• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN SUNGAI BATANG-HARI DALAMMENYALURKAN KOMODITI LOKAL

1.5. Metode Penelitian

Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode sejarah dengan melalui beberapa tahap-tahap penelitian guna mendapatkan tulisan yang akurat. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan jejak-jejak

peninggalan dimasa lampau.18

Selain itu penulis juga telah mengunjungi Pusat Arsip Nasional Republik Indonesia di Jalan Ampera Raya, Cilandak, Jakarta Selatan dan juga Perpustakaan Nasional, di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat. Studi Arsip ini dilakukan mengingat periode dari penelitian ini adalah pada masa kolonial. Kunjungan yang dilakukan pada bulan April2016 merupakan pengalaman yang didapatkan oleh peneliti dalam mengunjungi dan mengakses arsip. Meskipun telah mendapat arahan dari pegawai

Sebelum melakukan rekonstruksi serta menuliskannya ke dalam sebuah historiografi, terlebih dahulu perlu menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan jejak-jejak peninggalan sejarah tersebut. Dalam pengimplementasiannya, metode sejarah menggunakan empat tahapan pokok, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

Tahap pertama adalah Heuristik. Secara sederhana Heuristik merupakan proses mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti telah melakukan studi arsip dan studi pustaka. Studi arsip awalnya dilakukan dengan mengunjungi Kantor Arsip Daerah Provinsi Jambi di Jalan Ade Irma Suryani Nasution. Kunjungan yang dilakukan pada bulan Maret 2016 guna mencari sumber-sumber kolonial yang tersimpan di arsip daerah. Pada kunjungan ke Arsip Daerah Provinsi Jambi peneliti mendapatkan berbagai data yang memberikan informasi yang berguna bagi penulisan, beberapa diantaranya Memorie van Overgave (MvO) dan arsip-arsip mengenai penundukan Jambi oleh Belanda.

18

Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terj. Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985, hlm. 39.

Arsip Nasional Indonesia. Awalnya, peneliti yang masih awam ini merasa sangat kesulitan, baik dalam pemesanan arsip ataupun dalam melakukan penggandaan arsip. Namun, karena mulai terbiasa dan mulai mengerti bagaimana mencari dan memesan arsip yang berhubungan dengan pertanian karet rakyat di Jambi pada masa kolonial. Kesulitan yang dihadapi hanyalah data yang menggunakan bahasa Belanda, dimana peneliti harus menterjemahkannya terlebiih dahulu agar lebih mengerti apa yang tertulis dalam arsip . Di Arsip Nasional Republik Indonesia, peneliti mendapatkan banyak data yang berguna bagi penulisan, beberapa diantaranya yakni Staatsblad, Foto-foto lama, dan arsip-arsip lainnya.

Meskipun telah mendapat data di Arsip Nasional Republik Indonesia, rasa puas penulis belum terwujud. Penulis juga mengunjungi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Pada kunjungan ke Perpustakaan Nasional peneliti menemukan sumber-sumber yang memberikan informasi bagi penulisan.

Setelah mendapatkan sumber-sumber yang diinginkan, maka tahapan selanjutnya adalah kritik sumber.19

19 Kritik sumber dilakukan dengan dua cara yaitu kritik intern dan kritik ekstern. Kritik ekstern dilakukan untuk memilah apakah dokumen itu diperlukan atau tidak, serta menganalisis apakah dokumen yang telah dikumpulkan asli atau tidak dengan mengamati tulisan, ejaan, jenis kertas serta apakah dokumen tersebut masih utuh isinya atau sudah di ubah sebahagian. Kritik intern yaitu suatu langkah untuk menilai isi dari sumber-sumber yang telah di kumpulkan.Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kredibilitas sumber atau kebenaran isi dari sumber tersebut. Lihat Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995, hlm. 99

Kritik ini dilakukan agar mengetahui apakah data yang didapatkan benar-benar asli, ataukah sudah dirubah isi-nya, dan juga bisa dilakukan sebuah perbandingan jika sumber yang berbeda menyebutkan hal yang sama, ataupun hampir sama.

Setelah dokumen-dokumen tersebut telah di kritik, tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah interpretasi yang memuat analisis dan sintesis terhadap data yang telah di verifikasi (di kritik). Pada tahapan ini, peneliti dituntut untuk melakukan penafsiran fakta lalu kemudian membandingkannya serta mengelompokkannya berdasarkan daftar isi yang ada sebelum mendapatkan kesimpulan lalu kemudian menceritakannya kembali kedalam sebuah bentuk tulisan (historiografi).20

20Ibid, hal. 100

Tahap terakhir dari penelitian sejarah adalah histotiografi. Pada tahapan ini bertujuan agar fakta-fakta yang telah ditafsirkan dan didapat baik secara tematis ataupun kronologis dapat dirangkai sesuai outline yang telah dirancang sebelumnya sehingga menjadi tulisan yang kritis analisis, serta bersifat ilmiah sehingga tahap akhir penulisan ini dapat dituangkan kedalam bentuk sebuah skripsi.

ABSTRAK

Jambi merupakan sebuah daerah yang dahulunya tidak terlalu dipandang sebagai daerah yang memiliki potensi ekonomi yang besar.Perkembangan sosial ekonomi yang terjadi di Jambi merupakan hasil dari usaha perkebunan karet rakyat.Pesatnya perkembangan perkebunan karet ini tidak terlepas dari peningkatan permintaan karet dunia yang mengakibatkan harga karet dunia naik, terutama pada tahun 1925.Jambi pada saat itu merupakan salah satu produsen besar karet di Hindia Belanda, karet telah menjadi mata pencaharian utama rakyat Jambi dan perkebunan karet terdapat hampir di seluruh Jambi.

Skripsi yang berjudul “Perdagangan Komoditi Karet di Daerah Aliran Sungai Batang Hari Jambi tahun 1906 -1942”ini merupakan sebuah kajian sejarah perkebunan yang dikaitkan dengan kehidupan sosialekonomi masyarakat yang menyalurkan dan memperdagangkan hasil karet tersebut di Karesidenan Jambi. Dalam pelaksanaan penelitian, skripsi ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, verifikasi (kritik), interpretasi, dan historiografi.

Dalam penelitian ini dapat di simpulkan bahwa, Sungai Batang Hari merupakan sungai utama yang ada di wilayah Jambi.Sungai inilah yang memiliki fungsi yang vital dalam menghubungkan kawasan ulu dan ilir.Hal ini terjadi karena sungai Batang Hari memiliki banyak anak sungai yang menjadi urat nadi utama transportasi yang menghubungkan antar wilayah yang ada di kawasan Jambi.Selain itu Sungai Batang Hari menjadi jalur transportasi utama dalam mengumpulkan dan menyalurkan hasil karet di Jambi.

Perkembangan ekonomi di Jambi merubah wajah Jambi.Perdagangan karet juga menjadi salah satu aspek yang mendukung pembangunan infrastruktur penting yang ada di Jambi.

PERDAGANGAN KOMODITI KARET DI DAERAH ALIRAN SUNGAI

Dokumen terkait