• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat

Penelitianinidilakukandari bulan September 2018 sampai Januari 2019 dan pengamatan dilakukan selama 12 minggu. Rangkaian kegiatan dimulai dari pengambilan bahan stek yang lakukan di Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli (BP2LHK Aek Nauli), Jl. Lintas Tengah Sumatera, Sibaganding, Girsang Sipangan Bolon, Kapubaten Simalungun, Sumatera Utara. Persiapan dan pengamatan yang dilakukan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Alat dan Bahan

Alatyangdigunakan adalah sungkup propagasi, gunting stek, potray/tabung untuk menanam stek, ember plastik untuk merendam stek,sprayer untuk menyiram tanaman,paranet, penggaris untuk mengukur tanaman, kertas label untuk menandai setiap perlakuan, kamera untuk mengambil gambar dan alat tulis.

Bahanstekyang akan digunakan dalam penelitianini adalahpucukdari anakan salagundi dengan tinggi berkisar <50 cm. Sebelum dijadikan media tanam, pasir dan tanah disangrai terlebih dahulu untuk mendapatkan media pasir steril, cocopeat direndam yang bertujuan untuk menghilangkan tanin, dan arang sekam.

Metode Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RancanganAcak Lengkap(RAL) non faktorial. Media tanam merupakan perlakuan yang terdiri dari perlakuan1 yaitu campuran cocopeat: iarang sekam(2:1),tanah: arang sekam (2:1),pasir:arang sekam(9,5:0,5).Setiapperlakuanterdiridari5 ulangandenganmasing-masing ulangan terdiri dari 3 unit amatan.Sehingga jumlah stek yang ditanam adalah 3 x 5 x 3= 45 stek.

Universitas Sumatera Utara

10

Model umum rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Yij = μ + 𝜏i + Єij

keterangan:

Yij : pengamatan pada perlakuan ke-i pada ulangan ke-j μ : rataan umum

𝜏i : pengaruh perlakuan pada taraf ke-i

Єij : pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i pada ulangan ke-j Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

H0 = Jika antar taraf perlakuan media tanam tidak berbeda nyata H1 = Jika antar taraf perlakuan media tanam berbeda nyata

Analisisdatadilakukanpadapenelitianini menggunakan software Microsoft Excel dan menggunakan analisis varians ANOVA. Jika hasil yang diperoleh berpengaruh signifikan, maka dilakukan pengujian lebih lanjut dengan

menggunakan Uji DMRT(Duncan Multiple Range Test) pada Taraf 5%.

Prosedur Penelitian

Persiapan bahan stek

Persiapan bahan stek dilakukan dengan mengambil bagian pucuk anakan salagundi yang berkisar < 50 cm yang diperoleh dari Hutan Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli (BP2LHK Aek Nauli), Jl. Lintas Tengah Sumatera, Sibaganding, Girsang Sipangan Bolon, Kapubaten Simalungun, Sumatera Utara. Selanjutnya bahan stek dipilih berdasarkan kriteria sehat dari batang kokoh dan daunnya segar.

Persiapan Media Tanam

Media yang digunakan adalah cocopeat : arang sekam (2 : 1), tanah : arang sekam (2 : 1), pasir : arang sekam (9,5 : 0,5). Media disterilkan dengan cara menggongseng selama 20-30 menit di atas lempengan kuali dan disemprotkan larutan dithane untuk menghindari tanaman terkontaminasi oleh jamur.

Universitas Sumatera Utara

11 Pembuatan stek

Steksalagundi dipotong dengan menggunakan gunting stek yangtajam dan higienis untuk menghindari kerusakan dan pembusukan pada pangkal stek.

Pemotongan bahan stek dilakukan dengan cara memotong diantara bintil (atau sepanjang duaruasdaun). Daun yang terdapat pada bahan stek yang diambil dipotong dan disisakan 1/3 daun guna mengurangi penguapan. Pangkal stek dipotong membentuk sudut 45derajatdan permukaan diusahakanratadanhalus.

