METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian sebab akibat (kausal) yaitu penelitian yang melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat, sehingga dalam penelitiaannya ada variabel independen dan dependen. Dari variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2007: 18).
Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit delay
sedangkan variabel independennya adalah total asset turn over ratio, debt equity ratio dan return on asset sebagai variabel pemoderasi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan internet dengan mangakses situs bulan Desember 2014.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Hasil penelitian yang menggunakan sampel, maka kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh sebab itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar – benar representatif atau mewakili.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah:
a. Perusahaan property dan real esatate yang menyampaikan laporan keuangan lengkap dan telah diaudit oleh auditor independen periode 2011 – 2013 di BEI
b. Mempunyai laporan auditor independen yang dipublikasikan bersamaan dengan periode pengamatan dan tidak mengandung pernyataan yang bersifat adverse opinion dan disclaimer opinion.
c. Laporan keuangan berakhir tanggal 31 Desember. Penyeragaman tanggal laporan keuangan berguna untuk memperbaiki daya banding laporan keuangan sehingga angka – angka maupun rasio – rasio keuangan ynag digunakan dalam penelitian tidak mengandung bias.
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan diatas maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 dari 54 perusahaan property dan real esatate yang terdaftar di BEI dari tahun 2011 – 2013 sehingga total sampel dalam penelitian ini adalah 144 sampel. Perusahaan – perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
No Perusahaan Kriteria Sampel
1 2 3
1 Agung Podomoro Land Tbk 1
2 Alam Sutera Realty Tbk 2
3 Bekasi Asri Pemula Tbk 3
4 Bumi Citra Permai Tbk 4
5 Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 5 6 Bhuwanatala Indah Permai Tbk 6
7 Bukit Darmo Property Tbk 7
8 Sentul City Tbk 8
9 Bumi Serpong Damai Tbk 9
10 Cowell Development Tbk 10
11 Ciputra Development Tbk 11
12 Ciputra Property Tbk 12
13 Ciputra Surya Tbk 13
14 Duta Anggada Realty Tbk 14
15 Intiland Development Tbk 15
16 Duta Pertiwi Tbk 16
17 Bakrieland Development Tbk 17 18 Megapolitan Developments Tbk 18 19 Fortune Mate Indonesia Tbk 19
20 Gading Development Tbk - - - -
21 Gowa Makassar Tourism Development Tbk 20
22 Perdana Gapuraprima Tbk 21
23 Greenwood Sejahtera Tbk 22
24 Jaya Real Property Tbk 23
25 Kawasan Industri Jababeka Tbk 24
26 Lamicitra Nusantara Tbk 25
27 Eureka Prima Jakarta Tbk 26
28 Lippo Cikarang Tbk 27 29 Lippo Karawaci Tbk 28 30 Modernland Realty Ltd Tbk 29 31 Metropolitan Kentjana Tbk 30 32 Metropolitan Land Tbk 31 33 Metro Realty Tbk 32
34 Nirvana Development Tbk - - - - 35 Indonesia Prima Property Tbk 33 36 Plaza Indonesia Realty Tbk 34
37 Pudjiadi Prestige Tbk 35
38 Pakuwon Jati Tbk 36
39 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 37
40 Roda Vivatex Tbk 38
41 Pikko Land Development 39
42 Danayasa Arthatama Tbk 40
43 Suryamas Dutamakmur Tbk 41
44 Summarecon Agung Tbk 42
45 Sitara Propertindo Tbk - - - -
46 Acset Indonusa Tbk - - - -
47 Adhi Karya (Persero) Tbk 43
48 Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk 44
49 Nusa Raya Cipta Tbk - - - -
50 PP (Persero) Tbk 45
51 Surya Semesta Internusa Tbk 46
52 Total Bangun Persada Tbk 47
53 Wijaya Karya (Persero) Tbk 48 54 Waskita Karya (Persero) Tbk - - - -
Sumber: Lampiran 1
Tabel 3.2 Daftar Sampel
No. Kode Saham Nama Emiten
1 APLN Agung Podomoro Land Tbk 2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk 3 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 4 BCIP Bumi Citra Permai Tbk
5 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 6 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk 7 BKDP Bukit Darmo Property Tbk 8 BKSL Sentul City Tbk
9 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 10 COWL Cowell Development Tbk
11 CTRA Ciputra Development Tbk 12 CTRP Ciputra Property Tbk 13 CTRS Ciputra Surya Tbk
14 DART Duta Anggada Realty Tbk 15 DILD Intiland Development Tbk 16 DUTI Duta Pertiwi Tbk
17 ELTY Bakrieland Development Tbk 18 EMDE Megapolitan Developments Tbk 19 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk
20 GMTD
Gowa Makassar Tourism Development Tbk
21 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk 22 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk 23 JRPT Jaya Real Property Tbk
