• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat kausal. Kausal merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui atau membuktikan hubungan sebab dan akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui situs resmi BEI. Adapun waktu bagi penulis melakukan penelitian ini yaitu mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan selesai, dimana ada kesenjangan waktu oleh peneliti untuk mengolah data penelitian. Jadwal penelitian dapat dilihat pada daftar lampiran.

3.3. Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel independen, satu variabel dependen dan satu variabel moderasi. Variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas dan ukuran perusahaan . Variabel dependen yang digunakan adalah pengungkapan CSR dan variabel moderating yang digunakan adalah ukuran dewan komisaris.

3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah definisi-definisi yang akan dipergunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memberikan arah dan

batasan dalam penyelesaian masalah. Pada bagian ini dijelaskan berbagai variabel penelitian yang ada di dalam penelitian ini. Selain itu, di bagian ini juga dijelaskan definisi operasional variabel yang akan digunakan di dalam penelitian

3.4.1. Variabel Dependen

Variabel terikat (dependent variable) adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan CSR.

Pengungkapan CSR adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan di dalam laporan tahunan. Pengukuran CSR mengacu ada 6 item pengungkapan yang digunakan oleh Novita (2013). Pengukuran variabel ini dengan indeks pengungkapan sosial, selanjutnya ditulis CSR dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang diharapkan.

Perhitungan variabel ini dilakukan oleh peneliti dengan mengukur pengungkapan sosial laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan dengan asumsi setiap yang diungkapkan pasti telah dilakukan, apabila item informasi tidak ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 0, dan jika item informasi yang ditentukan ada dalam laporan tahunan maka diberi skor 1. Metode pengukuran ini dinamakan dengan Checklist data. Pada variabel ini, perhitungan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan rumus indeks informasi sosial untuk menghitung pengungkapan sosial perusahaan, yaitu

Indeks CSR =

3.4.2. Variabel Independen

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan maupun timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini menggunakan varibel independen yaitu sebagai berikut:

a) Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama pereode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan Return On Asset (ROA) untuk mengukur tingkat pengembalian investasi total.

ROA =

b) Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada penilitian ini ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva yang dimiliki perusahaan.

3.4.3. Variabel Moderasi

Variabel moderasi adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel moderating yang digunakan dalam penelitian adalah ukuran dewan komisaris.

Ukuran dewan komisaris yang dimaksud disini adalah banyaknya jumlah anggota yang menduduki jabatan sebagai komisaris di dalam suatu perusahaan. Ukuran dewan komisaris dalam penelitian ini searah dengan pendapat Sembiring (2005) yaitu dilihat dari banyaknya jumlah anggota dewan komisaris yang dimiliki perusahaan.Adapun pengukuran jumlah dewan komisaris dalam suatu perusahaan adalah:

DK =

Tabel 3.2.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel

Penelitian

Definisi Operasional

Indikator Pengukuran Variabel Skala Data Variabel Dependen: Pengungkapan Corporate Social Responsibility Informasi Sosial yang diungkapkan oleh perusahaan pada laporan tahunan Rasio Variabel Independen: Profitabilitas (ROA) Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari total aktiva yang dimiliki Rasio Ukuran Perusahaan Skala yang mengklasifikasikan besar kecilnya perusahaan, salah satunya dinyatakan dalam total aset

Variabel Moderasi: Ukuran Dewan Komisaris (X3) Jumlah anggota dewan komisaris yang dimiliki perusahaan

DK = ΣDewan komisaris perusahaan Rasio

Sumber : Data yang diolah penulis, 2015

3.5. Populasi dan Sampel

Menurut (Sarwono, dkk 2010:38) populasi didefinisikan sebagai seperangkat unit analisis yang lengkap yang sedang diteliti. Jadi populasi merupakan sekumpulan objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan peneliti melalui kriteria tertentu untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi terdiri dan manusia orang, file-file atau dokumen-dokumen yang dapat dipandang sebagai objek penelitian.Dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah seluruh perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013.

