• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Metode Penelitian

Metode adalah cara teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud atau tujuan, (KBBI edisi ke-2 tahun 1996 : hal 652). Pendapat ini juga didukung oleh pendapat dari Gorys Keraf, (1984:310) yang juga mengkatakan bahwa metodologi adalah kerangka teoretis yang dipergunakan penulis untuk menganalisa, mengerjakan, atau mengatasi masalah yang dihadapi.

Dalam penelitian ini metode yang penulis lakukan dengan cara mencari tahu dan mewawancarai informan pangkal dan juga informan kunci. Penulis juga melakukan metode penelitian kuliatatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 1989:3). Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung kepada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya ( Kirk dan Miler dalam Moleong, 1989:3). Melalui pendekatan metode ini penulis memusatkan atau memfokuskan objek yang akan diteliti menjadi tulisan ilmiah.

Menurut Curt Sachs (1962:16) bahwa dalam penelitian etnomusikologi ada dua hal yang harus dilakukan yaitu kerja lapangan dan kerja laboratorium. Penelitian lapangan mencakup observasi langsung, wawancara, dan merekam musik yang akan diteliti, sedangkan kerja laboratorium adalah untuk membahas dan menganalisis data yang didapatkan setelah penelitian di lapangan. Dengan demikian penulis membagi kedua metode tersebut dalam dua kelompok yaitu sebagai berikut.

1.5.1 Pemilihan Informan Kunci

Pertama sekali penulis bertanya kepada Bapak Drs. Tahan Perjuangan Manurung salah seorang dosen di Departemen Etnomusikologi mengenai objek dari tulisan yang akan diteliti yang dari informasi yang diterima dari Bapak

Tahan Perjuangan Manurung mengemukakan 3 orang pemusik saksofon gaya Melayu di Kota Medan yaitu Burhanuddin Usman, Tengku Bustami, dan Fu‘ad.

Selanjutnya penulis meneruskan pencarian informasi dengan bertanya kepada Bapak Datuk Ahmad Fauzi yang juga salah satu dosen di Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, mengenai sedikit gambaran tentang Burhanuddin Usman, ia menyebutkan bahwa Burhanuddin Usman adalah pemain satu group musik dengan ayahandanya Datuk Rahman yang seorang pemain biola yang andal di masanya. Datuk Ahmad Fauzi menyebutkan bahwa Burhanuddin Usman merupakan pemusik Melayu yang sudah cukup diakui dikalangan pemusik Melayu dan layak untuk diangkat dan dijadikan sebagai contoh seorang pemusik saksofon Melayu guna untuk melengkapi bahan penelitian dalam bidang kajian Etnomusikologi. Kemudian penulis juga melakukan pengamatan lapangan mengenai Burhanuddin Usman, penulis mendapatkan bahwa untuk melengkapi sebuah tulisan skripsi ini, Burhanuddin Usman sangat layak dijadikan informan kunci dengan peranannya yang banyak dijadikan sebagai bahan pembelajaran pemusik saksofon Melayu lainnya. Dengan demikian penulis telah menunjukan Burhanuddin Usman sebagai informan kunci dan sebagai sumber penelitian.

1.5.2 Kerja Lapangan

Dalam penelitian ini untuk mendapat data yang sangat dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam pokok permasalahan, maka penulis menggunakan metode yang berkaitan dengan disiplin ilmu etnomusikologi yaitu:

1.5.2.1 Metode Observasi

Berdasarkan pendapat dari Burhan Bungin dalam bukunya yang berjudul Penelitian Kualitatif, (2007:115), observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya seperti, telinga, hidung, kulit, dan mulut. Kerena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatan melalui hasil kerja dari panca indra mata serta yang lainnya. Metode observasi adalah pengumpulan data yang dingunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Dalam metode observasi ini penulis melakukan observasi langsung ke lapangan. Yaitu langsung bertempat di lokasi di mana Burhanuddin Usman tinggal di Jalan Kampung Besar, nomor 8 di Kecamatan Medan Labuhan, serta di lokasi di mana Burhanuddin Usman melakukan kegiatan bermusiknya pada berbagai tempat.

