• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional study untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU tentang konsumsi makanan capat saji.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran USU dengan pertimbangan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU yang berlatar belakang kesehatan dan di sekitar lingkungan kampus Fakultas Kedokteran USU banyak penjual makanan cepat saji.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September - Desember 2011

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran USU yang masih aktif di bangku perkuliahan pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 1815 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari mahasiswa Fakultas Kedokteran USU. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode bukan acak (non random sampling) dengan teknik accidental sampling.

Besar sampel ditentukan dengan rumus (Notoatmodjo, 2005): N n = 1 + N (d²) Dimana : N = ukuran populasi n = ukuran sampel

d = Penyimpangan statistik dari sampel terhadap populasi, ditetapkan sebesar 0,1 atau 10%.

Berdasarkan survei awal populasi mahasiswa Fakultas Kedokteran USU adalah 1815 orang. Maka, sampel dari mahasiswa Fakultas Kedokteran USU adalah:

1815 n =

1 + 1815 (0,1²)

= 94,77 = 95

Jadi jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 95 orang. Sampel yang dipilih adalah mahasiswa yang kebetulan ada pada saat penelitian dan bersedia diwawancarai, tidak sedang mengikuti aktivitas perkuliahan (dalam keadaan istirahat), dan mahasiswa yang berada di kantin.

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung oleh peneliti melalui

wawancara dengan bantuan kuesioner meliputi data identitas responden (nama, jenis kelamin, umur) dan untuk mengetahui perilaku konsumsi makanan cepat saji, frekuensi dan jenis makanan cepat saji yang diperoleh berdasarkan pengisian Food Frequency Questionnaire (FFQ).

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bagian pendidikan Fakultas Kedokteran USU berupa gambaran umum Fakultas Kedokteran USU dan jumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3.5. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner

2. Food Frequency Questionnaire (FFQ)

3.6. Defenisi Operasional Variabel

1. Pengetahuan adalah kemampuan mahasiswa dalam menjawab pertanyaan tentang makanan cepat saji

2. Sikap adalah reaksi atau respon mahasiswa yang positif atau negatif terhadap konsumsi makanan cepat saji

3. Tindakan adalah reaksi atau perbuatan dari mahasiswa terhadap konsumsi makanan cepat saji yang diakibatkan oleh pengetahuan dan sikap.

4. Makanan cepat saji adalah makanan yang disajikan secara cepat, praktis, waktu persiapannya membutuhkan waktu yang singkat, rendah serat dan tinggi lemak.

5. Konsumsi makanan cepat saji adalah seberapa sering seseorang mengonsumsi makanan cepat saji selama periode waktu tertentu (satu bulan).

3.7. Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran adalah mengukur perilaku responden yang meliputi pengetahuan, sikap,dan tindakan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert (Sugiono, 2002).

Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

1. Kategori baik adalah apabila responden mendapat nilai > 75% dari total skor jawaban yang benar.

2. Kategori sedang adalah apabila responden mendapat nilai 45% - 75% dari total skor jawaban yang benar

3. Kategori kurang adalah apabila responden mendapat nilai < 45% dari total skor jawaban yang benar

3.7.1. Pengetahuan

Pengetahuan responden mengenai makanan cepat saji yang dapat diukur dengan memberikan jawaban dari kuesioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 8 dengan total skor sebanyak 16 yaitu dengan kriteria sebagai berikut :

a. Untuk jawaban yang mempunyai 3 pilihan : - Jawaban (a) = 2

- Jawaban (b) = 1 - Jawaban (c) = 0

b. Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

- Tingkat pengetahuan baik apabila jawaban responden benar > 75% atau memiliki skor > 12 dari seluruh pertanyaan yang ada.

- Tingkat pengetahuan sedang apabila jawaban responden benar 45-75% atau memiliki skor 7-12 dari seluruh pertanyaan yang ada.

- Tingkat pengetahuan rendah apabila jawaban responden benar < 45% atau memiliki skor < 7 dari seluruh pertanyaan yang ada.

3.7.2. Sikap

Sikap dapat diukur dengan pemberian skor terhadap jumlah kuesioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan 8 yang diajukan, total skor 16 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Untuk jawaban yang mempunyai 2 pilihan :

- Jawaban setuju = 2

- Jawaban tidak setuju = 0

b. Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

- Sikap baik apabila jawaban responden benar > 75% atau memiliki skor > 12 dari seluruh pertanyaan yang ada.

- Sikap sedang apabila jawaban responden benar 45-75% atau memiliki skor 7-12 dari seluruh pertanyaan yang ada.

- Sikap rendah apabila jawaban responden benar < 45% atau memiliki skor < 7 dari seluruh pertanyaan yang ada.

3.7.3. Tindakan

Untuk mengetahui ukuran penilaian tindakan dari responden diukur dengan menggunakan formulir Food Frequency Questionnaire (FFQ). Formulir ini terdiri dari pertanyaan mengenai frekuensi dari 15 jenis makanan cepat saji yang sering dikonsumsi mahasiswa Fakultas Kedokteran USU dan total skor sebanyak 45 dengan kriteria sebagai berikut:

- Bila makanan cepat saji dikonsumsi 0-2 kali sebulan (diberi skor 3) - Bila makanan cepat saji dikonsumsi 3-4 kali sebulan (diberi skor 2) - Bila makanan cepat saji dikonsumsi 2-7 kali seminggu (diberi skor 1) Berdasarkan nilai jumlah nilai skor dikelompokkan menurut kelas interval dalam 3 kategori :

- Frekuensi konsumsi jarang apabila jawaban responden benar > 75% atau memiliki skor > 34 dari seluruh pertanyaan yang ada.

- Frekuensi konsumsi sering apabila jawaban responden benar 45-75% atau memiliki skor 20-34 dari seluruh pertanyaan yang ada.

- Frekuensi konsumsi sangat sering apabila jawaban responden benar < 45% atau memiliki skor < 20 dari seluruh pertanyaan yang ada.

3.8. Pengolahan dan Analisa Data 3.8.1. Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Editing (pemeriksaan data)

Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan jawaban atas pertanyaan. Apabila terdapat jawaban yang belum tepat atau terdapat kesalahan maka data harus dilengkapi dengan cara wawancara kembali terhadap responden. 2. Coding (pemberian kode)

Data yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode kepada masing-masing kategori.

3. Data entry

Memasukan data yang telah dikumpulkan kedalam master data

3.8.2. Analisa Data

Analisa data yang dilakukan adalah analisa data deskriptif untuk mendeskripsikan pengetahuan, sikap, dan tindakan mahasiswa tentang konsumsi makanan cepat saji. Hasil analisa data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

Dokumen terkait