METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode survey.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT.Indah Mandiri Sari Medan yang berlokasi di Komp Johor Indah Permai Blok D/41 Kel. Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Medan. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai Juli 2012.
3.3 Batasan Operasional
a. Variabel Bebas (X) yaitu Stress Kerja yang terdiri dari variabel konflik kerja (X1), beban kerja (X2), waktu kerja (X3), karakteristik
tugas (X4), dukungan kelompok (X5), dan pengaruh kepemimpinan
(X6).
b. Variabel dependen (Y) yaitu Kinerja Karyawan.
3.4 Defenisi Operasional
Defenisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan cara mengukur suatu variabel (Widyantoro, 1999;54). Defenisi operasional berisikan indikator-indikator dari suatu variabel, yang memungkinkan
peneliti mengumpulkan data yang relevan untuk variabel tersebut. Dalam penelitian ini, defenisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut:
3.4.1 Stress Kerja (X)
Stres merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi-kondisi yang mempengaruhi dirinya. Kondisi-kondisi tersebut dapat ditimbulkan dari dalam diri individu rnaupun dari lingkungan diluar diri individu. Stress juga merupakan suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan atau proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang. Defenisi variabel untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Konflik kerja (X1)
Konflik kerja adalah ketidaksetujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya secara bersama-sama, atau menjalankan kegiatan bersama-sama, alau karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda.
b. Beban Kerja (X2)
Beban kerja adalah keadaan di mana karyawan dihadapkan pada banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dan tidak mempunyai cukup waktu untuk menyelesaikan beban pekejaan.
c. Waktu Kerja (X3)
Pekerja dituntut untuk segera menyelesaikan tugas pekerjaan sesuai dengan yang telah ditentukan.
d. Karakteristik Tugas (X4)
Karakteristik tugas adalah berbagai atribut yang melekat pada tugas pekerjaan dan dibutuhkan seseorang untuk melaksanakan pekerjaannya. e. Dukungan Kelompok (X5)
Dukungan kelompok menunjuk pada keadaan dimana terdapat perasaan senasib di antara para anggota kelompok yang mengalami stres.
f. Pengaruh Kepemimpinan (X6)
Dalam setiap organisasi kedudukan pemimpin sangat penting. Seorang pemimpin melalui pengaruhnya dapat memberikan darnpak yang sangat berarti terhadap aktivitas kerja karyawan.
3.4.2 Kinerja Karyawan (Y)
Kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan dalam periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya: Standar, target atau sasaran atau kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Faktor –faktor yang mempengaruhi organisasi dan kinerjanya, terdiri dari;
a. Kualitas Kerja
Kuantitas Kerja adalah volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal.
b. Kuantitas Kerja
Kualitas Kerja adalah, kelengkapan, kerapian, ketelitian, keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume kerja.
c. Pemanfaatan Waktu
Pemanfaatan waktu yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan.
d. Kerjasama
Kerjasama yaitu kemampuan menangani hubungan kerja.
Berdasarkan definisi operasional yang telah dikemukan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan operasionalisasi variabel pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Defensisi
Operasional Dimensi Indikator
Skala Peng ukur an Stress kerja (X) Stres merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi- kondisi yang mempengaruhi dirinya. Kondisi- kondisi tersebutdapat ditimbulkan dari dalam diri individu
rnaupun dari lingkungan diluar diriindividu. 1. Konflik Kerja 1. Hubungan antara bawahan dan atasan. 2. Pembagian tugas dari atasan kepada bawahan. 3. Rasa malas dan ketidak tetarikan.
4. Tersinggung oleh teguran rekan kerja.
5. Sering tidak
menyelesaikan pekerjaan secara sempurna.
6. Pekerjaan tidak
diselesaikan pada waktunya.
Likert
2. Beban Kerja
1. Target dan tuntutan perusahaan yg terlalu tinggi. 2. Kelelahan yang muncul di tempat kerja.
3. Banyaknya peraturan dalam menjalankan tugas. 4. Pekerjaan tidak sebanding dengan keuntungan yg diperoleh.
3. Waktu Kerja
1. Dalam bekerja sering kali dikejar oleh deadline.
Variabel
Defensisi
Operasional Dimensi Indikator
Skala Peng ukura n 4. Karakteristik Tugas
1. Rasa tidak puas.
2. Pekerjaan membosankan. 3. Tugas dan pekerjaan. 5. Dukungan
Kelompok
1. Lingkungan yang tidak nyaman.
6. Pengaruh Kepemimpinan
1. Kewengangan yang diberikan pimpinan.
2. Bimbingan oleh pimpinan 3. Persetujuan atasan atas pekerjaan. Likert Kinerja Karya wan (Y) Kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil
kerja seorang karyawan dalam periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan 1. Kualitas Kerja
1. Pelaksanaan tugas oleh atasan. 2. Keterampilan dalam menyelesaikan tugas. 3. Tingkat pengalamanterhadap tugas 2. Kuantitas Kerja
