• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2016 – November 2016, bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan, Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium untuk pemeliharaan ikan patin dengan ukuran 40 cm x 20 cm x 20 cm sebanyak 9 buah, pompa air, pH meter, DO meter, termometer, ammoniak tes kit, kertas milimeter, timbangan digital dan rak kayu.

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan antara lain ikan patin dengan ukuran panjang rata-rata 10 cm/ekor dan bobot rata-rata 5 gram/ekor sebanyak 324 ekor yang didapat dari petani lokal di wilayah Medan dan pakan komersil.

Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali yang disusun secara acak dengan perlakuan sebagai berikut:

Perlakuan 1 dengan padat tebar 1 ekor/liter (P1) Perlakuan 2 dengan padat tebar 3 ekor/liter (P2)

Perlakuan 3 dengan padat tebar 5 ekor/liter (P3)

Rancangan ini digunakan karena keragaman kondisi lingkungan, alat,

bahan dan media yang digunakan adalah homogen atau letak/posisi masing-masing unit tidak mempengaruhi hasil-hasil percobaan, dan percobaan ini dilakukan pada kondisi terkendali atau setiap unit percobaan secara keseluruhan memiliki peluang yang sama besar untuk menempati akuarium percobaan atau dapat dilihat pada Lampiran 1.

Teknis Penelitian Persiapan Wadah

Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan adalah akuarium dengan ukuran 40 cm x 20 cm x 20 cm dengan ketinggian air 15 cm sehingga volume air dalam akuarium sebanyak 12 liter dihubungkan dengan menggunakan pipa plastik (paralon) dan kran air sebagai pengatur debit air dalam satu sistem sirkulasi untuk mengalirkan air dari bak penampungan ke akuarium digunakan pompa air.

Sedangkan untuk mengalirkan air dari akuarium ke bak penampungan dengan memanfaatkan gravitasi, dimana bak penampungan dan bak filter diletakkan sejajar tetapi berada posisi yang lebih rendah dari posisi akuarium dengan perhitungan debit dari inlet dan outlet bak penampungan adalah sama.

Akuarium yang akan digunakan dicuci menggunakan larutan detergen kemudian dibilas dengan bersih dan di isi air bersih dan diaerasi selama 24 jam.

Kemudian media filter disusun didalam bak filter dan dilakukan pengisian ulang air ke dalam akuarium, bak penampungan, dan bak filter. Sebelum ikan ditebar, sistem sirkulasi yang telah disusun dijalankan terlebih dahulu selama 7 hari agar debit dari air inlet dan outlet sama atau stabil dan kandungan kaporit dalam air yang digunakan menurun, karena sumber air yang digunakan berasal dari air

PAM. Selama penelitian atau 40 hari akan dilakukan pergantian air setinggi 3 cm dari tinggi air di akuarium atau 20% dari volume air pemeliharaan di akuarium atau sebanyak 2,4 liter setiap 4 hari sekali untuk membersihkan bak filter, bak penampungan serta mengurangi kotoran dan menjaga kualitas air media pemeliharaan agar tetap sesuai dengan kualitas air yang dibutuhkan oleh ikan patin dan membersihkan bak filter.

Penebaran Ikan Uji

Ikan yang digunakan adalah ikan patin. Sebelum ditebar, ikan disterilisasi dengan cara direndam dalam larutan blue copper sebanyak 5 ml dalam 20 liter air selama 3 detik dilakukan pengukuran kualitas air pemeliharaan dan kemudian aklimatisasi terlebih dahulu terhadap media dan lingkungan pemeliharaan. Setelah proses adaptasi maka ikan ditebar kedalam 9 akuarium, dengan kepadatan masing-masing 1 ekor/liter, 3 ekor/liter dan 5 ekor/liter dengan bobot 5 gr/ekor.

Pemberian Pakan

Pakan yang digunakan adalah pakan komersil dengan kandungan protein 30% dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali dalam satu hari yaitu pukul 09.00, 13.00 dan 18.00 WIB dengan jumlah pemberian pakan 5% dari bobot ikan per hari.