24 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 25 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk 26 LCGP Eureka Prima Jakarta Tbk 27 LPCK Lippo Cikarang Tbk 28 LPKR Lippo Karawaci Tbk
29 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk 30 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 31 MTLA Metropolitan Land Tbk 32 MTSM Metro Realty Tbk
33 OMRE Indonesia Prima Property Tbk 34 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 35 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk 36 PWON Pakuwon Jati Tbk
37 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 38 RDTX Roda Vivatex Tbk
39 RODA Pikko Land Development 40 SCBD Danayasa Arthatama Tbk 41 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk 42 SMRA Summarecon Agung Tbk 43 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 44 DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk 45 PTPP PP (Persero) Tbk
46 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk 47 TOTL Total Bangun Persada Tbk 48 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia
3.4 Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau berupa data kuantitatif dengan sumber dari laporan keungan yang telah diaudit oleh masing masing perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumber data diperoleh dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia menegnai laporan auditor independen dan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit.
Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan analisis regresi linier berganda, yaitu suatu metode statistik yang umum digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Adapun model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
(i) Y = β0 + β1TATO + β2DER + ε
Keterangan:
Y = Audit Delay
β0 = Konstanta
TATO = Total Asset Turn Over Ratio DER = Debt Equity Ratio
ε = Standar Error
(ii) Y = a + b1TATO + ROA + TATO*ROA + ε Keterangan:
Y = Audit Delay ROA = Return On Asset TATO = Total Asset Turn Over
TATO*ROA = Hubungan TATO dengan ROA ε = Standar Error
(iii) Y = a + b1DER + ROA + DER*ROA + ε Keterangan:
Y = Audit Delay
DER = Debt Equity Ratio ROA = Return On Asset
DER*ROA = Hubungan DER dengan ROA ε = Standar Error
3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.5.1 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit delay. Dalam hal ini audit delay dihitung dari lama waktu penyelesaian audit mulai dari tanggal penutupan tahun buku hingga laporan auditor independen atas laporan keuangan auditor.
3.5.2 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah total asset turn over ratio dan debt equity ratio.
a. Total Asset Turn Over Ratio
Ukuran perusahaan diproksikan dengan Total Assets Turnover Ratio. Total Assets Turnover Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Variabel ini digunakan untuk mengukur efisiensi pemakaian aktiva perusahaan untuk menghasilkan penjualan. Peneliti menggunakan variabel total
assets turnover ratio karena kinerja keuangan perusahaan
property dan real estate dapat dinilai berdasarkan efisiensi penggunaan aktiva perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan. Variabel ini belum pernah digunakan dalam penelitian sebelumnya. Rumus untuk mencari total assets turnover ratio adalah:
��������� (�����) ����������� (����������)
b. Debt Equity Ratio
Rasio hutang terhadap ekuitas dapat digunakan sebagai indikator tingkat kesulitan keuangan perusahaan. Rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi mencerminkan tingginya resiko keuangan dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan tersebut merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen juga cenderung akan menunda penyampaian laporan keuangan yang berisi berita buruk. Perusahaan dengan kondisi rasio hutang terhadap modal yang tinggi akan terlambat dalam penyampaian pelaporan keuangannya, karena waktu yang ada digunakan untuk menekan debt to equity ratio
serendah-rendahnya.
Audit delay cenderung panjang bila perusahaan
mengumumkan kerugian. Hal ini berkaitan dengan akibat atau reaksi yang dapat timbul oleh pasar sehubungan dengan pengumuman tersebut. Oleh sebab itu, akuntan publik cenderung berhati – hati dalam melakukan prosedur – prosedur audit yang dapat memastikan nilai kerugian tersebut. Hal ini berarti memperpanjang audit delay. Rumus untuk mencari debt to equity ratio adalah :
���������� (����) ������� (������)
3.5.3 Varibel Pemoderasi
Variabel moderasi adalah variabel independen yang akan memeperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini Return On Asset digunakan sebagai variabel yang memoderasi hubungan antara Total Asset Turn Over dan Debt Equity Ratio terhadap Audit Delay.