1. Hasil kerja pegawai memiliki tingkat daya guna. 2. volume kerja yang dihasilkan dalam kondisi yang sesuai.
4. Pemanfaatan Waktu
1. Tugas yang diberikan atasan
2. Tanggung jawab karyawan
3. Ketepatan waktu dan kehadiran.
Variabel
Defensisi
Operasional Dimensi Indikator
Skala Peng ukur an `5. Kerja Sama
1. Ketaatan pada peraturan. 2. Sikap karyawan dalam pengambilan keputusan. 3. Inisiatif karyawan untuk memberikan saran.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert yaitu skala pengukuran yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial, dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Yang disebut sebagai variabel penelitian yang akan diuji dan setiap jawaban dari pertanyaan pengujian akan diberi skor atau nilai. (Sugiyono, 2004: 86)
Skala Likert digunakan dalam daftar pertanyaan yang akan menguji dan mengukur variabel terikat yaitu prestasi kerja dan kepuasan kerja karyawan secara kuantitatif. Analisis data kuantitatif pada penelitian ini akan dilakukan dengan memberikan lima (5) alternatif jawaban kepada responden seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala likert
Sumber : Sugiyono,2004
3.6 Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Indah Mandiri Sari Medan, Bagian Lapangan yang berjumlah 36 orang.
b. Sampel
Seluruh karyawan PT. Indah Mandiri Sari, Bagian Lapangan, sebanyak 36 orang, digunakan semua dalam penelitian ini.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut:
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral/ Ragu-ragu (R) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
a. Daftar Pertanyaan (questionaire)
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab, kemudian dari jawaban setiap pertanyaan tersebut ditentukan skornya dengan menggunakan skala likert.
b. Wawancara dan Diskusi
Wawancara dan diskusi dengan atasan dan para karyawan, untuk memperoleh informasi mendalam tentang berbagai hal yang berkaitan dengantingkat stres kerja, motivasi kerja dan kinerja karyawan-karyawan. c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan meninjau catatan-catatan serta dokumen-dokumen yang ada misalnya sejarah perusahaan, struktur organisasi dan jumlah karyawan. Dan juga dilakukan dengan meninjau data literatur, jurnal, internet, majalah dan sumber-sumber lain yang mendukung penelitian.
3.8 Uji Validitas dan Reabilitas
Instrumen Penelitian yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah jika instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2005: 267).
Instrumen penelitian yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan realibilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain.
Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di perusahaan lain yang memiliki bidang usaha yang sama dengan perusahaan tempat penelitian dilakukan. Uji validitas dilakukan di PT.TPA yang berada di Jl. Kasuwari No. 60 A, Medan Sunggal sebayak 30 responden.
Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika nilai Correlated Item-Total Correlation > rTabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
2) Jika nilai Correlated Item-Total Correlation < rTabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
Dalam penentuan keabsahan (valid) jawaban responden terhdap kuesioner, maka syarat minimum dikatakan suatu butir pernyataan valid, apabila nilai rTabel
≥ 0.30 (Sugiyono, 2005: 126).
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Menurut (Ghozali, 2005: 42) suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka variabel atau konstruk tersebut dinyatakan reliabel
2) Jika nilai Cronbatch’s Alpha < 0,60 maka variabel atau konstruk tersebut dinyatakan reliabel
1. Variabel Stress Kerja
a. Validitas variabel stress kerja
Tabel 3.3
Validitas Butir pertanyaan Variabel Stress Kerja Corrected item – total correlation R tabel Keputusan Q1 .403 .361 valid Q2 .363 .361 valid Q3 .620 .361 valid Q4 .716 .361 valid Q5 .644 .361 valid Q6 .578 .361 valid Q7 .696 .361 valid Q8 .485 .361 valid Q9 .557 .361 valid Q10 .396 .361 valid Q11 .460 .361 valid Q12 .365 .361 valid
Q13 .542 .361 valid Q14 .620 .361 valid Q15 .716 .361 valid Q16 .611 .361 valid Q17 .575 .361 valid Q18 .578 .361 valid Q19 .644 .361 valid Q20 .665 .361 valid Q21 .702 .361 valid Q22 .507 .361 valid Q23 .674 .361 valid Q24 .452 .361 valid Q25 .367 .361 valid Q26 .517 .361 valid Q27 .471 .361 valid Q28 .451 .361 valid Corrected item – total correlation R tabel Keputusan Q29 .600 .361 valid Q30 .755 .361 valid Q31 .576 .361 valid Q32 .569 .361 valid Q33 .631 .361 valid Q34 .503 .361 valid
Q35 .648 .361 valid Q36 .647 .361 valid Q37 .693 .361 valid Q38 .702 .361 valid Q39 .618 .361 valid Q40 .613 .361 valid
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Berdasarkan dari Tabel 3.3 diketahui bahwa r-hitung untuk seluruh butir pertanyaan dari variabel stress kerja karyawan adalah positif dan hasilnya di atas r-tabel maka disimpulkan semua pertanyaan dari stress kerja dapat digunakan memperoleh data penelitian.
