SKRIPSI
Diajukan oleh :
Sr i Hono 0813010067/FE/AK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi
Pr ogr am Studi Ak untansi
Diajukan Oleh : Sr i Hono 0813010067/FE/AK
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
KONTROL AKUNTANSI TERHADAP KINERJ A MANAJ ERIAL PT. PELITA MEKAR SEMESTA DI GRESIK
Disusun Oleh:
Sr i Hono 0813010067/FE/AK
telah dipertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skripsi
Pr ogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan “Veteran” J awa Timur
pada tanggal 15 J uni 2012
Pembimbing: Tim Penguji
Ketua
Dr s. Ec. Sjarief Hidayat, Msi Dr. SriTrisnaningsih, SE, Msi
NIP . 196006141988031001 NIP. 196509291992032001 Seketar is
Dr s. Ec. Sjarief Hidayat, Msi
NIP . 196006141988031001 Anggota
Dr s. Ec.Dyah Ratnawati, MM
NIP. 196702131991032001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, SE, MM
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat ALLAH SWT atas taufik dan hidayah-Nya
sehingga penulis mampu untuk dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan baik dan lancer
sampai tersusunnya laporan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Lingkungan Eksternal, Orientasi
Strategi dan Sistem Kontrol Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Pelita Mekar
Semesta di GRESIK”.
Penelitian skripsi ini dilaksanakan pada Agustus 2011 Mei 2012, guna menambah
wawasan dan pengetahuan mahasiswa serta menunjang teori yang didapat selama masih kuliah
juga sebagai bahan referensi di perpustakaan UPN “Veteran” Jawa Timur.
Semua ini tidak terlaksana atau tercapai tanpa adanya bantuan dari semua pihak ataupun
instansi yang berhubungan dengan laporan ini oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr H. R. Teguh Soedarto MP, Ir. Sutiyono, MT, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, Se, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. H. R.A. Suwaidi, MS selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih SE, MSi selaku Kaprogdi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
skripsi ini.
6. Bapak Drs. Ec. Sjarief Hidayat, MSi selaku dosen wali yang telah member Nasihat
selama ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staff Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur, khususnya program studi Akuntansi yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat selama ini.
8. Segenap Pimpinan dan Staff PT. Pelita Mekar Semesta Gresik yang telah memberikan
informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.
9. Ayah dan Ibu, keluarga besar yang telah memberikan doa dan dukungan baik secara
moral maupun material.
10. Semua teman – teman mahasiswa UPN satu parallel dan seluruh pihak atau pribadi yang
telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga laporan tugas akhir ini berguna bagi semua Amin.
Surabaya, 15 Mei 2012
KATA PENGANTAR……… i
DAFTAR ISI……… iii
DAFTAR TABEL………... vii
DAFTAR GAMBAR……….. viii
DAFTAR LAMPIRAN……… ix
ABSTRAKSI……… x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ··· 1
1.2 Perumusan Masalah ··· 6
1.3 Tujuan Penelitian ··· 6
1.4 Manfaat Penelitian ··· 6
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ··· 9
2.2. Landasan Teori ··· 14
2.2.1. Lingkungan··· 14
2.2.1.1. Pengertian Lingkungan ··· 14
2.2.1.2. Lingkungan Eksternal ··· 16
2.2.1.3. Faktor – Faktor Lingkungan Eksternal ··· 17
2.2.1.4. Diagnosis dan Analisis Lingkungan ··· 20
2.2.2. Orientasi Strategi ··· 22
2.2.2.1. Pengertian Orientasi Strategis ··· 22
2.2.2.2. Dimensi - Dimensi Orientasi srategi ··· 23
2.2.3. Sistem Kontrol Akuntansi ··· 25
2.2.4. Kinerja Manajerial ··· 32
2.2.4.1. Pengertian Kinerja Perusahaan ··· 32
2.2.4.2. Tugas Manajerial ··· 33
2.2.4.3. Penilaian Kinerja Manajerial ··· 35
2.2.4.4. Manfaat dan Tahap Penilaian Kinerja manajerial ··· 36
2.2.4.5. Tingkat Manajemen dan Keterampilan Manajerial ··· 38
2.2.5. Pengaruh Lingkungan Eksternal Terhadap Kinerja Manajerial ··· 39
2.2.6. Pengaruh Orientasi Strategi Terhadap Kinerja Manajerial ··· 40
2.2.7. Pengaruh Sistem Kontrol Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial ··· 42
2.2.8. Pengaruh Lingkungan Eksternal, Orientasi Strategi, Dan Sistem Kontrol Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial ··· 42
2.3. Kerangka Pikir ··· 45
2.4. Hipotesis ··· 46
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran variabel ··· 47
3.1.1 Definisi Operasi··· 47
3.1.2. Pengukuran Variabel ··· 50
3.2. Teknik Penentuan Sanpel··· 53
3.4.2. Uji Releabilitas ··· 55
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ··· 61
4.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Pelita Mekar Semesta ··· 61
4.1.2. Tujuan Perusahaan ··· 61
4.1.3. Struktur Organisasi Dan Deskripsi Jabatan ··· 62
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ··· 67
4.2.1. Deskripsi Profil Responden ··· 67
4.2.1.1. Jenis Kelamin ··· 67
4.2.1.2. Umur ··· 68
4.2.2. Deskripsi Jawaban Responden ··· 69
4.2.2.1. Lingkungan Eksternal (X1) ··· 69
4.2.2.2. Orientasi Strategi (X2) ··· 71
4.2.2.3. Sistem Kontrol Akuntansi (X3) ··· 72
4.2.2.4. Kinerja Perusahaan (Y) ··· 74
4.3. Uji Kualitas Data ··· 75
4.3.1. Uji Validitas ··· 75
4.3.2. Uji Reabilitas ··· 79
4.3.3. Uji Normalitas ··· 79
4.4. Uji Asumsi Klasik ··· 80
4.5.1. Persamaan Regresi ··· 83
4.5.2. Uji Kecocokan Model (Uji F) ··· 85
4.5.3. Uji Pengaruh (Uji t) ··· 86
4.6. Pembahasan ··· 89
4.6.1. Implikasi ··· 89
4.6.2. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat ··· 91
4.6.3. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya ··· 91
4.6.4. Keterbatasan penelitian ··· 94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ··· 95
5.2. Saran··· 96
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data target dan Realisasi Laba Tahun 2010 PT. PELITA
MEKAR SEMESTA ··· 5
Tabel 4.1 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ··· 67
Tabel 4.2 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Umur··· 68
Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Eksternal ··· 69
Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Orientasi Strategi ··· 71
Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Sistem Kontrol Akuntansi ··· 72
Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Perusahaan ··· 74
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Eksternal (X1) ··· 76
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Orientasi Strategi (X2) ··· 77
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Kontrol Akuntansi (X3) ··· 77
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Perusahaan (Y) ··· 78
Tabel 4.11 Hasil Uji Reabilitas Variable Penelitian ··· 79
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ··· 80
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas ··· 81
Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas ··· 82
Tabel 4.15 Hasil Estimasi Koefisien Regresi ··· 83
Tabel 4.16 Hasil Uji F ··· 85
Tabel 4.17 Nilai Koefisien Determinasi (RSquare) ··· 86
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Faktor – Faktor Lingkungan Pokok ··· 15
Gambar 2.2 Diagram Kerangka Pikir ··· 46
Gambar 3.1 Kurva statistik Durbin Watson ··· 54
Sr i Hono
ABSTRAK
Untuk mencapai kinerja manajerial yang baik, banyak faktor yang mempengaruhi, di antaranya adalah lingkungan eksternal, orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi. Dari data yang diperoleh, diketahui selama periode 2010 terjadi penurunan laba pada PT. Pelita Mekar Semesta. Hal ini bisa disebabkan karena faktor lingkungan eksternal yang kurang mendukung, orientasi strategi yang belum maksimal, serta meningkatnya biaya operasional yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap sistem kontrol akuntansi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lingkungan eksternal, orientasi strategi, dan sistem kontrol akuntansi terhadap kinerja manajerial pada PT. Pelita Mekar Semesta.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Responden penelitian adalah pihak manajerial pada PT. Pelita Mekar Semesta di Gresik yang berjumlah 31 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa lingkungan eksternal, orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada PT. Pelita Mekar Semesta.