Halinidimaksudkanuntukmeningkatkandayaserapair permukaan dan memberikan peluang pertumbuhan akar yang seimbang. Setelah stek dipotong, kemudian di rendam dalam larutan fungisida dengan perbandingan 1 gram fungisisda dalam satu liter air selama 2 menit untuk menghindari serangan jamur.

Penanaman Stek

Stek ditanam pada media yang telah disiapkan terlebih dahulu dan disusun secara acaklengkap. Lubang-lubangdibuat agar pertanaman stek tidak mengalami kerusakan akibat gesekan dengan tanah. Stek ditanam secara vertikal kemudian ditekan menggunakan dua jari untuk memadatkan tanah agar stek tidak roboh atau miring akibat air mengalir selama penyiraman. Selanjutnya, stek ditempatkan di sungkup propagasi,kemudian ditutup dan ditempatkan di rumah kaca.

Pemeliharaan

Penyiraman tanaman dilakukan secara rutin. Lama penyiraman disesuaikan dengan umur stek yaitu 2 kali seminggu sampai stek berumur 2 minggu, seminggu sekali untuk stek umur 3 dan 4 minggu, dan sebulan sekali untuk stek yang berumur lebih dari 1 bulan. Tudung disiram setiap 2 hari pada siang hari untuk menjaga suhu di dalam sungkup propagasi. Jika cuaca terlalu panas, penyiraman dilakukan secara optimal agar kelembaban tetap terjaga dan daun tidak mengering. Gulma dan rumput liar yang tumbuh di poltray dibersihkan dan dicabut dengan menggunakan tangan. Setiap hari daun yang gugur dan mati dikeluarkan dari sungkup propagasi dan dibuang untuk menghindari perkembangan jamur.

Universitas Sumatera Utara

12 Parameter

Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah:

a) Persentase Hidup

Persentase hidup adalah jumlah stek yang masih segar (hidup) dan tidak memperlihatkangejalakematian denganjumlah stek yang ditanam. Persentase yang hidup dapat dihitung pada akhir penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

% Hidup = Σ stek yang hidup

∑ semua stek x100%

b) Persentase Stek Berakar

Persentase stek berakar merupakan hasil perbandingan antara stek yang hidup dan berakar pada akhir penelitianterhadap jumlah seluruh bahan stek yang ditanam. Persentase stek berakar dapat dihitung pada akhir penelitian dengan mengunakan rumus sebagai berikut:

% Stek berakar = Σ stek yang berakar

∑ semua stek x100%

c) Tinggi Tunas

Tinggi tunas diukur dari pangkal sampai tajuk stek dengan menggunakan penggaris.Datatinggidicatatdandikelompokkansesuaidengankode atau label yang tertera pada tanaman tersebut. Pengukuran dilakukan setiap satu minggu dan dinyatakan dalam satuan(cm).

d) Pengamatan Jumlah Akar Primer

Dilakukan dengan cara menghitung jumlah akar utama pada akhir pengamatan penelitian.

e) Pengamatan Jumlah Akar Sekunder

Dilakukan dengan cara menghitung jumlah akar cabang pada akhir pengamatan penelitian.

f) Panjang Akar primer

Dilakukan dengan mengukur menggunakan penggaris pada akhir penelitian, diukur dari ujung akar pada akar yang terpanjang.

Universitas Sumatera Utara

13 g) Panjang Akar Sekunder

Dilakukan dengan mengukur menggunakan penggaris pada akhir penelitian, diukur dari panjang yang melekat pada akar primer.

h ) Jumlah Daun

Jumlahdaun dihitungdengan menghitung jumlah daunyangtelahtumbuh dan membukasempurnapadamasing-masingstek. Pengamatan ini dilakukan setiap 1 minggu dan dinyatakan dalam satu helai.

Skoring

Untuk mencari perlakuan yang tepat, maka digunakan skoring dari rata-rata setiap parameter. Pembobotan ini dibagi 3 kelas (K) dengan lebar kelas adalah C = R/K, dimana R adalah nilai rata-rata terbesar suatu perlakuan dikurangi nilai rata-rata terkecilnya. (Mulyani et al., 1999).

Universitas Sumatera Utara

14

Dokumen terkait