• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Objek Penelitian tesis ini adalah pelaksanaan Peralihan Hak Guna Usaha Melalui Perikatan Jual Beli yang Diatasnya Dilakukan Alih Fungsi Penggunaan

49

Lilis Nur Faizah, Alih Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Tanah Non Pertanian, FH UGM, Yogyakarta, 2007, hal. 1.

Tanah. Dalam hal ini difokuskan pada salah satu transaksi peralihan, Peralihan Hak Guna Usaha Melalui Perikatan Jual Beli yang Diatasnya Dilakukan Alih Fungsi Penggunaan Tanah antara PT. Anugrah Tambak Prakasindo Kepada PT Perkebunan Sungai Wang, dimana tanah yang menjadi objek jual beli sebelumnya adalah areal tambak kemudian setelah dilakukan peralihan dialih fungsikan menjadi areal perkebunan kelapa sawit.

2. Spesifikasi Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kontruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Yang dimaksud dengan “metodologis berarti sesuai dengan metode atau cara tertentu, sistematis adalah berdasarkan suatu sistem, dan konsisten berarti tidak adanya hal-hal yang bertentangan dengan suatu kerangka tertentu”.50

Penelitian ini bersifat deskriptif, karena menggambarkan gejala-gejala, fakta, aspek-aspek serta upaya hukum yang berkaitan dengan Peralihan Hak Guna Usaha Melalui Perikatan Jual Beli Sekaligus Dilakukan Alih Fungsi Penggunaan Tanah antara PT. Anugrah Tambak Prakasindo Kepada PT Perkebunan Suangai Wang .

Metode Pendekatan penelitian dilakukan dengan mempergunakan pendekatan

yuridis normatif untuk mengkaji peraturan-peraturan dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan peralihan Hak Guna Usaha melalui perikatan jual beli, sehingga

50

diketahui Peralihan Hak Guna Usaha Sekaligus Dilakukan Alih Fungsi Penggunaan Tanah serta peraturan hukum yang ada telah memadai untuk mengatur hal tersebut.

3. Sumber data

Sumber data berasal dari penelitian kepustakaan (library research) yang diperoleh dari :

1. Bahan hukum primer, yaitu merupakan bahan pustaka yang berisikan pengetahuan ilmiah maupun pengertian baru tentang fakta yang diketahui mengenai suatu gagasan (ide), seperti : peraturan perundang-undangan dan perjanjian tentang perikatan jual beli Hak Guna Usaha (HGU) baik yang di buat di hadapan notaris maupun yang di buat secara di bawah tangan, yang terkait langsung dengan penelitian.

2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang berkaitan dengan bahan hukum primer, misalnya buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan, tulisan para ahli, makalah, hasil-hasil seminar atau pertemuan ilmiah lainnya yang relevan dengan peneltian ini.

3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan yang bersifat menunjang bahan hukum primer dan sekunder untuk memberikan informasi tentang bahan hukum sekunder, misalnya majalah, surat kabar, kamus hukum, kamus bahasa Indonesia.

Selain itu, juga dilakukan penelitian lapangan (field reesarch) dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yang tidak diperoleh dalam penelitian kepustakaan dan data primer untuk mendukung analisis permasalahan yang telah dirumuskan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian tesis ini dipergunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Penelitian kepustakaan (library research)

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menghimpun data yang berasal dari kepustakaan, berupa buku-buku atau literatur, jurnal ilmiah, majalah-majalah, peraturan perundang-undangan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti serta tulisan-tulisan yang terkait dengan peralihan Hak Guna Usaha dan pengaturannya.

b. Penelitian Lapangan (Field Risearch)

Penelitian lapangan ini dimaksudkan untuk memperoleh data primer yang berkaitan dengan materi penelitian.

Metode yang digunakan yaitu wawancara (depth interview) secara langsung

kepada responden51 dan informan52 dengan menggunakan pedoman wawancara yang

51 Herman Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, Buku Panduan Mahasiswa, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997, hal. 71, menyatakan responden merupakan pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan

52 Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2001, Hal. 4, Menyebutkan informan adalah sumber informasi untuk pengumpulan data. Informan juga dapat didefinisikan sebagai orang yang dianggap mengetahui dan berkompeten dengan masalah objek penelitian. Perhatikan Valerie J. Gilchrist, key Informant Interviews,dalam Benjamin F. Crabteree dan William L. Miller, Doing Qualitative Research. Sage

telah dipersiapkan terlebih dahulu. Adapun penelitian lapangan dilakukan dengan narasumber terkait dalam hal ini Pejabat Badan Pertanahan dan para pihak serta notaris dalam peralihan Hak Guna Usaha yang disertai alih fungsi penggunaan tanah.

5. Alat Pengumpulan Data

Berdasarkan metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, maka alat pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Studi Dokumen yaitu dengan meneliti dokumen-dokumen yaitu tentang Hak Guna Usaha. Dokumen ini merupakan sumber informasi yang penting.

b. Wawancara53 dengan menggunakan pedoman wawancara (interview

quide)54. Wawancara dilakukan terhadap responden dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya. Wawancara ini dilakukan dengan cara terarah maupun wawancara bebas dan mendalam (depth interview).

6. Analisis Data

Sesuai dengan sifat penelitian ini yang bersifat deskriftif analistis, maka setelah diperoleh data sekunder, dilakukan pengelompokan data yang sama Publications, London New Delhi, 1992, Hal. 71, menyatakan bahwa terminologi informan berarti “the individual who provides information”.

53 Herman Warsito, Loc.cit, yang menyatakan wawancara merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu pewawancara (interviewer), responden (interview) informasi dalam wawancara, yaitu pewawancara (interviewer), responden (interview) pedoman wawancara, dan situasi wawancara.

54 Ibid, hal. 73. Menyatakan pedoman wawancara yang digunakan pewawancara, menguraikan masalah penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan. Isi pertanyaan yang peka dan tidak menghambat jalannya wawancara.

sesuai dengan kategori yang ditentukan, penulusuran data dalam penelitian ini mulai dari ketentuan peraturan perundangan mengenai syarat peralihan Hak Guna Usaha melalui perikatan jual-beli yang diatasnya dilakukan alih fungsi penggunaan tanah, termasuk mengenai data lapangan yang merupakan kenyataan dan pelaksanaannya.

Kemudian diuji dan dianalisis dengan teori hukum yang ada serta peraturan perundangan yang berlaku. Untuk mengambil kesimpulan dilakukan dengan pendekatan deduktif.

Dokumen terkait