Key Word : lingkungan eksternal, orientasi strategi, sistem kontrol akuntansi,
No Jenis
Kelamin Usia
19 61.3 61.3 61.3
12 38.7 38.7 100.0
31 100.0 100.0
Pria Wanita Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Umur
23 74.2 74.2 74.2
7 22.6 22.6 96.8
1 3.2 3.2 100.0
31 100.0 100.0
21 - 30 tahun 31 - 40 tahun > 40 tahun Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
1 3.2 3.2 3.2
Kiner ja Manajer ial (Y)
6 19.4 19.4 19.4
7 22.6 22.6 41.9
12 38.7 38.7 80.6
6 19.4 19.4 100.0
31 100.0 100.0
4 5 6 7 Total Valid
Y9
6 19.4 19.4 19.4
11 35.5 35.5 54.8
9 29.0 29.0 83.9
5 16.1 16.1 100.0
31 100.0 100.0
4 5 6 7 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Correlations
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**.
.719**
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.801**
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.828 6
Kiner ja Manajer ial (Y)
31 .00000000000000034 .36333808 .105 .105 -.085 .586 .882 N
Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test distribution is Normal. a.
Multikolinier itas
Sistem Kontrol
Dependent Variable: Kinerja Manajerial (Y) b.
Model Summary
.862a .742 .714 .38299
Model
Predictors: (Constant), Sistem Kontrol Akuntansi (X3), Orientasi Strategi (X2), Lingkungan Eksternal (X1) a.
ANOVAb
11.404 3 3.801 25.916 .000a
3.960 27 .147
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Sistem Kontrol Akuntansi (X3), Orientasi Strategi (X2), Lingkungan Eksternal (X1)
a.
Dependent Variable: Kinerja Manajerial (Y) b.
Coefficientsa
.310 .645 .481 .634
.380 .180 .315 2.116 .044 .377
.282 .136 .292 2.075 .048 .371
.340 .165 .361 2.059 .049 .368
(Constant)
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaan berdiri tidak lain untuk menghasilkan produk baik berupa
barang maupun jasa dengan hasil yang maksimal, untuk mendapatkan hasil
produk yang maksimal dibutuhkan sumberdaya yang berkualitas. Kemudian
kebijakan – kebijakan pemimpin perusahaan dalam memberikan tugas kepada
karyawan supaya bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dan produktif.
Suatu perusahaan dapat dilihat sebagai sistem organisasi sumber daya
manusia, sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya untuk mencapai
tujuan. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan salah satu faktor
paling penting yang menentukan keefektifan organisasi, untuk itu setiap
perusahaan memerlukan sistem pengendalian manajemen dengan tujuan untuk
mengatur aktivitas organisasi melalui para pimpinan organisasi agar sesuai
dengan tujuan yang diinginkan perusahaan.
Pengendalian manajemen merupakan suatu proses dimana seorang
manajer berusaha untuk mempengaruhi anggota-anggota organisasi untuk
mengimplementasikan strategi-strategi organisasi. Beberapa aktivitas yang
termasuk dalam pengendalian manajemen adalah perencanaan aktivitas yang
akan dilakukan, pengorganisasian aktivitas, pengkomunikasian dan
akan dilakukan atau tidak dan bagaimana mempengaruhi orang dalam organisasi
untuk merubah perilakunya (Faisal dan Kusuma, 2002:162).
Strategi merupakan alat untuk melakukan adaptasi dan merupakan
faktor penentu utama kinerja perusahaan. Kondisi lingkungan ekternal
perusahaan dapat digambarkan di dalam sebuah kontinum, dari kondisi yang
menguntungkan sampai kondisi yang tidak ramah. Lingkungan yang tidak ramah
digambarkan sebagai kondisi negatif dan penuh ketidak pastian yang berada
diluar kendali perusahaan yang ditandai dengan iklim industri yang tidak
menentu, persaingan yang ketat, perubahan yang mendadak, terputus-putus dari
lingkungan. Dalam kondisi lingkungan yang seperti ini peluang yang tersedia
relatif sedikit. Sebaliknya kondisi lingkungan ekternal yang menguntungkan
menggambarkan kondisi lingkungan yang relatif, aman dan tersedia peluang
pasar dan sumber investasi yang berlimpah. Sektor-sektor lingkungan meliputi
antara lain konsumen, pesaing, pemerintah, pemasok, distributor, sikap
masyarakat, ekonomi, dan teknologi. (Fredianto dan Zulaikha, 1999).
Faktor internal relative berasal dalam kondisi manajemem perusahaan,
sedangkan faktor eksternal dipandang sebagai kondisi dinamis yang menciptakan
kesempatan (opportunities), ancaman (treath), menyediakan sumber daya dan
informasi tetapi tidak terkendali dan sulit untuk diramalkan perubahannya, maka
dari itu pentingnya menyelaraskan kapabilitas perusahaan dengan perubahan
lingkungan yang terjadi secara terus menerus. Jika lingkungan eksternal berubah
maka perusahaan dituntut untuk mampu mengakomodasikan dirinya dengan
Dalam studi-studi yang telah dinyatakan bahwa sistem kontrol
organisasi berpengaruh secara signifikan tehadap peningkatan organisasi
hubungan ini secara tidak langsung demikian, tetapi terdapat faktor yang
kontekstual yang ada dalam sistem kontrol organisasi dan kinerja organisasi ini.
Semakin baik hubungan sistem kontrol dengan faktor kontekstual semakin tinggi
kinerja yang dicapai suatu organisasi. Faktor kontekstual ini terdiri dari berbagai
faktor yaitu ketidak pastian, teknologi, industri, dan strategi kompotitis.
(Syafrudin, 2001).
Sistem pengendalian ini diperlukan oleh manajemen untuk membantu
dan memperlancar proses pencapaian organisasi. pengendalian organisasi yang
bisa disebutdengan sistem pengendalian administratif, desain untuk mengatur
adalah mengarahkan aktifitas anggota organisasi sesuai dengan yang
dikehendaki oleh pemimpin organisasi akan tetapi, keefektifan suatu sistem
pengendalian ditentukan oleh seberapa jauh sistem tersebut sesuai dengan
karakteristik organisasi pendekatan kontijensi mengatakan bahwa sistem
pengendalian akan lebih menunjang pencapaian tujuan organisasi apabila
desainnya sesuai dengan karakteristik organisasi.
PT. Pelita Mekar Semesta merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang industri, PT. Pelita Mekar Semesta harus mengikuti perkembangan
teknologi sehingga diperlukan kemampuan para manajer yang semakin tinggi
untuk memprediksi lingkungan di sekitar terutama lingkungan eksternal,
orientasi strategi, dan dalam melakukan tugasnya merancang sistem kontrol
penting dalam hal memberikan masukan data keuangan untuk tujuan
perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan manajemen.
