• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data melalui survei lapang dalam satu titik dan waktu tertentu. Lokasi penelitian dipilih secara purposive sampling yaitu di CV. TBG karena merupakan salah satu perusahaan yang mempekerjakan buruh perempuan yang berlokasi di Kecamatan Bogor. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret sampai April 2015.

Contoh dan Teknik Penarikan Contoh

Populasi penelitian ini adalah buruh perempuan yang bekerja di CV. TBG sebanyak 513 orang. Populasi dibagi ke dalam subpopulasi dengan menggunakan metode Stratified non proposional random sampling berdasarkan buruh perempuan berstatus menikah dan lajang. Dari data tersebut dilakukan pengacakan untuk memilih sebanyak 120 buruh perempuan terdiri dari 60 buruh perempuan menikah dan 60 buruh perempuan lajang. Jumlah contoh yang diambil didasarkan pada pertimbangan sudah mewakili dalam estimasi terhadap parameter populasi dan memenuhi jumlah minimum untuk melakukan uji statistic. Sampel penelitian dihitung menggunakan formula Slovin (1960) sebagai berikut :

N 513

n =

=

2

=

119,77~ 120 orang Keterangan : N = populasi penelitian n = sampel penelitian e = margin error

Selanjutnya dengan menanyakan kesediaan contoh untuk mengisi kuisioner dan wawancara secara langsung. Teknik penarikan contoh penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Stratified berdasarkan Status pernikahan Nonproporsional random sampling

Gambar 4.1 kerangka penarikan contoh Buruh Perempuan CV. TBG di Kota Bogor = 513 Buruh Perempuan berstatus menikah= 266 Buruh Perempuan Lajang = 247 n=60 n=60

20

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui teknik wawancara dengan alat bantu kuesioner yang diisi oleh buruh perempuan berstatus menikah dan lajang setelah mendapat penjelasan dan panduan dari peneliti. Data primer meliputi karakteristik individu (status pernikahan, umur, pendidikan, pendapatan, status penikahan, lama bekerja, jam kerja, pendidikan suami, pekerjaan suami, pendapatan suami, pendapatan keluarga, status tempat tinggal), dukungan sosial, gejala stres, strategi koping, dan kepuasan hidup. Data sekunder terdiri atas jumlah buruh perempuan yang diperoleh dari pihak CV. TBG dalam bentuk data terbaru.

Variabel Penelitian dan Pengukuran Data

Variabel perasaan stres dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen dari Koswara (2009). Variabel perasaan stres terdiri atas dua dimensi yaitu lingkungan pekerjaan yang memiliki 13 pertanyaan dan lingkungan keluarga memiliki 7 pertanyaan. Pertanyaan tentang stres dijawab dengan menggunakan skala Likert meliputi TMST= Tidak membuat saya tertekan; MSAT= Membuat saya agak tertekan; MST= Membuat saya tertekan; MSST= Membuat saya sangat tertekan. Instrumen ini memiliki nilai reabilitas yang baik dengan cronbach’s alpha sebesar 0.812.

Variabel gejala stres diukur menggunakan instrumen yang symptom stress dari Ebel et al. (1983). Variabel gejala stres terdiri atas 37 pertanyaan yang disusun berdasarkan tiga gejala stres yaitu: stres rendah, stres sedang, dan stres tinggi. Pertanyaan tentang gejala stres dijawab dengan menggunakan skala Likert meliputi TP= Tidak Pernah; J= Jarang (bila lebih dari 1 kali setiap bulan); SR= Sering (jika lebih dari 1 kali setiap bulan); SS = Sangat Sering(jika lebih dari 1 kali setiap minggu); S: Selalu (jika terjadi setiap hari). Instrumen ini memiliki nilai reabilitas yang baik dengan cronbach’s alpha sebesar 0.874.