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik Purposive Sampling dilakukan dengan cara memilih sampel dari satu populasi didasarkan pada informasi yang tersedia serta sesuai dengan penelitian yang berjalan, sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan (dalam Sarwono, dkk 2010:50).

Kriteria dalam memilih sampel antara lain :

1. Perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI selama tahun 2012-2013 dan tidak didelisting pada tahun 2012-2013.

2. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan yang lengkap dan telah diaudit pada periode 2012-2013.

3. Perusahaan tersebut menyediakan informasi mengenai pelaksanaan CSR dalam laporan tahunannya pada tahun 2012-2013.

Berdasarkan informasi diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.3.

Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel

NO Nama Perusahaan Kode Kriteria Sampel

1 2 3

1. Akasha Wira International Tbk. ADES √ √ √ Sampel 1 2. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA √ √ √ Sampel 2

3. Tri Banyan Tirta Tbk ALTO - - - -

4. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. CEKA √ √ - -

5. Davomas Abadi Tbk. DAVO - - - -

6. Delta Djakarta Tbk. DLTA √ √ √ Sampel 3

7. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

ICBP √ √ √ Sampel 4

8. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF √ √ √ Sampel 5

9. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI √ √ - -

10. Mayora Indah Tbk. MYOR √ √ √ Sampel 6

11. Prasidha Aneka Niaga Tbk. PSDN √ √ √ Sampel 7

12. Nippon Indosari Corpindo Tbk. ROTI √ √ √ Sampel 8

13. Sekar Bumi Tbk. SKBM √ √ √ Sampel 9

14. Sekar Laut Tbk. SKLT √ √ √ Sampel 10

15. Siantar Top Tbk. STTP √ - - -

16. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.

ULTJ √ √ √ Sampel 11

17. Gudang Garam Tbk. GGRM √ √ √ Sampel 12

18. HM Sampoerna Tbk. HMSP √ √ √ Sampel 13

19. Bentoel Internasional Investama Tbk.

RMBA √ √ - -

20. Wismilak Inti Makmur Tbk. WIIM - - - -

21. Darya-Varia Laboratoria Tbk. DVLA - - - -

22. Indofarma (Persero) Tbk. INAF √ √ - -

23. Kimia Farma (Persero) Tbk. KAEF √ √ - -

25. Merck Tbk. MERK √ √ √ Sampel 15

26. Pyridam Farma Tbk PYFA √ √ √ Sampel 16

27. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk.

SCPI √ √ - -

28. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. SIDO - - - - 29. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. SQBB √ √ - - 30. Taisho Pharmaceutical Indonesia (PS) Tbk. SQBI - - -

-31. Tempo Scan Pacific Tbk. TSPC √ - - -

32. Martina Berto Tbk. MBTO √ √ √ Sampel 17

33. Mustika Ratu Tbk. MRAT √ √ √ Sampel 18

34. Mandom Indonesia Tbk. TCID √ √ √ Sampel 19

35. Unilever Indonesia Tbk. UNVR √ √ √ Sampel 20

36. Kedawung Setia Industrial Tbk. KDSI √ √ √ Sampel 21

37. Kedaung Indah Can Tbk. KICI √ √ - -

38. Langgeng Makmur Industri Tbk.

LMPI √ √ - -

Sumber : Data yang diolah penulis, 2015

3.6. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder dari perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua yang memiliki informasi atau data yang sudah jadi, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan berupa laporan tahunan yang diambil dari website resmi Bursa Efek Indonesia dan referensi dari jurnal ilmiah dan peneliti sebelumnya.

3.7. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan merupakan data sekunder yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu metode mengumpulkan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan perusahaan dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengunduh data -data yang diperlukan dari www.idx.co.id.

3.8. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan analisis data digunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah dan menginterpretasikan hasil yang diperoleh. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik, yaitu uji asumsi klasik, pengujian hipotesis, analisis regresi berganda dan analisis regresi dengan variabel moderator.