Tuntutan perusahaan terhadap kinerja manajer yang baik adalah untuk
menjaga eksistensi atau kelangsungan operasional perusahaan, akan tetapi dari
data yang diperoleh dari pihak manajemen perusahaan PT. Pelita Mekar
Semesta, mengalami penurunan laba yang menunjukkan bahwa besarnya
realisasi hasil penjualan tidak sesuai dengan besarnya target penjualan yang
dianggarkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari data target dan realisasi
Tabel 1.1 Data Target dan Realisasi Laba
PT. Pelita Mekar Semesta
Bulan Target Laba Realisasi Laba
Januari 1.501.837.500 1.162.608.150
Februari 1.501.837.500 1.202.235.037
Maret 1.501.837.500 1.211.947.500
April 1.501.837.500 1.351.588.995
Mei 1.501.837.500 1.592.490.082
Juni 1.501.837.500 1.652.902.530
Juli 1.501.837.500 1.623.180.000
Agutus 1.501.837.500 1.500.813.067
September 1.501.837.500 1.396.981.500
Oktober 1.501.837.500 1.229.385.000
November 1.501.837.500 1.210.073.100
Desember 1.501.837.500 1.152.405.037
Berdasarkan tabel 1.1 diatas, dapat diketahui bahwa besarnya nilai
realisasi hasil laba 2010 tidak sesuai dengan besarnya target penjualan yang
dianggarkan oleh perusahaan, hal ini kemungkinan disebabkan karena faktor
lingkungan eksternal yang kurang mendukung, PT. Pelita Mekar Semesta dalam
mengambil bahan baku, karena bagus atau tidaknya kualitas bahan baku
bergantung pada perubahan lingkungan. Selain itu orientasi strategi yang
ditetapkan oleh PT. Pelita Mekar Semesta masih belum maksimal. Dalam hal ini
dapat dilihat dalam hal operasonal perusahaan. PT. Pelita Mekar Semesta, bahwa
proses produksi pada PT. Pelita Mekar Semesta masih banyak menggunakan
alat-alat yang kurang memadai, sehingga dalam operasionalnya menyerap
banyak tenaga kerja. Hal ini menyebabkan meningkatnya biaya operasional,
sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap sistem kontrol akuntansi
yang diterapkan PT. Pelita Mekar Semesta.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis
merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Lingkungan Eksternal, Orientasi Strategi Dan Sistem Kontrol Akuntansi
Ter hadap Kiner ja Manajerial Pada PT. Pelita Mekar Semesta ”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,
maka perumusan masalah yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu
“Apakah lingkungan eksternal, orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini,
yaitu untuk meneliti, dan membuktikan serta mengetahui pengaruh dari
lingkungan eksternal, orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi terhadap
kinerja manajerial.
1.4. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang dikemukakan,
manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu antara lain :
1. Bagi Perusahaan
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
memperoleh informasi dalam rangka meningkatkan kinerja
perusahaan agar lebih produktif dan efisisien.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan perbendaharaan referensi dan mungkin dapat memberikan
ide untuk pengembangan lebih lanjut bagi rekan-rekan yang akan
mengadakan penelitian dalam bidang yang berkaitan dalam tulis
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
perbandingan antara teori selama masa kuliah dengan praktek yang
dilakukan perusahaan serta untuk mengetahui kesulitan yang
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Ter dahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat
dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang terkait dengan
penelitian ini, pernah dilakukan oleh :
1. Fr edianto dan Zulaikha (1999)
Judul :
“Hubungan Lingkungan Eksternal, Orientasi Strategi dan
Kinerja Perusahaan Studi Terapan pada Industr i Manufaktur
menengah – kecil, di kotamadya, Semarang”
Permasalahan :
Bagaimana hubungan antara lingkungan eksternal, orientasi
strategi, dan kinerja perusahaan ?
Kesimpulan :
Bahwa paradikma hubungan antara lingkungan eksternal,
orientasi strategi, dan kinerja perusahaan berbasiskan teori kontigensi
bila diterapkan dan dapat menjelaskan konfigurasi lingkungan
2. Syafrudin (2001)
Judul :
“Pengaruh Moderasi Dinamika Lingkungan Pada Sistem
Kontr ol Akuntansi dan Kinerja Perusahaan”
Permasalahan :
Apakah dinamika lingkungan akan moderasi hubungan sistem
kontrol akuntansi?
Kesimpulan :
Dinamika lingkungan yang ada di sekitar organisasi nerupakan
faktor pengaruh moderasi terhadap hubungan sistem kontrol akuntansi
dan kinerja perusahaan.
3. Faisal dan Indra Wijaya Kusuma (J RAI, 2002)
Judul :
“Pengaruh Karakteristik Tugas terhadap Keefektifan
Bentuk Pengendalian Akuntansi, Perilaku, dan Per sonal dalam
Peningkatan Kinerja Manajer Riset dan Pengembangan”
Dalam penelitian tersebut permasalahan yang dikemukakan
untuk mengetahui apakah bentuk pengendalian akuntansi, perilaku dan
personal mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja
manajerial, serta untuk mengetahui apakah ada pengaruh karakteristik
tugas (task analyzability dan number of exception) terhadap
dalam meningkatkan manajerial. Adapun hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah : pengendalian perilaku dan personal tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial,
sedangkan pengendalian akuntansi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja manajerial dan untuk karakteristik tugas
tidak mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
manajerial.
4. Dwirandra (2009)
Judul :
“Pengaruh Interaksi Ketidakpastian Lingkungan,
Desentralisasi, dan Agregat Informasi Akuntansi Manajemen
terhadap Kinerja Manajerial”
Permasalahan :
a. Apakah pengaruh interaksi tingkat desentralisasi, agregat
informasi sistem akuntansi manajemen, dan tingkat persepsi
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial?
b. Apakah interaksi tingkat desentralisasi yang tinggi dan agregat
informasi sistem akuntansi manajemen yang tinggi akan
berpengaruh negatif terhadap kinerja manajerial bagi para
manajer ?
c. Apakah interaksi tingkat desentralisasi yang tinggi dan agregat
berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial bagi para
manajer dengan tingkat persepsi ketidakpastian lingkungan
yang tinggi ?
Kesimpulan :
a. Terdapat pengaruh interaksi tingkat desentralisasi, agregat
informasi sistem akuntasi manajemen, dan tingkat persepsi
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.
b. Kombinasi derajat desentralisasi yang tinggi dan agregat
informasi sistem akuntansi manajemen yang tinggi akan
mempunyai pengaruh negatif pada kinerja manajer yang
memiliki tingkat persepsi ketidakpastian yang rendah.
c. Kombinasi derajat desentralisasi yang tinggi dan agreagat
informasi sistem akuntansi manajemen yang tinggi akan
mempunyai pengaruh negatif para kinerja manajer yang
memiliki tingkat persepsi ketidakpastian lingkungan yang
tinggi.
5. Kusuma (2011)
Judul :
“Pengaruh Lingkungan Eksternal, Orientasi str ategi, dan
Permasalahan :
Apakah lingkungan eksternal, orientasi strategi dan sistem
kontrol akuntansi berpengaruh terhadap kinerja manajerial ?
Kesimpulan :
Hipotesis yang menyatakan bahwa diduga lingkungan
eksternal, orientasi strategi dan sistem kontrol akuntansi berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan, teruji kebenarannya.