Return On Asset dapat diukur dengan rumus: ���������������������
����������
3.6 Teknik Analisis Data
Keseluruhan data yang terkumpul selanjutnya dianalisi untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program IBM Statistic SPSS versi 21. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik.
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya.
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalm statistik harus bebas dari asumsi – asumsi klasik seperti normalitas data, multikolinearitas,
heterokedastisitas, dan asumsi – asumsi klasik lainnya. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut :
3.6.2.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik.
1. Analisis Grafik
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data ( titik ) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan yaitu:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis Statistik
Untuk menentukan uji ini didasarkan kepada Kolmogorov – Smirnov Goodness of Fit Test terhadap model yang diuji. Pedoman untuk pengambilan keputusannya didasarkan sebagaimana diungkapkan Ghozali ( 2005 : 114 ) “ Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi data atau nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi data normal. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka distribusi data tidak normal.
3.6.2.2 Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel – variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi dintara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari :
- Nilai tolerence dan lawannya. - Variance Inflation factor (VIF)
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai
Tolerence yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi ( karena VIF = 1/ tolerence). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerence < 0,10 atau sama dengan VIF > 10.
Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi jika terjadi multikolinearitas adalah dengan mengeluarkan salah satu variabel bebas yang memiliki korelasi yang tinggi dari model regresi dan identifikasi variabel lainnya untuk membantu prediksi.
3.6.2.3 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozali, 2009).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi didalam model regresi antara lain dapat dilakukan dengan Uji Durbin - Watson (DW Test).
Riyanto (2012:59) menyatakan jika nilai statistik Durbin-Watson - 2 s/d +2, maka asumsi independensi terhadap residual (non- autokorelasi terpenuhi). Sebaliknya, bila nilai statistik Durbin-
Watson < -2 atau > 2, berarti asumsi independensi terhadap residual (non-autokorelasi) tidak terpenuhi.
3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut dengan heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar analisis yaitu :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik –titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
3.6.3. Pengujian Hipotesis
Analisis regresi berganda digunakan untuk mermalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, jika dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Model analisis ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel bebas yang berpengaruh terhdap variabel tidak bebas.
3.6.3.1 Uji Koefisien Determinasi (��)
Uji koefisien Determinasi(R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
3.6.3.2 Uji Regresi Parsial (Uji Statistik t)
Uji t – test digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t untuk mengetahui signifikansi koefisien regresi.
Kriteria keputusan diambil dengan membandingkan Sig-t dengan α = 0,05 :
- Jika Sig-t < 0,05 : koefisien regresi signifikan - Jika Sig-t ≥ 0,05 : koefisien regresi tidak signifikan.
3.6.3.3 Uji Hipotesis Analisis Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk untuk menguji hubungan linear dari seluruh variabel bebas secara bersama – sama ( simultan ) terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi dari model persamaan regresi, apakah terdapat hubungan signifikan antara X dan Y. Kriteria keputusan diambil dengan membandingkan Sig-F dengan α = 0,05:
- Jika Sig-F < 0,05 : model regresi signifikan - Jika Sig-F ≥ 0,05 : model regresi tidak signifikan
3.6.3.3 Uji Hipotesis Dengan Menggunakan Variabel Pemoderasi
Untuk menentukan hipotesis variabel dalam penelitian ini menggunakan metode Moderated Regression Analysis. Metode ini menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator. Untuk menggunakan MRA dengan satu variabel prediktor (X), maka kita harus membandingkan tiga persamaan regresi untuk menentukan jenis variabel moderator. Ketiga persamaan tersebut adalah:
1. Yi = α + β1Xi + ε
3. Yi = α + β1Xi + β2Zi + β3Xi*Zi + ε
Jika persamaan 2 dan 3 tidak berbeda secara signifikan atau (β3=0 ; β2 ≠ 0) maka Z bukanlah variabel moderator, tetapi sebagai variabel prediktor (independen). Jika persamaan 1 dan 2 tidak berbeda maka variabel Z merupakan pure moderator tetapi harus berbeda dengan persamaan 3 atau (β2= 0; β3≠0). Jika persamaan 1,2 dan 3 berbeda satu sama lainnya maka variabel Z meruapakan variabel quasi moderator.