Kualitas Air

Parameter kualitas air pemeliharaan ditentukan dengan mengukur parameter kualitas air selama penelitian yang terdiri dari parameter fisika dan kimia yang telah ditentukan yaitu pH, ammonia, DO, suhu. Data ini digunakan untuk menentukan kelayakan kualitas air media pemeliharaan selama penelitian apakah masih memenuhi baku kelayakan hidup ikan patin. Pengukuran suhu dan

DO dilakukan setiap hari sedangkan pengukuran kandungan Ammonia dan pH dilakukan setiap 10 hari sekali dengan menggunakan Ammonia testkit dan pH meter. Pengukuran ammonia dilakukan dengan mengambil sampel dari setiap perlakuan sebelum dilakukan pergantian air.

Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan selama 40 hari. Dalam penelitian ini diamati adalah laju pertumbuhan antara lain yang meliputi kelangsungan hidup ikan, panjang ikan dan bobot ikan. Pengamatan dilakukan setiap 10 hari sekali.

Kegiatan ini dilakukan sebelum pemberian pakan pada pagi hari . Ikan diambil menggunakan saringan hawa ikan secara perlahan kemudian ditempatkan pada baskom yang telah diisi air. Ikan contoh ditimbang menggunakan timbangan digital. Panjang tubuh ikan diukur dengan menggunakan kertas milimeter.

Setiap hari dilakukan pengamatan ikan yang mati sehingga jumlah ikan yang hidup dapat diketahui. Dari data yang telah dikumpulkan kemudian digunakan untuk menghitung parameter kerja yang meliputi derajat kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan panjang harian dan laju pertumbuhan bobot harian

Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup (SR) adalah perbandingan jumlah ikan yang hidup hingga akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan pada awal pemeliharaan. Untuk menghitung kelangsungan hidup (SR) digunakan rumus dari Goddard (1996):

SR = 𝑁𝑁𝑁𝑁

𝑁𝑁0 x 100 %

Keterangan :

SR : kelangsungan hidup benih (%) Nt

N

: jumlah ikan pada akhir penelitian (ekor)

0 : Jumlah ikan pada awal penelitian (ekor)

Laju Pertumbuhan Panjang

Pengukuran panjang dilakukan setiap 10 hari. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kertas milimeter. Dengan pengambilan contoh ikan sampel sebanyak 50 % dari jumlah ikan uji pada setiap wadah percobaan. Laju pertumbuhan panjang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Effendie, 1997) :

ΔL = Lt – L Keterangan:

0

ΔL = Pertumbuhan panjang (cm) Lt

L

= Panjang rata-rata akhir (cm)

0 = Panjang rata-rata awal (cm)

Laju Pertumbuhan Bobot

Laju pertumbuhan bobot menjadi parameter utama dalam budidaya ikan patin. Pengukuran pertumbuhan bobot dilakukan setiap 10 hari dan dengan pengambilan contoh ikan sampel sebanyak 50 % dari jumlah ikan uji pada setiap wadah percobaan. Laju pertumbuhan bobot (ΔW) dihitung dengan rumus (Effendie, 1997):

ΔW= Wt – W0

keterangan:

ΔW = Laju pertumbuhan bobot harian (%) Wt

W

= Bobot rata-rata ikan pada saat akhir (gram)

0 = Bobot rata-rata ikan pada saat awal (gram)

Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diukur suhu, pH, amoniak dan DO.

Pengukuran suhu diukur dengan menggunakan thermometer pada pagi, siang, dan sore hari. PH diukur dengan menggunakan pH meter dalam rentang waktu 10 hari sekali. Ammonia diukur dengan menggunakan ammonia testkit. DO diukur dengan menggunakan DO meter.

Analisis Data

Untuk mengetahui apakah pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diamati berpengaruh nyata atau tidak kemudian dilakukan uji analisis ragam (ANOVA) dan uji F pada selang kepercayaan 95%. Jika ada perbedaan nyata, maka akan diuji lanjut dengan menggunakan BNJ (Beda Nyata Jujur) pada selang kepercayaan 95% dan selanjutnya data akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

Dokumen terkait