6. Kartika (2012)
Judul :
“Pengaruh Pengendalian Akuntansi, Pengendalian Prilaku,
dan Pengendalian Per sonal Ter hap Kinerja Manajerial”
Permasalahan :
Apakah pengendalian akuntansi, pengendalian perilaku, dan
pengendalian personal berpengaruh terhadap kinerja manajerial ?
Kesimpulan :
Berdasarkan uraian dan analisa data yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang
terbukti berpengaruh terhadap kinerja manajerial adalah pengendalian
akuntansi, sedangkan pengendalian perilaku, dan pengendalian
personal tidak terbukti berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
pengendalian perilaku, dan pengendalian personal berpengaruh
terhadap kinerja manajerial” sebagian teruji kebenarannya.
Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu
adalah sama-sama membahas mengenai faktor – faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja manajerial, sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada
objek, jumlah sampel dan periode penelitian, sehingga penelitian ini bukan
merupakan replikasi.
2.2. Landasan Teori
2.2.1 Lingkungan
2.2.1.1 Pengertian Lingkungan
Lingkungan merupakan kombinasi antara sumber – sumber alam dan
kebudayaan seseorang dalam masyarakat pengertian lingkungan menurut
Irawan dan Swasta (1986:43) adalah jumlah dari seluruh faktor eksteren yang
mempengaruhi individu atau masyarakat.
Secara realita perusahaan merupakan sebuah produk dari beberapa
lingkungan dan untuk mempertahankannya perusahaan harus dapat
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang berubah – ubah. Perusahaan
dikelilingi oleh lingkungan dangan karakteristik berbeda – beda tingkatan
Faktor – faktor lingkungan pokok tersebut menurut Irawan dan Swasta
(1986:43) adalah :
1. Lingkungan fisik dan teknologi yang meliputi tanah, iklim, udara, dan air.
Perusahaan akan menggantungkan pada sumber daya alam tersebut.
2. Lingkungan perekonomian dan perpajakan. Lingkungan ini menerangkan
tentang sistem pasar pada sumber-sumber daya alam saat diolah,
diprediksi dan didistribusikan kepada masyarakat.
3. Lingkungan pemerintahan. Lingkungan ini menitik beratkan pada peranan
pemerintah serta kebijakan dalam mengembangkan bisnis.
4. Lingkungan hukum dan etika. Lingkungan ini merupakan latar belakang
hukum dan peraturan tentang operasi yang dijalankan perusahaan.
5. Lingkungan internasional. Lingkungan ini menyangkut hubungan
internasional dengan negara-negara lain atau dengan perusahaan asing
Gambar 2.1 : Faktor – Faktor Lingkungan Pokok
Sumber : Irawan & Basu Swastha, Lingkungan Perusahaan, hal 43
2.2.1.2 Lingkungan Eksternal
Lingkungan perusahaan dibagi dalam lingkungan paling dekat dan
lingkungan paling jauh dan menunjang ataupun tidak menunjang.
1. Lingkungan paling dekat dengan organisasi yaitu lingkungan yang secara
langsung mempengaruhi strategi, mencakup antara lain pesaing,
pelanggan, pemasok, dan pemerintah.
2. Lingkungan umum yang secara tidak langsung mempengaruhi strategi
atau disebut outher layer, general environment, remote environment, Lingkungan Internasional
Lingkungan Fisik Lingkungan Perekonomian
Dan Teknologi dan Pajak
Lingkungan Pemerintah Lingkungan Hukum
makro environnment, meliputi antara lain sektor ekonomi politik dan
sosial (Fredianto dan Zulaikha, 1999 : 596).
Ada dua pendekatan untuk mengukur lingkungan eksternal perusahaan
yaitu : ukuran obyektif dan subyektif. Pengukuran subyektif berdasarkan pada
atensi dan interpretasi manager terhadap lingkungannya dan memungkinkan
peneliti menggambarkan lingkungan organisasi berdasarkan perspektif
anggota organisasi.
Sedangkan ukuran obyektif umumnya berdasarkan data industri
seperti pertumbuhan, penjualan industri dan rasio konsentrasi industri.
(Fredianto dan Zulaikha, 1999 : 596).
2.2.1.3 Faktor – Faktor Lingkungan Eksternal
Faktor – faktor lingkungan eksternal terdiri dari beberapa sektor
(Robinson, 1997 : 93 ), Yaitu :
1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem
ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Karena pola
konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relatif berbagai segmen
pasar, dalam perencanaan strateginya perusahaan harus
mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmen-segmen
internasional, perusahaan harus mempertimngakan ketersediaan
kredit secara umum. Tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan
(Disposable Income), serta kecenderungan belajar masyarakat
(Propensity to spend). Suku bunga primer, laju inflasi, serta
kecenderungan pertumbuhan PNB merupakan faktor-faktor
ekonomi lain yang harus dipertimbangkan (Pearce and Robinson,
1997 : 93).
2. Faktor Sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan adalah
kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di
lingkungan eksternal perusahaan yang berkembang dari pengaruh
kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan dan etnik.
Perubahan sikap sosial, merubah permintaan akan berbagai jenis
pakaran buku, kegiatan waktu senggang, dan sebagainya. Seperti
kekuatan-kekuatan lain di lingkungan eksternal kekuatan sosial
bersifat dinamik, dan selalu berubah sebagai akibat upaya
orang-orang untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka melalui
pengendalian dan penyesuaian diri terhadap faktor-faktor
3. Faktor Politik
Arah dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan
pertimbangan penting bagi para manajer dalam merumuskan
strategi perusahaan. Faktor-faktor politik menentukan parameter
legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Kendala
politik dikenakan atas perusahaan melalui keputusan tentang
perdagangan yang adil, undang-undang antitrust, program
perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi
dan penetapan harga, batasan administatif, dan banyak lagi
tindakan yang dimaksudkan untuk melindungi pekerja, konsumen,
masyarakat umum, dan lingkungan. Karena undang-undang dan
peraturan yang demikian biasanya bersifat membatasi, mereka
cenderung mengurangi potensi laba perusahaan. (Pearce and
Robinson, 1997 : 98).
4. Faktor Teknologi
Untuk menghindari keusangan dan inovasi, perusahaan
harus mewaspadai perubahan teknologi yang mungkin
mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat
membuka kemungkinan terciptanya produk baru, penyempurnaan
produk yang sudah ada aatau penyempurnaan dalam teknik
dampak segera dan dramatik atas lingkungan perusahaan.
Terobosan ini dapat membuka pasar dan produk baru yang canggih
atau dapat juga mempersingkat usia fasilitas produksi (Pearce and
Robinson, 1997 : 99).
5. Faktor Ekologi
Faktor yang paling menonjol dalam lingkungan eksternal
seringkali adalah hubungan timbal balik antara bisnis dan ekologi.
Istilah ekologi mengacu pada hubungan manusia dengan makhluk
hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air yang mendukung
kehidupan mereka. Ancaman terhadap ekologi pendukung
kehidupan kita yang utamanya disebabkan oleh kegiatan manusia
dalam suatu kegiatan masyarakat industrial biasanya dinamakan
polusi (Pearce and Robinson, 1997 : 100).
2.2.1.4 Diagnosis dan Analisis Lingkungan
Menurut Gluueck dan Jauch (1994 : 96) diagnosis lingkungan adalah
kegiatan penyusunan strategi yang terdiri atas pembuatan
keputusan-keputusan manajerial dengan menilai pentingnya informasi tentang
kegiatan-kegiatan dan tantangan yang ditemukan dalam analisis lingkungan.