3.8.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berfungsi sebagai penganalisis data dengan menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan. Penelitian ini menjabarkan jumlah data, rata-rata, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi.

3.8.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dan uji analisis regresi linear berganda, maka hal yang pertama dilakukan adalah uji asumsi klasik, yang bertujuan untuk mendapatkan nilai estimasi yang diperoleh

bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased, and Estimator), yang artinya nilai estimator yang terbaik, estimator yang linear, dan estimator yang tidak bias, maka data-data yang digunakan dalam analisis regresi terlebih dahulu akan diuji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

3.8.2.1. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk proses awal di dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal, gunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal, gunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal.

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk melihat normalitas dapat dilakukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data normal. Apabila data tersebar di area garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal (menyerupai lonceng), maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

3.8.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Korelasi antar variabel independen yang satu dengan yang lainnya disebut dengan multikolinieritas. Ada tidaknya multikolinieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), serta dengan

menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah jika nilai tolerance < 0,1 atau sama dengan nilai VIF>10, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.

3.8.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Erlina, 2011:106). Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas. Metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala heterokedasitas antara lain: metode grafik, park glejser, rank spearman dan barlett.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala heteroskedasitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang terletak di Studentized ketentuan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedasitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas.

3.8.2.4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakana uji Durbin Watson (DW test). Model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Durbin Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 (untuk n<15).

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Kriteria pengujian dengan hipotesis tidak ada autokorelasi adalah sebagai berikut, Menurut Santoso kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:  Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.  Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada

autokorelasi.

 Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif. 3.8.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menyatakan hubungan fungsional antara variabel independen dan variabel dependen. Adapun bentuk model regresi yang digunakan sebagai dasar adalah bentuk fungsi linear yakni: Y = a + b1X1 + b2X2 + e dimana: a = Konstanta Y = Pengungkapan CSR X1 = Profitabilitas X2 = Ukuran Perusahaan

b1.. b2.. = koefisien regresi masing-masing variabel independen e = faktor penggangu

3.8.4. Uji Hipotesis

3.8.4.1. Uji Parsial (Uji-t)

Uji t merupakan uji signifikan pengaruh setiap variabel antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan demikian, melalui uji t akan diketahui bagaimana pengaruh variabel independen secara parsial.

1. Jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka H0 diterima yang artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

2. Jika –ttabel > – thitung atau ttabel < thitung maka H0 ditolak yang artinya ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

3.8.4.2. Uji Simultan (Uji F)

Uji F adalah menguji variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yang ditempuh melalui dua pendekatan, yaitu: membandingkan angka F hitung dengan F tabel.

1. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho di terima, 2. Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak. Atau bisa dilihat dari nilai p-value yang muncul,

1. Jika p < α, maka Ho ditolak, 2. Jika p > α, maka Ho diterima.

3.8.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan model penelitian dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kelemahan penggunaan R square adalah setiap penambahan

variabel independen dalam model penelitian akan meningkatkan nilai R square walaupun variabel independen yang ditambahkan tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen. Penelitian ini memiliki lebih dari satu variabel independen jadi untuk menghindari kelemahan R square, persentase yang dipakai adalah persentase adjusted R square.

3.8.5. Analisis Regresi dengan Variabel Moderating

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk melakukan uji regresi dengan variabel moderator adalah Moderated Regression Analysis atau uji interaksi. Menurut Ghozali (2009:164), Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) dengan rumus persamaan sebagai berikut :

Y = a1+ b1X1+ b3X3+ b5X1X3+ e1 Y = a2+ b2X2+ b4X3+ b6X2X3+ e2 Dimana : Y = Pengungkapan CSR a = Konstansta b = Koefisien regresi X1 = Profitabilitas X2 = Ukuran perusahaan X3 = Ukuran dewan komisaris e = Standard error

Jika variabel X3merupakan variabel moderating, maka koefisien b5 dan b6 harus signifikan pada tingkat signifikansi yang ditentukan. Apabila variabel X3 semakin tinggi maka akanberpengaruh terhadap tingginya variabel Y.

Dokumen terkait