% 16% 100% Total 0 0 5 24 65 41 20 822 5.30 Item Skor Jawaban Total Mean 4.97 5.23 X2.5 5.29 5.35 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 5.68 Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada lima item pertanyaan variabel orientasi strategi berada pada selang 5 hingga 7. Hal ini berarti menurut pihak manajerial PT. Pelita Mekar Semesta strategi yang diberikan organisasi dapat mempengaruhi mereka dalam beradaptasi dengan strategi, orang-orang yang memiliki keterampilan dan kemampuan juga yang semestinya menentukan strategi, selain itu inovasi penting untuk meningkatkan kualitas produk pada perusahaan. Menurut pihak manajerial PT. Pelita Mekar Semesta sikap proaktif penting bagi seorang pemimpin, seorang pemimpin juga harus berani mengambil resiko dalam menciptakan produk. Secara keseluruhan

bisa dikatakan bahwa orientasi strategi pada PT. Pelita Mekar Semesta

Dokumen terkait