Analisis lingkungan adalah proses dengan mana penyusunan strategi
dapat memonitor kesempatan dan tantangan serta untuk menentukan sifat,
mengidentifikasi strategi yang dilaksanakan sekarang dan prediksi lingkungan
masa depan. Dalam mengumpulkan informasi untuk analisis lingkungan,
penyusunan strategi dapat menggunaka informasi verba. Informasi tertulis,
penyelidikan dan pengamatan. Peramalan dan studi formal serta sistem
informasi manajemen Glueck and Jauch (1994:96).
Menurut Glueck and Jauch (1994:100) pentingnya analisis dan
diagnosis lingkungan.
1. Lingkungan berubah sangat cepat dan dinamis, sehingga para
manajer perlu menganalisis dan mendiagnosa perubahan
lingkungan tersebut.
2. Para manajer perlu menyelidiki lingkungan untuk :
a. Menentukan apakah fakor-faktor lingkungan saat sekarang
mengancam strategi perusahaan saat sekarang dan pencapaian
tujuan perusahaan.
b. Menentukan apakah faktor-faktor lingkungan saat sekarang
memberikan kesempatan-kesempatan yang lebih besar untuk
mencapai tujuan dengan cara menyesuaikan strategi
perusahaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis dan diagnosa
berbagai kemungkinan keadaan yang muncul sehingga perusahaan dapat
bertahan
2.2.2. Orientasi Strategi
2.2.2.1 Pengertian Orientasi Strategi
Menurut Nawawi (2003 : 350) orientasi adalah usaha membantu para
pekerja agar mengenali secara baik dan mampu beradaptasi dengan situasi
atau lingkungan perusahaan, sedangkan menurut Anonim (2008:630) orientasi
adalah peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tampat, dan sebagainya)
yang tepat dan benar.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
orientasi adalah usaha untuk membantu para pekerja untuk menentukan sikap
yang tepat dan benar serta mampu beradaptasi dengan situasi lingkungan atau
dengan iklim bisnis atau organisasi atau perusahaan.
Strategi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan metode yang
digunakan untuk mengembangkan produksi dan menjual produk atau jasa
aktual (Porter, 1996) dalam Fredianto dan Zulaikha (1999), sedangkan
menurut Sukanto (1996:31) strategi adalah pondasi tujuan organisasi dan pola
gerak dan pendekatan manajemen mencapai tujuan.
Orientasi strategi menunjukkan pada sekumpulan nilai-nilai yang
perusahaan, atau mengacu bagaimana organisasi menggunakan strategi untuk
beradaptasi dengan perubahan lingkungan (Manu dan Sriram, 1996) dalam
Fredianto dan Zulaikha (1999).
Pada penelitian ini, dimensi-dimensi orientasi strategi yang dilibatkan
mengacu pada orientasi kewirausahaan yang menurut Suryana (2001:117)
strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan
aktifitas perusahaan dengan lingkungan eksternal dimana perusahaan harus
dapat bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategi dalam
melakukan strategi dari ketiga strategi tersebut.
1. Berada pertama dipasar dengan produk dan jasa baru (berani
mengambil resiko).
2. Posisikan produk dan jasa baru pada relung pasar yang dilayani
(proaktifitas).
3. Merubah karakteristik produk pasar atau industri (inovasi).
2.2.2.2 Dimensi Orientasi Strategi
1. Kemauan Untuk Melakukan Inovasi
Kemauan untuk melakukan inovasi mencerminkan
kecenderungan perusahaan untuk terlibat dan mendukung ide-ide baru,
eksperimen dan proses kreatif yang menghasilkan produk, layanan,
proses perubahan teknologi baru. Dalam lingkup perusahaan
produk, proses dan teknologi. Namun inovasi produk dan proses
merupakan hal terpenting bagi strategi bisnis suatu perusahaan.
Pendapat ini mendapat dukungan dari Zahra dan Daas (1993)
dalam Fredianto dan Zulaikha (1999) dimana dalam konteks
perusahaan manufaktur, inovasi (produk, proses dan teknologi) yang
benar-benar baru atau hanya merupakan modifikasi dari produk,
proses atau teknologi yang telah ada.
2. Pro aktivitas
Proaktifitas seringkali sebagai paling cepat melakukan inovasi
dan pertama mengintrodusir produk atau layanan baru pada suatu
pasar. Sehingga suatu perusahaan yang proaktiv adalah pemimpin
bukan pengikut, karena perusahaan tersebut memiliki kemauan dan
kemampuan jauh kedepan untuk menangkap peluang.
Lawan dari perusahaan yang proaktiv adalah perusahaan yang
pasif, yang menggambarkan perusahaan yang tidak mampu
menangkap peluang atau tidak mampu menjadi pemimpin pasar
(Fredianto dan Zulaikha, 1999 : 601).
3. Berani Mengambil Resiko
Pada umumnya konsep berani mengambil resiko dijelaskan
Zulaikha (1999). Hal ini bisa dipahami pemilik atau manajer puncak
(Top Management) memiliki pengaruh yang kuat terhadap strategi
maupun filosofi bisnis perusahaan terutama perusahaan kecil.
Sehingga pemilik atau manajer perusahaan merupakan pusat dari
perilaku perusahaan.
Teori prospek menjelaskan bahwa manajer atau pembuat
keputusan dalam perusahaan cenderung menghindari resiko (risk and
verse) ketika pengalaman dari hasil yang didapatkan, dirasakan
memuaskan atau berada diatas target. Dan jika sebaliknya cenderung
berani mengambil resiko jika hasil yang dirasakan tidak memuaskan
(Fredianto dan Zulaikha, 1999:602)
2.2.3 Sistem Kontr ol Akuntasi
Menurut Murdick, dkk (1993:16), sistem mempunyai arti seperangkat
elemen yang membentuk kegiatan atau prosedur atau bagian pengolahan yang
mencari suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data
dan atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau
barang.
Menurut Supriyono (2000:16) mendefinisikan sistem dalam pengertian
sistematik adalah “aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan berdasarkan pada
Menurut Mockler (1994:241) pengendalian adalah suatu upaya
sistematis untuk menetapkan standar kerja dan sasaran
perencanaan-perencanaan sistem umpan balik informasi membandingkan kinerja
sesungguhnya dan standar terlebih dahulu ditetapkan itu menentukan apakah
ada penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan yang
diperlukan untuk menjamin sehingga semua sumber daya perusahaan tengah
digunakan untuk sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif dan efisien
guna tercapainya sasaran perusahaan.
Menurut Supriyono (2000:212) pengendalian adalah mengembangkan,
menguji, dan merevisi standar untuk alat pengendalian lainnya untuk
mengukur prestasi sesungguhnya, membantu manajemen dalam mendorong
pelaksanaan dengan menggunakan alat pengendalian yang sudah ditentukan,
menyusun untuk menyediakan laporan prestasi pada pihak-pihak yang berhak
menerima dan memelihara sistem pengedalian.