1.5.2.2 Wawancara

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara jenis wawancara riwayat secara lisan (Meolong, 2000:137). Wawancara ini merupakan mewawancarai langusng bertatap muka peneliti dengan sang impormant kunci secara mengalir tanpa adanya draf pertanyaan yang tersusun.

Wawancara tidak terkesan kaku melainkan terkesan santai seperti pembicaraan sehari-hari biar pun pertayaan tersebut belum dibuat hanya sebatas bertanya saja mengenai kehidupannya dalam seniman Melayu. Dalam rangka mewawancarai Burhanuddin Usman penulis menggunakan metode wawancara langsung, mendalam, terstruktur secara umum, dan kemudian

menggembangkannya menurut arah dan jawaban-jawaban yang diberikan oleh informan kunci yaitu Burhanuddin Usman. Dalam rangka menggali aspek biografinya, penulis juga mewawancarai orang-orang yang terdekat dengan beliau yaitu anak-anaknya.

1.5.2.3 Metode Merekam

Dalam penulisan ini penulis menggunakan beberapa instrumen pendukung antara lain kamera digital merk Nikon D600. Kamera digunakan untuk merekam proses wawancara dan saat masa observasi atau penelitian lapangan serta pengambilan gambar pada saat beliau meraih prestasi dan karya-karya lainnya. Tidak lupa juga meneliti membawa catatan untuk mencatat hal-hal yang penting mengenai Burhanuddin Usman khususnya riwayat hidupnya sebagai seniman Melayu. Data audio kemudian ditranskripsi dalam bentuk tulisan yang disimpan di flash disk. Kemudian bahan-bahan yang diperlukan disunting dan dimasukkan sesuai dengan keperluan penelitian ini. Selanjutnya bahan-bahan yang berbentuk gambar penulis simpan dalam bentuk format visual dan ditransfer ke dalam bentuk jpg, untuk memudahkan mengedit dan menyisipkan gambar ini.

1.5.3 Kerja Laboratorium

Seluruh hasil wawancara dan rekaman teknik permainan saksofon dalam melakukan metode musik Melayu seperti: cengkok, gerenek, dan patah lagu. yang penulis dapatkan dari penelitian kelapangan, akan diolah kedalam laboratorium. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah transkripsi dan analisis dari lagu lagu yang dimainkan. Dan hasil karya lagu yang diciptakanya, serta menyusun biografi beliau menjadi satu rentetan, dari semua data yang di peroleh di lapangan.

Untuk selanjutnya diolah dalam kerja laboratorium. Di dalam proses pengolahan data ini, penulis dibimbing oleh dosen pembimbing yaitu bapak Fadlin dan bapak Muhammad Takari. Jika masih ada data yang dirasa kurang lengkap, maka penulis akan kembali ke lokasi penelitian dan menemui narasumber untuk melengkapi materi pembahasan melalui saran-saran dari dosen pembimbing penulis. Untuk data yang di rekam, penulis mendengarkannya berulang-ulang dan kemudian disesuaikan dengan pertanyaan yang sudah dibuat dan dituliskan kedalam tulisan yan baru. Setelah semua pertanyaan dan jawaban dari data tersebut sudah sesuai dan benar, maka penulis akan melampirkan data tersebut kedalam setiap bab 1-5 pembahasan pada tulisan ini. Demikianlah seterusnya yang penulis lakukan berulang-ulang di setiap penelitian.

BAB II BIOGRAFI

Burhanuddin Usman adalah seorang seniman Melayu, khususnya ahli di dalam memainkan alat musik saksofon. Selain itu Burhanuddin Usman juga dapat bermain alat musik seruling, Burhanuddin Usman sudah dikenal bukan hanya pada masyarakat Melayu di Kota Medan saja, tetapi Burhanuddin Usman juga sudah dikenal pada masyarakat Melayu Sumatera Utara. Sebelum mengenal lebih jauh tentang Burhanuddin Usman, maka alangkah baiknya dideskripsikan lebih dahulu lingkungan sosial budaya masyarakat Melayu Sumatera Utara yang merupakan sebagai wilayah budaya yang luas, yang juga merasa memiliki Burhanuddin Usman.

Dokumen terkait