Variabel dukungan sosial diukur dengan menggunakan instrumen Multidimensional Scale of Perceived Sosial Support (MSPSP) yang dikembangkan oleh Zimet et al. (1988). Instrumen ini digunakan untuk mengukur dukungan sosial pada pekerja. MSPSP membagi dukungan sosial menjadi tiga kelompok faktor yang memberikan dukungan sosial yaitu keluarga yang memiliki 4 pertanyaan, teman 4 pertanyaan, dan pasangan 4 pertanyaan. Variabel ini dijawab dengan menggunakan skala Likert meliputi STS = Sangat Tidak Setuju; TS = Tidak Setuju; S = Setuju; dan SS = Sangat Setuju. Instrumen ini memiliki nilai reabilitas yang baik dengan cronbach’s alpha sebesar 0.728

Variabel strategi koping diukur dengan menggunakan instrumen Coping scale dikembangkan oleh Lazarus et al. (1986). Variabel strategi koping terdiri atas 20 pertanyaan yang disusun berdasarkan Problem focused coping yang memiliki 13 pertanyaan dan emotional focused coping yang memiliki 7 pertanyaan. Pertanyaan tentang strategi koping dijawab dengan menggunakan skala Likert meliputi STS = sangat tidak setuju; TS = sangat tidak setuju; S = Setuju; dan SS = Sangat Setuju. Instrumen ini memiliki nilai reabilitas yang baik dengan cronbach’s alpha 0.900

21 Variabel kepuasan hidup diukur dengan menggunakan instrumen The Measurement of Life Satisfaction dikembangkan oleh Neugarten et al. (1961) Variabel kepuasan hidup terdiri atas 20 pertanyaan. Pertanyaan tentang kepuasan hidup dijawab dengan menggunakan skala Likert meliputi STS = Sangat Tidak Setuju; TS= Tidak Setuju; S = Setuju; dan SS = Sangat Setuju. Instrumen ini memiliki nilai reabilitas yang baik dengan cronbach’s alpha 0.850. Berikut adalah tabel yang menyajikan pengukuran data variabel penelitian, skala data, dan kategori data (Tabel 4.1).

Tabel 4.1. Variabel, skala data, dan kategori data

Variabel Skala Data Kategori data

1 Karakteristik individu a.Umur individu

Hurlock (1980)

b.Pendidikan individu dan suamik/kepala keluarga

c. Pendapatan individu dan suamik/kepala keluarga d.Status pernikahan e. Jam kerja/waktu kerja f. Masa kerja

g.Posisi pekerjaan h.Pekerjaan suami

i. Pendapatan keluarga j. Pendapatan per kapita k.Besar keluarga Rasio Nominal Rasio Nominal Rasio Rasio Rasio Nominal Rasio Rasio Rasio

1. 18-40 tahun (dewaasa awal) 2. 40-60 tahun (dewasa madya), 3. > 60 tahun (dewasa akhir). 1. Tidak sekolah 2. Tamat SD 3. Tamat SMP 4. Tamat SMA 5. Perguruan Tinggi Rupiah/bulan 0 (lajang) 1 (menikah) 1. Tidak bekerja 2. Buruh 3. Petani 4. Dagang 5. Dan lain-lain Rupiah/bulan 1. Rp/bln= <360 518 (miskin ) 2. Rp/bln= >360 518 (tidak miskin) Orang 2 Perasaan tres  Lingkungan Keluarga  Lingkungan Pekerjaan Ordinal

1. tidak membuat saya tertekan 2. membuat saya agak tertekan 3. membuat saya tertekan 4. membuat saya sangat tertekan 3 Dukungan sosial

 Keluarga besar

 Teman

Ordinal

1. sangat tidak setuju 2. tidak setuju 3. setuju 4. sangat setuju 4 Strategi koping

Problem focused coping

Emotional focused coping

Ordinal

1. sangat tidak setuju 2. tidak setuju 3. setuju 4. sangat setuju 5 Gejala stres Ordinal 1. tidak pernah 2. jarang 3. sering 4. sangat sering 5. selalu 6 Kepuasan hidup Ordinal

1. sangat tidak setuju 2. tidak setuju 3. setuju 4. sangat setuju

22

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh diolah melalui proses editing, coding, entry, scoring, entry, cleaning, dan analisis data. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel, dan SPSS for Windows. Pengontrolan kualitas data dilakukan melalui uji reliabilitas dan uji validitas internal, perasaan stres, gejala stres, dukungan sosial, strategi koping dan kepuasan hidup dengan metode Cronbach’s Alpha. Analisis data deskriptif, uji sampel t-test dan uji regresi linear berganda. Sistem skoring yang akan dilakukan untuk perasaan stres, dukungan sosial, strategi koping, gejala stres, dan kepuasan hidup. Skor kemudian kemudian diindeks dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

Indeks = skor yang sudah di indeks Skor aktual = skor yang diperoleh individu Skor maksimal = skor minimal pada instrumen Skor minimal = skor maksimal pada instrumen