Menurut Pearce and Robinson (1997:489) langkah-langkah dalam
proses pengendalian :
1. Menetapkan Standar Kerja
2. Mengukur Kinerja
3. Mengidentifikasi Penyimpangan (Deviasi) dari Standar
Mengukur hasil-hasil dari suatu tindakan yang telah dirampungkan
menurut smith dan skousen (1995:3) akuntansi mempunyai arti “Accounting
is a service activity it’s function is provide quantiative information, primary
financial is nature, abou economic decissions in making reassumed choice
among alternative course of action ”. Adalah dapat diartikan bahwa akuntansi
merupakan akuntansi penyedia dimana fungsinya dalah menyajikan informasi
keuangan yang bersifat kuantitatif mengenai kesatuan ekonomi yang berguna
dalam pembuatan keputusan ekonomi pada saat memilih diantara beberapa
pilihan tindakan yang ada. Ini diperkuat pendapat siegel (1989:1) yang
menyatakan “Accounting is a services discipline whose function is to provide
relevant and timely information about the financial affairs of business and not
for profit antities to assiste internal and externaluser in making economic
decissions ” atau dengan kata lain akuntansi adalah penyedia yang berfungsi
untuk melengkapi informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah
keuangan dari kesatuan usaha bisnis dan non profit untuk memberikan
pengguna laporan keuangan baik eksternal maupun internal dalam mengambil
keputusan.
Maka dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan penyedia informasi
sehingga menurut Weygandt dan Kieso (1995:9), akuntansi adalah suatu
sistem yang mengumpan balik informasi kepada berbagai organisasi dan
pribadi yang dapat mereka gunakan oleh memperbaiki lingkungan mereka
dan Fess (1984:2) akuntansi merupakan proses mengenali, mengukur, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi memperoleh pertimbangan dan
keputusan yang tepat bagi pemakai informasi yang bersangkutan.
Dari beberapa definisi mengenai akuntansi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses pengolahan informasi yang
berkaitan dengan kesatuan ekonomi yang bersifat kualitatif yang dapat
menjadi dasar bagi pihak ekstern dan intern untuk mengambil keputusan
sehingga akuntansi juga disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi
mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan dan lainnya kepada
pembuat keputusan. Selain itu juga akuntansi disebut sebagai sistem informasi
karena menerima informasi dari lingkungan, mengukurnya, mencatat,
memproses dan mengeluarkan laporan kembali ke lingkungan dan
orang-orang mengambil tindakan berdasarkan laporan tersebut.
Menurut Simmons (1987:101) dalam Syarifuddin (2001) sistem
kontrol akuntansi adalah semua proses dan sistem formal yang menggunakan
informasi untuk menjaga dan mengubah pola aktifitas organisasi. Yang
termasuk dalam sistem kontrol akuntansi dalah sistem perencanaan sisem
2.2.3.1 Pengertian Perencanaan
Menurut Heckert (1996:12) perencanaan adalah menetapkan dan
memelihara suatu rencana operasi yeng terintegrasi sejalan dengan sasaran
dan tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
menganalisa, merevisi (bila perlu), mengkomunikasikan kepada semua tingkat
manajemen serta menggunakan sistem-sistem dan prosedur-prosedur yang
cocok.
Menurut Supriyono (2000:213) perencanaan adalah
mengkoordinasikan semua penyusunan dan pemeliharaan secara strategi
sampai rencana kegiatan, baik jangka pendek (dalam bentuk anggaran induk)
maupun jangka panjang (dalam bentuk program).
Mengintegrasi rencana-rencana tersebut melalui saluran-saluran
manajemen yang mempunyai wewenang mengotorisasi, menyelaraskan
rencana tersebut dan mengadakan revisi yang diperlukan, serta menentukan
sistem dan prosedur penyusunan dan pemeliharaan rencana tersebut.
2.2.3.2 Pengertian Pelaporan
Menurut Heckert (1996:12) pelaporan adalah menyusun, menganalisa
dan menginterpretasikan hasil-hasil keuangan yang digunakan untuk
manajemen dalam proses pengambilan keputusan, mengevaluasi data dalam
menyiapkan dan menyampaikan berkas-berkas laporan ekstern yang
diperlukan untuk memenuhi permintaan instansi pemerintah, para pemegang
saham, institusi keuangan, para pelanggan dan masyarakat umum.
Menurut Supriyono (2000:212) pelaporan adalah menyusun,
menganalisis dan menginterpretasikan laporan keuangan intern dan tahunan
dalam bentuk realisasi dan proyeksi untuk dipakai oleh manajemen dan
menyatukan laporan-laporan yang diperlukan pihak eksternal.
Prinsip pelaporan sebagian manajer, biasa dan pasif menerima saran
dari analysis sistem dalam kaitannya dengan sifat laporan yang diterimanya
dan yang lain terus menerima laporan yang biasa disampaikan pada posisinya
bagaimana juga, seharusnya manajer mengambil peran aktif dalam
menentukan jenis dan isi informasi laporan yang diterimanya. Beberapa
prinsip yang harus diikuti apakah memiliki laporan :
1. Laporan harus menonjolkan informasi terpenting
2. Laporan harus seringkas mungkin
3. Harus disediakan dukungan (back up)
4. Sistem pelaporan manajemen biasanya dalam transisi
5. Setiap laporan harus berformat keputusan
2.2.3.3 Pengertian Monitor ing
Pengawas adalah “pengaturan kebiasaan dalam organisasi”.
Pengawasan juga telah didefinisikan sebagai proses dimana kerjasama tingkat
manajer memastikan bahwa tingkat manajer menengah melakukan atau
mengarahkan sasaran strateginya pada organisasi.
Sudah adakah ukuran standar kerja dbandingkan tindakan apa yang
perlu diambil agar segala sesuatu sesuai dengan ukuran yang telah disetujui
bersama. Demikianlah semua ini harus dikaji agar perusahaan berhasil.
Kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri organisasi merupakan
tonggak penentu keberhasilan perusahaan. Dalam pihak perusahaan konsultan
Mc. Kinsey mengemukakan 8 syarat keberhasilan perusahaan (Sukamto,
1996:31) sebagai berikut :
1. Strategi yaitu cara organisasi mencapai tujuan
2. Struktur yang merupakan kerangka dasar tanggung jawab fungsi,
komunikasi, informasi dan proses pengambilan keputusan.
3. Sistem yaitu fasilitas perencanaan dan pengawasan yang dilakukan
dalam organisasi
4. Staf, yang berupa sumber daya manusia
5. Keterampilan, yaitu kemampuan staf dan keseluruhan karyawan
6. Corak manajemen, berupa prilaku manajemen dalam memimpin
dan memotivasi organisasi dalam pencapaian tujuan
7. Nilai dalam bersama, yaitu mulai tujuan yang diakui bersama
sebagai perekat organisasi
8. Sukses manajemen lancer
2.2.4 Kinerja Manajerial
2.2.4.1 Pengertian Kinerja Manajerial
Kinerja adalah evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan lewat
atasan langsung, teman, dirinya sendiri dan bawahan (Suartana,2000 dalam
Faisal dan Kusuma, 2002:167)
Menurut Asri (1989 : 97) kinerja manajer dijabarkan sebagai
usaha-usaha yang dilakukan oleh perusaha-usahaan yang berbentuk pengembangan
manajemen, perbaikan sistem kerja, dan usaha-usaha mengadakan alih
teknologi baik yang menengah maupun teknologi tingkat atas, sehingga
kualitas personal yang dimiliki oleh perusahaan meningkat.
Manajer dalam posisinya sebagai pimpinan yang mengarahkan
bawahannya dalam upaya mencapai tujuan-tujuan usaha yang telah ditetapkan
oleh perusahaan, harus melakukan koordinasi yang baik dengan departemen
2.2.4.2 Tugas Manajerial
Efektifitas kinerja merupakan suatu ukuran tentang pencapaian suatu
tugas atau tujuan, apabila seorang supervisor dalam sebuah perusahaan
manufaktur, efektifitas kinerja adalah apabila unit kerja mampu memenuhi
target produksi baik dalam hal kuantitas maupun kualitas yang dihasilkan.
