Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2018 di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan, Jl. Bunga Ganyong, Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan.
Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 buah akuarium dengan ukuran 40 x 20 x 20 cm3 digunakan sebagai wadah pemeliharaan ikan patin, timbangan analitik digunakan untuk menimbang berat ikan uji, kertas milimeter blok untuk mengukur panjang ikan uji, aerator digunakan sebagai pensuplai oksigen, kamera digital digunakan untuk kegiatan dokumentasi.
Bahan yang digunakan yaitu ikan patin berukuran panjang ± 13 cm dengan berat ± 15 gram sebannyak 100 ekor, pelet komersial dan probiotik Viterna.
Rancangan Percobaan
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah perlakuan sebanyak 3 kali dan kontrol sebanyak 1, dan jumlah ulangan sebanyak 3 kali. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini yaitu:
Tanpa Perlakuan : Tanpa pemberian probiotik Viterna (V0) Perlakuan 1 : Jumlah viterna sebanyak 20 ml/kg pakan (V1) Perlakuan 2 : Jumlah viterna sebanyak 40 ml/kg pakan (V2) Perlakuan 3 : Jumlah viterna sebanyak 60 ml/kg pakan (V3).
Menurut Gasperz (1991) model linear yang digunakan dari Rancangan Acak Lengkap adalah sebagai berikut :
Dimana : Xij : Hasil pengamatan pada perlakuan ke-I dan ulangaan ke-j μ : Rataan Umum
σi : Pengaruh perlakuan ke-i
ԑij : Pengaruh faktor random pada perlakuan ke-I dan ulangan ke-j
Prosedur Penelitian
Menyiapkan Wadah Pemeliharaan
Wadah yang di gunakan dalam penelitian ini adalah akuarium yang berukuran 40 cm x 20 cm x 20 cm sebanyak 10 akuarium dengan volume air sebanyak 12 L dan tinggi air setinggi 15 cm, dengan akuarium di beri label sebagai penanda pada akuariumnya dan di beri aerasi sebagai penyuplai oksigen.
Menyediakan Air Media
Air yang digunakan sebagai media pemeliharaan dalam penelitian ini adalah air yang berasal dari sumur gali yang selanjutnya di aerasi 1 hari dan diendapkan selama 4 hari, guna untuk mengendapkan kotoran-kotoran yang terdapat pada air tersebut serta menghilangkan zat-zat yang berbahaya kemudian dimasukkan kedalam akuarium.
Menyiapkan Ikan Uji
Ikan patin yang saya gunakan pada penelitian ini berasal dari balai benih yang terletak di tuntungan. Persiapan ikan patin di mulai dari aklimatisasi selama 24 jam agar ikan tidak stress. Ikan uji ikan yang sudah homogen yang berukuran panjang ± 13 cm dengan berat ± 15 gram dari genetik yang sama.
Xij = μ + σi + ԑij
18
Menebarkan Ikan Uji
Ikan yang sudah di aklimatisasi (adaptasi) sebelumnya dilakukan pengukuran pada panjang dan berat awal pada ikan tersebut sebagai data awal dan di ukur kualitas airnya sebagai data awal. kemudian di tebar ke akuarium sebanyak 10 ekor/akuarium. Waktu yang baik untuk tebar ikan uji adalah pagi atau sore hari, karena pada saat sore atau pagi hari suhu air cenderung stabil dan tidak membuat ikan uji stres.
Menyiapkan Pakan
Pakan di timbang terlebih dahuli sebanyak 5% dari total bobot ikan pada setiap perlakuan, kemudian di siapkan viterna dengan dosis yang telah di tentukan untuk setiap perlakuan, lalu viterna dilarutkan dalam air dimana jumlah air pelarut yang digunakan sebanyak 30 % dari total bobot pakan tiap perlakuan dan kemudian ditambahkan progol. Kemudian pakan di campur dengan viterna yang telah dilarutkan kemudian di tutup dengan rapat dan di jauhi dari sinar matahari.
Kemudain pakan di fermentasi selama 4 hari.
Tabel 1. Komposisi Nutrisi Pakan pada Penelitian
Komposisi %
Protein Kasar 35 Lemak Kasar 2 Serat Kasar 3
Abu Kasar 13
Kadar Air 12
Memberi Pakan
Pakan yang di berikan pada ikan patin berupa pelet komersial dan probiotik viterna pada keadaan kontrol dan pemberian pelet yang di fermentasi dengan viterna pada perlakuan 1, 2 dan 3. Pemberian pakan dilakukan secara 3 kali dalam sehari yaitu pada pukul 08.30, 12.30 dan 16.30.
Mengontrol Kualitas Air
Sistem kontrol air dilakukan dengan melakukan peniponan setiap 7 hari sekali. Jumlah volume air yang di sifon sebanyak 10% pada wadah pemeliharaan.
Pengukuran kualitas air juga dilakukan untuk mengetahui kondisi air. Kualitas air yang diukur adalah suhu, pH dan DO . Pengukuran kualitas air dilakukan setiap 7 hari sekali dengan mengatur aerator dan DO tetap kontan.
Variabel Pengamatan
1. Mengukur Pertambahan Panjang
Pengukuran panjang ikan patin dilakukan setiap 7 hari. Pengukuran dilakukan dengan cara ikan diletakkan diatas kertas millimeter kemudian di catat panjang ikan. Pengukuran panjang ikan menggunakan rumusan pertumbuhan panjang menurut Effendie (1997) yaitu :
Keterangan :
L = Pertambahan panjang mutlak (cm)
Lt = Panjang rata-rata individu pada waktu t (cm)
Lo = Panjang rata-rata individu pada awal penelitian (cm) L= Lt-
Lo
20
2. Mengukur Peningkatan Bobot
Pengukuran berat ikan menggunakan timbangan digital. Bobot ikan patin yang telah di timbang kemudian di catat. Pengukuran dilakukan setiap 7 hari dengan pengambilan ikan contoh sebanyak 10 % dari jumlah ikan uji pada setiap wadah percobaan. Pertumbuhan bobot menggunakan rumus pertumbuhan menurut Effendie (1997) yaitu :
3. Mengukur Kelangsungan Hidup Ikan
Kelangsungan hidup adalah dengan membedakan jumlah ikan yang hidup pada akhir periode dengan jumlah ikan yang mati pada akhir periode tertentu.
Kelangsungan Hidup ikan patin yang diamati setiap harinya yaitu dengan melakukan sampling pengamatan setiap 7 hari sekali. Tingkat kelangsungan hidup atau Survival Rate (SR) diukur dengan menggunakan rumus menurut Efendie (1997) sebagai berikut:
Keterangan :
SR = Kelulusan hidup (%)
Nt = Jumlah ikan hidup pada akhir pengamatan (ekor) N0 = Jumlah ikan hidup pada awal pengamatan (ekor)
W =Wt –W0
4. Menghitung Rasio Konversi Pakan (FCR)
Rasio konversi pakan dapat dihitung dengan menggunakan rumus Aryanto et al., (2007) :
Dimana : FCR : Rasio Konversi Pakan
Analisis Data Analisis Data
Data peubah atau variabel yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya dilakukan analisis secara statistik yaitu dengan menggunakan uji SPSS. Data variabel yang diperoleh menggunakan Analysis of variance (ANOVA) dan nilai tengahnya agar diketahui nilai signifikansi dari perlakuan tersebut terhadap variabel yang sedang di uji serta perbedaanya antar perlakuan. Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antar perlakuan terhadap variabel yang sedang diuji menggunakan BNJ (Beda Nyata Jujur) dengan menggunakan selang kepercayaan 95%.
FCR
22