Pengategorian variabel perasaan stres, dukungan sosial, strategi koping, dan kepuasan hidup dibagi menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Pengkategori menggunakan indeks masing-masing variabel dengan menggunakan cut off point rendah (<60), sedang (60-80), dan tinggi (>80) dan untuk skor gejala stres yaitu rendah: 37-71, sedang: 72 -96 dan tinggi: ≥ 97

Analisis data yang digunakan untuk menjawab masing-masing tujuan adalah sebagai berikut:

1) Analisis deskriptif, analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi karateristik individu (status pernikahan, umur, pendidikan, pendapatan, status penikahan, lama bekerja, jam kerja, pendidikan suami, pekerjaan suami, pendapatan suami, pendapatan keluarga, status tempat tinggal), perasaan stres, dukungan sosial, strategi koping, gejala stres dan kepuasan hidup buruh perempuan berstatus menikah dan lajang

2) Uji beda independent samples t-tes digunakan untuk melihat perbedaan rataan karakteristik individu, perasaan stres, dukungan sosial, strategi koping, gejala stres dan kepuasan hidup pada buruh perempuan berstatus menikah dan lajang 3) Uji regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu, perasaan stres, dukungan sosial, strategi koping, gejala stres terhadap kepuasan hidup buruh perempuan. Adapun model dari Uji regresi linier berganda diformulasikan sebagai berikut :

Y= α + ß1X1 + ß 2X2 + ß 3X3+ ß 3X3... + ß 15X15+ε

Keterangan:

Y = Kepuasan hidup (indeks) X7 = Pekerjaan suami

α = konstanta regresi X8 =Pendapatan suami (Rp)

ß1,,,ß15 = koefisien regresi X9 =Pendapatan keluarga (Rp)

X1 = Umur (tahun) X10 = Besar keluarga (orang)

23 X3 = Pendapatan (Rupiah) X12 = Perasaan stres (skor)

X4 = Status nikah (0=lajang, 1= menikah) X13 = Strategi koping (skor)

X5 = Lama kerja (tahun) X14 = Gejala stres buruh(skor)

X6 = Pendidikan suami (tahun) X15 = kepuasan hidup (skor)

ε = Galat

Definisi Operasional

Sres adalah stres yang berasal dari lingkungan pekerjaan dan lingkungan keluaraga

Perasaan stress adalah cara pandang buruh terhadap stres yang berasal dari lingkungan pekerjaan dan lingkungan keluarga

Stres lingkungan pekerjaan adalah stres yang diakibatkan adanya tekanan atas tanggung jawab yang diberikan serta lingkungan fisik tempat kerja (luas ruangan, pencahayaan, pertukaran udara, kebisingan, dll)

Stres lingkungan keluarga adalah stres yang diakibatkan adanya tekanan atas konflik peranan dan tuntutan keluarga

Dukungan sosial adalah persepsi buruh tentang bantuan yang didapat dari orang- orang yang ada disekitarnya seperti pasangan, keluarga besar, dan teman dalam memberikan dukungan baik berupa emosional, instrument, informasi, dan penghargaan

Strategi koping adalah upaya yang dilakukan oleh individu terhadap keberadaan sumber stres dengan cara problem focused coping dan emotional focused coping

Problem focused coping adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi

tuntutan-tuntutan lingkungan sekitarnya yang menimbulkan stres

Emotional focused coping adalah upaya yang dilakukan untuk mengatasi stres dengan mengatur emosional dalam menyesuaikan diri dari tuntutan- tuntutan lingkungan sekitarnya yang menimbulkan stres

Gejala stres diukur dari gejala-gejala penyakit yang dirasakan akibatkan ketidaksesuaian antara tuntutan-tuntutan yang diterima dan kemampuan untuk mengatasinya seperti sakit punggung, sakit kepala, leher pegal, mulut kering, dll)

Kepuasan hidup adalah persepsi pekerja tentang kondisi hidup yang dialaminya secara keseluruhan yang mencerminkan kesesuian hidup antara masa lalu dengan kondisi kehidupan sekarang

Buruh perempuan menikah adalah seorang perempuan yang bekerja di sektor industri dengan menerima upah atau gaji dan berstatus telah menikah

Buruh perempuan lajang adalah seorang perempuan disektor industri dengan menerima upah atau gaji dan berstatus belum menikah atau lajang

24

5 Artikel 1

PENGARUH STRES DAN STRATEGI KOPING TERHADAP GEJALA

Dokumen terkait