Efisiensi kerja mengukur biaya sumber daya yang diperlukan sehubungan
dengan pencapaian tujuan, dalam hal ini perbandingan antara keluaran
(output) riil yang dihasilkan dengan masukan (input) yang digunakan
(Schermerhorn, 2003 : 5).
Menurut Handoko (1999:29) tugas penting yang dilaksanakan oleh
manajer adalah sebagai berikut :
1. Manajer bekerja dengan orang lain. Istilah “orang” mencakup tidak hanya
bawahan atau atasan tetapi juga manajer lainnya dalam organisasi. Di samping
itu “orang” juga termasuk individu dari luar organisasi, seperti pelanggan,
pemasok, pemerintah dan sebagainya.
2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling
bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas. Para manajer akan
menghadapi setiap tujuan, masalah dan kebutuhan organisasional yang
semuanya ini bersaing untuk memperebutkan sumber daya organisasi
tersebut selalu terbatas, manajer harus menjaga keseimbangan di antara
berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional.
3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan. Para manajer
ditugaskan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan tertentu secara sukses.
Mereka biasanya dievaluasi atas dasar seberapa baik mengatur tugas-tugas
yang harus diselesaikan. Lebih lanjut, manajer juga bertanggung jawab atas
kegiatan-kegiatan para bawahan. Kesuksesan atau kegagalan bawahan adalah
cermin langsung kesuksesan dan kegagalan manajer.
4. Manajer harus berfikir secara analitis dan konseptual. Untuk menjadi
pemikiran yang analitis, manajer harus mampu merinci dan
memisah-misahkan suatu masalah menjadi komponen-komponen masalah.
Menganalisanya dan kemudian mencari penyelesaian yang layak dan akurat,
dan yang lebih penting bagi manajer adalah menjadi pemikir konseptual yang
mampu memandang keseluruhan tugas dan mengaitkan suatu tugas dengan
tugas-tugas lainnya.
5. Manajer adalah suatu mediator. Organisasi terdiri dari orang-orang dan
kadang mereka tidak saling setuju satu sama lain, bila hal ini terjadi, maka
akan merusak suasana kerja, mengakibatkan konflik atau bahkan mungkin
karyawan-karyawan yang cakap akan meninggalkan perusahaan, kejadian
seperti ini menuntut manajer sebagai mediator (penengah).
6. Manajer adalah seorang politisi. Seperti apa yang dilakukan politisi dalam
mengkampanyekan program-programnya, manajer harus mengembangkan
kegiatan-kegiatan usulan-usulan atau keputusan-keputusannya. Setiap manajer yang
efektif “memainkan politik” dengan mengembangkan jaringan kerjasama
timbal balik dengan para manajer lain dalam organisasi.
7. Manajer adalah seorang diplomat. Manajer mungkin harus berperan sebagai
wakil (representatif) resmi kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan
organisasional. Manajer juga mungkin mewakili organisasi dalam berurusan
dengan kontraktor, langganan, pejabat pemerintah, atau personalia organisasi
lain.
8. Manajer mengambil keputusan-keputusan yang sulit. Organisasi selalu
menghadapi banyak masalah misalnya kesulitan financial, masalah personalia,
masalah dengan pihak eksternal perusahaan dan sebagainya, dengan demikian
manajer diharapkan dapat menentukan pemecahan berbagai masalah sulit dan
mengambil keputusan yang akurat
2.2.4.3 Penilaian Kinerja Manajerial
Penilaian kinerja menurut Mulyadi (2001:415) adalah penentuan
secara periodik dan efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi,
dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh
manusia, maka penilaian kinerja merupakan penilaian atas perilaku atas
manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam
Tujuan utama penilaian kerja adalah untuk memotivasi personel dalam
mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diingikan
organisasi. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana
formal yang dituangkan dalam anggaran organisasi.
2.2.4.4 Manfaat dan Tahap Penilaian Kinerja Manajerial
Menurut Mangkuprawira, (2004 : 224) penilaian kinerja karyawan
memiliki manfaat ditinjau dari beragam perspektif pengembangan perusahaan,
khususnya manajemen sumber daya manusia, yaitu sebagai berikut :
a. Perbaikan Kinerja
Umpan balik kinerja bermanfaat bagi karyawan, manajer, dan spesialis
personal dalam bentuk kegiatan yang tepat untuk memperbaiki
kinerja.
b. Penyesuaian Kompensasi
Penilaian kinerja membantu pengambil keputusan menentukan siapa
yang seharusnya menerima peningkatan pembayaran dalam bentuk
kegiatan yang tepat untuk memperbaiki kinerja.
c. Keputusan Penetapan
Promosi, transfer, dan penurunan jabatan biasanya didasarkan pada
kinerja masa lalu dan antisipatif, misalnya dalam bentuk penghargaan.
Kinerja buruk mengindikasikan sebuah kebutuhan untuk melakukan
kebutuhan kembali.
e. Perencanaan dan Pengembangan Karier
Umpan balik kinerja membantu proses pengambilan keputusan tentang
karier spesifik karyawan.
f. Definisi Proses Penempatan Staf
Baik buruknya kinerja berimplikasi dalam hal kekuatan dan kelemahan
dalam prosedur penempatan staf di departemen SDM.
g. Ketidakakuratan Informasi
Kinerja buruk dapat mengindikasikan kesalahan dalam informasi
analisis pekerjaan, rencana SDM, atau hal lain dari sistem manajemen
personal.
h. Kesalahan Rancangan Pekerjaan
Kinerja buruk mungkin sebuah gejala dari rancangan pekerjaan yang
keliru. Lewat penilaian dapat didiagnosis kesalah-kesalahan tersebut.
i. Kesempatan Kerja Yang Sama
Penilaian kerja yang akurat secara actual menhitung kaitannya dengan
kinerja dapat menjamin bahwa keputusan penempatan internal
bukanlah suatu yang bersifat diskriminasi.
j. Tantangan-tantangan Eksternal
Kadang-kadang kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
lainnya. Jika masalah-masalah tersebut tidak diatasi melalui penilaian,
departemen SDM mungkin mampu menyediakan bantuannya.
2.2.4.5 Tingkatan Manajemen dan Ketr ampilan Manajerial
Secara umum manajer berarti setiap orang yang mempunyai
tanggungjawab atas bawahan dan sumber daya organisasi lainnya. Tingkatan
manajemen dalam organisasi menurut Handoko (2003:17) akan membagi
manajer menjadi tiga golongan yang berbeda, yaitu :
1. Manajer lini pertama
Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan
mengawasi tenaga-tenaga operasional. Manajer lini sering disebut dengan
kepala atau pimpinan (leader), mandor (foreman) dan penyedia
(supervisor).
2. Manajer Menengah
Manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para
manajer lainnya dan karyawan operasional. Sebutan lain bagi manajer
menengah adalah manajer departemen Kepala Pengawas dan sebagainya.
3. Manajer Puncak
Klasifikasi manajer ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Manajer
puncak bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen organisai. Yang
termasuk dalam manajer puncak adalah direktur, presiden, ke[ala divisi,
Ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang manajer yang
efektif menurut Handoko (1999:36) adalah sebagai berikut :
1. Ketrampilan Konseptual (conceptual skills) adalah kemampuan mental
untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan
kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan (human skill) adalah untuk bekerja dengan
memahami, dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu ataupun
kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini agar dapat memperoleh
partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam pencapaian tujuan.