b. Reliabilitas variabel stress kerja
Tabel 3.4 Reliabilitas Variabel
Stress Kerja
Cronbach’s Alpha N of Item
.948 40
Sumber : Hasil perhitungan SPSS
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil pengujian reliabilitas pada instrumen stress kerja dengan nilai Cronbach’s Alpha atau r-alpha sebesar 0.948. Hal ini membuktikan bahwa instrumen stress kerja adalah reliabel karena r-alpha bernilai 0.948 lebih besar dan postif dari r-tabel yang bernilai 0,60. Ini menunjukkan semua butir pertanyaan dari variabel stress kerja tersebut dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.
2. Variabel Kinerja
a. Validitas variabel kinerja
Tabel 3.5
Validitas Variabel Kinerja Corrected item – total correlation R tabel Keputusan Q1 .699 .361 valid Q2 .770 .361 valid Q3 .426 .361 valid Q4 .621 .361 valid Q5 .591 .361 valid Q6 .543 .361 valid Q7 .575 .361 valid Q8 .727 .361 valid Q9 .707 .361 valid Q10 .521 .361 valid Q11 .659 .361 valid Q12 .718 .361 valid Q13 .775 .361 valid Q14 .862 .361 valid Q15 .899 .361 valid Q16 .808 .361 valid Q17 .790 .361 valid Q18 .799 .361 valid
Q19 .902 .361 valid Q20 .899 .361 valid Q21 .835 .361 valid Q22 .827 .361 valid Q23 .752 .361 valid Q24 .816 .361 valid Q25 .742 .361 valid Q26 .819 .361 valid Q27 .638 .361 valid Q28 .656 .361 valid Q29 .802 .361 valid Q30 .759 .361 valid Corrected item – total correlation R tabel Keputusan Q31 .637 .361 valid Q32 .864 .361 valid Q33 .792 .361 valid Q34 .586 .361 valid Q35 .597 .361 valid
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
Berdasarkan dari Tabel 3.5 diketahui bahwa r-hitung untuk seluruh butir pertanyaan dari variabel kinerja adalah positif dan hasilnya di atas R tabel maka disimpulkan semua pertanyaan dari kinerja dapat digunakan memperoleh data penelitian.
b. Reliabilitas variabel kinerja
Tabel 3.6 Reliabilitas Variabel
Kinerja
Cronbach’s Alpha N of Item
.975 40
Sumber : Hasil perhitungan SPSS
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa hasil pengujian reliabilitas pada instrumen kinerjadengan nilai Cronbach’s Alpha atau r-alpha sebesar 0.975. Hal ini membuktikan bahwa instrumen stress kerja adalah reliabel karena r-alpha bernilai 0.975 lebih besar dan postif dari r-tabel yang bernilai 0,60. Ini menunjukkan semua butir pertanyaan dari variabel kinerja tersebut dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.
3.9 Teknik Analisis 3.9.1 Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisaan data sehingga dapat diketahui gambaran data penelitian yang sedang diteliti.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 10% (0,10) maka jika nilai Asymp. Sig. (2 – tailed) di atas nilai signifikan 10% artinya variabel residual berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya, jika varians variabel independent adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu variabel dependent disebut homoskedastisitas. Sedangkan, heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independent signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 10% (0,10) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.
melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan:
a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas b. VIF > 5 maka tidak terdapat multikolinearitas
3.9.3 Uji Regresi Linear Berganda
Alasan digunakannya metode regresi linear berganda adalah tehnik analisis ini dapat memberikan jawaban mengenai besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
Metode linear berganda dirumuskan sebagai berikut : Y = 0 + ₁X₁+ ₂X₂ + ₃X₃ + ₄X₄ + ₅X₅ + ₆X₆ + ei Dimana :
Y=Variabel kerja karyawan Z=Variabel motivasi kerja ₁,₂,₃,₄,₅,₆, = koefisien regresi
X₁=konflik kerja X₂=beban kerja X₃=waktu kerja
X₄=karakteristik tugas X₅=dukungan kelompok X₆=pengaruh kepemimpinan 0=konstanta
e=standart error
1. Uji secara Simultan/Serempak (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak) terhadap varibel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:
a. Ho : b1, b2 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Ha : b1, b2 ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalaht: a. Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 10%
b. Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 10%
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independent secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel dependent. Bentuk pengujiannya adalah:
a. Ho : b1, b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Ha : b1, b2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifi kan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a. Ho diterima jika – thitung < ttabel pada α = 10% b. Ha diterima jika – thitung > ttabel pada α = 10% 3. Pengujian Goodness of Fit (R2)
Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R 2 ≤ 1), dimana semakin tinggi R2 (mendekati satu) berarti variabel- variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.