Keterampilan teknik (technical skill) adalah kemampuan untuk
menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, dan teknik-teknik dari
suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan, penjualan, atau
permesinan, dan sebagainya
2.2.5. Pengaruh Lingkungan Eksternal Ter hadap Kinerja Manajerial
Lingkungan eksternal merupakan lingkungan luar organisasi yang
secara langsung mempengaruhi strategi (Fredianto dan Zulaikha, 1999 : 596).
Teori sistem menyatakan bahwa organisasi tidak pernah dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri (self-sufficient) maupun tidak pernah berdiri sendiri
(self-contained). Sebaiknya organisasi tukar menukar sumber daya dan
tergantung pada lingkungan eksternal, yang didefinisikan sebagai semua
mengambil input (bahan baku, uang, tenaga kerja, dan energi) dari lingkungan
eksternal, melakukan transformasi menjadi produk atau jasa dan mengirimkan
kembali ke lingkungan eksternal sebagai ouput sehingga dapat meningkatkan
kinerja manajerial (Robbins, 1994:63).
Seperti yang dijelaskan dalam teori sistem dimana segala sesuatu yang
diambil dari lingkungan eksternal akan berpengaruh terhadap kinerja
manajerial dalam menghasilkan produk yang berkualitas membutuhkan bahan
baku yang berkualitas pula. Sedangkan kondisi lingkungan selalu mengalami
perubahan yang dapat mempengaruhi sumber daya yang ada. Sumber daya
yang tidak memadai berpengaruh terhadap tingkat produktivitas sehingga
berpengaruh juga terhadap tingkat penjualan produk. Hal itu dapat
mempengaruhi kinerja manajerial.
2.2.6 Pengaruh Orientasi Strategi Ter hadap Kinerja Manajerial
Orientasi strategi menunjukkan pada sekumpulan nilai-nilai yang
secara konsisten menjadi pedoman bagi tindakan dan respon strategi suatu
perusahaan atau mengacu bagaimana organisasi menggunakan strategi untuk
beradaptasi dengan perubahan. Sedangkan strategi itu sendiri merupakan alat
untuk mencapai keberhasilan suatu perusahaan. Seperti halnya yang
dijelaskan dalam Dynamic Theory of Strategy ,(Porter, 1996) dalam Fredainto
dan Zulaikha (1999), yang mengemukakan bahwa suatu perusahaan dapat
1. Tujuan perusahaan dan kebijaksanaan fungsi-fungsi
manajemen (seperti produksi dan pemasaran) harus secara
kolektif meperlihatkan posisi yang kuat di pasar (Proaltivitas).
2. Tujuan kebijaksanaan tersebut ditumbuhkan berdasarkan
kekuatan perusahaan, serta diperbaharui terus (dinamis) sesuai
dengan perubahan peluang dan ancaman lingkungan eksternal
(Inovasi).
3. Perusahaan harus memiliki dan menggali potensi khusus
(distractive competency) sebagai pendorong untuk
menjalankan perusahaan (berani mengambil resiko).
Untuk dapat mempertahankan pangsa pasarnya perusahaan perlu
membuat srtategi agar dapat mencapai keberhasilan perusahaan seperti yang
dijelaskan Dynamic Theory of Strategy bahwa suatu perusahaan bisa berhasil
jika tiga strategi terpenuhi diantaranya proaktif, inovasi dan berani mengambil
resiko (Porter, 1996) dalam fredianto dan Zulaikha (1999). Dalam hal ini
kinerja manajerial sangat penting untuk meningkatkan pangsa pasar,
diantaranya harus proaktif dalam melakukan pemasaran produk, inovasi
dalam menghasilkan suatu produk dan berani dalam pengambilan keputusan
2.2.7 Pengaruh Sistem Kontrol Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Sistem Kontrol akuntansi adalah semua prosedur dan sistem formal
yang menggunakan informasi untuk menjaga atau mengubah pola aktivitas
organisasi. Dalam hal ini termasuk didalam sistem kontrol akuntansi adalah
sistem perencanaan, sistem pelaporan, dan prosedur monitoring yang
didasarkan pada informasi.
Teori kontijensi menyatakan bahwa rancangan dan kegunaan sistem
kontrol akuntansi merupakaan sesuatu yang dependen atau tergantung pada
konteks setting organisasi yang lebih baik. Match yang baik antara sistem
kontrol akuntansi dengan variabel kontijensi dihipotesakan menghasilkan
kinerja organisasi yang meningkat. (Syafruddin, 2001:101).
Sistem kontrol akuntansi sangat berperan penting dalam pencapaian
strategi bisnis yang sukses. Kesuksesan strategi yang diterapkan oleh suatu
perusahaan secara tidak langsung berpengaruh terhadap kesuksesan
perusahaan. Semakin baik sistem kontrol akuntansi suatu perusahaan maka
berarti semakin baik pula kondisi keuangan perusahaan sehingga secara tidak
langsung kinerja manajerial sangat berperan aktif dalam perusahaan.
2.2.8 Pengaruh Lingkungan Eksternal, Orientasi Strategi, Dan Sistem
Kontr ol Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Simmons, (1997) dalam Syafrudin (2001) attribut sistem kontrol
akuntansi adalah semua prosedur dan sistem formal yang menggunakan
informasi untuk menjaga atau mengubah pola aktivitas organisasi . Dalam hal
ini termasuk didalam sistem kontrol akuntansi adalah sistem perencanaan,
tidak termasuk didalam sistem kontrol akuntansi adalah mekanisme sistem
kontrol informasi seperti kontrol kultural dan kontrol sosial (Jeager, 1983)
dalam Syafruddin (2001).
Para akuntansi sangat berkepentingan terhdap pemahaman tentang
hubungan rancangan sistem kontrol akuntansi dengan berbagai variabel
organisasi seperti ukuran organisasi, teknik dan lingkungan organisasi review
literatur tentang sistem kontrol akuntansi dalam suatu organisasi tertentu,
merupakan pilihan terhadap rancangan sistem kontrol akuntansi artinya
efektifitas rancangan sistem kontrol akuntansi yang ada dalam organisasi
tergantung pada konteks organisasi yang bersangkutan. Berbagai contoh
attribut sistem kontrol akuntansi adalah ketatnya sasaran yang ada dalam
anggaran, penggunaan sistem kontrol, frekwensi pelaporan dan intensitas
monitoring terhadap hasil kinerja manajerial.
Simmons (1987) dalam Syafruddin (2001) menguji perbedaan sistem
kontrol akuntansi pada perusahaan yang menjalankan bisnis dengan strategi
yang berbeda yaitu strategi bertahan (defender) dan strategi prospek
(prospector).
Hasil studi, menunjukkan bahwa match antara mekanisme sistem
kontrol akuntansi dengan SBU ( Strategi Bisnis Unit ) menghasilkan kinerja
yang lebih tinggi. Lebih jauh dinyatakan dalam riset ini adalah perusahaan
yang mempunyai keunggulan yang kopetitif dengan strategi tertentu (apakah
bertahan atau prospector) harus didukung oleh sistem kontrol akuntansi
dengan karakteristik tertentu pula. Dengan demikian pada yang menerapkan
strategi bisnis prospek secara lebih rinci disimpulkan dalam riset Simmons
bahwa dilihat dari segi karakteristik, atribut sistem kontrol akuntansi,
perusahaan yang menggunakan strategi bisnis bertahan mempunyai attribut
sistem kontrol akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dengan startegi